Anda di halaman 1dari 5

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SUJUD

DENGAN METODE BELAJAR DEMONSTRASI


Oleh:
Nurhayati Harahap, Ali Asrun, Irsan Dasopang HSB
SMP Negeri 6 Panyabungan Mandailing Natal, nur83hrp@gmail.com
UIN Syahada Padangsidimpuan, aliasrun582@gmail.com
SDN 200402 Padangsidimpuan, irsandasopang72@gmail.com

Abstrak

Materi macam-macam sujud bertujuan untuk memberikan pemahaman


kepada siswa tentang memahami tata cara sujud, sahwi, tilawah dan syukur
sebagi sikap patuh terhadap aturan Allah SWT. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi sujud dengan metode belajar
demonstrasi. Penelitian ini menggunakan metode Tindakan Kelas. Subjek
penelitian adalah siswa SMP Negeri 6 Panyabungan pada kelas tujuh. Hasil siklus
I nilai praktek materi Sujud Syukur, Sujud Sahwi dan Sujud Tilawah sebesar
67,63 dan nilai tertulis sebesar 68,42. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai
rata-rata kelas masih di bawah KKM 70. Pada siklus II. Setelah siswa
memperoleh tindakan kelas dengan metode demonstrasi, nilai praktek materi
Sujud Syukur, Sujud Sahwi dan Sujud Tilawah meningkat menjadi 80,52 dan nilai
tes tertulis menjadi 79,47. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa
dengan metode belajar demonstrasi prestasi siswa mengalami peningkatan.
Metode belajar demonstrasi sangat sesuai untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa khususnya pada materi Sujud Syukur, Sujud Sahwi dan Sujud Tilawah.

Keywords: Prestasi Belajar; Sujud; Demonstrasi

Pendahuluan
Pendidikan adalah fondasi utama bagi pertumbuhan dan pengembangan
seseorang. Dalam konteks ini, bagaimana siswa belajar dan menguasai materi
pelajaran menjadi fokus utama. Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi, terutama dalam konteks agama, adalah dengan
metode belajar demonstrasi, khususnya pada materi sujud
Sujud merupakan salah satu rukun dalam ibadah shalat yang
membutuhkan pemahaman mendalam. Siswa perlu memahami posisi, gerakan,
serta makna dari sujud dalam konteks ibadah. Pemahaman yang baik akan
membantu mereka menjalankan ibadah dengan khusyuk dan sesuai tuntunan.
Menurut Djamarah yang dikutip oleh Syafaruddin, Supiono & Burhanuddin
(2019: 80-81) ada tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor
stimulus, faktor metode dan faktor individu.
Karakter pelajaran fikih lebih menyesuaikan materi yang akan dibahas.
Ada materi yang cukup disampaikan dengan metode ceramah tetapi ada juga
materi yang disampaikan harus menggunakan metode praktik. Materi sujud sahwi,
sujud syukur, dan sujud tilawah adalah materi yang berkarakter menggunakan
praktik yang dapat menjelaskan teori secara nyata.
Metode Demonstrasi adalah metode pengajaran yang menggunakan
demonstrasi untuk memperjelas suatu pemahaman atau menunjukkan kepada
seluruh kelas suatu proses atau petunjuk dalam melakukan sesuatu. Metode
ini dapat dilakukan secara bersama-sama antara guru dan siswa untuk
menjelaskan proses suatu ilmu atau materi pelajaran yang memerlukan
contoh seperti thaharah, wudhu, sujud (syukur, sahwi dan bacaan) dan doa
(Efi Susanti, Islamic education jurnal 2023).
Adapun tujuan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah
untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan
sesuatu atau proses terjadinya sesuatu (Syah, 2000: 208). Menurut Sudjana (2004:
217) tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk memperagakan atau
mempertunjukkan suatu keterampilan yang akan dipelajari siswa.
Karena begitu pentingnya pembelajaran macam-macam sujud ini,
sehingga anak didik harus faham dan sadar tentang sujud. Namun di kelas VII
SMP Negeri 6 Panyabungan, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti materi macam-macam sujud yang disampaikan masih dijumpai
beberapa permasalahan. Setelah diadakan TKM (Tes Kendali Mutu), dari
jumlah siswa 19 anak, rata-rata nilai pembelajaran Pendidikan Agama Islam
materi macam-macam sujud hasilnya dengan rata-rata 67,7. Nilai tersebut
belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena KKM
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi macam-macam sujud kelas
VII di SMP Negeri 6 Panyabungan adalah 70. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa anak didik belum menguasai materi secara maksimal.
Hasil yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diakibatkan,
siswa cenderung bersifat pasif, seperti mencatat, diam, duduk, ngantuk,
mendengarkan, tidak memiliki keberanian dalam berpendapat, bertanya serta
menjawab pertanyaan. Di samping itu juga guru hanya menggunakan metode
ceramah saja dan tidak melibatkan partisipasi anak dalam pembelajaran,
sehingga siswa menjadi kurang minat dalam mengikuti proses pembelajaran
dan siswa kurang memiliki kreativitas dalam belajar.
Dari permasalahan-permasalahan di atas, masalah yang utama adalah
penggunaan metode pembelajaran guru di dalam proses pembelajaran. Metode
yang digunakan oleh guru harus diinovasi, sehingga metodenya menjadi lebih
variasi dan siswa tidak merasa bosan. Penggunaan metode pembelajaran dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa, maka perlu adanya solusi yang tepat untuk
perbaikan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan alasan tersebut, maka
dilakukan penelitian tindakan kelas guna memperbaiki proses pembelajaran
dengan metode demonstrasi. Menurut Suaedy (2011: 6) metode demonstrasi
sangat efektif diterapkan untuk menunjukkan proses suatu kegiatan. Metode ini
bisanya digabungkan dengan metodeh ceramah dan tanya jawab
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada
materi sujud dengan metode belajar demonstrasi. Meninjau penelitian
sebelumnya, Niam (2018) menuliskan metode ini selain meningkatan hasil
belajar, keaktifan dan minat serta perhatian siswa juga meningkat dalam proses
pembelajaran. Serupa dengan Niam (2018), begitupun Herviana (2022)
menuliskan hasil belajar peserta didik kelas VIII A MTs DDI Lilbanat Kota
Parepare pada mata pelajaran fiqih materi macam-macam sujud dapat
ditingkatkan dengan menggunakan metode demonstrasi. Selain itu penelitian dari
Purnama (2021) mnuliskan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan demonstrasi siswa terlihat aktif, penerimaan siswa terhadap
pembelajaran lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian
yang baik dan sempurna. Melihat hasil penelitian sebelumnya diatas bahwa
peningkatan hasil belajar siswa terjadi sangat signifikan sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.

Metode
Penelitian ini menggunakan metode Tindakan Kelas. Subjek penelitian
adalah siswa SMP Negeri 6 Panyabungan pada kelas tujuh. Dalam istilah bahasa
Inggris Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Classroom Action Research
(CAR). Penelitian ini merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan
dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto. 2006: 3).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
unjuk kerja dan observasi. Instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar observasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:28) “observasi
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara pengamatan secara teliti dan
sistematis”. Selanjutnya H.M. Burhan (208:122) mengemukakan bahwa
observasi atau pengamatan adalah “kemampuan seseorang untuk
menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta
dibantu dengan panca indera lainnya. Observasi yang dilaksanakan adalah
observasi langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung pada
objek yang diobservasikan”. Lembar observasi digunakan untuk
mengumpulkan data tentang penerapan metode pembelajaran Demonstrasi
aktivitas guru dan siswa ketika penerapan metode pembelajaran
Demonstrasi’, yang dilihat pada setiap pertemuan. Lembar observasi ini
diisi oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer atau pengamat.

2. Wawancara, yaitu melaksanakan wawancara dengan Kepala Sekolah untuk


mendukung hasil observasi.
3. Tes, yaitu dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa
dalam pembelajaran Sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi.

Temuan Diskusi
Hasil siklus I nilai praktek materi Sujud Syukur, Sujud Sahwi dan Sujud
Tilawah sebesar 67,63 dan nilai tertulis sebesar 68,42. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas masih di bawah KKM 70. Pada siklus II.
Setelah siswa memperoleh tindakan kelas dengan metode demonstrasi, nilai
praktek materi Sujud Syukur, Sujud Sahwi dan Sujud Tilawah meningkat menjadi
80,52 dan nilai tes tertulis menjadi 79,47. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dikatakan bahwa dengan metode demonstrasi prestasi siswa mengalami
peningkatan.
Hasil penelitian saat pembelajaran berlangsung mulai dari siklus I sampai
siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dengan penerapan
metode demonstrasi terus mengalami peningkatan. Salah satu jurnal penelitian
yang peneliti pilih untuk referensi penelitian menuliskan bahwa peningkatan hasil
belajar, keaktifan dan minat serta perhatian siswa juga meningkat dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi (Niam, 2018).

simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII
SMP Negeri 6 Panyabungan diketahui pembelajaran Pendidikan agama islam dan
budi pekerti dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang meningkat
pada saat proses belajar mengajar juga ketika mengerjakan tes yang diberikan
peneliti, Langkah-langkah pembelajaran metode demonstrasi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dimana siswa terlibat aktif dan berperan dalam pembelajaran,
belajar bukan hanya tentang mendengarkan ceramah namun belajar juga bisa
melalui metode yang menyenangkan dengan konsep teori dapat tersampaikan
dengan baik dan prestasi siswa mengalami peningkatan dan rata-rata siswa yang
mendapatkan nilai lebih dari 70 lebih dari 80%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam materi Sujud Syukur, Sujud Sahwi dan Sujud Tilawah pada siswa
Kelas VII SMP Negeri 6 Panyabungan.
Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran sujud syukur, sujud
sahwi, dan sujud tilawah membuka pintu untuk pemahaman yang lebih baik dan
penguasaan keterampilan yang lebih mendalam bagi siswa. Dengan pendekatan
ini, diharapkan prestasi belajar siswa dalam praktik keagamaan ini dapat
meningkat secara signifikan, memperkuat ikatan spiritual mereka, dan
memperdalam pemahaman terhadap ajaran agama Islam.
Jadi, proses siswa akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian
siswa pada masalah lain, dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam
mengikuti proses belajar, dapat menambah pengalaman siswa, dapat membantu
siswa mengingat lebih lama tentang materi yang disampaikan, dapat mengurangi
kesalah fahaman karena pengajaran lebih jelas dan kongkrit, dapat menjawab
semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena ikut serta
berperan secara langsung, memupuk perkembangan dan keberanian, mengambil
inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri, sehingga hasil belajar sesuai
dengan apa yang diharapkan (

Rujukan
Efi Susanti, 2023 peningkatan hasil belajar melalui metode demonstrasi materi sujud
syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah di kelas VII A SMP Negeri 10 Kota
Islamic Education Journal Vol (4) Issue (3) 2023
https://siducat.org/index.php/ghaitsa
Herviana, 2022. Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata pelajaran Fiqih Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII AMTs DDI Lil-Banat
Kota Parepare. Skripsi. Parepare. Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Kota Parepare
Niam, A. Fitahun, 2018, Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Sujud Syukur dan Sujud
Tilawah Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII A Semester I MTs
Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.Skripsi. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN
Salatiga
Purnama, Yetty, Penerapan Demonstrative Model Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Materi Macam-macam Sujud Kelas VIII A. Jurnal Vol.1 No. 1, September 2021
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Al
Gesido.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

Anda mungkin juga menyukai