PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hutan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, karena di dalamnya terdapat berbagai macam tumbuhan maupun
hewan yang dapat mencukupi kebutuhan manusia. Namun, dari waktu ke
waktu luas hutan semakin berkurang. Makin menciutnya”Selimut Hujau
Ini”bukanya tanpa dampak. Banjir, tanah longsor dan erosi merupakan
dampak nyata yang kita saksikan dengan mata kepala.
Sumber masalah kerusakan lingkungan tarjadi sebagai akibat
dilampauinya daya dukung lingkungan, yaitu tekanan penduduk terhadap
lahan yang berlebihan. Kerusakan lingkungan hanyalah akibat atau gejala
saja,karena itu penanggulangan kerusakan lingkungan itu sendiri hanyalah
merupakan penanggulangan yang sistematis, yaitu penanggulanganya harus
dilakukan lebih mendasar yang berarti menanggulangi penyebab dari
kerusakan lingkungan. Karena itu sebab kerusakan lingkungan yang berupa
tekanan penduduk terhadap sumber daya alam yang berlebih harus di
tangani karena lapisan atas yang kurang kaya akan unsure hara harus
terkikis oleh air tanah menjadi tandus dan tidak bisa di tanami lagi
Sekarang, berita mengenai bencana alam seperti longsor, banjir,
kekeringan sudah sering kita dengar. Alam seolah-olah tidak ramah lagi
terhadap manusia. Dari alas an di atas penulis mengambil judul”Pelesttarian
Lingkungan Untuk Kehidupan Manusia”
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Jenis-jenis Tanaman untuk menjaga Kelestarian Hutan ?
2. Usaha apa Saja yang di Lakukan Untuk Menjaga Kelestarian Hutan
3. Kendala-kendala Apa Yang Di Alami Dalam Pelaksanaan Kelestarian
Hutan?
4. Apa Manfaat Pelestarian Hutan Bagi Manusia ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Tanaman Dalam Menjaga Pelestarian
Hutan
2. Untuk Mengetahui Kendala yang di Alami dalam Pelestarian Hutan
3. Untuk Mengetahui Manfaat Pelestarian Hutan
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan karya tulis adalah sebagai berikut :
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
Menurut Djaenudin, D. 1994 kawasan hutan perlu di pertahankan
berdaasarkan pertimbangan fisik, iklim dan pengtauran tata air serta
kebutuhan sosial ekonomi masyarakat dan negara. Hutan yang
dipertahankan terdiri dari :
1. Hutan Lindung adalah hutan yang perlu di bina dan di pertahankan
sebagai hutan dengan penutupan vegetasi secara tetapuntuk
kepentingan hidroologi, yaitu mengatur tata air, mencegah banjir dan
erosi, memelihara keawetan dan kesuburan tanah baik dalam kawasan
hutan yang bersangkutan maupun kawasan di sekitarnya yang
dipengaruhi
2. Hutan Suaka alam adalah hutan yang perlu dipertahankan dan dibina
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, tipe ekosistem, gejala dan
keunikan alam bagi kepentingan pasma nutfah dan pengetahuan, wisata
dan lingkungan
3. Hutan Wisata adalah adaah hutan yang di pertahankan dengan maksud
untuk mengembangkan pendidikan, olahraga dan rekreasi
4. Hutan Konservasi adalah hutan yang dipertahankan untuk keberadaan
keanekaragaman plasma nutfah, tempat hidup dan kehidupan satwa
tertentu
5. Hutan Produksi Terbatas adalah kawasan hutan untuk menghasilkan
kayu hutan yang hanya dapat di ekspoitasi secara terbatas dengan cara
tebang pilih
6. Hutan Produksi adaah kawasan hutan yang diperuntukkan sebagai
kebutuhan perluasan, pengembangan wilayah misalnya transmigrasi
pertanian dan perkebunan, industri dan pemukiman
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Kelas : Magnoliopsida ( dikotil )
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapdales
Famili : Meliaceae
Genus : Azadirachta
Spesies : Azadirahta indica
6
api, membakar sampah atau sisa tanaman yang ada di lading tanpa
pengawasan dan penjagaan juga dapat menjadi sumber kebakaran.
Biaya yang di keluarkan untuk pelestarian hutan sangat besar namun
hasilnya tidak memuaskan, banyak pohon yang di tanam dimatikan lagi oeh
para penduduk karena perpindahan lading dan pembukaan lahan yang baru,
untuk itu salah satu cara yang dapat dilakukan untuk pelestaria hutan adalah
dengan system tumpang sari, dalam system ini peladang diperbolehkan
mnanam tanaman pangan diantara larikan pohon dengan perjanjian petani
memelihara pohon hutan yang ditanam dan kira- kira setelah lima tahun
waktu pohon sudah besar petani harus pindah, namun pada kenyataanya
petani banyak tidak memelihara pohon atau mematikan pohon tersebut
karena dianggap mematikan tanaman usaha taninya sehingga tidak jarang
mereka menetap di tenpat tersebut.
Kegagalan pelestarian hutan dapat dimengerti, karena pelestarian
hutan pada hakikatnya menurunkan daya dukung lingkungan. Dalam hal
penghijauan, pohon ditanam dalam lahan petani yang digarap, pohon itu
menganbil ruas tertentu sehingga jumlah luas lahan yang tersedia untuk
tanaman petani menjadi berkurang. Lagipula phon itu akan menaungi
tanaman petani dan mengurangi hasil.
