Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA BAU-BAU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KATOBENGKE
Jl. Lakarambau No. 23 c Kel. Katobengke Kec. Betoambari
BAU-BAU

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MALARIA

I. PENDAHULUAN
Malaria adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang
eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria
ini memberikan gejala berupa demam, menggigil, berkeringat dan anemia. Infeksi malaria
dapat berlangsung tanpa komplikasi ataupun mengalami komplikasi sistemik yang dikenal
sebagai malaria berat.

II. LATAR BELAKANG


Malaria merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi penyakit endemis di
beberapa daerah tropis dan subtropics dunia. Pada tahun 2006, terjadi 247 juta kasus malaria,
880.000 kasus meninggal dunia, terutama pada anak anak di Afrika (WHO 2009). Indonesia
termasuk Negara beresiko malaria, Pada tahun 2007didapatkan 1,75 juta kasus klinis malaria
dan jumlah penderita positif malaria pada hasil pemeriksaan mikroskopis adalah 311.000
kasus. Kejadian luar biasa ini terjadi di 8 provinsi, 13 kabupaten, 15 kecamatan, dan 30 desa
di Indonesia (Depkes 2008).
Malaria disebabkan oleh parasit intraseluler, protozoa plasmodium dan disebarkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Terdapat 4 tipe plasmodium sebagai penyebab
malaria pada manusia , yakni P. falciparum, p Vivax, P. Malariae, P. ovale. P falciparum
dan vivax merupakan tipe yang paling umum dan P falciparum merupakan penyebab malaria
yang paling mematikan (Nugroho dan Temewu Wagey. 2000).

III. TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk mengendalikan penyakit malaria serta vector malaria.
Tujuan Khusus
 Untuk menemukan dan mengendalikan penyakit malaria di wilayah kerja
Puskesmas Katobengke.
 Untuk membina peran serta masyarakat dalam pemberantasan vector nyamuk.
 Untuk melaksanakan penyuluhan tentang penyakit malaria di masyarakat.

IV. KEGIATAN POKOK


1. Melaksanakan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium pada penderita
suspek malaria dan pengobatan pada semua penderita malaria;
2. Melaksanakan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium pada kehamilan
trisemester pertama;
3. Melaksanakan screening pada ibu hamil;
4. Memberantas vector malaria dengan melakukan abatisasi;
5. Mengadakan penyuluhan tentang penyakit malaria pada masyarakat.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan darah seluruh penderita suspek malaria;
2. Pemeriksaan darah pada kehamilan trisemeter pertama seluruh ibu hamil;
3. Screening pada ibu hamil;
4. Bekerjasama dengan petugas program yang terkait, kader masyarakat kelurahan yang
dilibatkan dalam upaya pemberantasan vector serta berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kota Baubau
5. Penyuluhan tentang malaria di Kelurahan.
VI. SASARAN
1. Semua penderita malaria klinis, akut maupun kronis;
2. Semua ibu hamil pada trisemester pertama.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Evaluasi
Masih terjadi infeksi malaria di beberapa Kelurahan secara sporadis

b. Catatan, Pelaporan dan Evaluasi


Catatan pelaporan dan evaluasi dilaksanakan setiap bulan

Anda mungkin juga menyukai