PENDAHULUAN
padanya yang bahkan di dalamnya bukan saja berisi tentang persoalan ibadah tapi
hari.
sangat strategis berada antara 2 benua dan 2 samudera, di mana menjadi tempat
lalu lintas bagi para pengekspor dan pengimpor serta wisatawan asing datang ke
Indonesia. Dari posisi atau letak yang strategis itu mengakibatkan Indonesia
menjadi salah satu tempat yang sering melakukan interaksi tukar menukar (jual
beli).
Jual beli merupakan salah satu aktivitas tukar menukar yang sudah biasa
mengenai jual beli ini. Mengingat zaman dan kondisi lingkungan, masyarakat
semakin ke sini lupa akan proses serta ketentuan agama Islam dalam menyikapi
perihal jual beli yang di perbolehkan dan di syariatkan. Bahkan, tak sedikit
1
masyarakat terjebak antara jual beli dan riba karena kedua hal itu sangat beda tipis
perihal pengerjaannya dan ini di pandang sangat serius oleh agama Islam
wawancara kepada para penjual (pedagang) dan pembeli yang khususnya berada
di daerah Majalengka
2
1.4 Teknik pengumpulan data
H.
BAB. I PENDAHULUAN
3
2.1 Makna jaul beli dan riba
3.3 Pembahasan
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIARAN-LAMPIRAN
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
باع يبيع بيعاartinya; menjual. البيعmenurut Bahasa adalah; مقابلة شيء بشيء
“...kecuali dengan jalan perniagaan yan berlaku dengan suka sama suka
bisa disebut jual beli. Membeli barang dengan uang termasuk jual beli karena
uang pun termasuk harta, sedangkan menjual jasa atau kerja termasuk jual beli
Jual beli adalah hal yang di syari’atkan menurut Al-Qur’an dan As-
Sunnah, karena jual beli merupakan kebutuhan seluruh umat manusia. Dalam jual
5
beli terdapat aturan dan ketentuan dalam islam yang harus ditaati oleh semua
Ini berarti jika ada hal yang terlarang dalam jual beli diperlukan dalil yang
menetapkan haram atau tidak sah. Contoh, jual beli ayam, kambing, sapi, boleh
karena tidak terdapat dalil yang melarang, sementara jual beli babi haram karena
2. Pengertian riba
Dilihat dari makna Bahasa, riba tidak jauh berbeda dengan ar-ribhu (profit,
keuntungan) yakni sama-sama ( الزيادة على راس المالpenambahan atas harta pokok).
Dari pengertian Bahasa ini akan muncul anggapan bahwa jual-beli sama dengan
riba, karena keduanya menghasilkan kelebihan dari modal. Karena itu makna
secara Bahasa tidak dapat dijadikan dasar hukum dalam pembahasan ini.
Kajian masalah ini telah dilakukan oleh para ulama dari masa ke masa,
berikut:
6
a. Pandangan ulama mutaqaddimin (abad I – V H)
ِإَّنَم ا َك اَن الِّر َبا ِفي اْلَج اِه ِلَّيِة ِفي الَّتْض ِع ْي ِف َو ِفي الِّس ِّن َيُك ْو ُن ِللَّرُج ِل َفْض ُل َد ْيٍن َفَيْأِتْيِه ِإَذ ا َح َّل اَألَج ُل َفَيُقْو ُل َلُه
Yang di maksud dengan riba jahiliyyah dalam pelipat gandaan dan usia
(waktu) adalah seseorang yang memiliki piutang. Pada saat jatuh tempo, ia
At-Thabari, IV:90.
Qatadah berkata:
َأَّن ِر َبا اْلَج اِه ِلَّيِة َيِبْيُع الَّرُج ُل اْلَبْيَع ِإَلى َأَج ٍل ُمَس ًّمى َفِإَذ ا َح َّل اَألَج ُل َو َلْم َيُك ْن ِع ْنَد َص اِح ِبِه َقَض اٌء َز اَد ُه واخر
(kredit) hingga waktu tertentu. Apabila telah jatuh tempo dan si pembeli tidak
Thabari, III:101
الِر َبا ُهَو اْلَفْض ُل اْلَخ اِلْي َع ِن اْلِع َو ِض اْلَم ْش ُرْو ُط ِفي اْلَبْيِع
7
Ibnul ‘Arabi (W. 543 H)
ألِّر َبا ِفي الُّلَغ ِة ُهَو الِّز َياَد ُة َو اْلُمَر اُد ِبِه ِفي اَألَيِة ُك ُّل ِز َياَدٍة َلْم ُيَقاِبْلَها ِع َو ٌض
dimaksud dengan riba dalam ayat (Alquran) itu adalah setiap penambahan yang
َطَلُب الِّز َياَد ِة ِفي اْلَم اِل ِبِز َياَد ِة اَألَج ِل
“Riba berarti penambahan atas harta pokok tanpa adanya akad jual-beli”
Al-Jurjani berkata:
الِّر َبا ُهَو ِفي الُّلَغ ِة الِّز َياَد ُة َو ِفي الَّش ْر ِع ُهَو َفْض ٌل َخ اٍل َع ْن ِع َو ٍض ُش ِر َط َأِلَح ِد اْلَع اِقَد ْيِن
8
“Riba menurut bahasa artinya penambahan, dan menurut syar’i adalah
ulama terjadi pengembangan pemikiran dalam memaknai riba. Hal ini sejalan
masing.
namun terbagi kepada dua jenis. Secara umum, ulama membagi riba menjadi
Riba Nasi’ah, adalah tambahan yang disyaratkan dan di ambil oleh orang
pembanding. Riba nasi’ah merupakan bentuk riba yang banyak terjadi pada
masa jahiliyyah.
sejenis, seperti jual-beli uang dengan uang atau makanan dengan makanan yang
9
والتبيعوا الورق باالورق اال مثل, وال تشفوا بعضها على بعض,ال تبيعوا الذهب بالذهب اال مثال بمثل
) (متفق عليه. وال تبيعوا منها غائبا بناجز, والثشفوا بعضها على بعضا,بمثل
Janganlah mejual emas dengan emas kecuali setara dengan setara, dan
dengan perak kecuali setara dengan setara, dan janganlah tambah sebgainnya
dengan sebagian, dan janganlah menjual darinya yangbghaib dengan yang ada.
(Muttafaqun ‘alaih).
. فمن زاد او اسثزاد فهو ربا, والفضة بالفضة وزنا بوزن مثال بمثل.الذهب بالذهب وزنا بوزن مثال بمثل
)(رواه مسلم
sama sebanding, dan perak dengan perak yang sama timbangannya dan sama
sebanding, barang siapa menambah atau meminta tambahan maka itu riba.
(Riwayat Muslim)
Dari hadist di atas, dapat dipahami bahwa riba tidak hanya terjadi pada
uang, tetapi komoditas lain. Hal itu akibat adanya penyelewengan atas ketentuan
B. Larangan Riba
Masalah riba adalah satu topik yang terus menjadi bahan kajian dan
diskusi diantara para ahli fiqih. Dan sekarang riba sudah tidak diperdebatkan lagi.
10
Para ulama seluruhnya sepakat akan haramnya riba, mengingat dalam Al-Qur’an
Al-Baqarah:275)
Tetapi para ulama masih berbeda pendapat dalam menentukan mana yang
tujuh kali, yaitu pada surah Al-Baqarah ayat 275,276,278dan 279, surah Al-Imran
ayat130, surah An-Nisa ayat 161 dan surah Ar-Rum ayat 39.
َو َم ٓا َء اَتۡي ُتم ِّم ن ِّرٗب ا ِّلَيۡر ُبَو ْا ِفٓي َأۡم َٰو ِل ٱلَّناِس َفاَل َيۡر ُبوْا ِع نَد ٱِۖهَّلل َو َم ٓا َء اَتۡي ُتم ِّم ن َزَكٰو ٖة ُتِر يُد وَن َو ۡج َه ٱِهَّلل
“Dan suatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia
bertambah, maka tidak bertambah dalam pandanga Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keeridoan Allah,
11
Ayat ini turun di Mekkah tidak mengharamkan secara jelas, hanya
١٦١ َو َأۡخ ِذِهُم ٱلِّر َبٰو ْا َو َقۡد ُنُهوْا َع ۡن ُه َو َأۡك ِلِه ۡم َأۡم َٰو َل ٱلَّناِس ِبٱۡل َٰب ِط ِۚل َو َأۡع َتۡد َنا ِلۡل َٰك ِفِريَن ِم ۡن ُهۡم َع َذ اًبا َأِليٗم ا
dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara yang tidak
sah (bathil). Dan kami sediakan bagi orang-orang kafir adzab yang pedih”.
Ayat ini turun di Madinah sebelum tahun ke-3 hijriyah. Ayat ini pun
sebagai ancaman yanag keras terhadap orang Yahudi yang memakan riba.
ۖٗة
١٣٠ َيٰٓـَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا اَل َتۡأ ُك ُلوْا ٱلِّر َبٰٓو ْا َأۡض َٰع ٗف ا ُّم َٰض َع َف َو ٱَّتُقوْا ٱَهَّلل َلَع َّلُك ۡم ُتۡف ِلُحوَن
Ayat ini turun di Madinah pada tahun ke-3 hijriyah, untuk memberikan
gambaran bahwa pengambilan riba dengan tingkat yang cukup tinggi merupakan
12
Tahap keempat (akhir), Al-Baqrah 275-279
ٱَّلِذ يَن َيۡأ ُك ُلوَن ٱلِّر َبٰو ْا اَل َيُقوُم وَن ِإاَّل َك َم ا َيُقوُم ٱَّلِذ ي َيَتَخَّبُطُه ٱلَّشۡي َٰط ُن ِم َن ٱۡل َم ِّۚس َٰذ ِلَك ِبَأَّنُهۡم َقاُلٓو ْا ِإَّنَم ا
ة ِّم ن َّرِّبِهۦ َفٱنَتَهٰى َفَل ۥُه َم ا َس َلَف َو َأۡم ُر ٓۥُه ِإَلى ٱِۖهَّللٞٱۡل َبۡي ُع ِم ۡث ُل ٱلِّر َبٰو ْۗا َو َأَح َّل ٱُهَّلل ٱۡل َبۡي َع َو َح َّر َم ٱلِّر َبٰو ْا ۚ َفَم ن َج ٓاَء ۥُه َم ۡو ِع َظ
٢٧٥ َو َم ۡن َعاَد َفُأْو َلٰٓـِئَك َأۡص َٰح ُب ٱلَّناِۖر ُهۡم ِفيَها َٰخ ِلُد وَن
berdirinya orang yang kerasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena
mereka berkata bahwa jual-beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah
peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
٢٧٦ َيۡم َح ُق ٱُهَّلل ٱلِّر َبٰو ْا َو ُيۡر ِبي ٱلَّصَد َٰق ِۗت َو ٱُهَّلل اَل ُيِح ُّب ُك َّل َك َّفاٍر َأِثيٍم
ِإَّن ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا َو َع ِم ُلوْا ٱلَّص ٰـِلَٰح ِت َو َأَقاُم وْا ٱلَّص َلٰو َة َو َء اَتُو ْا ٱلَّز َكٰو َة َلُهۡم َأۡج ُر ُهۡم ِع نَد َر ِّبِهۡم َو اَل َخۡو ٌف
shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak
ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”
٢٧٨ َيٰٓـَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا ٱَّتُقوْا ٱَهَّلل َو َذ ُروْا َم ا َبِقَي ِم َن ٱلِّر َبٰٓوْا ِإن ُك نُتم ُّم ۡؤ ِمِنيَن
13
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum di pungut) jika kamu orang beriman.”
َفِإن َّلۡم َتۡف َع ُلوْا َفۡأ َذُنوْا ِبَح ۡر ٖب ِّم َن ٱِهَّلل َو َر ُسو ۖۦِلِه َو ِإن ُتۡب ُتۡم َفَلُك ۡم ُر ُء وُس َأۡم َٰو ِلُك ۡم اَل َتۡظ ِلُم وَن َو اَل ُتۡظ َلُم وَن
٢٧٩
dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok
(dirugikan).”
Ayat ini turun di Madinah pada tahun ke-9 hijriyah, ayat ini dengan jelas
رواه مسلم. هم سواء: وقال, اكل الربا وموكله وكتابه وشاهديه.ص. لعن رسول هللا: قال.ض. عن جابر
Dari Jabir r.a, ia berkata: “Rasulullah memakan pemakan riba dan yang
atau petunjuk yang ada dalam syara’ tentu saja akan mendatangkan keuntungan,
kebahagiaan dan kesempurnaan hidup manusia. Demikian juga yang dilarang oleh
14
agama, apapun bentuknya pasti akan membawa kemadharatan dan kerugian bagi
Seperti halnya rambu-rambu lalu lintas kendaraan, hal itu dibuat oleh
pemerintah untuk keselamatan dan ketertiban lalu lintas. Bayangkan saja kalau
terjadi rambu-rambu lallu lintas tidak jalan, kira-kira satu jam saja, ditambah
polisi tidak ada, dapat dipastikan aka macet total dan semraut sulit untuk di atasi.
Demikian pula kalau tidak ada aturan dalam lalu lintas harta atau
kepemilikan, sudah dapat di pastikan akan terjadi huru hara, bencana dan akan
Kuatnya disiplin, patuh terhadap aturan dari semua pihak tentu saja akan
membuat aman, nyaman dan tentram. Tetapi kepatuhan dan ketaatan dalam agama
ternyata tidak ada negara di dunia saat ini yang berhasil memberantasnya kecuali
Nabi Muhammad. Hanya dengan tiga tahapan peringatan Al-Qur’an dalam tiga
15
Allah SWT berfirman: “Apakah kamu akan meghentikannya?” (QS. Al-
Maidah:91)
انتهينا يا ربنا.
Itulah kekuatan iman, demikian juga sistem riba telah dapat diberantas
oleh Nabi di zamnnya dengan ajakan perang dari Allah dan Rasul-Nya bagi yang
(البقرة. واتقوا يوما ترجعون فيه الى هللا ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم ال يظلمون:قال هللا تعالى
)281
Allah SWT berfirman: “Dan peliharalah dirimu dari (adzab yang terjadi
pada) hari yang ada waktu itu kamu semua di kembalikan kepada Allah.
Kemudian masing-masing diri diberi balsan yang sempurna terhadap apa yang
Al-Baqarah:281)
Dengan peringatan dari Allah dalam ayat tersebut, hancurlah sistem riba
16
Adapun hikmah di haramkannya riba, para ahli tafsir telah merincinya,
diantarannya;
ukhuwah dan tali kasih sayang sehingga jurang pemisah antara si kaya
peroleh dengan cara memeras tenaga orang lain yang pada dasarnya
17
7. Riba dapat mengakibatkan kehancuran, bnayak orang yang kehilangan
solusi dari praktek riba, lakukanlah murbahah, yaitu dengan untung sama-sama
untung rugi sama-sama rugi. Dari keuntungan yang di peroleh dapat dibagi dua.
18
BAB III
PEMBAHASAN
dibutuhkan adalah 1 hari, yaitu pada hari Rabu tanggal 19 Maret 2019 pukul
B. Hasil Penelitian
Subjek Penelitian
Menurut pedagang
19
Menurut Pak Dermawan, penetapan kelebihan waktu itu
harga jual?
harapkan.
Menururt pembeli
20
Menurut Bu Mumun, ada beberapa orang yang menyicil
harga jual?
21
kuantitas barang
C. Pembahasan
Indikator pertama, melihat dari praktek jual beli yang dilakukan oleh para
pedagang dan para pembeli terlihat bahwa kedua belah pihak melakukan serah
terima secara kontan dan para pembeli tidak mau untuk melakukan pengunduran
oleh para pedagang yang nakal, yang sasaran mereka adalah para pembeli awam
atau yang menurut mereka bisa dikelabui. Mereka menjual 1 harga dengan 2
harga, hal ini dapat merugikan pembeli dan kesannya seperti di bodohi (ditipu).
Kasus ini pernah terjadi di kalangan penduduk khaibar. Pada saat itu,
mereka mengambil keuntungan dengan 1 sho’ dengan 2 sho’ dan 2 sho’ dengan 3
Praktek yang demikian pun kembali terjadi di zaman ini tetapi dengan
barang berbeda, penulis melihat seorang pedagang siomay yang mejual siomay
22
yang harga Rp. 5.000,00 dengan porsi yang harganya Rp. 3.000,00 kepada
Indikator ketiga, Akad (serah terima yang tidak jelas) cenderung dilakukan
oleh para pembeli yang kemudian minta diskon kepada si penjual. Penulils
melihat, praktek ini kebanyakan di praktekan oleh para Ibu-ibu rumah tangga.
Dalam satu kejadian; Ada pembeli yang sedang membeli ayam, dia
membeli bagian kepalanya sebanyak 2 kg, kemudian ada 1 kepala ayam tersisa,
Dari kasus di atas, dapat kita fahami bahwa si pembeli meminta tambahan
kepada si penjual. Padahal jelas, segala bentuk menambah dan minta tambah itu
termasuk kategori riba (dalam hal ini dari segi timbangan dan sebanding dengan
hargannya).
23
BAB IV
A. Kesimpulan
Ditinjau dari hasil penelitian yang penulis paparkan di atas, maka dapat di
pengunduran
Boleh ada perbedaan kuantitas barang jika objeknya berbeda dan tetap
harus kontan
24
kuantitas barang
B. Saran
ukhuwah
riba
masyarakat
25
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Aceng Zakaria. 2017. Etika Bisnis Dalam Islam. Ibn Azka press.
https://trysutiani.blogspot.com/2014/12/makalah-riba-dalam-ekonomi-
islam.html?m=1
26
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Majalengka.
2. SDN
27
LAMPIRAN-LAMPIRAN
28
29