Reboisasi mempunyai efek serupa seperti penghijauan yaitu,
mengurangi luas lahan yang dapat di tanami oleh petani dan pengurangan
produksi oleh naungan pohon. Jadi jelas dari segi ekologi manusia,
penghijauan dan reboisasi untuk kelestarian hutan sukar untuk berhasil
selama usaha itu mempunyai efek menurunkan daya dukung linkungan dan
menghilangkan atau mengurangi sumber mata pencaharian penduduk.
7
3. Evaluasi terhadap pelaksanaan proyek oleh dinas PKT Tingkat II
sebagian besar belum di laksanakan karena belum ada pedoman
evaluasi yang baru.
4. Status kelembagaan PKT Tingkat II masih belum jelas, karena masih
mengandalkan SK Menteri Kehutanan No. 86/KPTS/II/94 tanggal 1 Maret
1994 Tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Pusat Bidang
kehutanan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II dan SKB Menteri
Kehutanan dan Menteri Dalam Negerino. 230/kpts-II 94 dan nomor 52
tahun 1994 tanggal 9 Mei 1994, tentang Penyelenggaraan PKT Tingkat
II.
5. Persiapan administrasi proyek tentang pembahasan dan DIPDA,
penerbitan SK Pimro dan pendaharawan umumnya terlambat dan rata-
rata DIPDA baru disahkan pada blan Juli. Dengan demikian akan
membawa implikasi terhadap keterlambatan proses pencairan dana dan
kegiatan.
6. Efektifitas kinerja Tim Pembina Tingkat I maupun Tingkat II belum optimal
dlam mengelola bantuan.
8
4. Lahan
Hutan menempati ruang bumi yang terdiri dari komponen tanah,
hidrologi,udara dan atmosfer, iklm yang dinamakan lahan. Lahan sangat
bermanfaat bagi manusia dan bernilai ekologi tinggi
5. Hiburan
Hutan digunakan sebagai tempat perburuan ban tempat wisata yang
merupakan sumber pendapatan daerah.
b. Manfaat Ekologi
1. Cadangan Karbon
Salah satu fungsi hutan yang besar adalah cadangan karbon di alam
karena karbon di simpan dalam bentuk biomassa vegetasinya. Alih fungsi
lahan htan mengakibatkan peningkatan emisi karbon dioksida di atmosfer
yang berasal dari pembakaran dan peningkatan mineralisasi bahan organic
tanah Selma pembukaan lahan serta berkurangnya vegetasi sebagai sumber
karbon.
2. Habitat Fauna
Hutan merupakan habitatpenting bagi keanekaragaman flora dan
fauna. Konvensi hutan menjadi bentuk penggunaan lahan lainnya akan
menurunkan populasi flora dan fauna yang sensitive sehingga tigkat
keanekaragaman hayati berkurang.
Melakukan pelestarian hutan sama dengan menyelamatkan
ekosistem dari hutan itu sendiri, ekosistem terbentuk oleh komponen hidup
di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.
Keteraturan ekosistem menunjukkan ekosistem tersebut ada dalan suatu
keseimbangan tertentu. Keseimbangan tidak bersifat statis melainkan
dinamis, ia selalu berubah- ubah, kadang- kadang perubahan itu besar dan
kadang- kadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara ilmiah maupun
perbuatan manusia.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelestarian hutan betujuan untuk pengawetan kualitas lingkunga dan
menciptakan iklim yanh seimbang.
2. Pelestarian hutan dapat menjaga kesuburan tanah karena tanah tidak
terkikis oleh air pada saat musim hujan.
3. Pelestarian hutan dapat menjaga alam dari berbagai bencana seperti
tanah longsor, banjir dan juga erosi
4. pelestarian hutan memberikan manfaat ekonomi dan ekologi pada
kawasan hutan itu sendiri maupun daerah yang ada di sekitar hutan
5. Pelestarian hutan memberi dampak luas pada penigkatan ekosistem
lingkungan di dalam maupun di luar kawasan
B. Saran
Dari hasil penulisan diatas penulis akan memberikan saran- saran
untuk pekembangan yang lebih baik. Saran- saran itu adalah :
1. Pemerintah haruslebih giat dalam melakukan penyuluhan- penyuluhan
kepada masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan
2. Masyarakat hendaknya memanfaatkan potensi hutan dengan sebijak
mungkin agar tidak merusak kelestarian hutan
10
DAFTAR PUSTAKA
11
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………....i
Daftar isi………………………………………………..………..……...ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………….........1
A. Latar Belakang……………………………………..…….……..1
B. Rumusan Masalah………………………………………….….1
C. Tujuan………………………………………………..…..……..2
D. Metode Pengumpulan Data…………………………………..2
E. Sistematika Penulisan…………………………………………2
Bab IV Penutup……………………………………………………….10
A. Kesimpulan………………………………………………….…10
B. Saran……………………………………………………………10
Daftar Pustaka………………………………………………………….11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. ii
HALAMAN MOTTO…………………………………….. …………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………. iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………… v
HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………
………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah……………………………………… 1
B. Perumusan Masalah………………………………………….. 1
C. Tujuan Penelitian…………………………… …………… 2
D. Metode Pengumpulan Data…………………………………… 2
E. Sistematika Penulisan………………………………………… 2
12
A. Mengenal Pelestarian Hutan…………………………………… 3
B. Macam-Macam Hutan……………………… …………… 4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………. …………… 10
B. Saran…………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 11
KATA PENGANTAR
Penulis
13
14