Anda di halaman 1dari 29

SOSIALISASI PENILAIAN ELIMINASI

MALARIA DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU


PENDAHULUAN
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan
kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu
malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja.

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan
nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel drah merah.

Sampai Tahun 2022, sudah terdapat 11 dari 12 Kabupaten Kota di Riau yang dinyatakan
daerah eliminasi malaria sedangkan 1 kabupaten adalah Kabupaten Indragiri Hulu belum
dinyatakan eliminasi malaria dikarenakan masih di temukan kasus malaria penularan
setempat.
Jenis Malaria
. Malaria Falsiparum (malaria tropika)
1

Disebabkan oleh infeksi Plasmodium falciparum Gejala demam timbul intermiten dan dapat kontinyu
Jenis malaria ini paling sering menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.
2. Malaria Vivaks (malaria tersiana)
Disebabkan oleh infeksi Plasmodium vivax Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 2 hari
Telah ditemukan juga kasus malaria berat yang disebabkan oleh Plasmodium vivax.
3. Malaria Ovale
Disebabkan oleh infeksi Plasmodium ovale Manifestasi klinis biasanya bersifat ringan Pola demam
seperti pada malaria vivaks.
4. Malaria Malariae (malaria kuartana)
Disebabkan oleh infeksi Plasmodium malariae Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 3
hari.
5. Malaria Knowlesi (Kera)
Disebabkan oleh infeksi Plasmodium knowlesi Gejala demam menyerupai malaria falsiparum.
Gejala Malaria
 Pada malaria demam merupakan gejala utama. Pada permulaan sakit, dapat
dijumpai demam yang tidak teratur Sifat demam akut (paroksismal) yang
didahului oleh stadium dingin (menggigil) diikuti demam tinggi kemudian
berkeringat banyak. Periodisitas gejala demam tergantung jenis malaria
selain gejala klasik diatas, dapat ditemukan gejala lain seperti nyeri kepala,
mual, muntah, diare, pegal-pegal, dan nyeri otot Pada orang-orang yang
tinggal di daerah endemis gejala klasik tidak selalu ditemukan.
BAHAYA MALARIA
 Jika tidak ditangani segera dapat menjadi malaria berat yang menyebabkan
kematian.
 Malaria dapat menyebabkan anemia yang mengakibatkan penurunan kualitas
sumber daya manusia.
 Malaria pada wanita hamil jika tidak diobati dapat menyebabkan keguguran, lahir
kurang bulan (prematur) dan berat badan lahir rendah (BBLR) serta lahir mati.
PENCEGAHAN
Pencegahan malaria tidak hanya pemberian obat profilaksis karena tidak ada satupun
obat malaria yang dapat melindungi secara mutlak terhadap infeksi malaria.
Prinsip pencegahan malaria adalah
A. Kewaspadaan terhadap risiko malaria
B. Mencegah gigitan nyamuk
C. Pemberian obat profilaksis
D. Diagnosis dan treatment
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)
 Pemeriksaan dengan mikroskop
PENGOBATAN MALARIA FALSIPARUM
PENGOBATAN MALARIA VIVAX
PEMANTAUAN

 Evaluasi pengobatan dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21 dan 28 dengan


pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara mikroskopis. Apabila terdapat
perburukan gejala klinis selama masa pengobatan dan evaluasi,
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

 Wilayah yang telah masuk tahap pra eliminasi dan pemeliharaan seluruh kasus
positif yang ditemukan harus dilakukan penyelidikan epidemiologi.Rangkaian
kegiatan penyelidikan epidemiologi dilakukan dengan metode 1-2-5 yaitu
pada hari pertama dilaporkan adanya kasus positif malaria dalam waktu 1 X
24 jam kasus harus dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan
selambat-lambatnya pada hari ke dua dilakukan kegiatan penyelidikan
epidemiologi, serta selambat-lambatnya pada hari ke-5 harus dilakukan
penanggulangan.
Survei Kontak
Survei kontak dilakukan untuk mengetahui luasnya penularan atau
kejadian malaria.
PENILAIAN ELIMINASI MALARIA

Eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria di suatu


wilayah tertentu seperti kabupaten/kota atau provinsi. Tidak ada penularan
malaria bukan berarti tidak ada lagi kasus malaria karena kasus inpor atau vector
malaria di wilayah tersebut kemungkinan masih ada sehingga kewaspadaan untuk
mencegah penularan kembali tetap di perlukan.
KRITERIA PENILAIAN

Kabupaten/kota yang dapat diusulkan untuk di sertifikasi eliminasi malaria


adalah kabupaten/kota dengan kriteria :
1. SPR < 5% (Slide Positive Rate/hasil pemeriksaan <5%)
2. API < 1 per 1000 penduduk (Annual Paraside incident)
3. Tidak ada kasus penularan setempat (kasus indigenous) selama tiga tahun
terakhir
Poin-poin yang harus di persiapkan
puskesmas
 Alur pelayanan malaria di IGD maupun rawat jalan
 SK TIM
 Alur pemeriksaan mikroskopis
 Kelengkapan BMHP,logistik dan ketersediaan OAM (DHP+Primaquin)
 SOP Pelayanan, SOP PE, SOP Pemetaan, SOP Pemeriksaan Labor, SOP
Pemeriksaan RDT,
 Semua kegiatan terkait program malaria harus di dokumentasikan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai