Anda di halaman 1dari 3

Baik Buruk Main Lato-Lato Menurut Pemerhati Anak

Nama Anggota Kelompok : 1. Gede Nathan Raditya Pramasena (03)


2. I Gede Aditya Adhi Pratama (07)
3. I Nengah Kertayasa (11)
4. Ida Ayu Dewi Anggriani (15)
5. Ida Bagus Made Sunar Bawa (19)
6. Ni Putu Ari Sintya (23)
7. Ni Putu Padmawati (27)
8. Sang Nyoman Satya Rama W. (32)
Kelas : IX J

ISU
Liputan6.com, Jakarta Permainan lato-lato yang lama tak muncul di kalangan anak-anak kini
suara khasnya kembali terdengar di berbagai tempat baik di desa maupun di kota.
Namun, permainan tradisional ini menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Di satu sisi,
lato-lato membuat anak berpaling dari kebiasaan bermain gawai.

Menurut pemerhati anak Retno Listyarti, lato-lato yang dimainkan dengan membenturkan
dua bola keras ini memang bisa menjadi alternatif bagi anak-anak untuk sejenak
meninggalkan gawai. Lato-lato terdiri dari dua bandul plastik yang diproduksi dengan warna
beragam, bahkan dengan bahan pembuatan berbeda pula.

Keasyikan memainkan lato-lato adalah ketika berhasil membenturkan dua bandulnya dalam
posisi seimbang secara berulang-ulang, hingga menimbulkan efek gerakan seimbang serta
bunyi beraturan.

“Di situlah kepuasannya. Semakin lama seorang anak bisa memainkan lato-lato, maka ia
semakin bangga dan menjadi candu, sehingga ingin terus memainkan,” kata Retno melalui
keterangan tertulis, dikutip Senin (16/1/2022).

PRO (ARGUMEN PENDUKUNG)

Beberapa hal positif yang bisa didapat dari main lato-lato selain mengurangi penggunaan
gawai adalah:

– Permainan lato-lato bisa menstimulasi kemampuan motorik anak. Meningkatkan fungsi


koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik. Fungsi koordinasi antara kognitif dan
motorik halus di tangan anak ini terjadi ketika anak berusaha memainkan lato-lato hingga
menimbulkan bunyi “etek-etek”.

– Melatih anak untuk fokus dan konsentrasi.

– Melatih anak menjaga keseimbangan.

– Berpotensi memunculkan sikap kompetitif atau mendorong anak untuk mencapai target
untuk berjuang sampai bisa memenangkan momen itu.

– Permainan lato-lato juga dapat menjadi healing secara sederhana. Karena permainan ini
mampu membuat anak-anak yang memainkannya tertawa, merasakan senang, dengan harga
yang murah dan terjangkau.

KONTRA (ARGUMEN PENENTANG)

Sebenarnya, lato-lato pernah populer juga di Amerika dengan nama Clankers. Namun karena
permainan ini memakan korban, pada tahun 1970-an permainan ini dilarang oleh pemerintah
setempat. 

Kala itu bahannya menggunakan material kaca sehingga ketika pecah, pecahannya menyebar
dan berpotensi melukai banyak orang di sekitar selain pemainnya sendiri.

Sedangkan di Indonesia, Lato Lato menggunakan material kayu dan plastik sehingga lebih
aman dibandingkan kaca. Namun, potensi pecah akibat dibentur-benturkan tentu masih
mungkin terjadi.

Retno menambahkan, jika permainan lato-lato dilakukan oleh anak di usia yang kurang tepat
maka ada potensi menimbulkan pembengkakan pada tangan. Potensi ini juga bisa terjadi pada
anak dengan usia yang tepat tapi memainkannya secara berlebihan.

Seperti cerita AN, permainan lato-lato bisa menimbulkan bahaya jika bolanya pecah. Dan
jika talinya putus, maka bolanya bisa membentur tubuh atau benda lain di sekitarnya.

“Lato-lato juga bisa dipukulkan ke sesama teman bermain jika saat bermain terjadi
perselisihan,” katanya.

Kini, Lato-lato dianggap permainan tradisional di Indonesia. Karena pernah tren di era 1990-
an dan menjadi ikonik di berbagai daerah di tanah air.

Permainan Lato-lato saat ini menjadi trend di kalangan anak-anak, bahkan juga hampir di
semua usia. 

Ramainya pengguna lato-lato juga memicu digelarnya perlombaan bermain lato-lato. Salah
satunya di Kabupaten Sidoardjo. Acara ini diikuti ratusan anak dengan hadiah bagi pemenang
berupa 1 ekor kambing. Pemenangnya mampu memainkan lato-lato tanpa henti selama 2 jam.
KESIMPULAN

Berdasarkan dari teks tersebut, permainan lato-lato ini sudah tentu memiliki dampak positif
dan negatif bagi sebagian orang. Karena permainan lato-lato ini mengeluarkan suara yang
cukup mengganngu konsentrasi orang yang sedang istirahat atau belajar, tentu akan membuat
perasaan tidak nyaman bagi yang mendengarnya. Oleh karena itu, saat bermain lato-lato
hendaknya memperhatikan waktu. Apapun jenis permainan yang akan dimainkan anak-anak
lebih baik orang tua harus melakukan pengawasan agar dampak negatif dari permainan-
permainan itu dapat dikurangi.

Source: Liputan 6 / https://www.liputan6.com/health/read/5181170/baik-buruk-main-lato-


lato-menurut-pemerhati-anak

Anda mungkin juga menyukai