Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU ORGANISASI

Oleh :
Ida Ayu Putri Cahyani Dwiapsari (202232121058)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN 2023
A. Pengertian Kelompok dan Teori Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersamayang berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenalsatu sama lainnya, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya
adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite
yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok,
juga melibatkankomunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi
antarpribadiberlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Ada beberapa para ahli yang memberikan definisi tentangkelompok, antara lain
sebagai berikut:
1. Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individuberkomunikasi satu
dengan yang lain dalam jangka waktu tertentuyang jumlahnya tidak terlalu
banyak, sehingga tiap orang dapatberkomunikasi dengan semua anggota secara
langsung.
2. Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkankolektiva merupakan
orang yang mempunyai rasa solidaritas karenaberbagai niai bersama dan yang
telah memiliki rasa kewajiban moraluntuk menjalankan harapan peran
3. Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yangberhubungan
(berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yangsecara psikologis sadar akan
kehadiran yang lain dan yangmenganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.

Teori Kelompok

Thomas (2005) mengemukakan beberapa teori tentang terbentuknya kelompok, antara


lain :

1. Teori Kontrak Sosial/Perjanjian Sosial


Teori ini dikembangkan oleh Rousseau, Hobbes, dan Locke. Mereka sama-sama
berangkat dari sebuah pemikiran awal yang menyatakan bahwa terbentuknya
sebuah negara adalah karena adanya kesepakatan dari masyarakat atau individu-
individu dalam masyarakat untuk melakukan kesepakatan atau perjanjian. Mereka
sama-sama mendasarkan analisis-analisis mereka pada anggapan dasar bahwa
manusialah sebagai sumber dari kewenangan sebuah negara.
2. Teori Hasrat Sosial
Teori ini berpendapat, manusia yang tadinya hidup terpisah-pisah kemudian hidup
dalam pergaulan antarmanusia disebabkan karena pada diri tiap individu terdapat
hasrat sosial yang senantiasa mendorong untuk bergaul dengan sesamanya.
3. Teori Tenaga yang Menggabungkan
Pencetus teori ini adalah P.J. Bowman. Ia berteori bahwa kelompok terbentuk
karena manusia senantiasa hidup bersama dalam suatu pergaulan yang didorong
oleh tenaga-tenaga yang menggabungkan atau mengintegrasikan individu ke
dalam suatu pergaulan.
4. Teori Kedekatan (Propinguity Theory)
Merupakan teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok, yang
menjelaskan bahwa kelompok terbentuk karena adanya afiliasi (perkenalan) di
antara orang-orang tertentu.
5. Teori Keseimbangan
Salah satu teori yang agak menyeluruh. (comprehensive) penjelasannya tentang
pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan (a balance theory of group
formation) yang dikembangkan oleh Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan
bahwa seseorang tertarik pada yang lain karena ada kesamaan sikap di dalam
menanggapi suatu tujuan.
6. Teori Alasan Praktis (Practical Theory).
Teori ini menyatakan bahwa kelompok terbentuk karena kelompok cenderung
memberikan kepuasan atas kebutuhan-kebutuhan sosial yang mendasar dari
orang-orang yang berkelompok. Kebutuhan-kebutuhan sosial praktis tersebut
dapat berupa alasan ekonomi, status sosial, keamanan, politis dan alasan sosial
lainnya.
B. Proses Terbentuknya Kelompok
Kelompok sosial terbentuk melalui proses yang cukup lama. Hal ini dapat dilihat kembali
pada syarat dan ciri kelompok sosial pada sub materi sebelumnya. Adapun faktor yang
mendasari pembentukan kelompok sosial meliputi :
1. Kepentingan yang sama
Orang per orang atau kelompok akan membentuk kelompok yang tetap dengan dasar
kepentingan yang sama (common interest). Adanya kepentingan yang sama akan
mendorong
terbentuknya kelompok kepentingan. Sebagai contoh, kelompok seniman, kelompok
olahraga, kelompok ilmuwan, dan sebagainya.
2. Darah dan keturunan yang sama
Dalam sejarahnya, faktor keturunan yang sama mendasari tali persaudaraan dan
persatuan
yang paling kuat bagi manusia. Berdasarkan keturunan yang sama, individu-individu
yang
tinggal dalam wilayah yang merasa memiliki latar belakang suku bangsa atau nenek
moyang
yang sama akan membentuk kelompok sosial, misal kelompok keturunan Melayu, Jawa,
Cina, India, Arab dan sebagainya. Sejalan dengan perkembangan jaman, faktor darah dan
keturunan mengalami pergeseran, menjadi kurang kuat.
3. Daerah yang sama
Faktor daerah yang sama dapat mendasari terbentuknya kelompok sosial. Hal ini akan
nampak jelas jika di daerah perantauan. Aspek budaya, bahasa, pola pikir yang sama
dapat
Kelompok sosial terbentuk melalui proses yang cukup lama. Hal ini dapat dilihat kembali
pada syarat dan ciri kelompok sosial pada sub materi sebelumnya. Adapun faktor yang
mendasari pembentukan kelompok sosial meliputi :
C. Norma dan Tujuan Kelompok

Karena orang-orang dalam kelompok berkumpul untuk tujuan tertentu, mereka


mengembangkan norma-norma bersama untuk membantu mereka mencapai tujuan.
Bahkan dengan adanya tujuan, interaksi acak tidak menentukan suatu kelompok. Interaksi
kelompok umumnya dipandu oleh norma-norma yang ditetapkan kelompok untuk
perilaku yang dapat diterima.Normapada dasarnya adalah ekspektasi anggota kelompok,
yang ditetapkan oleh kelompok, dan dapat bersifat sadar dan formal, atau tidak disadari
dan informal. Beberapa contoh norma kelompok mencakup harapan bahwa semua
anggota hadir pada waktu pertemuan kelompok, harapan bahwa semua anggota kelompok
fokus pada kelompok daripada urusan pribadi (misalnya, mematikan ponsel dan
gangguan lainnya), dan harapan bahwa anggota kelompok menyelesaikan bagian
pekerjaannya pada tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan. Ketika anggota kelompok
melanggar norma-norma kelompok, anggota kelompok yang lain menjadi frustrasi dan
tujuan kelompok secara keseluruhan mungkin terpengaruh.

Contoh normanya adalah tidak menggunakan ponsel selama rapat. Brilhart dan Galanes
(1998) membagi norma menjadi dua kategori.Norma umum“mengarahkan perilaku
kelompok secara keseluruhan” (130). Waktu rapat, cara rapat dijalankan, dan pembagian
tugas merupakan contoh norma umum yang dibentuk dan dipertahankan oleh kelompok.
Norma-norma ini menetapkan aturan perilaku yang diterima secara umum bagi semua
anggota kelompok. Kategori norma yang kedua adalah norma yang spesifik peran.Norma
khusus peran“memprihatinkan anggota individu dengan peran tertentu, seperti pemimpin
yang ditunjuk”

KARAKTERISTIK NORMA KELOMPOK

Norma kelompok kerjadapat didefinisikan sebagai standar yang dimiliki bersama oleh
anggota kelompok dan mengatur perilaku anggota dalam suatu kelompok atau organisasi.
Contohnya dapat dilihat dalam situasi kelas pada umumnya ketika siswa mengembangkan
norma yang melarang terlalu sering berbicara di kelas. Dipercayai bahwa siswa yang
sangat terlihat meningkatkan nilai mereka dengan mengorbankan orang lain. Oleh karena
itu, sebuah norma diciptakan yang berupaya mengatur perilaku kelas yang dapat diterima.
Kita melihat contoh serupa di tempat kerja. Mungkin ada norma yang melarang produksi
terlalu banyak atau terlalu sedikit, larangan terlalu dekat dengan penyelia, larangan
terlambat masuk kerja, dan seterusnya. Menurut Hackman (1996), norma-norma
kelompok kerja dapat dicirikan oleh setidaknya lima faktor:

1. Norma merangkum dan menyederhanakan proses pengaruh kelompok. Mereka


menunjukkan proses dimana kelompok mengatur dan mengatur perilaku
anggotanya.
2. Norma hanya berlaku pada perilaku, bukan pada pikiran dan perasaan pribadi.
Meskipun norma mungkin didasarkan pada pikiran dan perasaan, norma tidak
dapat mengaturnya. Artinya, penerimaan swasta terhadap norma-norma kelompok
tidak diperlukan—yang diperlukan hanyalah kepatuhan masyarakat.
3. Norma umumnya dikembangkan hanya untuk perilaku yang dipandang penting
oleh sebagian besar anggota kelompok.
4. Norma-norma biasanya berkembang secara bertahap, namun prosesnya dapat
dipercepat jika para anggota menghendakinya. Norma biasanya dikembangkan
oleh anggota kelompok ketika diperlukan, seperti ketika terjadi situasi yang
memerlukan aturan dasar baru bagi anggota untuk melindungi integritas
kelompok.
5. Semua norma tidak berlaku untuk semua anggota. Beberapa norma, misalnya,
hanya berlaku bagi inisiat muda (seperti mendapatkan kopi), sedangkan norma
lainnya didasarkan pada senioritas, jenis kelamin, ras, atau kelas ekonomi.

Tujuan dari setiap kelompok membutuhkan dinamika didalamnya adalah agar masing-
masing anggota kelompok memiliki kepekaan terhadap anggota lainnya sehingga dapat
menghargai keputusan masing-masing anggota kelompok. Selain itu, dinamika kelompok
mampu menciptakan solidaritas dan komunikasi efektif diantara anggota untuk saling
menghormati dan menghargai pendapat orang lain. Komunikasi yang efektif adalah
komunikasi yang memperlihatkan perubahan sikap kepada orang lain yang bertujuan
memberikan kemudahan bagi penerima pesan untuk mengerti pesan yang telah
disampaikan. Dalam melakukan komunikasi efektif perlu memperhatikan kaidah dari
komunikasi itu sendiri, diantaranya:

1. Hormat (Respect) yaitu manusia perlu memiliki sikap menghargai dan


menghormati orang lain
2. Empati (Emphaty) yaitu memiliki sikap menghargai dengan mendengar atau
mengerti terlebih dahulu terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain
3. Dapat didengar dan dipahami (Audible) yaitu menyampaikan pesan dengan
menggunakan berbagai media agar dapat dipahami
4. Jelas (Clear) yaitu dalam menyampaikan pesan harus jelas dan terbuka agar tidak
salah pemahaman terhadap yang menerima pesan tersebut
5. Humble yaitu sikap menghargai oranglain dan berani untuk mengakui kesalahan
dan tidak sombong
Menurut Tubbs, komunikasi dapat dinilai efektif dikarenakan pesan yang disampaikan
dapat dengan mudah diterima oleh penerima. Oleh karena itu hal yang menjadi tolak ukur
dalam menilai apakah komunikasi tersebut efektif atau tidak diantaranya adalah:

1. Pemahaman atau bagaimana sang penerima informasi paham terhadap pesan yang
disampaikan oleh pengirim pesan
2. Kesenangan atau dapat dikatakan ketika diantara informan dan komunikan
memiliki rasa senang dalam menyampaikan maupun menerima informasi
3. Memengaruhi sikap yaitu dalam berkomunikasi, sang komunikator berusaha
untuk mengubah sikap dan tindakan komunikan untuk dapat memahami
ucapannya
4. Memperbaiki hubungan yaitu jika terjadi hubungan yang tidak baik diantara
komunikator dan komunikan, maka perlu tindakan memperbaiki hubungan
terlebih dahulu agar komunkasi berjalan dengan baik
1. Tindakan yaitu apabila sang komunikan juga melakukan apa yang dikatakan
komunikator

D. Norma Kelompok dan Penyesuaian Perilaku

Manusia memiliki perilaku yang sangat beragam dan berbeda-beda, namun manusia
membutuhkan kelompok untuk mencapai tujuan. Kelompok itu akan terbentuk bila dua
orang atau lebih yang memiliki perilaku berbeda-beda tapi punya tujuan yang sama.
Karena merasa lebih mudah jika manusia dengan kepribadian yang berbeda-beda itu
bergabung dalam suatu kelompok dan menjalankan tujuannya daripada berjalan
sendirian.

Dalam kegiatan berkelompok itu pasti ada yang bertentangan dengan kelompok itu
sendiri seperti mungkin perbedaan pendapat, perbedaan dalam menyikapi suatu masalah
dan lain sebagainya, yang mana sebuah hal yang sangat wajar dalam berkelompok.

Dan pada akhirnya manusia akan menyesuaikan diri dengan mengubah perilaku dan
kepribadiannya. Kita semua tahu bahwa lingkungan bisa mengubah sikap dan perilaku
manusia, sama halnya dengan kelompok. Dengan begitu manusia akan lebih diterima
dikelompok dan bisa mencapai suatu tujuan bersama.
Hubungan dengan pekerjaan.

Manusia memiliki perilaku dan sikap yang berbeda-beda dalam hal apa pun termasuk
bekerja dan manusia akan membutuhkan kelompok bisa dalam hal pekerjaan dimana
untuk mencapai tujuannya secara bersama, karena itu manusia harus bisa menyesuaikan
diri. Dengan menyesuaikan diri dalam sebuah pekerjaan dan kelompok kerja, manusia
bisa mencapai tujuan bersama dengan optimal dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai