Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alde vira permata

Kelas : 2 A sendratasik
Npm : 196710265
Tugas uas teater
Judul : bila malam bertambah malam
Karya : putu wijaya

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKSTUR NASKAH LAKON

Analisis Struktur Lakon


1. Latar tempat
Latar tempat drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya adalah di rumah
Gusti Biang yang terdapat pada kutipan berikut
Gusti Biang
“Si tua itu tak pernah kelihatan kalau sedang dibutuhkan. Pasti dia sudah berbaring di
kandangnya, menembang seperti orang kasmaran pura-pura tidak mendengar, padahal
aku sudah berteriak, sampai leherku patah. Wayaaaaaa...... Wayaaaaa... tuaaaa....
Gusti Biang
“Setan!  Setan!  Kau  tak  boleh  berbuat sewenang-wenang  di  rumah ini.  Berlagak
mengatur  orang  lain  yang masih waras. Apa  good,  good apa? Good  bye!
Menyebut  kekasih, manis,  kau  pikir  apa anakku. Wayan  akan
menguncimu  di  dalam  gudang tiga hari tiga malam, dan kau akan meraung seperti si
belang”.
Wayan
“Tiyang ketiduran di gudang”.

Gusti Biang
“ Begundal itu! Masukkan dia ke gudang!”
Gusti Biang
“Ya! Leak itu tidak boleh masuk rumahku ini. Setan itu juga! Biar mati dua-duanya
sekarang! Kalau kau mau ikut pergi terserah. Aku akan mempertahankan kehormatanku.
Kehormatan suamiku, kehormatan Sanggung Rai, kehormatan leluhur-leluhur di puri
ini”.

2. Latar waktu
Latar waktu pada drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya terjadi
pada malam dan sore hari yang ditunjukan pada dialog ini.
Nyoman
“Nah,  itu  sebabnya  kalau  belum  santap  malam.
Apalagi  sejak beberapa  hari  ini  Gusti  sudah  tidak mau minum jamu lagi, minum
sekarang ya?
Wayan
“ Mana ada setan sore-sore begini Gusti?”
Wayan
“ Malam-malam begini?”
3. Latar suasana
Suasana pada teater ini menegangkan

4. Alut / plot
Alur atau kerangka drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya
menggunakan alur maju, karena diceritakan secara runtut dari awal hingga akhir. Oleh
karena itu, unsur-unsur plot meliputi:
Pengenalan situasi cerita (exposition)
Pengenalan situasi  pada drama Bila Malam Bertambah Malam terdapat pada
kutipan berikut.
Wayan
“Gusti,  Nyoman  adalah  tunangan  Ngurah,  calon
menantu  Gusti  Biang sendiri,  berani  sumpah,
Nyoman  adalah  tunangan  Ngurah.  Ratu  Ngurah sendiri yang mengatakannya.
“Aku akan mengawini Nyoman  Bape” katanya.  “Biar  hanya  orang  desa,
pendidikannya  rendah  tapi  hatinya baik,  daripada ...” biar dimakan leak. Demi apa
saja”
Menuju pada adanya konflik (rising action)
Kutipan berikut menunjukkan pada adanya konflik yang terdapat pada drama bila malam
bertambah malam karya Putu Wijaya.
Wayan  (Dengan  tegas)
“Tiyang  tahu  semuanya,  tu Ngurah.
Sebab  tiyang  yang  telah mendampinginya  setiap  saat  dulu.  Sejak  kecil  tiyang  seper
mainan dengan  dia,  seperti  tu  Ngurah  dengan  Nyoman.  Tiyang
tidak  buta huruf  seperti  disangkanya.  Tiyang  bisa membaca  dokumen-
dokumen dan  surat-surat
rahasia  yang  ada  di  meja  kerjanya.  Siapa  yang membocorkan  gerakan  Ciung  Wanar
a  di  Marga dulu? Nica-nica itu mengepung Ciung Wanara yang  dipimpin  oleh  pak Rai,
menghujani dengan  peluru
dari  berbagai  penjuru,  bahkan  dibom  dari  udara sehingga  kawan-kawan  semua  gugu
r.  Siapa  yang  bertanggung  jawab atas  kematian  sembilan  puluh  enam  kawan-kawan  
yang  berjuang  habis-habisan itu?  Dalam  perang  puputan  itu  kita  kehilangan Kapten
Sugianyar, kawan-kawan tiyang yang paling
baik,  bahkan  kehilangan  pak  Rai sendiri.  Dialah yang telah berkhianat, dialah yang
telah melaporkan gerakan itu semua kepada Nica”.
Puncak konfliik (turning point)
Puncak konflik terdapat pada kutipan berikut.
Ngurah
“Bape menghina keluarga saya”.
“Bukan menghina  tu Ngurah. Begitulah keadaannya. Desa Marga
menjadi saksi  semua  itu, hanya beliau dilahirkan  sebagai  putra  Bangsawan  yang
berpengaruh  serta  dihormati  karena  jasa-jasa leluhur, dosa beliau kepada pak Rai
terhadap semua korban puputan  itu  seperti dilupakan. Tetapi tiyang
sendiri  tidak  pernah  melupakannya.  Bukan  hanya seorang, banyak penghianat-
penghianat di bumi  ini dianggap  orang  sebagai  pahlawan sedangkan  yang benarbenar
berjasa dilupakan orang.
Ngurah
“Saya  tak  senang  dengan  cara-cara  bape  ini,
diam_diam  menjadi musuh  dalam  selimut.  Susah
payah  saya  memperbaiki  nama  baik keluarga.
Sekarang  bape  hendak  menodainya.  Mencari-cari kesalahan memang gampang bape…
Penyelesaian (ending)
Penyelesaian drama bila malam bertambah malam karya Putu Wijaya tergambar
pada kutipan dialog berikut.
“Ngurah, sudah tahu semuanya. Ngurah sudah pantas mendengar  itu. Tapi Jangan  terlalu
memikirkannya. Lupakan  saja  itu  semua.  Itu memang sudah  terjadi
tetapi  sekarang  setelah  Ngurah  tahu,  hati  kami merasa lega. Sekarang lupakan semua
itu. Lupakan, jangan bersakitsakit memikirkannya.

5. Penokohan
Gusti Biang
Gusti Biang adalah seorang janda yang sombong dan membanggakan
kebangsawannya. Dia juga merupakan tokoh pemeran utama dalam drama ini, di mana
menjadi fokus dari tokoh-tokoh lainnya dan setiap kali muncul dalam pembicaraan.
Gusti Biang mempunyai watak keras, pemarah, angkuh, dan egois. dan dalam kehidupan
sehari-harinya dia selalu marah-marah terhadap kedua orang yang setia menemaninya.
Namun dia juga telah menuduh hartanya. Dengan sikapnya yang masih ingin
mempertahankan tatanan lama yang menjerat manusia berdasarkan kasta, membuat dia
sombong dan memandang rendah orang lain.
Nyoman
Nyoman adalah seorang gadis desa yang selama kurang lebih 18 tahun mengabdi
dan tinggal di puri Gusti Biang. Selama itu pula, kebutuhan Nyoman tercukupi oleh
Gusti Biang, dari pendidikannya dan kebutuhan sehari-harinya. Nyoman Niti selalu setia
melayani Gusti Biang, dia rela menelan pil pahit akibat sikap Gusti Biang yang selalu
menginjak-injak harga dirinya, hingga dia tidak tahan dengan sikap Gusti Biang dan
pergi dari puri tersebut, setelah beberapa tahun lamanya memendam rasa penderitaannya
dan menahan amarah Gusti Biang yang selalu terlontarkan untuknya. Namun, dulu
semua itu dia pendam karena Wayan yang selalu membujuknya untuk tetap tinggal di
puri Gusti Biang. Hingga akhirnya Nyoman Niti pun tak kuasa lagi dan bergegas
meninggalkan mereka dengan beruarai air mata dalam suasana malam yang sunyi.

Ngurah
Ngurah adalah anak dari Gusti Biang yang sedang menyelesaikan pendidikannya
di salah satu universitas yang ada di pulau Jawa. Gusti Biang selalu membangga-
banggakan anaknya, namun Ngurah lahir bukan dari lelaki bangsawan yakni Gusti Rai.
Tetapi, ia lahir dari buah cinta Gusti Biang dengan Wayan teman seperjuangan ayahnya.
Ngurah adalah kekasih Nyoman. Ia pun begitu mencintai Nyoman, namun cinta mereka
terhalang oleh kasta kedudukan. Begitu pula dengan kisah cinta Gusti Biang terhadap
Wayan yang terhalang oleh kasta. Hingga akhirnya cinta itu berubah menjadi kemarah-
marahan, kesombongan, dan keegoisan Gusti Biang. Ngurah mempunyai watak yang
berbeda dengan ibunya, dia mempunyai watak yang baik terhadap semua orang, bahkan
dia sangat bijaksana terlebih ketika mengetahui cerita sebenarnya tentang siapa ayah
kandungnya sendiri yang ternyata adalah Wayan, sang pembantu ibunya. Hingga
akhirnya Gusti Biang mengijinkan Ngurah menikah dengan Nyoman dan Gusti Biang
sendiri mulai berjanji untuk menjaga kesetiaannya terhadap wayan hingga ajal
memisahkan mereka.
Wayan
Wayan adalah salah seorang abdi Gusti Biang. Ia juga seorang lelaki tua yang
dulu pernah menjadi ajudan dan teman seperjuangan almarhum suami Gusti Biang yang
telah gugur pada saat pertempuran melawan Belanda. Selain itu, Wayan juga sebagai
seorang penengah antara tokoh antagonis dan protagonis dalam jalannya sebuah cerita
yang berperan untuk mendamaikan dalam setiap persoalan. Wayan sehari-harinya
memiliki watak yang baik hati, setia, dan lucu. Dalam drama Bila Malam Betambah
Malam ini Wayan sebagai sosok lelaki tua yang rela menjadi abdi Gusti Biang karena
rasa cintanya kepada Gusti Biang. Namun, ia juga lelaki yang baik, penyayang, dan
selalu membela kebenaran. Bahkan Wayan rela pergi meninggalkan Gusti Biang akibat
persoalan Gusti Biang, Nyoman, Ngurah dan almarhum suami Gusti Biang.

6. Tema
ema yang diangkat oleh Putu Wijaya dalam drama ini adalah persoalan status sosial.
Karena pada drama ini menceritakan seorang tokoh yang mempersoalkan derajat
kebangsawanan
7. Amanat
Sebagai mahluk hidup yang bermasyarakat, tentu tidak bisa terlepas dari makhluk hidup
yang lain. Karena kita membutuhkan satu sama lain. Kita harus bersikap sama antara
makhluk yang satu dengan yang lain tanpa membedakan status sosial. Apabila
seseorang menyimpan rahasia, suatu saat pasti akan terungkap hal yang sebenarannya,
dan apabila seseorang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam melakukan
sesuatu maka orang tersebut juga akan mendapatkan balasan yang baik.

Analisis Tekstur Lakon


1. Dialog
Putu Wijaya  menggunakan (gaya bahasa) pada drama “Bila Malam Bertambah
Malam” yaitu gaya bahasa sehari-hari dan bahasanya kasar.
2. Mood/Rythem
Pada drama ini , mood yang di tampilkan pada pemain itu sangat dibantu oleh
property serta pencahyaan diatas panggung , serta emosi yang di kleuarkan oleh
pemain itu sangat nyata , dan para pemain bahkan mendalami perannya masing
masing .
3. Bentuk / gaaya lakon
Lakon Bila Malam Bertambah Malam dianalisis penokohannya berdasarkan tiga
dimensi kemanusiaan, meliputi dimensi fisiologis, sosiologis, dan psikologis. Ketiga
dimensi kemanusiaan tokoh tersebut merupakan dasar perkembangan karakter tokoh
selanjutnya setelah menghadapi beberapa masalah yang ditimbulkan oleh tokoh lain.
Berdasarkan dimensi kemanusiaannya masing-masing tokoh dalam lakon Bila
Malam Bertambah Malam memiliki karakter yang berbeda. Tokoh Gusti Biang
hanya memiliki karakter Gusti Biang, tokoh Wayan hanya memiliki karakter
Wayan, tokoh Nyoman hanya memiliki karakter Nyoman, dan tokoh Ngurah hanya
memiliki karakter Ngurah. Jadi setiap tokoh memiliki karakter sendiri-sendiri yang
sifatnya tidak dapat diubah-ubah. Perbedaan karakter keempat tokoh tersebut sangat
penting untuk mengembangkan konflik sehingga konflik dapat mencapai klimaks
dan berakhir dengan penyelesaian.

Anda mungkin juga menyukai