Anda di halaman 1dari 10

pengertian

Kata “Sastra” dalam Bahasa Indonesia, sebenarnya


mengambil istilah dari bahasa Sansekerta yaitu
“shastra”. Kata “sas” memiliki
makna instruksi atau pedoman, dan “tra”
berarti alat atau sarana.
Permainan Nogarata/Nogalasa pada Masyarakat Kaili

Kaili adalah salah satu dari dua belas sukubangsa atau etnik yang
bermukim di Provinsi Sulawesi Tengah. Di kalangan mereka ada
sebuah permainan tradisional yang disebut sebagai nogarata
atau nogalasa. Kapan dan dimana permainan ini bermula sulit
diketahui dengan pasti. Yang jelas Nogarata/nogalasa adalah
bahasa setempat yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu
"no" dan "garata/galasa". "No" adalah kata awalan yang
menunjukkan kata kerja dan "garata/galasa" merupakan sejenis
tumbuhan berduri yang memiliki biji berbentuk pipih, lonjong
atau bulat seperti kelereng. Dengan demikian, nogarata/nogalas
dapat diartikan sebagai bermain menggunakan biji-biji pohon
garata/galasa.
Permainan nogarata
Permainan Tilako
Aturan permainan tilako dapat dibagi menjadi dua,
yaitu perlombaan lari dan pertandingan untuk saling
menjatuhkan dengan cara saling memukulkan kaki-
kaki bambu. Perlombaan adu kecepatan biasanya
dilakukan oleh anak-anak yang berusia antara 7-11
tahun dengan jumlah 2--5 orang. Sedangkan,
permainan untuk saling menjatuhkan lawan biasanya
dilakukan oleh anak-anak yang berusia antara 11-13
tahun dengan menggunakan sistem kompetisi.
Lomba permainan tilako
Permainan Mepedi-pedi
Untuk mepidid-pidi, seseorang wajib memiliki karet gelang yang nantinya
digunakan sebagai alat taruhan. Dalam pertandingan ini, tidak ada batasan
jumlah orang untuk mengikutinya. Untuk memainkannya, terlebih dahulu
ditanam sebuah kayu seukuran telunjuk yang nantinya digunakan sebagai
tempat menaruh karet gelang. Kemudian dibuat garis pembatas yang
berfungsi sebagai posisi pijakan untuk menembak. Setelah semuanya siap,
semua peserta menentukan jumlah taruhan. Untuk menentukan siapa yang
pertama menembak, para peserta melakukan hom pimpa. Dan kemudian
urutan menembak ditentukan dari siapa yang menang hom pim pa.
Jika ada empat peserta dan setiap peserta memasang taruhan sebanyak lima,
maka jumlah karet gelang yang dipasang pada kayu sejumlah 20. Setiap
peserta yang berhasil menembak dan mengeluarkan karet gelang berapapun
itu dari kayu berhak untuk mengambilnya. Permainan berakhir setelah
semua karet galeng terlepas dari kayu.
Gambar permainan mepedi-pedi
Manfaat permainan tradisional
1. Membantu anak mengembangkan berbagai aspek perkembangan secara
holistik dan terintegrasi serta terbangunnya berbagai karakter positif seperti
meningkatkan perilaku sosial anak di TK.

2. Membangun kerjasama dengan teman sebaya (perkembangan sosial


emosional).

3. Memecahkan masalah, sebagai bagian dari perkembangan kognitif.


4. Membangun komunikasi dan muncul kosa kata baru. Ini sebagai bagian dari
perkembangan bahasa.

5. Menuntut anak untuk aktif sehingga membantu perkembangan motorik


kasar anak.
Cara melestarikan permainan tradisional

1. Mengenalkan kembali kepada anak tentang


permainan tradisional
2. Jangan memperkenalkan teknologi yang
canggih kepada anak-anak terlalu dini
3. Mengadakan pelatihan permainan tradisional
4. Membuat permainan tradisional menjadi
lebih baik.
Nama :Mohammad faisal
Stambuk : A11119054
Kelas : B
Semester : genap

Anda mungkin juga menyukai