Anda di halaman 1dari 10

BIOGRAFI

KELOMPOK 5
Anggota:
1. Annash Nabilla Untari
2. Fuad Irda Pangestu
3. Intan Oktari
4. Primastuty Ariani
5. Yollanda Nurcholifah
Pengertian
Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis
oleh orang lain.
Teks biografi adalah teks yang mengisahkan tokoh
atau pelaku, peristiwa dan masalah yang dialami
oleh tokoh yang diceritakan.

TUJUAN
Berdasarkan fungsi atau tujuannya, cerita ulang
dikategorikan sebagai teks narasi yakni yang
bertujuan untuk mengisahkan suatu peristiwa dengan
senyata-nyatanya sehingga pembaca ataupun
pendengarnya seolah-olah menyaksikan langsung
peristiwa itu.
Ciri-ciri
1. Biografi memiliki struktur
yang terdiri atas :
orientasi, peristiwa atau
masalah, serta reorientasi.
2. Biografi memuat
berdasarkan informasi
fakta serta disajikan dalam
bentuk narasi.
3. Faktualnya(fakta)
berdasarkan pengalaman
hidup seseorang yang
diceritakan dalam tokoh
biografi tersebut.
Struktur teks

1. Orientasi atau setting (aim), berisi informasi mengenai


latar belakang kisah atau peristiwa yang akan
diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar
atau pembaca. Informasi yang dimaksud berkenaan
dengan siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
2. Kejadian penting (important event, record of events),
berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara
kronologis menurut urutan waktu, yang meliputi
kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh.
3. Reorientasi, yang berisi komentar evaluatif atau
pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian peristiwa
yang telah diceritakan sebelumnya.
Cara penggambaran karakter unggul
Cara penggambaran karakter unggul tokoh ada dua
yaitu sebagai berikut.
a. Secara langsung, penulis atau pencerita
langsung menyebutkan karakter tokohnya.
b. Secara tidak langsung melalui dialog tokoh dan
dialog tokoh lain, dan apa yang dilakukan tokoh
lain.
Unsur kebahasaan Teks Biografi
1. Kata Hubung (konjungsi)
Kata hubung (konjungsi) adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara kata dengan
kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, ataupun paragraf
dengan paragraf.

2. Kata rujukan
Kata rujukan adalah kata yang dipakai untuk merujuk kata yang sebelumnya sudah disebutkan.
Kata yang dipakai adalah ini, itu, tersebut, nya, di sini, di sana, dan lain-lain.

3. Kata Kerja Aksi


Kata kerja aksi adalah kata kerja yang menyatakan tindakan atau kegiatan.

4. Pilihan kata (diksi)


Penulis harus memilih kata yang tepat atau “pas” agar gagasan dapat dengan mudah diterima
oleh pembaca.
5. Kata Sifat
Kata yang menggambarkan sifat.
Jenis-jenis Teks Biografi
1. Berdasarkan penulis :
a. Teks Biografi : teks yang ditulis oleh orang lain berdasarkan data yang
sudah ada.
b. Teks Autobiografi : teks biografi yang ditulis oleh tokoh itu sendiri.
2. Berdasarkan persoalan yang dibahas :
a. Biografi politik : berisi kisah hidup seseorang yang bergelut di dunia
politik.
b. Intelektual biografi : Biografi yang disusun berdasarkan riset dan ditulis
dengan gaya ilmiah. Gaya penulisan ilmiah maksudnya tulisan tersebut
harus sesuai fakta dan tidak dimanipulasi.
c. Biografi sastra atau jurnalisitik : Biografi ini berdasarkan hasil
wawancara terhadap tokoh.
3. Berdasarkan isinya :
a. Biografi perjalanan hidup : berisi perjalanan hidup seorang tokoh
dengan peristiwa berkesan yang dihadapinya.
b. Biografi karir : berisi perjalanan karir seseorang tokoh dari nol sampai
mencapai kesuksesan.
Cara Menulis Teks Biografi

