Rani Susanti - Tugas Revisi Skenario Sinematografi Sastra Jjngfyvn
Rani Susanti - Tugas Revisi Skenario Sinematografi Sastra Jjngfyvn
SINEMATOGRAFI SASTRA
Dosen Pengampu : Dr. Yenni Hayati, S.S., M.Hum
JUDUL : Pisau
IDE CERITA : Teror dari seorang mantan narapidana
LOGLINE :
Setiap bulannnya seorang mantan narapidana
meneror setiap rumah yang ada di suatu
perumahan untuk mendapatkan pisau dan uang.
Namun, teror tersebut malah berujung maut.
STATEMENT :
Jika ingin melakukan pekerjaan maka katakanlah
maksud dan tujuannya dengan jelas agar orang
lain tidak berburuk sangka.
TEMA : Teror
KARAKTER :
Agus
Agus merupakan seorang kepala keluarga yang
berparas tampan. Ia memiliki mata bulat dan
badan yang Ideal. Agus juga memiliki karakter
yang penyayang, penurut, hati- hati, dan
sedikit penakut. Ciri-ciri khasnya soft boy
Reza
Reza merupakan seorang mantan narapidana yang
berparas sangar. Ia memiliki badan tinggi,
besar, berkulit hitam, mata yang memerah,
berkumis tebal, dan tangan yang dipenuhi dengan
tato. Ia memiliki karakter yang kasar, memaksa,
dan mengamcam. Ciri khas Reza songong
( ekspresi preman), serampangan atau
menjengkelkan dan menakutkan
Lastri
Lastri merupakan istri agus yang memiliki paras
yang cantik. Ia memiliki karakter yang sangat
penakut dan selalu berfikir negatif. Ciri
khasnya
Sinopsis
Skenario Oleh
Rani Susanti
Final Draft
Mei 2023
ACT 1
CUT TO:
SCANE 20. INT. INTEROGASI- SIANG ( opening)
Dalam suatu ruangan yang gelap dan minim cahaya tersebut,
tampak seorang pria yang sedang di interogasi. Tidak
hanya itu, tapi tampak pula sebuah pisau yang berdarah
dan amplop.
CUT TO:
SCANE 02. EXT. TERAS RUMAH - SIANG
AGUS
REZA
AGUS
REZA (CONT’D)
Ada berapa, hei!
AGUS
REZA (CONT’D)
Bagaimana?
AGUS
Maksudnya ? ( tanyanya dengan bingung)
REZA
Dasar bodoh! Mau atau tidak ha?!
( Dengan nada tinggi dan ekspresi marah yang membuat
lawan kaget dan takut)
AGUS
Iy..iiya,iya mau (Terbata-bata)
REZA
Mulai besok pagi setiap tanggal 25, letakkan di dekat
pintu pagar pisau dan amplop berisi uang Rp 10.000. Kalau
tidak kamu lakukan, itu artinya kamu mencari masalah!!!!
(Reza menatap Agus dengan tajam )
AGUS
AGUS
( Tanya dg lunak)
LASTRI
V.O.
Tok...tok....tok...tok...
CUT TO :
SCANE 04. EXT. LUAR RUMAH- MALAM
Mendengar ketukan pintu tersebut, Agus keluar rumah dan
mendapati bahwa itu pria yang tadi yang berdiri di depan
pintu.
AGUS
Maaf, bang. Apa ada yang tertinggal? ( Agus tampak
bingung
Reza
Istrimu mana? Aku belum lihat !! (Dg ekspresi
menjengkelkan)
AGUS
Lagi didalam bg, kurang sehat.
REZA
Suruh dia keluar!! ( dengan nada yang makin meninggi dan
kesal)
AGUS
Tapi,Bang....
REZA
CUT TO:
SCANE 05. INT. KAMAR – MALAM
Agus kemudian tergesa- gesa berjalan ke arah kamar
menemui istrinya. Dikamar Lastri terlihat cemas dan
takut. Namun, Agus berusaha menguatkan lastri agar ia mau
menemui Reza sebelum ia mengamuk- ngamuk di rumahnya.
