Anda di halaman 1dari 3

Program Accurate untuk Perusahaan Kontraktor bag.

3. Sistem Pengakuan Pendapatan Kontraktor.

Pengakuan pendapatan kontraktor sangat berbeda dengan pengakuan pendapatan perusahaan yang
umumnya seperti trading.

Jika penerapan akuntansi trading diterapkan di perusahaan kontraktor, maka akan terjadi
ketidakseimbangan pengakuan biaya dan pendapatan pada periode yang sama. Didalam perusahaan
kontraktor sering terjadi biaya yang dikeluarkan terjadi terlebih dahulu dan disusul dengan
penagihan proyek tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan perlakuan khusus untuk akuntansi bagi
perusahaan kontraktor.

Ada 2 metode pengakuan pendapatan yang dapat diaplikasikan untuk perusahaan kontraktor.

1. Metode Persentase Penyelesaian ( Percentage of Completion Method ).

2. Metode Kontrak Selesai ( Completed – Contract Method ).

1. Metode Persentase Penyelesaian.

Menurut IAI,2004.p.34.7) : “ Pengakuan pedapatan dan beban dengan memperhatikan tahap


penyelesaian suatu kontrak sering disebut sebagai metode persentase penyelesaian ( percentage of
completion)”. Menurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang
terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban dan laba yang
dilaporkan dapat didistribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional.

Dalam hal ini, konsultan akan membuat contoh kasus :

PT.XYZ adalah sebuah perusahaan kontraktor, PT.XYZ menerima kontrak bulan awal Januari 2011
sebesar Rp 500.000.000,- yang akan diselesaikan selama 3 bulan. Penagihan yang disepakati adalah
bulan I 20% (Rp 100.000.000,-), bulan II 40%,(Rp 200.000.000,-) bulan III 40% (Rp 200.000.000,-).
Adapun rincian biaya proyek yang terjadi : bulan I : Rp 50.000.000,- , bulan II : Rp 75.000.000,-, bulan
III : Rp 100.000.000,-

Dalam Proyek ini, PT.XYZ mengestimasikan biaya proyek tersebut sebesar Rp 250.000.000,-

Tugas : Buatlah Jurnal transaksi per bulan dan laporan laba rugi untuk bulan Januari 2011

Jurnal ketika menerima kontrak : No Entry

Jurnal Biaya proyek bulan Januari 2011

DR Contract In Progress ( tipe akun: Cost of Good Sold ) Rp 50.000.000,-

CR Kas/Bank/Hutang (tipe akun : Cash/Bank, Hutang) Rp 50.000.000,-

Jurnal Penagihan ke Customer

DR Piutang Proyek ( tipe akun : Akun Piutang ). Rp 100.000.000,-

CR Pendapatan Proyek ( tipe akun : Akun Pendapatan). Rp 100.000.000,-

Pada saat akhir bulan, gunakanlah formula cost to cost basic

% Biaya alokasi proyek = Biaya Proyek yang terjadi / Estimasi Biaya Proyek.
Dalam kasus ini, maka % Biaya alokasi proyek untuk bulan Januari 2011 adalah:

(Rp 50.000.000,-/ Rp 250.000.000,-) x 100% = 20%

Setelah mendapatkan % alokasi biaya proyek, maka gunakan persentase ini untuk menentukan
pendapatan proyek bulan Januari 2011

Berikut formulanya :

Pendapatan Proyek = % Biaya alokasi Proyek x Nilai Kontrak keseluruhan.

Dalam kasus ini, maka pendapatannya adalah sbb :

20% x Rp 500.000.000,- = Rp 100.000.000,-

Maka Diperoleh Laba Rugi Proyek bulan Januari 2011

Pendapatan Proyek .......Rp 100.000.000,-

HPP Proyek................( Rp 50.000.000,-)

Laba Kotor Proyek.......Rp 50.000.000,-

Konsultan telah menyajikan kasus tersebut secara teoritis akuntansi. Dengan kasus yang sama,
konsultan akan membagi tips pengaplikasiannya dalam program accurate.

Sebagai informasi, Program Accurate versi 3 Deluxe Edition menyediakan fitur proyek dan
departemen. Konsultan selama ini banyak menemukan permasalahan penggandaan chart of account
untuk setiap penambahan proyek baru di perusahaan kontraktor sehingga Jumlah chart of account
menjadi begitu banyak didalam perusahaan tersebut. Dengan fitur proyek yang telah disediakan
program accurate, perusahaan kontraktor tidak perlu lagi melakukan penggandaan chart of account
untuk setiap proyek karena dengan fitur ini, program accurate dapat secara otomatis membagi satu
akun untuk setiap proyek yang berbeda.

Back To Case, Konsultan akan menerangkan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pengaplikasian
kasus diatas.

Tahap I : Buatlah Chart of Account yang akan digunakan untuk transaksi tersebut di Program
Accurate.

Caranya di program accurate : Modul Buku Besar à Chart Of Account à New Account

Nama Akun yang perlu dicreate di Program Accurate :

1. Akun Contract In Progress ( tipe akun : Cost Of Good Sold).

2. Akun Pendapatan Proyek ( tipe akun : Akun Pendapatan ).

Tahap II : Buat Nama Proyek Baru di Program Accurate.

Caranya di program accurate : Modul List à Proyek à New Proyek :001

Untuk masa proyek : buatlah selesai proyek 31 Maret 2011.

Tahap III : Buat akun Non Inventory di Program Accurate.


Caranya di program accurate : Modul Inventory à Barang dan Jasa à Item Baru à Jenis Inventory (
Non Inventory Part ) à Kode barang : 001à Nama Non Inventory à Jasa Konstruksi à Akun –
Akun à Masukkan Akun Pendapatan Proyek ke semua pilihan à OK

Tahap IV : Input Transaksi di Program Accurate.

Adapun Transaksi yang perlu diinput di Program Accurate :

1. Transaksi Kontrak Kesepakatan Kerja di Program Accurate.

Caranya di Program accurate : Modul Penjualan à Sales Order ( Pesanan Penjualan ) à Pilih Nama
Customer nya à Item Code : 001à di Kolom Qty à 0,2 à Nilai Kontrak : Rp 500.000.000,-, ulangi
dengan cara yang sama di kolom bawah barang namun kolom Qty à 0,4, idem dengan berikutnya
sampai total nilai SO di program accurate : Rp 500.000.000,- à Simpan dan tutup.

2. Transaksi Pengeluaran Biaya di Program Accurate.

Caranya di program Accurate : Modul Kas/Bank à Pengeluaran lainnya à Pilih Akun Bank yang
tersedia à Akun Biaya : Pilih akun biaya : Contract In Progress à Masukkan Nilainya : Rp
50.000.000,- à Proyek : 001 à Simpan dan tutup.

3. Transaksi Penagihan ke Customer di Program Accurate.

Caranya di program accurate : Modul Penjualan à Sales Invoice ( Faktur Penjualan ). à Masukkan
Nama Customer yang sama di Sales Order à Masukkan Tgl Invoice sama dengan tanggal
penagihan à Di sebelah kanan à Klik Pilih Order à Centang No SO yang telah dibuat sebelumnya di
program accurate.

Maka akan muncul tiga non inventory yang saling berurutan kebawah dengan total nilai Rp
500.000.000,- tetapi karena penagihan dibulan Januari hanya 20% maka untuk baris II dan III di klik
kanan à Klik Hapus.

Maka yang akan tersisa di faktur penjualan program accurate adalah non inventory : Jasa Kontraktor
dengan Qty : 0,2 dan Nilainya Rp 100.000.000,-

Tahap V : Mengeluarkan Laporan Laba Rugi Proyek di Program Accurate.

Caranya di program accurate : Menu Bar Atas à Laporan à Laporan Proyek à Laporan Laba rugi
Proyek à Filter à Pilih No Proyek : 001, Filter by date : dari tgl 01 Januari 2011 s/d 31 Januari
2011 à OK. Maka akan muncul laporan laba rugi proyek 01 di program accurate dan penyajiannya
sama dengan perhitungan teoritis diatas.

Untuk Metode kedua : Completed Contract Method akan dibahas oleh konsultan di artikel program
accurate untuk kontraktor berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai