Anda di halaman 1dari 12

A.

PENGERTIAN

Penyakit pada jantung


dan pembuluh darah salah
satunya yaitu tekanan darah
tinggi yang merupakan penyebab
kematian dan sering disebut
sebagai sillent kiler karena
penyakit ini sering kali muncul
tanpa adanya gejala dan baru
diketahui ketika telah terjadi
gangguan pada tubuh.
Kompleksitas masalah yang
terjadi akibat hipertensi meliputi
gangguan pada jantung, stroke
dan gangguan pada ginjal yang
dapat mengakibatkan kematian

Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah lebih
dari 140/90 mmHg secara kronis.
Hipertensi telah menjadi kasus
kesehatan di indonesia yang
sering di temukan dipelayanan.
Menurut Profil Kesehatan
Indonesia menyatakan bahwa
pada tahun 2010 hipertensi
adalah penyakit yang masuk
sepuluh besar penyakit rawat
inap dan rawat jalan. Jika
penyakit ini tidak terkontrol dan
ditangani secara seksama maka
akan meningkat secara perlahan
dan cepat di masa yang akan
dating.
permanen dan kematian
secara mendadak akibat dari
penyakit ikutannya seperti stroke
, gagal ginjal akut, dan penyakit
jantung lainnya (Carista et al,
2018).
Hipertensi adalah sebagai
peningkatan tekanan darah
sistolik sedikitnya 140 mmHg
atau tekanan diastolik sedikitnya
90 mmHg. Hipertensi tidak
hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga
menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal dan
pembuluh darah dan makin
tinggi tekanan darah, makin
besar resikonya. (Amin & Hardhi
2018)
Hipertensi atau
Hipertensi atau tekanan darah
tinggi adalah peningkatan
tekanan darah secara menetap >
140/90 mmHg.
B. PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab Berdasarkan
penyebabnya hipertensi dibagi
menjadi 2 golongan.

a. Hipertensi primer (esensial)

Disebut juga hipertensi idiopatik


karena tidak diketahui
penyebabnya. Factor yang
mempengaruhinya yaitu: genetik,
lingkungan, hiperaktivitas saraf
simpatis system rennin.
Antigiotensin dan peningkatan
Na + Ca intraseluler. Factor-
faktor yang meningkatkan resiko
: obesitas, merokok, alcohol dan
polisitemia.
b. Hipertensi sekunder

Penyebab yaitu: penggunaan


estrogen, penyakit ginjal,
sindrom cushing dan hipertensi
yang berhubungan dengan
kehamilan.

C. FAKTOR RESIKO

1. Keturunan
2. Umur
Semakin tinggi umur
seseorang semakin tinggi
tekanan darahnya, jadi orang
yang lebih tua cenderung
mempunyai tekanan darah yang
tinggi dari orang yang berusia
lebih muda. Peningkatan kasus
hipertensi akan berkembang
pada umur lima puluhan dan
enam puluhan. Dengan
bertambahnya umur, dapat
meningkatkan risiko hipertensi
(Suzanne & Brenda, 2018).

3. Gaya hidup yang tidak sehat


a. Diit yang tidak sehat
(kurang buah dan sayuran,
tinggi lemak jenuh, tinggi
kolesterol,tinggi garam dan
gula).
b. Kurang aktivitas
fisik/olahraga
c. Kegemukan / Obesitas
d. Alkohol
e. Stress
f. Merokok
4. Sekitar 5 – 10 % berhubungan
dengan penyakit ginjal, 1 – 2
%berhubungan dengan
kelainan hormone.
D. TANDA DAN GEJALA
HIPERTENSI
Seringkali hipertensi terjadi tanpa
gejala, sehingga penderita tidak
merasa sakit. Pada umumnya sebagai
berikut :
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual dan muntah
4. Sesak nafas
5. Pandangan menjadi kabur
6. Mata berkunang –kunang
7. Mudah marah
8. Telinga berdengung
9. Sulit tidur
10. Rasa berat ditengkuk

G. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Mengurangi dan memodifikasi
faktor resiko dengan:
1. Tidak merokok
2. Olahraga / aktivitas fisik
secara teratur
3. Pola makanan sehat dan
seimbang
Batasan konsumsi garam untuk
Hipertensi
a. Hipertensi ringan : ½
sendok teh perhari
b. Hipertensi sedang : ¼
sendok teh perhari
c. Hipertensi berat : Tampa
garam
4. Melakukan cek kesehatan
secara rutin

Anda mungkin juga menyukai