Serba Serbi Kelompok 1 Penyuluhan
Serba Serbi Kelompok 1 Penyuluhan
Model pembelajaran TGT adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan belajar kelompok
secara heterogen baik dari latar maupun prestasi akademik dan menempuh permainan (games)
serta turnamen atau kompetisi tersistematis yang akan memberikan skor, klasemen, dan juara
bagi individu atau kelompok yang berhasil mendapatkan skor terbaik untuk menumbuhkan rasa
senang dan motivasi dalam belajar.
Isjoni (2013, hlm. 83) berpendapat bahwa TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang terbentuk ke dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 hingga 6
orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku, dan ras yang berbeda.
Langkah atau bentuk model pembelajaran TGT ini sendiri bisa dilakukan dengan presentasi di
kelas (klasikal), membentuk tim, games dan turnamen.
Dalam permainan dan turnamen, anak-anak dapat mulai memahami strategi membaca
sederhana, seperti menghubungkan gambar dengan kata-kata atau menggunakan petunjuk
kontekstual. Hal ini melibatkan pengembangan keterampilan metakognitif mereka, serta
mencakup berbagai aktivitas yang mendukung eksplorasi konsep membaca, seperti
menyusun cerita bersama atau berpartisipasi dalam aktivitas membaca yang melibatkan
gerakan atau ekspresi.
Teams Games Tournament memberikan pendekatan yang holistik dan menyenangkan dalam
mengintegrasikan pembelajaran membaca dengan kegiatan bermain. Ini tidak hanya
meningkatkan keterampilan membaca anak-anak tetapi juga menciptakan fondasi positif
terhadap proses pembelajaran secara keseluruhan.
Tujuan Penyuluhan:
1. Memahamkan anak TK dan guru tentang konsep belajar melalui permainan.
Penjelasan: Tujuan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak TK dan guru
bahwa pembelajaran dapat diintegrasikan dengan kegiatan bermain. Ini membantu mereka
melihat belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan dan positif.
Tujuan utama dari pemahaman konsep belajar melalui permainan adalah untuk mengubah
persepsi anak TK dan guru terhadap pembelajaran. Melalui pendekatan bermain, diharapkan
mereka dapat melihat bahwa belajar bukan hanya tugas yang harus diselesaikan, tetapi juga
pengalaman yang menyenangkan.
2. Menjelaskan pentingnya integrasi permainan dalam pembelajaran anak usia dini.
Penjelasan: Penyuluhan ini bertujuan untuk membuktikan bahwa permainan bukan hanya
kegiatan hiburan, tetapi juga merupakan alat yang efektif untuk mendukung pembelajaran anak
usia dini. Melalui integrasi permainan, diharapkan akan muncul minat belajar yang lebih besar
dan keterlibatan siswa.
Konsep ini menciptakan pemahaman bahwa kegiatan bermain dapat menjadi sarana yang
efektif untuk menyampaikan konsep-konsep pembelajaran. Dengan menyatukan belajar dan
bermain, diharapkan akan tercipta lingkungan pembelajaran yang lebih menarik dan
memotivasi bagi anak-anak.
3. Memberikan ide permainan edukatif yang dapat diterapkan di kelas TK.
Penjelasan: Tujuan ini bertujuan untuk memberikan inspirasi dan contoh konkrit permainan
edukatif yang dapat diterapkan oleh guru di kelas TK. Memberikan ide konkret dapat membantu
guru merencanakan aktivitas pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat.
Mengajarkan bahwa anak-anak memiliki peran aktif dalam proses belajar mereka sendiri.
Melalui permainan, mereka dapat berpartisipasi secara langsung dalam memahami konsep-
konsep baru dan mengembangkan keterampilan mereka dengan cara yang alami dan
menyenangkan.
menciptakan asosiasi positif antara pembelajaran dan kegembiraan. Melalui permainan,
anak-anak akan merasa senang dan antusias terhadap proses belajar, sehingga membentuk
sikap positif terhadap pendidikan.
meningkatkan motivasi dan keterlibatan anak-anak dalam pembelajaran. Dengan mengemas
materi pelajaran dalam bentuk permainan, diharapkan mereka akan lebih termotivasi untuk
berpartisipasi dan belajar dengan sukarela.