Anda di halaman 1dari 11

Nama Pande Kadek Ayu Dina Meliana, S.

Pd
NIP
Email belajar.id
Sekolah SMA Negeri 3 Negara
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas X & XI

Stimulus 1
Mapel Bahasa Indonesia
Jenjang SMA
Capaian
Pembelajaran Membaca dan Memirsa

Peserta didik mampu mengevaluasi


informasi berupa gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan dari berbagai
jenis teks, misalnya deskripsi, laporan,
narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi, dan
diskusi, dari teks visual dan audiovisual
untuk menemukan makna yang tersurat dan
tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan
dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau
pendapat pro/kontra dari teks visual dan
audiovisual, secara kreatif. Peserta didik
menggunakan sumber lain untuk menilai
akurasi dan kualitas data serta
membandingkan isi teks.

Tujuan Peserta didik dapat mengidentifikasi gagasan dan pesan teks nonfiksi (teks
Pembelajaran rekonbiografi) yang dibaca
Padanan pada
KD K13
Judul Stimulus Biografi R.A Kartini
Stimulus 1

Raden Adjeng (RA) Kartini merupakan keturunan priyayi Jawa, anak


dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah.
Beliau lahir di Jepara, 2 April 1879. Kartini merupakan anak kelima dari 11
bersaudara dan merupakan anak perempuan tertua. Salah satu saudaranya
yang terkenal adalah kakaknya, yakni Sosrokartono yang merupakan
intelektual di bidang bahasa.

Kartini bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS). ELS


merupakan sekolah untuk orang Belanda dan orang Jawa yang kaya. Tidak
diketahui sejak usia berapa Kartini bersekolah di ELS. Namun, tercatat bahwa
dia bersekolah hingga usia 12 tahun. Setelahnya, dia harus tinggal di rumah
karena sudah masuk masa pingitan.

Sejak bebas dari masa pingitan, Kartini melakukan sejumlah


perubahan, termasuk pergaulannya dengan adik-adik perempuannya,
Roekmini dan Kardinah. Mereka tak perlu berjongkok untuk menyembah
kepadanya.

Tahun 1903, Kartini menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih


Djojo Adhiningrat. Suaminya mendukung Kartini untuk memperjuangkan
cita-citanya. Pada awal abad ke-19, situasi politik Hindia Belanda tidak
menentu. Kartini yang berada pada masa itu melihat ada banyak hal yang
menempatkan posisi perempuan dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Situasi politik yang tidak menentu dan kuatnya pengaruh adat
membuat perempuan pribumi menjadi terbelakang, terutama dalam hal
pendidikan. Pada masa itu, perempuan masih dianggap sebagai 'konco
wingking' yang hanya mengurusi urusan rumah tangga dan mengasuh anak.

Dari sini Kartini memulai perjuangannya untuk membebaskan


perempuan dari keterbelakangan pendidikan. Keinginan tersebut tidak terlepas
dari pengaruh dari sahabatnya dari berbagai negara, termasuk J.H.
Abendanon. Beliau memulai perjuangannya dengan mendirikan sekolah untuk
perempuan bangsawan, yang punya maksud bahwa para perempuan pribumi
akan dapat memperbaiki kedudukan kaum perempuannya.

Cita-cita dan semangat perjuangannya tertuang dalam surat-surat yang


dikirimkan kepada sahabatnya, termasuk kepada Abendanon. Kartini juga
kerap menuliskan pemikirannya di majalah De Hollandsche Leile. Dari sana,
dia terkenal dan mendapatkan sahabat pena, yakni Stella Zeehandelaar.

Kartini meninggal beberapa hari setelah melahirkan anak pertamanya,


Soesalit Djojoadhiningrat, pada 13 September 1904. Dia meninggal pada 17
September 1904 di usia 25 tahun. Setelah wafat, Abendanon mengumpulkan
dan membukukan surat Kartini yang kemudian diberi judul Door Duisternis
tot Licht yang artinya 'Dari Kegelapan Menuju Cahaya'. Pada tahun 1922,
Balai Pustaka menerbitkan buku tersebut dalam bahasa Melayu dengan judul
Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran.

Tanggal 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan


Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 yang menetapkan
bahwa Kartini adalah Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Keputusan Presiden
tersebut juga menetapkan bahwa 21 April merupakan Hari Kartini.

(Dikutip dengan pengubahan seperlunya)


https://www.kompas.tv/article/281881/rangkuman-perjuangan-ra-kartini-
biografi-emansipasi-perempuan-dan-hari-kartini?page=2

Soal 1
Judul stimulus Biografi R.A Kartini
Indikator
Bentuk soal Pilihan Ganda
Level Kognitif Level 1
Tujuan Peserta didik dapat mengidentifikasi gagasan dan pesan teks nonfiksi (teks
Pembelajaran rekonbiografi) yang dibaca
Padanan pd KD
K13
Soal Dengan cara apa R.A Kartini mulai mewujudkan cita-citanya?
A. Dengan cara bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS)
B. Dengan cara dipingit
C. Dengan cara mendirikan sekolah untuk perempuan bangsawan
D. Dengan cara menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo
Adhiningrat
E. Dengan cara menerbitkan sebuah buku

Kunci jawaban C
Pembahasan Berdasarkan teks biografi, dijelaskan bahwa R.A Kartini mendirikan sekolah
untuk perempuan bangsawan.
Pedoman
Penskoran

Soal 2
Judul stimulus Biografi R.A Kartini
Indikator
Bentuk soal Uraian
Level Kognitif Level 3
Tujuan Peserta didik dapat menganalisis dan menilai informasi untuk
Pembelajaran mengungkapkan gagasan dan pesan dari teks nonfiksi (teks rekon/biografi)
yang dibaca.
Padanan pd KD
K13
Soal
“Pada masa itu, perempuan masih dianggap sebagai 'konco wingking' yang
hanya mengurusi urusan rumah tangga dan mengasuh anak.”

Berdasarkan kutipan di atas, apa pendapatmu tentang pernyataan tersebut?


Kunci jawaban Tidak seharusnya pendidikan untuk perempuan diabaikan, meski kodrat
seorang perempuan ketika sudah berumah tangga adalah mengurusi urusan
rumah tangga dan mengasuh anak tetapi perempuan juga berhak mendapatkan
pendidikan sampai jenjang yang paling tinggi karena pendidikan itu penting
bagi semua orang.
Pembahasan
Pedoman Salah = 0
Penskoran Benar = 1

Stimulus 2
Mapel Bahasa Indonesia
Jenjang SMA
Capaian
Pembelajaran

Tujuan
Pembelajaran
Padanan pada Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian dalam teks
KD K13 eksplanasi lisan dan tulisan)
Judul Stimulus Fenomena Lato-Lato
Stimulus 1

Indonesia demam latto-latto! Pernyataan ini mungkin sedikit


berlebihan, namun kenyataannya "virus" permainan latto-latto (versi nasional
lato-lato) memang sedang melanda Indonesia. Latto-latto, permainan murah-
meriah yang konon muncul pertama kali di Eropa atau Amerika Serikat pada
era 1960-an dan sebelumnya pernah sangat populer di Indonesia pada dekade
1980-an itu, tiba-tiba hadir kembali di tengah-tengah kita dan langsung
menggemparkan. Nyaris tidak mengenal tempat dan waktu, anak-anak dan
remaja di seluruh Tanah Air ramai memainkannya. Kaum muda dan orangtua,
bahkan kakek-nenek pun tidak mau ketinggalan bermain latto-latto. Di tengah
semua kehebohan itu, ada kabar tentang jatuhnya korban akibat kecelakaan
ketika bermain latto-latto. Beragam komentar pro dan kontra bermunculan di
mana-mana atas latto-latto yang reborn ini.

Bagi yang pro, permainan ini dianggap baik untuk perkembangan


anak-anak, dan karena itu mereka sampai mengadakan perlombaan latto-latto.
Di sisi lain, pihak-pihak yang kontra malah telah mengusulkan agar
pemerintah segera melarang permainan ini, khususnya di lingkungan sekolah.
Suara latto-latto yang khas itu, yang bagi sebagian orang
menyenangkan namun bagi sebagian lagi sangat menyebalkan, dalam
beberapa bulan terakhir ini telah meramaikan ruang dan peristiwa
pendengaran kita. Jika selama ini didominasi suara musik, mesin kendaraan,
pengeras suara, suara hewan, bunyi berbagai fenomena alam, dan bunyian-
bunyian lain, ruang dan peristiwa tersebut diisi juga oleh latto-latto.

Hanya waktu yang akan berbicara sampai kapan bunyi dan permainan
latto-latto ini akan mewarnai kehidupan kita, walaupun kita tahu bahwa
fenomena seperti ini biasanya hanyalah "keedanan" sementara. Yang tak
kalah menarik adalah efek ekonomi dari booming-nya latto-latto ini. Di
seluruh negeri, bahkan mungkin di seluruh dunia, banyak pedagang, baik yang
berpengalaman maupun yang dadakan, grosiran maupun eceran, meraup cuan
lumayan besar dari penjualan latto-latto.

Latto-latto adalah sebutan untuk sebuah permainan sederhana


menggunakan alat berupa dua bola kecil padat terbuat dari bahan plastik
seukuran bola pingpong. Ada pula latto-latto besar yang bola-bolanya
berukuran sebesar jeruk sunkist. Kedua bola tersebut masing-masing diikat
dengan tali plastik, dan jika diayunkan ke atas dan ke bawah dengan ritme
cepat, keduanya akan bergerak seperti bandul, bertabrakan, dan menimbulkan
bunyi berdetak-detak cukup keras. Permainan latto-latto akan terlihat dan
terdengar menarik jika dimainkan dengan baik oleh pemain yang sudah mahir.
Pemain yang kurang mahir mungkin akan lebih banyak mengeluh karena
bunyi yang dihasilkannya kurang keras dan intens, atau tangannya sakit
terkena benturan dari kedua bola plastik.

Selain rasa sakit itu, bahaya lain yang dapat ditimbulkan oleh latto-
latto sesungguhnya cukup serius. Jika dimainkan dan pecah, bola latto-latto
dapat melukai tangan, badan, dan wajah, terutama hidung dan mata
pemainnya atau orang di sekitarnya. (Itu sebabnya permainan ini diwaspadai
bahayanya secara resmi di Amerika Serikat, Eropa, dan sejumlah negara maju,
khususnya pada masa ketika bola latto-latto masih terbuat dari kaca, bukan
plastik seperti sekarang ini.)
Jagad medsos Indonesia akhir-akhir ini diramaikan oleh berbagai
konten, mulai dari yang menampilkan para "jagoan" latto-latto dari berbagai
kelompok usia, tutorial memainkan latto-latto, perlombaan latto-latto, hingga
peristiwa-peristiwa dalam masyarakat, seperti upacara pernikahan, yang
diramaikan oleh para pemain latto-latto. Nama latto-latto sendiri berasal dari
kata dasar latto' dalam bahasa Makassar yang merujuk pada bunyi yang
ditimbulkan oleh dua benda yang berbenturan, bunyi benda yang berderak,
pecah, atau patah, dan semacamnya. Latto-latto (dilafalkan lat-to'-lat-to' oleh
penutur asli bahasa suku Makassar) bermakna bunyi latto' yang terjadi
berulang-ulang. Di berbagai daerah lain di Indonesia, permainan ini dinamai
nok-nok, toki-toki, katto-katto, letto-letto, etek-etek, dan sebagainya.

Tak pelak lagi, latto-latto telah menjadi salah satu fenomena sosial kita
saat ini. Namun, sebagaimana kita menyikapi berbagai fenomena sosial yang
ada di sekitar kita, kita patut bertanya, apa yang dapat kita maknai dari
kemunculan kembali dan wabah latto-latto ini? Pertama, euforia pasca-
pandemi. Dengan berakhirnya pembatasan sosial secara resmi, Indonesia
memasuki masa pasca-pandemi atau endemi Covid-19. Kemunculan latto-
latto menjadi sangat menarik dalam konteks ini sehingga sejumlah pihak
mengaitkannya dengan dugaan akan kembalinya anak-anak dan remaja kita
kepada permainan tradisional jadul (non-gawai) yang dulu dimainkan oleh
mereka sendiri, orangtua, atau kakek-nenek mereka. Dugaan ini tidak keliru
karena fakta menunjukkan bahwa latto-latto merupakan salah satu permainan
atau permainan pertama berciri non-gawai yang muncul di era permainan
gawai belakangan ini.

Kemunculan latto-latto sudah disusul oleh permainan-permainan lain


serupa atau variasi dari latto-latto. Bukan tidak mungkin ini akan disusul
permainan-permainan yang baru atau reborn, termasuk yang tradisional atau
khas daerah, bersifat fisik, luar-ruang, interaktif, kolektif, murah, meriah, dan
tetap rekreasional. Mungkin selain yang dibahas di atas, masih ada implikasi-
implikasi lain dari fenomena latto-latto. Namun dapat disimpulkan bahwa
sebagai suatu fenomena sosial kontemporer, latto-latto dan berbagai aspeknya
sesungguhnya menyiratkan diri kita sebagai individu, warga masyarakat, dan
bangsa.

(dikutip dengan pengubahan seperlunya) https://news.detik.com/kolom/d-


6531289/fenomena-sosial-latto-latto

Soal 1
Judul stimulus Fenomena Lato-Lato
Indikator
Bentuk soal Pilihan Ganda Kompleks
Level Kognitif Level 2
Tujuan
Pembelajaran
Padanan pd KD Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian dalam teks
K13 eksplanasi lisan dan tulisan)
Soal Di bawah ini yang merupakan dampak negatif dari fenomena sosial di atas
adalah?
Jawaban lebih dari satu
a. Permainan lato-lato dianggap baik untuk perkembangan anak-
anak
b. Mengganggu ketenangan masyarakat
c. Pedagang lato-lato menjadi ramai pembeli
d. Berisiko celaka bagi diri sendiri dan orang lain
e. Menumbuhkan rasa pantang menyerah bagi pemain

Kunci jawaban B dan D


Pembahasan Setiap fenomena sosial yang terjadi pasti memiliki dampak positif dan negatif.
Dalam fenomena wabah lato-lato ini memiliki dampak negatifny yakni suara
lato-lato dapat menganggu ketenangan masyarakat serta lato-lato dapat
membuat pemainnya maupun orang lain merasakan sakit akibat benturan lato-
lato.
Pedoman
Penskoran

Soal 2
Judul stimulus Fenomena Lato-Lato
Indikator
Bentuk soal Uraian singkat
Level Kognisi Level 1
Tujuan
Pembelajaran
Padanan pd KD Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian dalam teks
K13 eksplanasi lisan dan tulisan)
Soal
“Nama latto-latto sendiri berasal dari kata dasar latto' dalam bahasa…yang
merujuk pada … yang ditimbulkan oleh dua benda yang …, bunyi benda yang
berderak, pecah, atau patah, dan semacamnya.”
Lengkapilah kalimat di atas!

Kunci jawaban Makassar, bunyi, berbenturan


Pembahasan Jawaban tersurat dalam paragraf ke-7, kalimat 2 dan 3
Pedoman
Penskoran

Stimulus 3
Mapel Bahasa Indonesia
Jenjang SMA
Capaian
Pembelajaran

Tujuan
Pembelajaran
Padanan pada Menganalisis informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan
KD K13 tahapan-tahapan dalam teks prosedur.
Judul Stimulus Resep Salad Sayur Sederhana
Stimulus 1
Salad sayur bisa jadi pilihan tepat bagi yang sedang diet atau yang ingin mulai
membiasakan pola makan sehat sehari-hari. Agar tidak bosan dengan salad
sayur yang itu-itu saja, maka kita perlu membut ragam variasi atau kreasinya.
Ragam salad sayur ini sangat cocok untuk diet. Bisa juga dijadikan teman
sarapan pagi. Berikut cara membuat salad sayur.

Bahan-Bahan

 1 bonggol selada
 1 buah mentimun
 1 buah wortel
 2 buah tomat
 5 buah blueberry
 1/4 butir bawang bombay
 keju sesuai selera

Salad Dressing

 3 sdm minyak zaitun


 1 sdt oregano kering
 1/4 sdt garam

Cara Membuat
1. Cuci bersih semua bahan sayur dan buah. Potong-potong secukupnya.

2. Tata semua bahan sayur dan buah di piring. Tambahkan irisan keju dan
bawang bombay.

3. Campur semua bahan dressing. Aduk rata.

4. Siramkan dressing ke salad. Aduk rata. Salad sayur sederhana siap


dinikmati.

Demikian cara membuat salad sayur yang sederhana, enak dan bergizi. Sangat
mudah bukan? Selamat mencoba!

(dikutip dengan pengubahan seperlunya)


https://www.fimela.com/food/read/4862731/5-resep-salad-sayur-untuk-diet-
atau-teman-sarapan
Soal 1
Judul stimulus Resep Salad Sayur Sederhana
Indikator
Bentuk soal Pilihan ganda kompleks (Benar-Salah)
Level Kognisi Level 1
Tujuan
Pembelajaran
Padanan pd KD Menganalisis informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-
K13 tahapan dalam teks prosedur.
Soal Berdasarkan teks prosedur tersebut, tentukan apakah pertanyaan berikut Benar
atau Salah!
Pernyataan Benar Salah
Bawang merah adalah salah satu bahan untuk
membuat salad sayur
Salad sayur hanya dikonsumsi oleh orang yang
ingin diet
Salad sayur cocok dijadikan menu sarapan
Untuk membuat salad sayur, kita membutuhkan
minyak kelapa

Kunci jawaban Salah, salah, benar, salah


Pembahasan Bawang merah tidak diperlukan dalam membuat salad sayur. Salad sayur bisa
dikonsumsi oleh siapa saja, tidak hanya orang yang ingin diet. Berdasarkan
teks, salad sayur cocok dijadikan menu sarapan. Untuk mmbuat salad sayur,
tidak memerlukan minyak kelapa.
Pedoman
Penskoran

Soal 2
Judul stimulus Resep Salad Sayur Sederhana
Indikator
Bentuk soal Menjodohkan
Level Kognisi Level 3
Tujuan
Pembelajaran
Padanan pd KD Mengidentifikasi struktur teks prosedur
K13
Soal Pasangkanlah struktur teks prosedur pada kolom kiri dengan pernyataan pada
kolom kanan!
Struktur Pernyataan
Tujuan Cuci bersih semua bahan sayur dan buah.
Potong-potong secukupnya.
Langkah-langkah Demikian cara membuat salad sayur yang
sederhana, enak dan bergizi. Sangat mudah
bukan? Selamat mencoba!
Penegasan Ulang Salad sayur sederhana siap dinikmati.
Ragam salad sayur ini sangat cocok untuk
diet. Bisa juga dijadikan teman sarapan pagi.
Kunci jawaban Tujuan : Pernyataan 4
Langakah : Pernyataan 1
Penegasan ulang : Pernyataan 3
Pembahasan
Pedoman
Penskoran

Anda mungkin juga menyukai