Agus
( dengan mendesak )
Lastri
AGUS
CUT TO:
AGUS
Ini istri saya, bang. ( sambil memperkenalkan lastri yang
tersenyum kaku dengan raut wajah yang sedikit takut)
Reza tertawa
REZA
Cantik...cantik juga istrimu (sambil cengengesan)
REZA (CONT’D)
Istrimu cantik tapi sayang pucat sekali hahahahaha
( tertawa menjengkelkan)
ACT 2
CUT TO:
SCANE 07. EXT. PAGAR - PAGI
CUT TO :
Scane 08. INT. DALAM RUMAH - PAGI
lastri diam -diam mengintip dari balik gorden rumahnya
yang sengaja tidak di buka lebar-lebar agar ia dapat
mengetahui apa yang akan dilakukan oleh pria itu dengan
pisau dan amplop tersebut.
CUT TO :
SCANE 09. EXT. PAGAR - PAGI
Reza membuka pintu pagar. Kemudian ia mengambil pisau dan
amplop tersebut. Ia meletakkan pisau ke dalam tas yang ia
bawa dan memasukkan amplop tersebut ke dalam kantongnya.
Tanpa diduga tas tempat Reza meletakkan pisau tersebut
robek dan mengakibatkan seluruh pisau yang ada didalamnya
berjatuhan ( menampilkan ekspresi kesal). Melihat pisau
sebanyak itu membuat lastri menjadi takut. Ia berfikiran
bagaimana kalau pria tersebut menjadi gila dan membunuh
orang-orang perumahan tersebut.
CUT TO :
SCANE 10. EXT. LUAR RUMAH - MALAM
Setelah 4 hari kemudian tepatnya pada pukul 11 malam.
Reza datang dengan mengendor-gedor pintu secara kasar
REZA (V.0.)
Tok... tok... tok...
CUT TO :
SCANE 11. KAMAR TIDUR AGUS - MALAM
Lastri yang tengah tertidur hendak menuju mimpinya
terkejut karena mendengar gedoran yang keras dari luar
rumah. Dengan napas yang sesak ia terbangun takut. Di
dalam kamar, ia berdebat dengan suaminya agar jangan
membuka pintu dan telepon polisi saja.
LASTRI
Ada apa mas? ( Cemas)
AGUS
Tidak tau, biar aku cek terlebih dahulu ( berusaha
menenangkan)
Hendak berjalan meraih gagang pintu kamar. Namun ditahan
oleh Lastri karena mendengar suara gedoran yang semakin
keras dari luar.
LASTRI
Jangan mas,jangan dibuka ( ekspresi dari cemas ke takut)
AGUS
Gapapa, Biar kubuka saja ! (Ucapnya dengan menyakinkan)
CUT TO :
SCANE 12. INT. RUANG DEPAN - MALAM
Dengan jantung yang berdetak kian cepat dan wajah yang
mulai pucat pasi. Agus melihat si sangar memegang dua
pisau yang terlihat tajam dengan seringaian yang sangat
menyeramkan.
CUT TO :
SCANE 13. EXT. TERAS RUMAH - MALAM
Dengan seringaian tajam dan pisau yang diangkat ke atas
menimbulkan kesan seram pada malam itu.
REZA
REZA (CONT’D)
Kalau setajam ini, rasa sakit disembelihnya tidak begitu
menyiksa, ha-ha-ha… (Ia menyentuh sisi tajam pisau itu
dan tetap menatap dengan serigaian tajamnya)
AGUS
Mm..maaf bang. Maksud abang gimana ya? ( Agus semakin
takut)
REZA
Pisau tajam ketika digunakan dengan baik, tidak
menyakitkan! Termasuk, untuk melukai kulit ini(ia
menggoreskan tangan kanannya menggunakan salah satu pisau
tersebut)
Agus merasakan tenggorokkan nya semakin menyempit dan
tegang. Ia benar-benar ketakutan dan merasakan pasokan
oksigen disekitarnya semakin menepis. Dengan suasana
malam yang sunyi dan tawaran yang tiba-tiba dari reza
untuk mencoba tajamnya pisau tersebut membuat Agus tiba-
tiba terduduk di lantai begitu saja.
AGUS
Bang , mohon bang ! jangan. Saya takut ( ia bersujud di
kaki Reza sambil memohon dan penuh ketakutan)
REZA
Berikan pisau ini ke istrimu ( sembari memberikan pisau)
ACT 3
CUT TO:
SCANE 14. EXT. TERAS RUMAH- PAGI
Harapan agar semalam akhir dari mimpi buruk menjadi
pupus. Karena pada saat pintu dibuka, terlihat di kursi
teras Reza sedang duduk dengan santainya sambil merokok.
Seolah-olah rumah itu adalah miliknya sendiri.
REZA
Kesiangan ya ? ( Menyapa dg santai)
AGUS
Eh, Abang. Ap- ( menutupi ketakutan)
REZA
(Memotong)
Duduklah sejenak! ( Sntai)
REZA
Ketika dipenjara, aku berpikir tobat( Reza menghembuskan
asap rokok sambil menatap ke awan) . Terbayang tanah
keluarga yang luas, bisa kugarap jadi ladang. Ternyata,
tanah itu dijual oleh mereka. Karena aku perlu uang
untuk kebutuhan hari-hari dan aku tidak punya
keterampilan kecuali mengasah pisau, merampok dan
membunuh (Reza mencurahkan isi hatinya dengan melantur)
REZA (CONT’D)
Hal itu aku lakukan semata-mata agar istri dan anakku
hidup tenang ( sambil melirik pisau dan amplop)
kalau tidak mau, orang itu sama artinya menyuruhku ke
penjara lagi… ( nada menjengkelkan)
CUT TO:
SCANE 15. EXT. PAGAR- PAGI
Mereka berjalan beriringan menuju pintu pagar. Reza
merangkul dengan hangat bahu Agus. Ia mencoba untuk
bersikap ramah dan bersahabat. Reza seakan menganggap
bahwa Agus adalah pelanggan bulanannya yang harus ia
jaga.
Agus yang merasa mulai nyaman karna rangkulannya kembali
mengalami gaduh yang tak terluskiskan cemasnya di dalam
hati karena perkataan Reza yang tiba-tiba.
REZA
kalau kamu tidak lagi berminat mengasahkan pisau
kepadaku.
REZA (CONT’D)
Itu artinya kamu siap saya sembelih…
REZA (CONT’D)
Ingat, rezekiku ada pada pisaumu. Juga nyawamu
CUT TO:
SCANE 17. EXT. LUAR RUMAH – SIANG
Pada saat Reza datang dibulan berikutnya. Reza hendak
mengambil pisau dan amplop di tempat biasa ia ambil.
Namun, pada saat ia ingin mengambil ia tidak melihat
barang-barang tersebut disana. Hal itu membuat ia jengkel
dan marah karena bisa-bisanya Agus dan Lastri tidak
meletakkannya disana.
CUT TO:
SCANE 19. INT. RUMAH AGUS – MALAM
Pada saat tengah malam pun, Agus pulang ke rumahnya dan
menemukan istrinya sedang tertidur dengan nyenyak.
Melihat hal itu membuat Agus tersenyum.
CUT TO:
SCANE 21. INT. RUMAH- SIANG
Di tempat berbeda , yaitu dikediaman rumah Agus
V.O BERITA
Telah terjadi pembunuhan dan bla.......
CUT TO:
SCANE 22. INT. RUANG INTEROGASI- SIANG
Di dalam ruang interogasi, pihak kepolisian mendesak pria
tersebut untuk mengatakan seyuyurnya. Pria tersebut yang
pada awalnya diam tiba- tiba bertanya kepada polisi
SIPIR
Apakah kamu tau arti kegunaan pisau ini?
PRIA INTEROGASI
Dalam hal ini, kasih sayang perlu dimiliki oleh pisau.
Ia bisa memberikan keuntungan tapi juga bisa
membahayakan. Itu tergantung pemakainya saja ( matanya
sama sekali tidak pernah lepas dari pisau tersebut)
END