• 1. Mengumpulkan informasi melalui buku,


internet, koran atau dengan wawancara langsung.
• 2. Mengumpulkan data yang lebih akurat.
• 3. Meminta pendapat tokoh atau orang
terdekatnya agar kita tidak berurusan dengan
hukum suatu hari nanti.
• 4. Mulai menulis dengan data atau informasi yang
sudah dikumpulkan.
• 5. Meminta persetujuan kepada tokoh jika artikel
sudah selesai.
Contoh Teks Biografi
R.A Kartini
Orientasi
Raden Ajeng Kartini atau lebih dikenal Ibu Kartini merupakan keturunan keluarga terpandang Jawa.
Dia lahir 21 April 1879, dimana adat istiadat masih kukuh dipegang oleh masyarakat, termasuk
keluarganya. Satu hal yang diwariskan dari keluarganya adalah pendidikan. Ya, Kartini pernah
merasakan bangku sekolah hingga tamat pendidikan dasar. Karakternya yang haus akan ilmu
pengetahuan membuatnya ingin terus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sayangnya,
ayahnya tidak memberikan izin Kartini melanjutkan sekolah. Mengetahui sikap ayahnya, Kartini
sebenarnya sedih. Namun, dia tidak bisa mengubah keputusan itu. Sebab, dia adalah anak pada
zamannya yang masih terbelenggu oleh keadaan.

Peristiwa Dan Masalah


Justru Kartini tidak boleh lagi keluar dari rumah sampai waktunya menikah. Istilahnya dipingit. Demi
menghilangkan rasa bosan dan suntuk berada di rumah terus. Kartini menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan. Kesukaannya membaca ini berubah menjadi
rutinitas harian. Bahkan, dia tidak segan untuk bertanya kepada ayahnya bila ada hal yang tidak
dimengertinya. Lambat laun pengetahuannya bertambah dan wawasannya pun meluas.

Peristiwa Dan Masalah

Banyak karya dan pemikiran wanita Eropa yang dikaguminya. Terlebih kebebasan mereka untuk
bisa terus bersekolah. Rasa kagum itu menginspirasinya untuk memajukan wanita Indonesia.
Dalam pandangannya, wanita tidak hanya harus bisa urusan “belakang” rumah tangga saja. Lebih
dari itu, wanita juga harus bisa dan punya wawasan dan ilmu yang luas. Dia pun mulai
bergerak mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajari baca tulis dan pengetahuan
lainnya. Makin hari, Kartini makin disibukkan dengan aktivitas membaca dan mengajarnya.
Peristiwa Dan Masalah
Dia juga punya banyak teman di Belanda dan sering berkomunikasi dengan mereka. Bahkan, dia
sempat memohon kepada Mr. J.H. Abendanon untuk memberinya beasiswa sekolah di Belanda.
Belum sempat permohonan tersebut dikabulkan dia dinikahkah oleh Adipati Rembang bernama
Raden Adipati oyodiningrat. Berdasarkan data sejarah, R.A. Kartini ikut dengan suaminya ke
Rembang setelah menikah. Walau begitu api cita-citanya tidak padam. Beruntung Kartini memiliki
suami yang mendukung cita-citanya. Berkat kegigihan serta dukungan sang suami, Kartini
mendirikan Sekolah Wanita di berbagai daerah. Seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang,
Madiun, Cirebon, dan sebagainya. Sekolah Wanita itu dikenal dengan nama Sekolah Kartini.

Peristiwa Dan Masalah


Kartini merupakan seorang wanita Jawa yang memiliki pandangan melebihi zamannya. Meski dia
sendiri terbelenggu oleh zaman yang mengikatnya dengan adat istiadat. Pada 17 September 1904,
Kartini menghembuskan napas terakhir di usia 25 tahun, setelah melahirkan anak pertama dan
satu- satunya. Dia salah satu wanita yang menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa. Surat-
surat korespondensinya dengan teman-temannya di Belanda kemudian dibukukan oleh Abendanon
dengan judul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Buku ini telah menginspirasi
banyak wanita, tidak saja, wanita di zamannya tapi juga wanita kini dan masa depan.

Reorientasi
Sesuai Keppres No. 108 Tahun 1964 pada 2 Mei 1964, Kartini resmi digelari pahlawan nasional oleh
pemerintah Indonesia. Keppres ini juga menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini. Namanya
kini diabadikan sebagai nama jalan. Tidak hanya di kota-kota di Indonesia saja, melainkan di kota-
kota di Belanda. Seperti Kota Utrecht, Venlo, Amsterdam, dan Harleem. WR. Supratman bahkan
membuatkan lagu berjudul Ibu Kita Kartini untuk mengenang jasa-jasanya.

Anda mungkin juga menyukai