Anda di halaman 1dari 7

1

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum Hama Penyakit Hasil Hutan dengan judul “Identifikasi Jenis
Jamur” ini dilakukan pada 30 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB sampai dengan
selesai. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Budi Daya Hutan Fakultas
Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah autoclave, enlemeyer,
cawan petri, sarung tangan, masker, kompor gas, slasiban, panic, kaca preparate
dan mikroskop.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu PDA 39 gram, alcohol, kertas
aluminium, kapas, wrape, Aquades 1 L, pemutih kain, antibiotik dan jamur pada
kayu.
Prosedur Praktikum
1. Ditimbang PDA sebanyak 39 gr dan siapkan 1 liter aquades
2. Tuang PDA dan aquades ke dalam panic secara bersamaan.
3. Dimasak PDA dan aquades hingga mendidih.
4. Diangkat PDA yang telah mendidih dan ditambahkan antibiotic kemudian
didiamkan agar PDA dingin.
5. Dimasukkan ke dalam enlemeyer sebanyak 200ml kemudian tutup dengan
kamas dan dilapisi dengan aluminium foil dan plastic wrab, kemudian
2

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Papan partikel adalah lembaran bahan yang mengandung ligno-selulosa
seperti keping, serpih, untai yang disatukan dengan menggunakan bahan
pengikat organik dengan memberikan perlakuan panas, tekanan, kadar air,
katalis dan sebagainya.
2. Kerapatan papan partikel merupakan faktor penting yang banyak digunakan
sebagai pedoman dalam memperoleh gambaran tentang kekuatan papan yang
diinginkan.
3. Gambir adalah hasil hutan bukan kayu yang berpotensi sebagai perekat
berbasis tanin. Perekat gambir belum bisa diaplikasikan secara langsung,
karena selama ini perekat gambir masih menggunakan bahan aditif cross-
linker seperti formaldehida atau heksamina.
4. Berdasarkan kerapatannya papan partikel terbagi dalam 3 ( tiga ) jenis yaitu
papan partikel berkerapatan rendah dengan kerapatan 0,24 – 0,40 gr/cm³ ,
papan partikel berkerapatan sedang (0,40-0,80 gr/cm³)dan papan partikel
berkerapatan tinggi dengan kerapatan 0,80-1,20 gr/cm³.
5. Penambahan sukrosa pada gambir diharapkan dapat meningkatkan mutu
perekat karena sukrosa memiliki sifat rekat yang diaplikasikan pada papan
partikel. Pelaburan bahan dan perekat menyebabkan kadar air menjadi tinggi,
dapat menyebabkan delaminasi.

Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dan memahami prosedur dalam pembuatan
papan partikel agar hasil apan yang dibuat sesuai dengan hasil yang diinginkan.
3
4

DAFTAR PUSTAKA

Aflah, U. N., Subekti, N., & Susanti, R. S. R. (2021). Pengendalian rayap tanah
Coptotermes curvignathus Holmgren menggunakan ekstrak daun
Avicennia marina. Life Science, 10(1), 1-11.
Aini F, Susilo F, Yanuwiadi B, Hairiah K. 2006. Meningkatnya sebaran haman
rayap Odontotermes spp. Setelah alih guna hutan menjadi agroforestri
berbasis kopi: efek perubahan iklim mikro dan ketersediaan makanan
terhadap kerapatan populasi Agrivita28:221-237.
Astute, 2013. Identifikasi, Sebaran Derajat Kerusakan Kayu oleh Serangan Rayap
Coptotermes (Isoptera: Rhinotermitidae) Sulawesi Selatan. Universitas
Hasnuddin Makassar.

Habibi, Farah D., Sarma, S. 2017. Keanekaragaman Jenis Rayap Di Kebun


Kelapa Sawit PT. Bumi Pratama Khatulistiwa Kecamatan Sungai
Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Hutan Lestari, 5(2): 481-
489.

Hasman, A. E., Muin, M., & Taskirawati, I. (2019). Keragaman Jenis Rayap
Pada Lahan Pemukiman Dengan Berbagai Kelas Umur
Bangunan. Jurnal Perennial, 15(2), 74-82.
Heru SW, Jasni, Ode WMA. 2018. Komposisi Kimia dan Keawetan Alami
Delapan Jenis Kayu di Bawah Naungan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan,
36(1): 59-65.
Leicester RH, Wang CH, Cookson L, Creffeld J. 2015. A model for termite
hazard in Australia. 9th International Conference on Durability of
Building Materials and Components. Brisbane Convention and Exhibition
Centre, Australia, 17 – 21 March 2002.

Luth, F. (2020). Pengaruh Zat Ekstraktif Beberapa Tumbuhan Terhadap


Mortalitas Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus
Holmgren). Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian, 8(1), 8-16.

Mahsunah, N., Ubadillah, R., Rahayuningsih, M., & Priyono, B. (2023).


Perilaku Agonistik Intraspesies Rayap Tanah (Macrotermes gilvus
Hagen). Life Science, 12(1), 77-85.

Muslich, M., Sri R. 2016. Ketahanan 45 Jenis Kayu Indonesia Terhadap Rayap
Kayu Kering Dan Rayap Tanah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(1):
51-59.

Nandika D. 2014. Rayap Hama Baru Di Kebun Kelapa Sawit. Bogor: Seameo
Biotrop.
Nandika, D. 2019. Status Bahaya Serangan Rayap pada Bangunan Gedung di
Indonesia. Proseding Seminar Nasional Pemantapan Sistem Pengendalian
5

Rayap pada Bangunan. Puslitbang Permukiman. Departemen Pekerjaan


Umum. Jakarta.

Nandika, D. Y., Rismayadi dan F. Diba. 2015. Rayap Biologi dan


Pengendaliannya edisi 2. Muhammadiyah University Press. Surakarta.

Ningsih TU. 2014. Keanekaragaman Spesies Rayap Pada Perkebunan Kelapa


Sawit dan Karet Milik Rakyat Di Jambi. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.

Trianto, M., Marisa, F., & Sukmawati, S. (2020). Keanekaragaman jenis rayap
pada perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet di Kabupaten
Banjar, Kalimantan Selatan. Bioma: Jurnal Biologi Makassar, 5(2),
199-209.
6
7

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai