Anda di halaman 1dari 3

Larangan bawa Lato-lato ke sekolah di Pesisir Barat, Lampung dan Bagaimana

pandangan hukum Islam?

By : M.Syafrie Ramadhan

Fenomena Lato-lato yang akhir-akhir ini sedang viral dan hangat-hangatnya di sosial media
menjadi permainan yang sekarangan dikagumi baik para anak-anak, remaja, bahkan orang
dewasa banyak yang menyukai permainan ini. Sejatinya permainan ini sangat unik, apalgi
Lato-lato ini viral setelah pandemic covid-19. Permainan asal Amerika ini kinipun
digandrungi di berbagai negara dan khusunya di Indonesia.

Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Barat

Beredar surat imbauan larangan membawa mainan “Lato-lato” ke dalam lingkungan sekolah
di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Imbauan tersebut tertuang dalam surat yang
ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat,
Edwin Kastolani Burta, pada saat mulai memasuki ajaran sekolah.

“Atas dasar Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dihimbau kepada Kepala Satuan Pendidikan se-Kabupaten Pesisir
Barat, agar siswa dilarang untuk membawa alat permainan “Lato-lato” ketika di lingkungan
sekolah. “isi surat tersebut.

Dampak Positif dan Negatif Lato-lato

Permainan lato-lato membawa dampak yang luar biasa bagi dunia bermain anak usia dini, ada
dampak positif dan dampak negative yang diberikan oleh permainan ini. Dampak positif lato-lato.
Pertama, bisa mengalihkan dan mengurangi dampak kecanduan gadget yang saat ini banyak
dialami anak-anak. Kedua, permainan ini bisa membantu menstimulasi kemampuan motorik anak
usia dini yang memang pada usianya masih butuh untuk dikembangkan. Selain itu membantu
meningkatkan fungsi koordinasi kemampuan kogniti anak dan motoric halus di tangan ketika anak
berusaha memainkan hingga menimbulkan bunyi ‘etek-etek’. Munculnya sikap kompetitif atau
mendorong anak untuk mecapai target dan berjuang sampai bisa memenangkan momen itu,
menjadi healing sederhana bagi anak karena mampu membuat anak tertawa, merasakan senang,
sedih atau kecewa jika tidak sesuai dengan target dan ini bisa membantu mengendalikan
perkembangan social emosionalnya jika tujuan yang anak inginkan tercapai atau tidak serta
termasuk permainan yang murah dan terjangkau. permainan lato-lato juga bisa menumbuhkan
pola pikir pada anak terkait proses. Anak-anak akan memiliki pemahaman bahwa kesuksesan itu
harus menempuh proses dan penekanan bahwa proses itu penting, tidak ada sukses instan, dan
berlatih akan membawa hasil. Membangun konsepdiri positif juga dapat diambil manfaat dari sisi
baik permainan ini, karena anak berusaha menunjukkan kemahirannya didepan teman sebaya
atau orangtua dan para orang tua juga bisa memiliki ruang untuk mengapresiasi anaknya ketika
menunjukkan kemahirannya dengan bermain lato-lato dan hal Ini penting bagi tumbuh
kembangnya kelak.

Sebaliknya, mainan itu juga bisa berdampak negatif bagi anak apabila anak dan orangtua tidak
bisa mengatur waktu bermainnya. Dampak negatif tersebut adalah jika dimainkan diusia kurang
tepat atau meskipun diusia yang tepat tapi dilakukan secara berlebihan dapat menimbulkan
tangan bengkak, kepala benjol jika terkena kepala, hingga tak jarang memicu pertikaian antar
pemain setelahnya. Mainan lato-lato ini, jika terlalu keras memainkannya bolanya pecah maka
akan berpotensi kuat menimbulkan cidera pada anak. Jika talinya putus, bolanya bisa membentur
tubuh atau benda lain di sekitarnya. Permainan ini juga bias mengganggu sekitar jika diaminkan
diwaktu yang tidak tepat dan mengganggu intensitas belajar jika memainkannya tanpa mengenal
waktu.

Pandangan Hukum Islam permainan Lato-lato

Terkait Fenomena “Lato-lato” ini, himbauan yang dibuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disikbud) Pesisir Barat, Provinsi Lampung, dalam aturan dilarang membawa mainan “Lato-
lato” ke Sekolah itu sudah selayaknya benar, sejatinya menurut hemat penulis jika kita
kaitkan dengan menggunakan Hukum Islam Ushul Fiqh yaitu dengan menggunakan Teori
Sadd Adz-Dzari’ah permainan “Lato-lato”.

Sadd al-dzari’ah merupakan salah satu metode pengambilan keputusan hukum (istinbath
hukum) dalam Islam. Melalui metode ini upaya manusiadiproteksi dan dijaga untuk
tidakterjerumus dalam kerusakan (Mafsadah), dengan cara menutup dan memblokir semua
sarana, alat dan wasilah (perantara) yang akan digunakan untuk melakukan suatu
perbuatan.Sedangkan kebalikan dari Sadd al-dzari’ah adalah Fath Adz-Dzariah, membuka
(memperbolehkan) penggunaan sarana, alat dan atau wasilah yang akan digunakan untuk
melakukan suatu perbuatan. Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan
deskriptif analisis. Penulis mendeskripsikan pendapat para ulama, dalil beserta beberapa
contoh implementasi dalam muamalah islam kemudian menganalisisnya, sehingga penulis
mempunyai kesimpulan bahwa Saddu al-Dzari’ahmerupakan metode tindakan preventif
yang digunakan oleh sebagian para ulama dalam menyelesaikan problem muamalah islam.

Hukum asal permainan “Lato-lato” adalah mubah (boleh) tetapi bisa jadi dilarang atau tidak
boleh agar mencegah perbuatan yang tidak diinginkan dengan beberapa sebab alasan
seperti ketika anak-anak sedang dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) itu bisa menjadi
membuat si anak kurang menangkap atau susah konsentrasi saat Guru sedang menjelaskan
disaat belajar dikelas, karena si anak didalam kelas sibuk bermain “Lato-lato”, dan selain
karena suaranya yang dianggap menganggu, mainan ini juga kerap kali membahayakan
pemainnya. Pasalnya, luka yang ditimbulkan tidak hanya sekedar benjol saja, tetapi “lato-
lato” juga bisa pecah dan menjadi serpihan tajam ketika dimainkan. Maka yang dibuat oleh
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat sudah selayaknya benar dengan
membantu anak-anak agar lebih berhati-hati dan bisa lebih fokus belajar.

Solusi

Jikalau masih ingin dimainkan mainan “lato-lato” ini, silahkan mainkan diluar jam sekolah
atau setelah KBM agar tidak menganggu konsentrasi anak saat belajar dengan hati-hati.
Anak-anak juga bisa berinteraksi dengan temannya sehingga permainan tersebut menjadi
media interaksi bagi mereka.

Wallahu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai