Anda di halaman 1dari 3

BAHAYANYA LATO-LATO BAGI ANAK-ANAK

Kelas: XI IPS 3
Anggota:
1. Shahreen Fahama Fayyaza
2. Yasinta Indriyani
3. Yasvina Puteri

Jl. KSR Dadi Kusmayadi No.17, Tengah, Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16914
I. LATAR BELAKANG

Lato-lato pada awalnya merupakan sebuah senjata di Argentina. Bernama


Bolas, senjata tersebut digunakan oleh para Koboi Argentina untuk
menangkap hewan guanaco. Namun, seiring dengan perkembangan zaman,
dibuatlah miniatur dari senjata tersebut yang dapat dimainkan oleh anak-
anak. Tidak hanya di Amerika, rupanya permainan Lato-lato begitu populer
di berbagai wilayah. Buktinya, permainan tersebut sampai menjangkau
penduduk di Calcinatello, sebuah daerah provinsi kecil di Italia. Bahkan,
menurut sejarawan John P. Swann, Calcinatello sampai membuat kompetisi
tahunan untuk Lato-lato.
Walau populer, rupanya permainan tersebut rupanya sempat memakan
korban jiwa. Hal itu dikarenakan pada awalnya, Lato-lato terbuat dari kaca.
Ketika terus menerus dibenturkan, kaca pun pecah dan melukai anak-anak
yang memainkannya. Perlahan, kaca pun mulai digantikan dengan plastik.
Sayangnya, plastik yang sering dibenturkan dengan cepat tetap tidak
menyelesaikan masalah. Lato-lato yang terbuat dari plastik lebih sering
meledak dan tetap melukai sang pemain. Seperti yang dilaporkan oleh New
York Times, pada 12 Februari 1974, mereka menulis setidaknya empat
pemain cedera akibat Lato-lato.
Karena itu, Food and Drug Administration Amerika Serikat (FDA)
memberikan peringatan kepada publik akan bahaya keamanan dari mainan
tersebut. Karena itulah, tak lama kemudian, para pejabat sekolah setempat
pun melarang permainan tersebut. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman, kini Lato-lato dibuat dengan bahan polimer. Dengan begitu, Lato-
lato diklaim tidak mudah dipecah dan aman untuk dimainkan.
Di Indonesia, menjamurnya lato-lato di setiap sudut wilayah mulai
membuat resah sebagian besar masyarakat. Bahkan, suara yang dihasilkan
mainan ini dianggap sebagai polusi suara karena sering dimainkan tanpa
mengenal waktu dan menimbulkan suara yang mengganggu. Tidak hanya
itu, mainan ini pun mulai menjadi sorotan utama sejak mulai memakan
korban pada awal Januari lalu.
Serupa dengan kasus di AS. Salah satu anak asal Kubu Raya, Kalimantan
Barat dilaporkan harus menjalani operasi mata usai bermain lato-lato.
Diketahui, mata anak berusia delapan tahun itu terkena serpihan lato-lato
yang pecah saat dimainkan.
II. Kronologi
Latto-Latto Makan Korban, Bola Mata Bocah SD Ini Pecah
Selebtek.suara.com - Bagi orangtua yang masih membiarkan anaknya main
latto-latto sepertinya harus berhati-hati. Mainan jadul yang ini kembali viral
telah memakan korban.
Dikutip dari akun Instagram Lambe Turah, Senin (9/1/2023) seorang bocas SD
asal desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara terpaksa harus
kehilangan satu mata setelah bermain latto-latto.
Dalam unggahan di akun tersebut, ada seorang yang mengingatkan agar
mengawasi anak-anak yang bermain latto-latto. Hal itu karena bola mata teman
dari keponakannya terkena bandul latto-latto yang cukup keras.
Alhasil bola mata sebelah kanannya pecah dan harus dianggat. Bocah yang
disebutkan kelas 3 SD itu terpaksa kehilangan sebelah matanya.
"Assalamualaikum teman-teman. Mau saling mengingatkan yang pada punya
anak main latto-latto diawasi ya. Ini teman ponakan SD kelas 3 main latto-latto
neka bola mata pecah akhirnya diangkat dan mata buta sebelah," tulis seseorang
di postingan tersebut.
Postingan ini pun langsung diserbu oleh netizen. Mereka sepakat kalau anak-
anak dilarang bermain permainan ini karena membahayakan.
"Gua harus kirim ini ke grup keluarga biar ponakan gua stop maen lato lato,"
tulis akun @oktavioniii.

Anda mungkin juga menyukai