9F Kelompok -

Pro dan Kontra Permainan Latto-latto

Akhir akhir ini, muncul sebuah fenomena permainan latto-latto di
seluruh Indonesia. Permainan memantulkan 2 buah bola plastik ini terkesan
cukup seru. Karena merupakan sebuah tantangan bagi pemainnya untuk
menjaga keseimbangannya dan arah mentulnya bola-bola tersebut.
Permainan latto-latto berasal dari negeri Paman Sam di era akhir
1960an. Permainan latto-latto yang mudah sekali kita temui, bahkan tidak
sedikit pelajar di Indonesia yang membawa permainan ini ke lingkungan
sekolah, sehingga menuai banyak pro dan kontra dari masyarakat.
Menurut Jose (14), latto-latto dapat mengurangi kecanduan anak-anak
terhadap handphone, yang tengah menjadi masalah besar bagi anak-anak
diseluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Menurutnya, latto-latto juga dapat
meningkatkan keahlian fokus anak anak. Pasalnya, saat bermain latto-latto
sang pemain harus selalu berfokus pada latto-latto yang dimainkannya. Tak
kalah penting juga, permainan latto-latto terbukti meningkatkan sosialisasi
antar anak.
Disamping itu semua, latto-latto juga menuai banyak kritikan dari
masyarakat. Tak heran, suaranya nyaring yang tidak mengenal waktu sangat
mengganggu bagi beberapa orang, sehingga menjadi pemicu pertengkaran
dilingkungan perumahan. Kemudian, tak kalah penting juga, permainan ini
dapat menyebabkan cedera pada tubuh pemain. Namun, hal ini hanya dapat
terjadi jika pemain latto-latto tersebut lalai dalam memperhatikan keadaan
dan kondisi latto-latto.
Latto-latto memang permainan yang seru. Namun, terlepas dari manfaat
permainan ini, para pemain harus bijak dalam memainkan permainan ini. Kita
harus mengenal waktu dan tempat untuk memainkannya. Apalagi jika kita
memainkannya di sekolah, ataupun tempat ibadah. Kita harus bisa memilih
tempat memainkannya secara bijak. Tak lupa juga kondisi lingkungan disekitar
kita. Apa iya kita harus memainkan latto-latto pada tengah malam? Untuk itu,
kita harus bijak dalam memainkan permainan ini dari berbagai aspek, seperti
waktu, tempat dan kondisi disekitar kita, agar tidak terjadi hal yang merugikan,
baik bagi diri sendiri maupun untuk orang sekitar.