Anda di halaman 1dari 2

Shasa Gema Yuvira

XII PSPR / 30

Artikel Bahasa Indonesia

Eyang Putri

Beberapa orang pasti memiliki hobi, salah satunya adalah menonton film. Film juga dibagi menjadi
berbagai genre, mulai dari romansa, action, komedi, hingga horor. Namun, diantara genre film tersebut,
salah satu film yang digemari adalah film horor.

Film horor berikut adalah film yang di rilis pada 8 Oktober 2021 dengan judul " Eyang Putri ".

Film horor ini adalah termasuk film horor lokal dengan durasi 88 menit yang di sutradarai oleh Boby
Prasetyo. " Eyang Putri " ( Eyang Sri ) diperankan oleh Marini Soerjosoemarno sebagai aktor utama
dalam film ini. Sheila Dara Aisha sebagai Gendis, Miller Khan sebagai Reza atau suami dari Gendis,
Shaquilla Nugraha sebagai Anya atau anak dari Gendis dan Reza, dan masih banyak lagi.

Eyang Putri ini merupakan film bergenre horor misteri yang mengisahkan tentang teror yang menimpa
suatu keluarga. Banyak keanehan terjadi di dalam rumah tersebut hingga menewaskan anak dari
pembantu dari rumah tersebut, hingga pada akhirnya Eyang Putri tinggal sendiri.

Suatu waktu, pembantu beserta perawat yang selama ini merawat Eyang Sri berpamitan kepada Gendis,
dan akhirnya Gendis, bersama suaminya Reza, dan juga Anya, memutuskan untuk merawat Eyang Sri
bersama anak tiri Eyang Sri, Bude Laras di rumah tersebut. Keanehan terjadi ketika setelah adzan
maghrib dikumandangkan.

Eyang Sri kerap tertawa di setiap malamnya, kadang juga bersuara seperti kakek - kakek, dan sering
melukai dirinya sendiri. Menurut Reza, suami Gendis yang adalah seorang Psikologi, Eyang Sri menimpa
kesedihan yang teramat dalam pasca suaminya meninggal dunia. Namun keanehan ini ternyata tidak
hanya diketahui oleh Gendis dan suaminya saja, namun Anya juga mengetahui nya.

Gendis dan suaminya menelusuri apa yang sebenarnya terjadi dirumah ini, hingga Gendis mendapati Bu
Ajeng, yang merupakan mantan murid batik Eyang Sri menaruh sesuatu di bawah lantai bekas produkai
batik milik Eyang Sri. Gendis lantas membongkar lantai dan melihat banyak sekali benda keramat
didalamnya. Bersama sang suami dan Anya, Bude Laras juga menyaksikan hal tersebut dan menyangka
Bu Ajeng lah yang membuat teror dirumah ini. Gendis bersama Reza pergi ke tempat Bu Ajeng, namun
mereka mendapat keterangan yang berbeda dari yang mereka tuduhkan kepada Bu Ajeng.

Bu Ajeng menjelaskan, benda sakral tersebut adalah penangkal hal - hal buruk dirumah Eyang. Setiap
hari Bu Ajeng rutin memberikan doa dan ayat - ayat di bawah lantai tersebut. Mengetahui hal ini, Gendis
dan Suaminya mengajak Bu Ajeng kerumah Eyang Sri. Saat pulang, Gendis mendapati di balik bilik kamar
belakang, Eyang Sri berbincang dengan seorang lelaki Jawa, Gendis mencoba menyadarkan Eyang Sri
namun hal itu tidak membuat Eyang sadarkan diri. Bu Ajeng mendapati Bude Laras lah yang melakukan
semua ritual ini sebab dendam yang dalam terhadap perbedaan akan perlakuan Eyang Sri kepada anak
tirinya tersebut, Bude Laras.

Pada akhirnya, Bu Ajeng membantu mengusaikan teror ini, dengan menghancurkan Patung Keramat
yang di isi oleh roh jahat, peliharaan Bude Laras yang dibantu oleh Reza. Banyak sekali bertumpahan
darah disana, mulai dari Bu Ajeng yang di cekek, hingga Bude Laras yang berlumuran darah usai patung
miliknya dihancurkan oleh Reza.

Eyang Putri kini hidup damai dengan dibantu dan di rawat oleh Bu Ajeng. Teror rumah selesai, dan
Gendis, Reza, dan Anya memutuskan untuk pulang kembali kerumahnya.

Anda mungkin juga menyukai