Dalam kasus ini, Andi dapat memperoleh penurunan harga
sewa tanah dengan alasan yang cukup. Letusan gunung berapi dan perubahan iklim yang menyebabkan kerugian pada tanaman tembakau merupakan kejadian yang di luar kendali Andi. Hal ini dapat dianggap sebagai keadaan memaksa (force majeure) yang dapat mempengaruhi kesepakatan sewa- menyewa. Andi dapat mengajukan permintaan penurunan harga sewa tanah karena kerugian yang dialaminya akibat kejadian tersebut. 2. Sebagai pihak yang menyewakan tanah, Andi memiliki kewajiban untuk memberikan tanah yang layak dan sesuai dengan perjanjian sewa-menyewa. Namun, dalam kasus ini, letusan gunung berapi dan perubahan iklim adalah kejadian yang di luar kendali Andi. Oleh karena itu, Andi tidak dapat dianggap bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh Andi akibat kejadian tersebut. Namun, sebagai pihak yang menyewakan tanah, Andi dapat berdiskusi dengan Budi untuk mencari solusi yang adil, seperti penurunan harga sewa tanah. 3. Unsur-unsur yang akan muncul dalam sewa-menyewa pada kasus ini menurut KUH Perdata adalah: a. Objek sewa: Tanah yang disewakan oleh Andi kepada Budi. b. Harga sewa: Harga sewa tanah yang telah disepakati antara Andi dan Budi. c. Jangka waktu sewa: Perjanjian sewa-menyewa dilakukan untuk jangka waktu 10 tahun. d. Kewajiban pihak penyewa (Budi): Budi memiliki kewajiban untuk membayar sewa tanah sesuai dengan kesepakatan. e. Kewajiban pihak yang menyewakan (Andi): Andi memiliki kewajiban untuk memberikan tanah yang layak dan sesuai dengan perjanjian sewa-menyewa. f. Keadaan memaksa (force majeure): Letusan gunung berapi dan perubahan iklim yang menyebabkan kerugian pada tanaman tembakau merupakan kejadian yang di luar kendali Andi dan dapat dianggap sebagai keadaan memaksa yang dapat mempengaruhi kesepakatan sewa-menyewa.