Anda di halaman 1dari 2

Didalam negara berkembang seperti Indonesia tentunya membutuhkan pertumbuhan ekonomi

untuk menjadikan negara ini maju. Berikut ini akan dijelaskan tentang Teori Pertumbuhan
Baru : Pertumbuhan Endogen.

1. Tumbuhnya Model Pertumbuhan Baru


Pertumbuhan ekonomi baru melihat ketimpangan pendapatan antar negara, Selain itu
menjelaskan berbagai factor yang menentukan besar kecilnya tingkat pertumbuhan GDP.
2. Skala Ekonomis Pada Pertumbuhan Endogen
-Pertumbuhan endogen menolak sekali akan adanya penyusutan imbalan marjinal, menurut
pertumbuhan endogen bahwa memperluas investasi dapat meningkatkan produktivitas agregrat
suatu negara semakin besar, jadi pada pertumbuhan endogen lebih menawarkan hasil dan
keuntungan dari perluasan investasi.

– Pertumbuhan endogen selalu memperhatikan factor eksternal dan penentuan tingkat hasil
investasi permodalan.

-Pertumbuhan endogen mempunyai kesamaan dengan Neoklasik terutama dalam fungsi produksi
aggregat,tetapi untuk pertumbuhan endogen tidak ada penurunan skala hasil seperti model
Solow.

3. Model Pertumbuhan Endogen


– Untuk menggambarkan gagasan teori pertumbuhan endogen, kita mulai dengan fungsi
produksi sederhana :

Y = AK

Dimana Y adalah output, k adalah persediaan modal, dan A adalah konstanta yang mengukur
jumlah output yang diproduksi untuk setiap unit modal.

– Fungsi produksi ini tidak menunjukan muatan dari pengembalian modal yang kian menurun.
Satu unit modal tambahan memproduksi unit output tambahan A, tanpa memperhitungkan
berapa banyak modal disini. Keberadaan pengembalian modal yang kian turun merupakan
perbedaan penting antara model pertumbuhan endogen dan model Solow.

4. Model Pertumbuhan Endogen Yang dilihat dari Fungsi Produksi

Kita asumsikan sebagian pendapatan ditabung dan diinvestasikan. Karena itu kita jelaskan
akumulasi modal dengan persamaan yang telah kita gunakan sebelumnya :

ΔK = sY – δK

Persamaan ini menyatakan bahwa perubahan dalam persediaan modal (ΔK) sama dengan
investasi (sY) kurang penyusutan (δK).

Menggabungkan persamaan ini dengan fungsi produksi Y = AK,


kita dapatkan :

ΔY/Y = ΔK/K = sA – δ

– Persamaan ini menunjukan apa yang menentukan tingkat pertumbuhan output ΔY/Y.

-Lihatlah, selama sA > δ, pendapatan perekonomian menentukan tingkat pertumbuhan


selamanya, bahkan tanpa asumsi kemajuan teknologi eksogen.

5. Perbedaan Model Pertumbuhan Endogen dengan Model Solow


- Dalam model Solow, tabungan akan mendorong pertumbuhan untuk sementara, tetapi
pengembalian modal yang kian menurun secara berangsur-angsur mendorong
perekonomian mencapai kondisi mapan di mana pertumbuhan bergantung hanya pada
kemajuan teknologi eksogen.
Sebaliknya dalam model pertumbuhan endogen, tabungan dan investasi bisa mendorong
pertumbuhan yang berkesinambungan.

– Tetapi, apakah beralasan untuk menolak asumsi pengembalian modal yang kian menurun?
Jawabannya bergantung pada bagaimana kita menginterprestasikan variabel K dalam fungsi
produksi Y = AK.

– Jika kita gunakan pandangan lama bahwa K hanya mencakup persediaan pabrik dan peralatan
perekonomian, maka wajar untuk mengasumsikan pengembalian yang kian menurun.

6. Sistem Perekonomian Pada Endogenous Growth

– Menurut pertumbuhan endogen negara yang menganut sistem perekonomian tertutup maka
pertumbuhan ekonomi akan konstan walaupun ada perbedaan satu sama lain.

– Pada pertumbuhan endogen dapat menjelaskan mengenai prilaku aneh dalam pertumbuhan
ekonomi yaitu adanya ketimpangan antar negara berkembang dengan negara kaya, dimana
negara berkembang dengan tenaga kerja dapat terkikis oleh adanya investasi komplementer
seperti sarana infrastruktur, kegiatan penelitian yang memberikan investasi jangka panjang.

7. Hasil dari Pertumbuhan Endogen Para Ekonom

– Pengajur teori pertumbuhan endogen berpendapat bahwa asumsi pengembalian modal konstan
(bukan kian yang menurun) lebih bermanfaat jika modal (K) diasumsikan secara lebih luas.

– Barangkali kasus terbaik untuk model pertumbuhan endogen adalah memandang ilmu
pengetahuan sebagai sejenis modal. Jelasnya, ilmu pengetahuan adalah input penting ke dalam
produksi perekonomian baik produksi barang dan jasanya maupun produksi ilmu pengetahuan
barunya.

– Kurang wajar untuk mengasumsikan bahwa ilmu pengetahuan memiliki muatan pengembalian
yang kian menurun. Tentu saja inovasi sains dan teknologi yang terus meningkat membuat
sebagian ekonom berpendapat bahwa ada pengembalian ilmu yang meningkat.

Anda mungkin juga menyukai