Anda di halaman 1dari 4

AZAB TUKANG CAPLOK TANAH TAK DITERIMA DI BUMI

SEGMEN 1

1. Belum kering kuburan Yati (25th), korban kecelakaan yang


meninggal dunia diminta dibongkar. Pasalnya, RUDI (35th,Jagoan
kampung, beladiri silat, selalu bawa golok ala betawi) mengaku
tanah kuburan BLOK D tersebut miliknya. Jika pihak kelurga,
Santo (Bapaknya Yati) memaksa dikuburkan di situ, harus
membayar sewa dan uang kebersihan kuburan sebesar 3 juta
rupiah. Keluarga Yati yang hidup pas-pasan terpaksa membongkar
kuburan. Di tengah-tengah proses membongkar Iqbal CS datang
bersama Ustad Syakieb, lalu akhirnya Yayasan Nurul Jannah yang
menjamin uang tersebut bakal dibayar Santo. Yati pun dikubur
kembali seperti sedia kala. Santo bilang akan dibayar setelah
nganter mobil bak muatan ke luar kota.
2. RUDI Pulang dari kuburan kesal dan mengusir Sapri, tukang
ojek yang mangkal di tanah miliknya. Bahkan, Daus yang
mendorong dan ketoprak lewat jalan itu, dihadang, disuruh
puter balik. Jika berjualan di tanah itu, Daus diminta bayar
uang retribusi penggunaan lahan, karena kesal, Daus pulang dan
puter balik. RUDI mengacungkan golok, dan memperagakan
kehebatan silatnya
3. Kabar Rudi tukang caplok tanah santer terdengar wajrga.
Mumun (32th) sang istri merasa malu dan bicara baik-baik ke
Rudi. Tapi malah dibentak dan dikasarin. Rudi meminta Mumun
tidak ikut campur karena dia tinggal di rumah dan tanah
miliknya. Rudi meminta Mumun mencuci baju miliknya.
4. Rudi bahkan membuang baju-baju milik tetangga yang berjemur
di atas tanah miliknya. Padahal tanah itu milik umum.
Keributan itu sampai membuat Pak RT datang dan melerai. Namun,
Pak RT diacungkan golok oleh Rudi karena menentang dirinya.
Digaris pake golok, tanah itu, kini berpindah jadi milik Rudi
dan ditancap patok-patok kayu. Iqbal CS yang melihat itu tidak
bisa diam
5. Pas malem, Sapri yang takut lewat jalan kuburan, pengen
lewat jalan milik Rudi. Siapa yang menyangka, kini jalan itu
sedang dipasangi kawat berduri oleh Rudi. Selain itu dipasang
plang TANAH INI MILIK RUDI.
6. Pulang ke rumah, rupanya RUDI dihantui arwah Yati. Dia
melihat sosok arwah Yati. Karena kesal, RUDI menyabet golok ke
arahnya. Siapa yang menyangka, ternyata apa yang dilihat Rudi
sebagai arwah Yati, aslinya adalah Mumun. Istrinya sendiri.
Dengan berlumuran darah RUDI menggendong Mumun, dan minta
pertolongan. Karena kematian Mumun akibat Rudi melihat arwah
Yati, Rudi pun memfitnah Santo sebagai pembunuh Mumun akibat
balas dendam tanah kuburan. Untuk menghilangkan barang bukti,
Rudi menguburkan golok di suatu tempat.

SEGMEN 2

7. Keesokan harinya, Mumun dikuburkan di TPU Kampung Kucrit,


Rudi mengarang cerita kalo Mumun meninggal karena Santo, yang
tidak terima kuburan anaknya dibongkar. Iqbal CS dan Ustad
Syakieb merasa alasan tersebut ganjil
8. Siangnya, Rudi gedor-gedor pintu rumah Santo. Tapi, Santo
tak ada di rumah. Sebagai gantinya, Rudi memalang kayu di
pintu rumah Santo dan mencaploknya sebagai milik Rudi. Mak
Atiek melihat hal itu heran dan menganggap Rudi sudah
kelewatan.
9. Iqbal CS yang merasa ganjil di balik kematian Mumun mulai
mencari petunjuk dan bukti-bukti. Termasuk cerita dokter yang
mengotopsi jenazah Mumun ada luka bacok. Di mana, bacokan itu
berasal dari benda tajam. Dan Rudi yang biasanya bawa golok
kemana-mana, setelah kematian sang istri, tak pernah terlihat
bawa golok lagi
10. Warga dan anak-anak yang sedang main bola diusir oleh Rudi
karena memakai lahan tanah miliknya. Sampai-sampai bolanya
dikempesin dengan paku. Pak RT tidak bisa berkutik ketika
diminta berkas surat kepemilikan tanah, karena memang tanah
itu sudah dicaplok Rudi.
11. Keesokan harinya, Iqbal CS yang menggotong keranda jenazah
dihalangi bambu, Rudi meminta Iqbal CS untuk cari jalan lain.
Ustad Syakieb menganggap Rudi sudah keterlaluan dan meminta
Pak RT mencari jalur hukum.
12. Santo yang bekerja sehari-hari jadi supir mobil bak pulang
ke rumah, mendapati rumah dipalang dan ditulis MILIK RUDI.
Sapri yang lewat langsung menegur Santo jadi buron oleh RUDI
dan diancam dicincang pake goloknya karena telah membunuh
Mumun. Santo bergidik ngeri dan pergi menyelamatkan diri.
SEGMEN 3

13. Iqbal CS yakin kematian Mumun bukan oleh Santo. Ditambah


golok yang biasa dibawa oleh Rudi sudah tidak ada. Kuat dugaan
Rudilah yang menghabisi Mumun. Tapi tidak ada bukti bisa
menjadi fitnah. Ratih menitip pesan kepada Iqbal CS untuk
berhati-hati
14. Rosalinda dan Marimar yang sedang menunggu kios dihebohkan
dengan penemuan golok oleh Daus yang sedang ingin membakar
sampah di bekas tanah galian. Mak Atiek ngeri melihat golok
tersebut masih terlihat noda kering merah bekas darah.

15. Terlihat Gendis marah ke Bayu karena udah mencuri sepatu


orang dan malah dikasih ke dia. Warga yang denger pun ikut
kesel sama Bayu, ngatain Bayu pencuri. Setelah Gendis dan
warga pergi. Bimo dan anak buahnya menemukan Bayu yang lagi
sakit dipinggir jalan. Bimo minta setoran, tapi Bayu gak
punya, Bimo tampak kesal dan menarik kerah Bayu dan
membenturkan ke tembok. (biar orang menuduh Bimo bunuh Bayu)

SEGMEN 4

17. Malam hari, terlihat Zein dan Vanya lagi di dalam ambulan,
keduanya tampak mengobrol mau urus pemakaman. Hingga kemudian,
ia melihat sosok Bayu terkapar dengan ada tusukan di perutnya.
Zein lalu menelpon Adam dan Hera agar segera datang. Zein
mendapat Vision, dan hanya terlihat ada sosok yang mengambil
perlengkapan ngesolnya dan mengambil gunting mengarahkan ke
Bayu yang udah lemah.
18. Hera memeriksa TKP, sementara itu Lestari muncul dengan
menjerit histeris. Hera menanyakan apa Bayu ada masalah?
Lestari bilang dia gak punya musuh, dia anak yang baik, paling
juga dia suka berantem sama Kakaknya. Saat itu Hera akan
memeriksa Gendis, di sisi lain Hera menemukan bukti ada bekas
sidik jari Bimo.
19. Di sisi lain, Hera juga meriksa Gendis, karena ia memiliki
motif dendam pada Bayu, banyak warga juga yang bilang kalau
hubungan Bayu dan Gendis gak akur. Tapi Gendis mengelak kalau
ia yang bunuh Bayu, tapi wajah Gendis terlihat panik dan
ketakutan. Hera pun akhirnya berhasil menangkap Bimo dan anak
buahnya. Bimo awalnya mau kabur tapi berhasil di tangkap, ia
mengaku gak sengaja membunuh Bayu. Hera pun menyuruh anak
buahnya membawa Bimo.

20. Gendis di jalan ia bertemu dengan perempuan yang mencari


Bayu dia mau menjahitkan sepatunya, perempuan itu cerita kalau
Bayu itu anak yang baik, dia mengupulkan uang buat beli sepatu
untuk kakaknya kan sebentar lagi kakaknya ulang tahun. JRENG!
Mendengar itu Gendis tampak depresi dan menyesal. Gendis
teriak kalau dia udah nyakitin Bayu, adiknya sendiri!! Gendis
mau loncat dari jembatan, tapi Adam dan Eva yang melihat itu
langsung menolong Gendis dan membawanya ke rumah sakit.

21. Hera tampak kebingungan ia meminta bantuan Zein. Karena


ternyata pengakuan Bimo dia mendorong Bayu sampe meninggal,
tapi saat di cek, Bayu meninggal ditusuk. Bimo bilang dia gak
menusuk Bayu. Zein datang, rumahnya terkunci, karena Gendis
di rumah sakit nyaris bunuh diri karena menyesal udah musuhin
Bayu. Zein kebingungan, hingga kemudian Zein gak sengaja
memegang kotak alat ngesol/menjahit sepatu yang biasanya
digunakan Bayu. Zein melihat, seorang lelaki yang turun dari
mobil dan mendekati Bayu, ia sangat marah dan mendorong Bayu
sampai Bayu pingsan.. Hera pun mengubungi Adam yang ada di
rumah sakit dan menanyakan plat mobil ke Gendis yang ternyata
itu mobil Haris.

22. Hera pun memburu Haris, ia dendam karena Bayu udah merusak
hubnya dengan Gendis. Haris pun di tahan oleh Hera, tapi Haris
bilang dia cuman mendorong dan pelaku utama bukan dirinya.
JRENG! Semua kaget, terutama Gendis, siapa? Pelakunya itu
Lestari! Semua makin kaget, Gendis gak percaya. Hera pun
memburu Lestari yang ternyata udah kabur.

23. Lestari berada di pemakaman Bayu sambil membawa koper. Ia


terlihat tertawa karena dia sudah bisa membalas sakit hatinya
selama ini. Hera dan lainnya pun sudah ada di sana dan
mengepung Lestari. Lestari akhirnya menjelaskan bahwa dia
bukan ibu kandung Gendis dan Bayu, dia sengaja terus memancing
kemarahan Bayu dan Gendis agar saling bermusuhan, dia sengaja
merawat Gendis dan Bayu agar bisa balas dendam karena Ibu Bayu
itu sudah merebut suaminya dan meninggal kecelakaan bersama
suaminya. Ia gak bisa balas dendam sama mereka akhirnya ia
mengurus kalian berdua dan pura-pura baik. Mendengar itu
Gendis emosi, ia gak nyangka kebencian yang timbul di hatinya
karena ulah dirinya. Lestari mau mukul Gendis, tapi terperosok
ke lubang di pemakaman. Tubuhnya tertimbun tanah.

Anda mungkin juga menyukai