Anda di halaman 1dari 11

PENDEKATAN FILOLOGI DAN HERMENEUTIK

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Studi Islam

Dosen pengampu : Faiqotun Nimah, M. E

Disusun Oleh :

M. Fairus Ubaya

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL HIDAYAT LASEM

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan nikmat,


rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul pendekatan filoligi dan hermeneutik dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan tujuan guna memenuhi tugas mata kuliah studi
islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pendekatan filologi dan hermeneutik bagi para pembaca dan bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Faiqotun Nimah, M.E, Dosen
mata kuliah studi islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
sangat menyadari bahwa makalah ini masih tergolong jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mohon meminta kritik dan saran, sehingga makalah ini
dapat menjadi makalah yang layak untuk dibaca dan dipelajari.

Rembang, 27 September 2022

Penulis

M. Fairus Ubaya

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.......................................................................................................
......I

DAFTAR
ISI...........................................................................................................................
.II

BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................
......1

A. LATAR
BELAKANG..............................................................................................1

B. RUMUSAN
MASALAH............................................................................................1

BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................
....2
A. PENDEKATAN
FILOLOGI...................................................................................2

B. PENDEKATAN
HERMENEULOGI.....................................................................3

BAB III
PENUTUP..............................................................................................................
...6

A.
KESIMPULAN.......................................................................................................
......6

ii
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................
7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejalan dengan bidang ilmu studi Islam, pendekatan studi Islam Juga
mengalami perkembangan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. Pada
kajian ini akan dijelaskan sejumlah pendekatan yang dapat digunakan dalam
studi Islam yang berkaitan dengan pemaknaan teks hukum dasar islam
(Alqur’an dan hadits). Penulis akan fokus tentang pembahasan pendekatan
filologi dan hermeneutika pada makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pendekatan filologi dalam studi islam?

2. Bagaimana pendekatan hermeneutik dalam studi islam?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan Filologi

Filologi adalah pengetahuan tentang sastra-sastra dalam arti luas yang


mencakup sastra bahasa dan kebudayaan. Oleh karena itu filologi berguna
untuk meneliti bahasa, meneliti kajian linguistik, makna kata-kata dan
penilaian terhadap ungkapan karya sastra.1 Dengan demikian seorang filolog
akan berurusan dengan kata-kata dari tulisan yang ada dalam satu teks yang
terkandung dalam satu naskah tulisan tangan. Maka yang menjadi kajian obyek
filologi adalah naskah klasik yang ditulis tangan.

Ada dua hal pokok dalam kegiatan filologi, yaitu:

(1) penulisan/penyalinan kembali terhadap teks asli.

(2) pemahaman/memahami teks asli yang ada. Sebagai konsekuensinya ada


beberapa' hal yang mungkin terjadi, yaitu kesalahan dan perubahan.

Kesalahan terjadi karena beberapa kemungkinan, yakni:

(1) kurang memahami bahasa.

(2) kurang memahami pokok persoalan teks

(3) karena tulisannya kurang jelas

(4) karena salah baca

(5) karena kurang teliti.

Perubahan dapat terjadi karena


1

2
(1) memang disengaja oleh penyalin dengan anggapan ada ketidaktepatan
dalam teks asli. Maka yang ingin dikaji oleh filologi adalah memahami
dan menyalin teks untuk disesuaikan dengan teks aslinya, dan pada tahap
berikutnya dan merupakan kelanjutannya berusaha.

(2) untuk membahasakan sesuai dengan bahasa yang ada pada masa filolog.2

B. Pendekatan Hermeneutik

Pendekatan hermeneutik juga dapat digunakan dalam studi Islam


Pendekatan hermeneutik menurut Palmer adalah:183
1. Sebagai teori penafsiran kitab suci (oleh J.C. Danhauer),
2. Sebagai metode filologi, yang hanya menekankan pada kosa kata atau
gramatikal,
3. Sebagai ilmu pemahaman linguistik, sebagai kritik pada metode filologi, dan
menawarkan perpaduan gramatikal dan psikologi (oleh Schleiermacher),
4. Sebagai fondasi metodologi ilmu-ilmu kemanusiaan (oleh Wilhelm Dilthey),
5. Sebagai fenomena dassein dan pemahaman eksistensial,
6. Sebagai sistem penafsiran.3
Menurut Josef Bleicherr, peta hermeneutik ada tiga sebagai berikut
1. Sebagai metodologi, dan ini yang menjadi kajian dalam bahasan ini,
2. Hermeneutika dapat bersifat subjektif dan objektif.
Hermeneutik subjektif, yang dikembangkan Martin Heideger dan
Gadamer, dan disebut Verstchen, bahwa sebagai pembaca teks, kita tidak
mempunyai akses langsung kepada penulis disebabkan adanya perbedaan
waktu, ruang dan tradisi. Maka yang ingin ditemukan di sini adalah
pengungkapan dassein dalam segi temporalitas dan historisnya. Sementara
hermeneutic aliran obyektifitas menegaskan, bahwa interpretasi berarti
memahami teks sebagaimana yang dipahami pengarang.

3
Sedangkan hermeneutic aliran obyektifitas dikembangkan oleh
tokoh tokoh klasik, khususnya Friederick Schleiermacher (1768-1834) dan
Wilhelm Dilthey (1833-1911).
Ada juga ilmuwan yang mengelompokkan interpretasi atau
hermeneutika menjadi:
1. Interpretasi/hermeneutika gramatika bahasa.
2. Interpretasi/hermeneutika psiko-historis-sosiologis (ekstralinguistik). Ini
sama pula dengan apa yg disebut Hermeneutika kritis (critical
hermeneutics), disebut juga kritik ideologi (oleh/ala Habermas). Di sini
menekankan pada faktorfaktor ekstralinguistik sebagai masalah yang hrs
dipecahkan hermeneutika.
3. Iterpretasi/hermeneutika spirit (ideal moral), yakni untuk menemukan
konsep dasar/umum/prinsip atau makna universal teks.
4. Interpretasi/hermeneutika kontekstual, yakni jawaban terhadap kasus baru
berdasarkan nilai ideal-moral.4
Fazlurrahman masuk pada hermeneutika:
1. interpretasi/hermeneutika spirit (ideal moral) utk menemukan konsep
dasar/umum/prinsip atau makna universal teks
2. interpretasi/hermeneutika kontekstual jawaban terhadap kasus baru
berdasarkan nilai ideal-moral.
Syahrur ada pada hermeneutika: linguistik semantik dg analisis
paradigma-sintagmatik. Maksud analisis paradigmatik adalah analisis bahasa
dengan cara membandingkan makna kata dengan kata-kata lain yang memiliki
kemiripan makna atau justru mempunyai makna bertentangan.Muncul dua
kelompok besar dalam menggunakan teori ini:
(1) merekayang mengakui adanya kesamaan makna (sinonim),
(2) ilmuwan yang tidak mengakui adanya kesamaan makna, dan Syahrur
termasuk pada kelompok kedua ini. Menurut Syahrur setiap kata
memiliki makna khusus yang tidak terkandung oleh kata lain.
Sebaliknya, satu kata mungkin memiliki makna lebih dari satu. Maka

4
untuk menentukan makna potensial mana yang secara rasional tepat
untuk sebuah kataadalah konteks tekstual dimana kata dimaksud
digunakan. Disinilah pentingnya penggunaan ‘analisis sintagmatik’.5
Dengan demikian, analisis sintagmatik adalah analisis yang berkaitan
dengan konteks tekstual. Menurut teori ini, makna kata dipengaruhi oleh
hubungan linear dengan kata-kata lain yang turut membangun sebuah kalimat,
seperti kata walad (awlad), ibn (abnd’) dan dhakar (dhukur) untuk anak laki-laki.
Demikian pula kata al-mar’ah, alnisa’ dan al-untsa, mempunyai makna berbeda.
Dengan analisis ini otomatis dibutuhkan pendekatan interkoneksitas, yang oleh
Syahrur pendekatan ini didasarkan pada suruhan untuk membaca al-Qur’an
dengan tartil. Metode tartil adalah juga menjadi ciri inti dari hermeneutik
Syahrur. Sebelumnya pendekatan ini sudah dirumuskan ulama tafsir dengan
sebutan tafsir tematik (maudui).

Pendekatan Hermeneutik bagi F.A. Wolf, memberikan interpretasi


gramatikal (aspek kebahasaan), histories (tempat dan waktu) dan retorik
(semangat kejiwaan, latar belakang, tujuan, dan makna filosofis yang erkandung
dalam suatu ide).

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertama Filologi adalah pengetahuan tentang sastra-sastra


dalam arti luas yang mencakup sastra bahasa dan kebudayaan. Dengan
demikian seorang filolog akan berurusan dengan kata-kata dari tulisan
yang ada dalam satu teks yang terkandung dalam satu naskah tulisan
tangan. Ada dua hal pokok dalam kegiatan filologi, yaitu (1)
penulisan/penyalinan kembali terhadap teks asli, (2)
pemahaman/memahami teks asli yang ada. Sebagai konsekuensinya ada
beberapa' hal yang mungkin terjadi,Maka yang ingin dikaji oleh
filologi adalah memahami dan menyalin teks untuk disesuaikan dengan
teks aslinya, dan pada tahap berikutnya dan merupakan kelanjutannya
berusaha (2) untuk membahasakan sesuai dengan bahasa yang ada pada
masa filolog.

Kedua hermeneutika yg berarti “menafsirkan”di gunakan


untuk para agamawan yang menyuguhkan makna dalam teks klasik
kemudian berkembang dalam bidang yang lain seprti satra,hukum dan
filsafat .penelitian dankajian ini sudah berlangsung lama yg di gunakan
oleh negara barat(kaum sekuler),Selain itu hermeneutika mempunyai
karakteristik tersendiri serta memunculkan tokoh dan hasil sastra
sendiri juga berperinsif dengan makna dan bahasa yang ingin di capai
guna memahami sebuah teks dari author dan penulisdengan pemahaman
yang terbaik.ermeneutika berperan dalam studi islam sebagai alternatif
baru ,seperti halnya dalam tafsir yang membantu dalam pemaknaan dari
sebuah al qur’an yang sulit di pahami.

6
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai