Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Efektivitas Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Di

MTS Muhammadiyah 1 Palembang

Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan hasil penelitian dengan teori yang

telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pelaksanaan metode demonstrasi dalam

pembelajaran fiqih kelas VII di MTs Muhammadiyah Palembang. Proses

pembelajaran yang efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran fiqih,

memberikan motivasi cara belajar peserta didik yang bertujuan meningkatkan

pemahaman para anak didik dalam mengetahui proses belajar fiqih.

Efektivitas merupakan suatu ukuran dari produktivitas (hasil) yang

mengarah terharap tercapainya suatu pekerjaan yang berkaitan dengan kualitas,

kuantitas, dan waktu. Efektivitas merupakan tolak ukur yang merujuk pada sejauh

mana sasaran dapat tercapai. Semakin tinggi sasaran dapat tercapai maka semakin

tinggi pula tingkat efektivitasnya. Maka dapat digambarkan bahwa efektivitas

ialah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan hasil usaha, karena tercapainya

sasaran suatu tujuan yang dicapainya secara ideal dan efisien, sehingga

pengaruhnya dinyatakan berhasil dengan ukuran-ukuran manjur dan mujarab

dalam membawakan hasil yang memuaskan.

Proses pembelajaran merupakan proses yang harus dilalui oleh guru dan

siswa. Dalam prosesnya siswa dan guru saling berinteraksi untuk mencapai tujuan

yang ditetapkan. Pembelajaran merupakan suatu hubungan timbal balik antara

guru dan siswa untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Dalam setiap

1
2

proses pembelajaran terdapat target yang harus dicapai oleh pendidik ataupun

peserta didik. Target tersebut ialah hasil yang didapatkan selama proses

pembelajaran, semakin tinggi target yang didapatkan semakin tinggi pula tingkat

efektivitasnya. Efektivitas dalam pembelajaran bisa dilihat dari kegiatan peserta

didik dalam proses pembelajaran berlangsung, tanggapan peserta didik terhadap

pembelajaran serta keterampilan peserta didik dalam menguasai isi materi. Apabila

hasil dari kegiatan semakin menuju ke arah sasaran, maka semakin tinggi pula

tingkat efektivitasnya.1 Efektivitas pembelejaran fiqih langsung kepada obyek,

kegiatan pembelajaran yang berorientasi kepada life skill, kegiatan pembelajaran

fiqih yang dikemas agar peserta anak didik mendapatkan pengalaman

belajar.Kegiatan yang dapat merangsang peningkatan emosi positif pada diri para

peserta didik, sehingga efektivitas pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.2

Oleh sebab itu, pembelajaran berhubungan langsung dengan efektivitas

karena dalam pembelajaran pasti terdapat hasil yang ingin dicapai, baik tinggi

maupun rendahnya hasil tersebut sesuai dengan terlaksannya tujuan dalam proses

pembelajaran.

Demi mencapai hasil dan efektifitas dalam pembelajaran harus ada jalan

yang dapat ditepuh untuk mencapainya. Jadi dalam setiap pembelajaran harus

menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Metode

mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar. Menurut

1
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), Hlm. 193.
2
Neneng Habibah dkk.,Paradigma Baru Pembelajaran Keagamaan, di Madrasah Ibtidaiyah
(Jakarta: Balain Penelitian dan Pengembangan Agama, 2008), Hlm. 83.
3

Depag RI metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna untuk mencapai tujuan yang ditentukan.3

Dalam proses pembelajaran jalan tersebut dikenal dengan istilah metode

pembelajaran, metode pengajaran adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan

oleh guru dalam menyampaikan materi pengajaran kepada siswa yang bertujuan

agar murid dapat menerima dan menanggapi serta mencerna pelajaran dengan

mudah secara efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan dari

pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik.

Efektifitas metode pembelajaran yang dibahas pada penelitian ini iyalah

metode demonstrasi mata pelajaran Fiqih. Metode demonstrasi kerap kali

digunakan pada pelajaran yang sifatnya butuh praktek. Sanjaya mengatakan bahwa

metode demonstrasi merupakan suatu metode pelajaran yang menyajikan dan

mempratekkan langsung kepada peserta didik mengenai suatu kejadian, proses,

keadaan tertentu.4 Sebagai bentuk cara penyajian, metode demonstrasi tak luput

dari penjelasan secara lisan oleh pendidik. Tatkala dalam proses penyajian secara

langsung peran seorang peserta didik hanya melihat dan memahami, tetapi dengan

metode demonstrasi materi pelajaran yang disajikan dan dipraktekkan lebih

factual.

Oleh karena itu guru harus harus pintar memilih metode yang akan

digunakan, salah satu metode pembelajaran efektif terutama yang dibahas adalah

metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih kelas VII di MTs Muhammadiyah


3
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa,
(Yogyakarta: Deepublish, 2017), Hlm 175
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm.
38.
4

Palembang. Metode demonstrasi ialah suatu cara mengajar dengan menggunakan

peragaan untuk menjelaskan suatu definisi tertentu atau untuk menunjukkan

mengenai proses tata cara terbentuknya suatu tahapan kepada peserta didik, agar

metode pembelajaran ini dapat diterapkan dan diimplementasikan pada bidang

studi yang banyak menggunakan praktik.

Meningkatkan efektivitas pembelajaran, para peserta didik atau guru

senantiasa meningkatkan efektivitas belajar. Belajar akan lebih efektif, jika peserta

didik memiliki kesadaran dan tanggung jawab belajar, dengan yang belajar efisien,

begitu pula para pengajar harus punya tanggung jawab untuk mencerdaskan para

siawanya, dengan berusaha mengevaluasi setiap memberikan pelajaran yang

diberikan kepada anak didiknya, berhasil atau tidaknya efektivitas pembelajaran

pendidikan agama yang diberikan kepada peserta didik, kalau ada kendala

hendaklah guru berusaha memberikan yang terbaik untuk anak didiknya

Bahwa metode pengajaran sangat memegang peranan penting dalam

mendukung kegiatan belajar mengajar. Penggunaan metode tersebut selian harus

mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai, juga harus memerhatikan bahan

pelajaran yang akan diberikan, kondisi anak didik, lingkungan, dan kemampuan

dari guru itu sendiri. Suatu metode mungkin hanya cocok dipakai untuk mencapai

tujuan tertentu, dan tidak cocok untuk mencapai tujuan yang lain.

Pembelajaran fiqih jenjang SMP/MTs membahas tentang ibadah dan tata

cara pelaksanaan shalat, thaharah, puasa, zakat, haji serta ketentuan makanan

haram atau halal, pelaksanaan qurban, dan menyangkut hubungan antara sesama

manusia seperti jual beli maupun pinjam meminjam. Dari kesemua tema
5

pembelajaran fiqih yang diajarkan dibangku SMP dominan pada kasus pelajaran

yang tak bisa hanya dengan membahas teori secara lisan saja namun harus diiringi

dengan praktek agar pelaksanaan suatu ibadah terjalankan sesuai dengan yang

diajarkan nabi SAW.

Istilah demonstrasi dalam pendidikan dipakai untuk menggambarkan suatu

cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau

pengoperasian peralatan barang atau benda. Kerja fisik itu telah dilakukan atau

peralatan itu telah dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan.Orang yang

mengdemosntasikan (guru, peserta didik, atau orang luar) mempertunjukkan

sambil menjelaskan tentang sesuatu yang didemonstrasikan.Dalam mengajarkan

praktek-praktek agama, Nabi Muhammad sebagai pendidik agung banyak

mempergunakan metode ini. Seperti mengajarkan cara wudhu’, shalat, haji dan

sebagainya. Dalam suatu hadis pernah Nabi menerangkan kepada umatnya; sabda

Rasulullah saw:

َ ْ ‫صلُّ ْوا َك َما َر َْأيتُ ُم ْويِن‬


‫ُأصلِّ ْي‬ َ

Artinya:“Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat.”(HR. Bukhari 631)

Nabi SAW memerintahkan untuk sholat sebagaimana yang beliau lakukan,

bagaimana cara nabi takbir, bacaan sholatnya, rukuk, sujud, dan tata cara Nabi

Muhammad sholat. Bila diperhatikan hadis tersebut, nyatalah bahwa cara-cara

sembahyang tersebut pernah dipraktekkan dan didemonstrasikan oleh Nabi

Muhammad saw demikian itu sholat tak bisa diajarkan kepada siswa hanya dengan
6

membaca buku, membahas teori, atau sekedar menghafal, namun harus adanya

praktek agar sholat yang akan siswa lakukan sebagai umat muslim sepanjang

hayatnya itu benar sejalan dengan syariat islam.

Penelitian ini hanya berfokus pada siswa kelas VII di MTS Muhammadiyah

1 Palembang. Berdasarkan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan

dengan penelitian ini seperti guru yang mengampu mata pelajaran fiqih, siswa

kelas VII, kepala sekolah, dan lainnya pada 27 April-11 Mei 2021 bahwa

efektivitas metode demonstrasi dalam bidang studi Fiqih kelas VII MTS

Muhammadiyah 1 Palembang terjalankan dengan baik dari pengimplementasian

metode tersebut pada pelajaran fiqih.

Dengan menggunakan metode demonstrasi, mata pelajaran dapat

disampaikan secara efisien, dan efektif, sehingga kegiatan pembelajaran dapat

terlaksana dengan baik dan tepat. Salah satu indikator untuk mengetahui apakah

metode pembelajaran berjalan dengan efektif atau tidak, ialah dengan melihat

pengaruh pendidikan terhadap siswa. Singkatnya efektivitas metode pembelajaran

fiqih dapat dikatakan efektif bila pembelajaran itu sendiri berpengaruh terhadap

tingkat pemahaman peserta didik. Hasil pengamatan penulis di lapangan penelitian

menunjukkan bahwa proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi telah berjalan efektif, hal ini dapat dilihat pada

keaktifan peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Metode demonstrasi

merupakan salah satu metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran

fiqih. Berdasarkan wawancara dengan ibu Imalinda Liasari, S.Pd.I mengenai

metode demonstrasi
7

“Metode demonstrasi sangat penting, karena metode itu menunjang


dalam proses pembelajaran dan pemilihan metode yang bagus itu harus
sesuai dengan materinya, apabila kita tidak menggunakan metode dalam
pembelajaran maka kita tidak bisa menyampaikan isi materi pembelajaran”5

Perlu adanya persiapan yang baik sebelum melakukan metode demonstrai

untuk mencapai tujuan pembelajaran fiqih dengan metode tersebut, di MTs

Muhammadiyah I Palembang yang perlu dipersiapkan ialah sebagai berikut6:

1. Guru mempersiapkan RPP

2. Guru memperiapkan materi yang akan diajar

3. Siswa telah diperintahkan mengkaji terlebih dahulu materi yang akan di bahas

4. Mempersiapkan media pembelajaran

5. Mempersiapkan waktu dan tempat

6. Evaluasi

Antuasisme siswa saat melaksanakan metode demonstrasi sangat tinggi,

berdasarkan wawancara dengan guru PAI kelas VII di MTs Muhammadiyah

Palembang

"Mereka sangat antusias karena ada metode lain yang digunakan,


apalagi dalam metode demonstrasi ini menperagakan secara langsung
dimana mereka lebih bisa memahami materi yang disampaikan"7

Dengan mengkombinasikan metode yang beragam metode siswa tidak jenuh

dan bosan dalam belajar sehingga pembelajaran akan berjalan dengan optimal dan

5
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 04 Mei 2021 Pukul 10.22 WIB.
6
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhmmaadiyah I
Palembang Selasa 04 Mei 2021 Pukul 09.12 WIB.
7
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 11 Mei 2021 Pukul 10.47 WIB.
8

efesien serta yang terpenting siswa memahami materi yang mereka pelajari.

Menurut salah satu siswa kelas VII di MTs Muhammadiyah Palembang:

"Sangat membantu karena yang awalnya tidak mengerti jadi bisa lebih
mudah dipahami karena dipraktekkan oleh guru secara langsung"8

Penggunaan metode demonstasi ini tak hanya disukai para siswa namun

pemegang mata pelajaran fiqih yaitu bu Imalinda Liasari suka menggunakan

metode demonstrasi dalam pelajarannya alasannya karena beliau menilai metode

tersebut efektif untuk digunakan juga pemahaman dan nilai siswa pada materi

dengan menggunakan metode demonstrasi dibandingan dengan metode yang lain

ternyata efektif berdasarkan wawancara:

"Sangat efektif sekali untuk mata pelajaran fiqih, karena fiqih ini kan
banyak praktek dibandingkan teori jadi harus dipraktekkan dan
didemonstrasikan kepada anak-anak, mengenai hasil ataupun nilai yang
mereka dapatkan itu Alhamdulillah bagus semua, karena setelah
pembelajaran menggunakan metode demonstrasi selalu diberikan pertanyaan
dan mereka bisa menjawab dengan baik".9

Dalam pelaksanaan metode demonstrasi guru bertindak dan berperan sebagai

pembimbing sekaligus fasilitator yang membantu siswa dalam

mendemonstrasikan suatu ibadah yang terkait dengan materi, karena siswa sudah

dijelaskan terlebih dahulu mengenai materi yang akan mereka demonstrasikan

maka guru sebatas fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan dan kekurangan siswa

dalam memperagakan suatu ibadah atau materi terkait.

8
Wawancara Dengan Anggun Siswa kelas VII di MTs Muhammadiyah I Palembang Sabtu 08
Mei 2021 Pukul 20.37 WIB.
9
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yangMengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 11 Mei 2021 Pukul 08.56 WIB.
9

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode

demonstrasi adalah sebagai berikut10:

1. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan intruksional, agar dapat memberi

motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.

2. Mempertimbangkan dengan baik apakah pilihan teknik mampu menjamin

tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.

3. Mengamati apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu demonstrasi

yang berhasil, bila tidak harus mengambil kebijaksanaan lain.

4. Meneliti alat- alat dan bahan-bahan yang akan digunakan mengenai jumlah,

kondisi, dan tempatnya, juga perlu mengenal baik-baik, atau telah mencoba

terlebih dahulu agar demonstrasi itu berhasil.

5. Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.

6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi keterangan

bila perlu, dan siswa bisa bertanya.

7. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa

untuk mengamati dengan baik dan bertanya.

Dalam pelaksanaan metode demonstrasi banyak sekali yang harus

dipersiapkan seperti dalam penjelasan di atas seorang guru terlebih dahulu harus

menyusun rumusan tujuan instruksional, melihat banyaknya jumlah siswa,

kemudian mempersiapkan alat dan bahan, setelah itu persiapkan waktu

10
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 27 April 2021 Pukul 11.17 WIB.
10

sedemikian agar proses pelaksanaan metode demonstrasi dapat tercapai sesuai

dengan sasaran yang diinginkan.

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan metode demonstrasi, sebagai

berikut11:

1. Sebelum mendemonstrasikan suatu ibadah yang dibahas di kelas VII guru

menyediakan media audio visual seperti media vidio yang diperlihatkan dan

ditontonkan kepada siswa dengan proyektor mengenai tata cara pelaksanaan

suatu ibadah, dengan demikian guru dapat sekaligus menjelaskan mengenai

pembahasan tersebut juga saat melakukan metode demonstrasi tidak memakan

banyak waktu karna siswa sebelumnya telah mengkaji dan memahami

bagaimana ibadah tersebut dilakukan.

2. Guru menjelaskan dan memaparkan materi yang kaan dibahas terlebih dahulu

dan mempersilakan siswa tuk bertukar pikiran dengan tanya jawab

3. Tak hanya berpatokan pada satu media saja di MTs Muhammadiyah Palembang

siswa diberi pegangan buku panduan untuk belajar yang memuat semua materi

yang akan mereka pelajari di bangku kelasnya masing-masing dalam 2

semester, maka dari itu sebelum membahas materi yang akan diajarkan guru

dikelas siswa harus mengkaji dan membaca buku tersebut sebeumnya agar saat

guru menjelaskan nalar mereka cepat tuk tanggap pada materi tersebut.

4. Persiapan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1) mengkaji kesesuaian

metode terhadap tujuan yang akan dicapai. 2) analisis kebutuhan peralatan

11
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 04 Mei 2021 Pukul 09.33 WIB.
11

untuk demonstrasi. 3) mencoba peralatan dan analisis kebutuhan waktu. 4)

merancang garis-garis besar demonstrasi.

5. Pelaksanaan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1) mempersiapkan

peralatan dan bahan yang diperlukan untuk demonstrasi. 2) memberi pengantar

demonstrasi untuk mempersiapkan para siswa mengikuti demonstrasi, berisikan

penjelasan tentang prosedur dan intruksi keamanan demonstrasi. 3)

memeragakan tindakan, proses atau prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi,

dan pertayaan

6. Tempat yang memadai biasanya di MTs Muhammadiyah Palembang

menggunakan mushola sebagai tempat praktik ibadah seperti thaharah, sholat,

kepengurusan mayit dan lainnya.

7. Memanfatkan dan memaksimalkan waktu sebaik mungkin 1*40 dengan waktu

40 menit guru harus dapat menyelesaikan bab fiqh sesuai dengan RPP yang ada

agar tidak memakan waktu untuk pembahasan selanjutnya

8. Alat yang diperlu dipersipkan tak hanya teesedia di sekolah dengan

menngunakan metode demonstrasi harus adanya kerjasama tim dalam

menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan, dengan menggunakan metode ini

pula dapat terlihat kreatifitas siswa, seperti praktik pada bab haji dan umrah,

guru di MTs Muhammadiyah Palembang meminta agar siswa dapat membuat

reklame Ka'bah untuk di pergunakan dalam mendemostrasikan mengelilingi

ka'bah.

9. Evaluasi, Tindakan lanjut pemakaian metode demonstrasi, meliputi: a) diskusi

tentang tindakan, proses atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan. b)


12

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan segala hal

yang telah didemonstrasikan

Hasil pengamatan penulis dan rangkuman hasil wawancara baik dengan guru

yang mengampu mata pelajaran PAI dalam konteks pembahasan fiqh dan siswa

kelas VII di MTs Muhammadiyah I Palembang menunjukkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dalam kegiatan

pembelajaran fiqh berjalan dengan baik dan efektif. Metode demonstrasi termasuk

salah satu metode yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran di MTs

Muhammadiyah I Palembang, khusus mata pelajaran fiqih metode demonstrasi

cukup efektif digunakan jika pokok bahasan yang diajarkan tidak cukup dengan

penjelasan akan tetapi harus diperaktekkan.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Metode Demonstrasi Kelas

VII Di Mts Muhammadiyah I Palembang

Pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan metode demonstrasi di MTs

Muhammadiyah Palembang melibatkan banyak unsur, seperti unsur peserta didik,

kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru, serta orang tua. Unsur-unsur yang

terlibat tersebut di samping dapat menjadi faktor pendukung juga dapat menjadi

faktor penghambat efektifitas metode demonstrasi kelas VII di Mts

Muhammadiyah 1 Palembang.

1. Faktor pendukung efektifitas metode demonstrasi kelas VII di Mts

Muhammadiyah 1 Palembang.
13

Faktor pendukung merupakan hal yang perlu agar tercapainya suatu

tujuan. Ada beberapa hal mendukung berhasilnya Pelaksanaan pembelajaran

fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi di MTs Muhammadiyah

Palembang :

a. Keadaan peserta didik

Seorang peserta didik menjadi faktor penentu dalam efektif atau

tidaknya metode pembelajaran yang digunakan. Setiap peserta didik di

dalam kelas memiliki berbagai sifat dan karakter yang tidak sama yang

membuat guru menjadi sulit untuk mengajak siswa untuk fokus dan aktif

dalam belajar. Akan tetapi siswa yang aktif, mendengarkan arahan dari guru

dan mengikutinya akan dapat mudah menerima materi yang disampaikan

dan bisa memahami apa yang dipelajari dengan tepat dan jelas. Berdasarkan

wawancara:

"Untuk keunggulan metode demonstrasi ini tentunya banyak,


dengan metode demonstrasi ini siswa lebih semangat untuk belajar
karena mereka menyaksikan secara langsung materi yang diperagakan
dan mereka jadi lebih mudah memahami materi yang disampaikan."12

Siswa dapat langsung mempraktekkan yang didemonstrasikan,

pemahaman siswa tak hanya sebatas teori saja. Akan tetapi secara langsung

siswa dapat memperagakan materi yang dipelajari. Seperti dalam materi

shalat ataupun thaharah dimana siswa harus bisa mengerti dan paham

mengenai gerakan shalat atau gerakan dalam berwudhu. Menurut guru

pengampuh ata pelajaran fiqih dalam wawancaranya:

12
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 04 Mei 2021 Pukul 08.43 WIB.
14

“Dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas VII


anak-anak jadi lebih mudah memahami tujuan materi yang
diajarkan.”13

Karena terdapat interaksi yang mendalam antara guru dan siswa Siswa

membuat siswa menjadi merasa senang menggunakan metode demonstrasi

ini dalam pembelajaran. Dalam wawancara dengan guru PAI:

“Mereka sangat antusias karena ada metode lain yang digunakan,


apalagi dalam metode demonstrasi ini menperagakan secara langsung
dimana mereka lebih bisa memahami materi yang disampaikan.”14

b. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam

setiap lembaga pendidikan untuk menunjang tujuan pendidikan. Sarana dan

prasarana yang memadai menjadi salah satu faktor pendukung dalam

keefektifan pelaksanaan metode demosntrasi khususnya dalam materi

pelajaran fiqih kelas VII. Dan fasilitas yang disediakan oleh pihak sekolah

bertujuan untuk mendukung kegiatan dalam proses pembelajaran baik di

kelas mapun luar kelas. Menurut guru pengampuh mata pelajaran fiqih

dalam wawancaranya:

"Pertama adanya fasilititas yang memadai untuk mempraktekkan


secara langsung ataupun menggunakan alat peraga.kedua kerjasama
yang baik antara guru dan peserta didik. Dan yang ketiga minat siswa
dalam proses belajar mengajar sangat mendukung dalam penerapan
metode demonstrasi"15

13
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 04 Mei 2021 Pukul 11.05 WIB.
14
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 27 April 2021 Pukul 10.11 WIB.
15
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 04 Mei 2021 Pukul 10.51 WIB.
15

Dalam hal belajar dikelas fasilitas yang memadai sangat diperlukan

oleh guru untuk menunjang tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran

dan meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan.

Menurut ibu Imalinda dalam wawancaranya:

“Mengenai hasil ataupun nilai yang mereka dapatkan itu


Alhamdulillah bagus semua, karena setelah pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi selalu diberikan pertanyaan dan
mereka bisa menjawab dengan baik.”16

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa faktor-faktor yang

mendukung efektifitas metode demonstrasi pada pembelajaran fiqih kelas

VII di MTs Muhammadiyah Palembang ialah 1) keadaan peserta didik

meliputi perasaan senanng, antusias dan minat mereka dalam pembelajaran

2) sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang keberhasilan

pembelajaran.

2. Faktor penghambat efektifitas metode demonstrasi kelas VII di Mts

Muhammadiyah I Palembang.

Faktor penghambat adalah faktor yang dapat menghalangi atau bahkan

menggagalkan pelaksanaan segala kegiatan yang diterapkan melalui metode

demonstrasi. Berikut faktor-faktor penghambat Pelaksanaan pembelajaran

pendidikan agama Islam dengan menggunakan metode demonstrasi di MTs

Muhammadiyah Palembang :

a. Terbatasnya waktu

16
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 11 Mei 2021 Pukul 11.06 WIB.
16

Waktu merupakan hal yang dibutuhkan oleh seorang guru dalam

mengajarkan materi yang akan diajarkan agar tepat sesuai dengan sasaran

yang diinginkan. Dalam pelaksanaan metode demonstrasi banyak materi

yang harus diperagakan yang akan memakan banyak waktu dalam

menjelaskan isi materi pelajaran. Menurut guru pengampuh mata pelajaran

fiqih dalam wawancaranya:

“Adanya keterbatasan waktu dalam jam tatap muka di kelas dan


juga kurangnya kemampuan anak-anak untuk berani memulai maju
kedepan untuk memperagakan dan mendemonstrasikan materi di
depan kelasnya., ”17

Dalam menggunakan metode demonstrasi terdapat banyak materi yang

harus dipraktekkan dan banyak menghabiskan banyak waktu, akibatnya

masih terdapat siswa yang tidak bisa ikut berpartisipasi dalam

mempraktekkan materi pembelajaran. Berdasarkan wawancara dengan salah

satu siswa kelas VII:

“Kadang kami dak kebagean waktu untuk praktek cuma budak-


budak itu bae yang nemen tepeleh karno pelajaran ini cuma sejam”18

Waktu yang terbatas merupakan salah satu faktor yang menghambat

dalam efektivitas metode demonstrasi khususnya pada mata pelajaran fiqih

kelas VII, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa untuk melaksanakan

metode demonstrasi itu membutuhkan waktu yang lebih.

b. Membutuhkan kerjasama yang ekstra


17
Wawancara Dengan Imalinda Liasari yang Mengajar PAI di MTs Muhammadiyah I
Palembang Selasa 11 Mei 2021 Pukul 09.51 WIB.
18
Wawancara Dengan Alif Siswa Kelas VII di MTs Muhammadiyah I Palembang Senin 03
Mei 2021 Pukul 13.23 WIB.
17

Dalam melaksanan metode demonstrasi pasti terdapat hubungan kerja

sama yang baik antara guru dan peserta didik ataupun sesama peserta didk

demi kelancaran praktek. Apabila tidak terdapat kerja sama yang baik maka

akan menghambat proses penerapan metode demonstrasi. Berdasarkan

wawancara dengan salah satu siswa kelas VII:

“Biasonyo kami kerjosamo buat keperluan praktek ado yang


nyiapke peralatan, nyiapke tempat, pas itu kami buat cak ka’bah-
ka’bahan untuk praktek manasik jadi buatnyo samo-samo dak ngandelke
sikok wong”19

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa faktor-faktor yang

menghambat efektifitas metode demonstrasi pada pembelajaran fiqih kelas VII

di MTs Muhammadiyah Palembang ialah 1) terbatasnya waktu dan 2)

membutuhkan kerja sama yang ekstra.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

19
Wawancara Dengan Raisya Siswa Kelas VII di MTs Muhammadiyah I Palembang Minggu
09 Mei 2021 Pukul 19.42 WIB.
18

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan mengenai efektivitas

metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqih kelas VII di MTS Muhammadiyah 1

Palembang dapat peneliti simpulkan sebagai berikut :

1. Proses pelaksanaan metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqih kelas VII di

MTS Muhammadiyah 1 Palembang telah berjalan efektif, keefektifan ini dapat

dilihat pada keaktifan dan antusiasme siswa yang sangat tinggi dan nilai yang di

dapatkan oleh peserta didik lebih baik dengan menggunakan metode

demonstrasi daripada metode biasanya

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas metode demonstrasi pada mata

pelajaran fiqih kelas VII yaitu 1) faktor pendukung yang terdiri dari keadaan

peserta didik meliputi perasaan senanng, antusias dan minat mereka dalam

pembelajaran dan sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan 2) faktor

penghambat yang meliputi terbatasnya waktu dan membutuhkan kerjama sama

yang ekstra dalam menerapkan metode demonstrasi.

B. Saran

1. Sekolah diharapkan dapat selalu mendukung efektivitas metode demonstrasi

dalam pembelajaran fiqih, yaitu dengan memberikan sarana dan prasarana

yang lengkap di dalam kelas, agar proses pelaksanaan metode demonstrasi

dapat berjalan dengan efektif.

2. Guru diharapkan dapat berusaha lebih giat lagi dalam meningkatkan efektivitas

metode demonstrasi terkhusus dalam materi kelas VII agar peserta didik

mudah memahami dan dapat mengimplementasikannya dalam lingkungan

sehari-hari.
19

3. Siswa diharapkan dapat lebih aktif lagi di dalam mengikuti proses

pembelajaran fiqih dengan metode demonstrasi agar materi yang diperagakan

di depan kelas dapat berguna dan menambah wawasan siswa.

Anda mungkin juga menyukai