Anda di halaman 1dari 17

Makalah PJOK

Hakikat dan Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)

Disusun oleh kelompok 3:


Bintang Sugondo Putra (202110004)
Ester Felesia (202110008)
Inggrid Patricia (202110014)
Loanda Elsita Simanjuntak (202110018)
Melani Anggraeni (202110022)
Risky Hotasi Manullang (202110029)

SMA Santa Lusia Bekasi


2021/2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kesempatan-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, “Hakikat dan
Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)” sesuai yang diharapkan. Saya selaku
ketua kelompok 3, juga berterima kasih kepada teman-teman satu tim yang telah
berusaha dan bekerja sama dengan baik dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas SMA Santa
Lusia Bekasi yang diberikan oleh Pak Gabriel selaku guru mata pelajaran Pendidikan,
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Kami tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada beliau atas segala bimbingan dan masukan dalam menyusun makalah
ini.
Dengan demikian makalah ini dibuat, kami mohon maaf apabila ada
kekurangan dalam membuat makalah ini. Kami menerima segala kritik dan saran dari
pembaca agar menjadi pembelajaran kami dalam membuat maklah di kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang
bagi pembaca sekalian.

Bekasi, 18 Februari 2023


Ketua Kelompok 3

Bintang Sugondo Putra

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
A. Pengertian Perdamaian Dunia........................................................................3
B. Pengertian Hubungan Internasional..............................................................3
C. Pengertian Organisasi Internasional..............................................................3
D. Hubungan Internasional bagi Indonesia........................................................3
E. Organisasi Internasional bagi Indonesia........................................................3
BAB III...................................................................................................................................4
A. Kesimpulan........................................................................................................4
Daftar Pustaka.......................................................................................................................5

ii
BAB I
Pendahuluan

1) Latar Belakang
Penyakit kelamin yang biasa kita kenal diantaranya adalah sifilis, gonore, ataupun
herpes. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan seiring banyaknya penelitian
tentang penyakit kelamin, ditemukan bahwa penyakit ini tidak hanya menimbulkan
gejala klinis pada alat kelamin saja. Oleh karena itu, penggunaan istilah penyakit
kelamin menjadi tidak seuai dan diubah menjadi Penyakit Menular Seksual (PMS).
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual.
Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu dari sepuluh pernyebab
pertama penyakit yang tidak menyenangkan pada dewasa muda laki-laki dan
penyebab kedua terbesar pada dewasa muda perempuan di negara berkembang
(Sarwono, 2011). Prevalensi PMS di negara berkembang jauh lebih tinggi
dibaningkan dengan di negara maju. Penyakit Menular Seksual (PMS) menjadi salah
satu masalah kesehatan yang menyita perhatian karena angka penderita PMS
cenderung terus meningkat. World Health Organization (WHO) menyatakan lebih
dari satu juta orang di dunia didiagnosis menderita PMS setap harinya. Tren
pergaulan bebas remaja, yaitu perilaku seks pranikah yang kadang-kadang dengan
pasangan yang berganti-ganti, sangat beresiko terjadinya penularan Penyakit Menular
Seksual (PMS). Salah satu penyebabnya adalah semakin banyaknya remaja yang
melakukan kegiatan seksual, kebanyakan tanpa mengenakan pelindung atau alat
kontrasepsi.
Tingginya angka penderita PMS Menjadi bukti bahwa masih rendahnya
pengetahuan mengenai penyakit menular seksual maupun informasi mengenai
seksologi. Wanita dalam hal ini menjadi sering menjadi korban dari penyakit menular
seksual (Notoatmodjo, 2013). Mirisnya hal tersebut berlawanan dengan kemajuan dan
kemudahan mendapatkan informasi sekarang. Hasil penelitian (Kusnsan, 2016)

1
menunjukan bahwa terdapat 4 faktor yang sangat erat hubungannya dengan terjadinya
Penyakit Menular Seksual (PMS), yaitu:
1. Faktor umur
2. Kurangnya pengetahuan cara hubungan seksual
3. Frekuensi hubungan seksual
Oleh karena itu, melalui makalah ini kami ingin membahas lebih dalam tentang, apa
itu Penyakit Menular Seksual (PMS)? dan seputar tentang hal tersebut.

2) Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa asal-usul Penyakit Menular Seksual (PMS)?
2. Apa pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)?
3. Apa Faktor terjadinya Penyakit Menular Seksual (PMS)?
4. Apa saja contoh Penyakit Menular Seksual (PMS)?
5. Bagaimana cara mencegah terjadinya Penyakit Menular Seksual (PMS)?
6. Bagaimana cara mengobati Penyakit Menular Seksual (PMS)?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diperoleh tujuan, yaitu:
1. Mengetahui asal-usul Penyakit Menular Seksual (PMS)
2. Mengetahui pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)
3. Mengetahui penyebab terjadinya Penyakit Menular Seksual (PMS)
4. Mengetahui contoh-contoh Penyakit Menular Seksual (PMS)
5. Dapat mencegah terjadinya Penyakit Menular Seksual (PMS)
6. Mengetahui cara mengobati Penyakit Menular Seksual (PMS)

2
BAB II
Pembahasan

A. Asal-usul Penyakit Manular Seksual (PMS)


Dulu penyakit ini dikenal dengan nama venerreal diseases, berarti penyakit Dewi
Cinta menurut versi Yunani. Seiring makin bertambah penyakit yang timbul akibat
hubungan seksual nama penyakit kelamin (venerreal diseases) berubah menjadi
sexually transmitted disease (STD) yang dalam bahasa Indonesia menjadi Penyakit
Menular Seksual (PMS).
Penyakit menular seksual ditularkan melalui huhungan seksual dengan manifestasi
klinis berupa kelainan-kelainan terutama pada alat kelamin yang dapat menimbulkan
infeksi akut (mendadak) yang memerlukan penanganan yang tepat karena dapat
menjalar ke alat genitalia bagian dalam (atas) dan menimbulkan penyakit radang
panggul. Pengobatan yang tidak tuntas menyebabkan penyakit menjadi menahun
(kronis) dengan akibat akhir rusaknya fungsi alat genitalia bagian dalam sehingga
menimbulkan kurang subur atau mandul.
Kegagalan deteksi dini dapat menimbulkan berbagai komplikasi misalnya kehamilan
di luar kandungan, kanker anogenital, infeksi pada bayi yang baru lahir atau infeksi
pada kehamilan. Pada prakteknya banyak penyakit yang tidak menunjukkan gejala
(asimtomatik), sehingga mempersulit pemberantasan dan pengendaliannta.
Epidemiologi penyakit menular seksual di Indonesia semakin meningkat dari tahun
ke tahun baik infeksi Candidiasis, Bakteri Vaginosis, Gonorrhea, Condyloma
Akuminata, Herpes Genetalis, AIDS, Syphilis dan Herpes Simpleks.
Peningkatan insiden penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan
demografik, fasilitas kesehatan yang tersedia kurang memadai, pendidikan kesehatan
dan pendidikan seksual kurang tersebar luas. Pada tahun 2005, WHO memperkirakan
penderita Penyakit menular seksual diseluruh dunia sebanyak 340 juta orang.
Sebagian besar penderita berada di Asia Selatan dan Asia Tenggara yaitu sebanyak
151 juta, diikuti Afrika sekitar 70 juta dan yang terendah adalah Australia dan
Selandia Baru sebanyak 1 juta. Semakin lama jumlah penderita penyakir menular
seksual semakin meningkat dan penyebarannya semakin merata di seluruh dunia.
WHO memperkirakan mobilitasnya di dunia sebesar 250 juta orang setiap tahunnya.

3
Gejala laki—laki penyakit menular seksual (PMS)
 Nyeri atau rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual atau berkemih.
 Luka, benjolan, atau ruam di sekitar penis, buah zakar, bokong, anus, paha,
atau mulut.
 Keluar cairan tidak wajar atau perdarahan dari penis.

Perempuan
 Rasa tidak nyaman atau nyeri ketika berhubungan seksual atau berkemih.
 Luka, benjolan, atau ruam di sekitar vagina, anus, bokong, paha, atau mulut.
 Keluar cairan tidak wajar atau perdarahan dari vagina.
 Terasa gatal-gatal di vagina dan sekitarnya.estis yang nyeri atau bengkak.

B. Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)


Selain ditularkan melalui hubungan seksual, PMS juga dapat disebabkan oleh
beberapa hal, seperti bayi yang tertular oleh ibunya, entah ketika masih di dalam
kandungan atau setelah dilahirkan. Berikut merupakan penyebab Penyakit Menular
Seksual yang dapat kita perhatikan dan waspadai.

1. Mengkonsumsi Minuman Keras

Meminum minuman beralkohol dan menjadikannya sebuah kebiasaan apalagi


jika konsumsi secara banyak dan terlalu sering dapat membuat pikiran
menjadi tidak jernih sehingga salah mengambil keputusan. Contoh keputusan
di bawah pengaruh alkohol adalah ketika kita kehilangan kesadaran, maka kita
pun tak tahu siapa yang menjadi pasangan melakukan hubungan seksual; tentu
ini menjadi penyebab dari munculnya PMS.

2. Hubungan Seksual Tanpa Menggunakan Pengaman

Jika kita menggunakan pengaman pada saat berhubungan badan, maka


penularan PMS dapat dicegah saat melakukan hubungan seks dan risiko
transmisi juga akan berkurang dengan cara ini. Jika kita tidak
menggunakannya, maka itu bisa mengundang virus, bakteri atau parasit untuk
menginfeksi diri kita.

3. Mengkonsumsi Obat-Obatan Terlarang

Kebanyakan manusia tak lagi stabil mentalnya ketika mengonsumsi obat-


obatan terlarang sehingga mengambil keputusan pun bisa sangat salah. Salah
satu keputusan tidak benar adalah dengan melakukan hubungan seks di luar
nikah serta menggunakan jarum suntik yang biasanya secara bergiliran.

4
Keduanya adalah cara tepat untuk menaikkan risiko seseorang bisa terserang
Hepatitis maupun HIV.

4. Pemakaian Pil-KB

Pil KB dipercaya sebagai sebuah cara untuk memberikan perlindungan dari


PMS (Penyakit Menular Seksual) yang padahal pendapat seperti itu tidaklah
tepat. Pil-KB memang dapat melindungi risiko kehamilan, tetapi untuk
ancaman PMS tidak dapat dicegah hanya dengan mengkonsumsi pil KB.

5. Bergonta-ganti Pasangan Saat Melakukan Hubungan Seksual

Melakukan seks dengan banyak pasangan adalah hal yang akan meningkatkan
risiko penyebab PMS karena kita tidak pernah tahu penyakit seksual apa yang
diderita oleh setiap orang yang menjadi pasangan Anda. Pasangan-pasangan
Anda pun juga berkemungkinan besar adalah tipe yang sering bergonta-ganti
pasangan saat melakukan hubungan seks.

6. Penggunaan Jarum Suntik yang Sama dengan Orang Lain

Penyebaran melalui jarum suntik juga dapat terjadi, apalagi jika jarum suntik
tersebut sudah dipakai berulang kali atau bahkan malah dipakai bergantian.
Sebuah jarum suntik sebaiknya digunakan oleh satu orang saja dan bukan
beberapa orang dengan jarum yang sama karena penularan infeksi menjadi
lebih mudah.

C. Contoh-contoh Penyakit Menular Seksual

1. Sifilis

Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit yang juga


dikenal dengan sebutan “raja singa” ini menimbulkan luka di alat kelamin
atau mulut. Seseorang dapat tertular sifilis jika kontak dengan luka tersebut.

2. Gonore
Gonore, atau yang dikenal juga dengan kencing nanah, disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menyebar ke bagian tubuh
lain melalui aliran darah.

5
3. Chlamydia
Penyakit infeksi menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis. Penularan penyakit ini terjadi dari kontak dengan luka di area
kelamin. Pada wanita, chlamydia menyerang leher rahim. Sedangkan pada
pria, infeksi ini menyerang saluran urine di penis. Chlamydia juga merupakan
penyebab utama radang panggul dan kemandulan pada wanita, selain gonore.

4. Human Papilomavirus (HPV)

Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama,
yaitu HPV. Virus HPV dapat menular melalui kontak langsung atau hubungan
seksual dengan penderita.
Pada perempuan, virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker
leher rahim (kanker serviks).

5. HIV
Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh. Virus ini bisa menyebar melalui hubungan seksual
tanpa kondom, berbagi penggunaan alat suntik, transfusi darah, atau
persalinan.
Jika dibiarkan tidak terobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS.

6. Hepatitis B dan C
Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis ini dapat mengakibatkan
gangguan hati kronis hingga kanker hati. Virus ini ditemukan dalam darah
atau cairan tubuh penderita.
Selain melalui hubungan seksual, virus ini bisa menular melalui jarum suntik
yang dipakai bersama atau transplantasi organ.

7. Herpes Genital
Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV). Virus ini
bersifat tidak aktif atau bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan
gejala. Penyebaran virus terjadi melalui kontak langsung dengan pasangan
yang telah terinfeksi.

6
8. Penularan Karena Parasit

Jenis penyakit menular seksual akibat infeksi parasit adalah trikomoniasis,


yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini dapat
menimbulkan keputihan pada wanita.
Trikomoniasis juga dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Akibatnya,
penderita trikomoniasis bisa secara tidak sadar menularkan penyakit ini ke
pasangan seksualnya.

D. Pencegahan Terjadinya Penyakit Menular Seksual


Meski penularannya sangat mudah terjadi, ada beberapa langkah pencegahan
yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual,
yaitu:
1. Hindari Berganti-ganti Pasangan
Kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual dapat meningkatkan risiko terkena
penyakit menular seksual. Selain itu, hindari pula berhubungan seksual
dengan orang yang suka berganti pasangan atau justru tidak diketahui riwayat
seksualnya.
Untuk beberapa kondisi, tidak berhubungan seksual sama sekali atau
abstinensia bisa dianggap sebagai cara paling efektif dalam mencegah
penyakit menular seksual. Langkah ini bisa diterapkan, terutama saat
pasangan Anda sedang menderita penyakit menular seksual.

2. Gunakan Pengaman
Pastikan Anda menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks, baik
vaginal, anal, atau oral. Penggunaan kondom yang tepat dapat mencegah
Anda tertular penyakit menular seksual.
Anda dapat memilih kondom lateks yang relatif lebih aman dari kebocoran air
mani dibandingkan dengan kondom sintetis. Namun, jika Anda memiliki
alergi, kondom sintetis adalah pilihan yang tepat.

3. Lakukan Vaksinasi
Beberapa penyakit menular seksual dapat dicegah dengan
melakukan vaksinasi, seperti vaksin hepatitis B dan vaksin HPV untuk kutil
kelamin serta kanker serviks. Vaksinasi HPV direkomendasikan bagi anak
perempuan mulai dari 9 usia tahun hingga wanita dewasa yang berusia 26
tahun.

7
4. Hindari konsumsi minuman beralkohol dan narkoba
Saat berada di bawah pengaruh narkoba dan alkohol, perilaku seseorang akan
sulit dikendalikan sehingga berisiko tinggi melakukan hubungan seksual yang
tidak aman.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman beralkohol dan perilaku
seksual pada wanita muda dapat meningkatkan risiko terkena HIV dan
penyakit menular seksual lainnya.

5. Jangan Berhubungan dengan Pasangan yang Terinfeksi

Saat pasanganmu terinfeksi penyakit menular seksual, seperti sifilis atau


gonore, hindarilah untuk melakukan hubungan seksual dengannya. Sebaiknya
lakukan pengobatan dahulu ke dokter sampai penyakit tersebut benar-benar
sembuh. Biasanya dokter nanti akan menyarankan dirimu kapan dapat
kembali berhubungan intim dengan pasangan, bila keadaannya sudah aman.
Dengan kata lain, secinta apa pun dirimu dengan pasangan, sebaiknya tunda
dulu aktivitas yang satu ini sampai benar-benar pulih.

6. Sunat pada Laki-laki

Hal yang satu ini terbukti dapat memangkas risiko kaum adam untuk terkena
penyakit HIV dari hubungan seksual sebanyak 60 persen. Enggak cuma itu
saja, kata ahli sunat juga bisa membantu untuk mencegah penularan herpes
dan infeksi HPV.

7. Menjauhkan Diri dari Seks

Apabila Anda membahas tentang cara mencegah penyakit menular seks maka
seharusnya cara termudah untuk menghindari adalah menjauhkan diri dari
seks.

Penyakit menular seks dapat menular dengan penetrasi dan non penetrasi.
Cara paling aman dan pasti untuk menghindari penyakit menularkan seks
adalah memilih untuk tidak melakukan hubungan seks. Dengan begitu Anda
akan terlindungi karena tidak ada tindakan yang berpotensi membuat anda
terserang penyakit

8. Menggunakan Jarum Bersih

Jika berdasarkan penjelasan sebelumnya salah satu penyebaran penyakit


menular seksual dengan non penetrasi adalah dengan berbagi jarum. Apalagi
jarum disuntikkan untuk masuk kedalam tubuh dalam dunia medis

8
memastikan jarum bersih dapat menghindarkan anda dari berbagai penyakit
termasuk salah satunya penyakit seksual

9. Tidak Berhubungan Seks saat Menstruasi

Salah satu tindakan yang dapat menimbulkan peluang terkena penyakit


menular seksual adalah berhubungan dengan darah menstruasi. Karena seks
yang melibatkan darah menstruasi dapat membuat seks berada pada kondisi
yang kurang bersih dan darah menstruasi merupakan darah kotor yang
dikeluarkan. Maka disarankan untuk berhubungan seks pada saat pasangan
Anda tidak menstruasi.

E. Cara Mengobati Penyakit Menular Seksual

1. Lakukan pengobatan dengan cepat

Begitu didiagnosis oleh dokter mengidap penyakit kelamin tertentu misal


gonore, segera lakukan pengobatan dengan tepat. Ikuti saran dari dokter agar
penyakit segera bisa diatasi. Tidak semua penyakit kelamin memberikan
dampak permanen dan bisa diatasi dengan mudah asal konsisten.

Jangan menunda waktu pengobatan. Meski hanya gejala saja segera


sembuhkan. Kalau penyakit kelamin yang terlihat ringan dibiarkan,
dampaknya bisa besar dan bisa saja mengancam kesuburan dan fungsi seksual
pria dan wanita.

2. Anti-virus

Untuk penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus, tentu pengobatannya


dapat dilakukan menggunakan anti-virus. Anti-virus bekerja untuk
mengurangi risiko penyebaran dan meredakan gejala-gejala yang ditimbulkan.
Kamu perlu berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan arahan jenis anti-
virus yang tepat untuk mengobatinya.

3. Anti-biotik

Kalau penyakit menular seksual disebabkan oleh bakteri, kamu perlu


mengobatinya dengan memakai anti-biotik. Yang perlu kamu ingat, sekali
kamu mengonsumsi anti-biotik maka perlus kamu konsumsi hingga habis.
Sekalipun gejala yang ditimbulkan dari penyakit kelamin sudah menghilang.

Anti-biotik mampu membunuh bakteri dan beberapa jenis parasit lain. Ada
anti-biotik yang diminum, ada pulan yang dimasukan ke dalam vagina. Untuk

9
memaksimalkan pengobatan, sebaiknya kamu berhenti berhubungan seksual
terlebih dulu sampai pengobatan selesai.

4. Anti-jamur

Sebenarnya masih ada penyakit kelamin lain yang disebabkan oleh


pertumbuhan jamur. Jika ini terjadi, cara mengobati yang paling tepat adalah
menggunakan anti-jamur. Cara penggunaannya biasanya dioleskan saja ke
area-area pertumbuhan jamur di sekitar alat kelamin.

Untuk mengetahui secara pasti penyakit menular seksual jenis apa yang
menyerang tubuhmu, kamu harus mengonsultasikannya dengan dokter.
Jangan malu mendiskusikannya dan utamakan kesehatanmu ya.

10
2. Berdasrkan organisme dan bakteri

 Sifilis
Salah satu penyakit menular dan sangat bahaya. Pemyakit ini disebabkan oleh kuman
yang berpilin-pilin, yaitu spirochaeta. Di Indonesia. Penyakit dikenal dengan nama
raja singa, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu, melalui barang-
barang penggunaan (handuk, jarum suntik, baju, sprei) secara bersama-sama dengan
orang yang terkena sifilis. Secara umum, gejala pada penyakit ini adalah munculnya
satu luka moreng berbentuk luka atau lonjong, kenyal/keras, dan tidak nyeri

 Gonore
Gonore atau kecing nanah merupakan penyakit kelamin dengan gejala yaitu keluar
nanah dari uretra bagian luar. Gejala gonore timbul sesudah melakukan hubungan
seksual. Penyakit ini menyerang organ reproduksi, selaput lendir, ingus, mata, dan
anus. Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Gonorrhoeae.

 Vaginitis
Penyakit menular seksual yang menyerang organ vital perempuan. Gejala ini ditandai
dengan adanya peradangan pada vagina, keluarnya cairan yang berbau dan tidak
sedap, gatal, dan nyeri. Umumnya, penyakit ini disebabkan oleh kuman yang
ditularkan ketika melakukan hubungan seksual.

 HIV

11
Penyebab

F. Pengertian Organisasi Internasional


Test.

G. Hubungan Internasional bagi Indonesia


Test.

H. Organisasi Internasional bagi Indonesia


Mangat YGY.

BAB III
Penutup

12
A. Kesimpulan
Sehat.

Daftar Pustaka

https://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/article/view/9748
http://poltekkes-denpasar.ac.id/files/JSH/V12N1/Ida%20Ayu%20Made%20Sri
%20Arjani.pdf

13
https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH/article/download/416/303/

14

Anda mungkin juga menyukai