Anda di halaman 1dari 13

Penelitian

Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kota Makassar 149

EFEKTIVITAS PENYULUH BP4 DALAM MENEKAN ANGKA


PERCERAIAN DI KOTA MAKASSAR
THE EFFECTIVENESS OF BP4 COUNSELERS IN PRESSING
DIVORCE NUMBERS IN MAKASSAR CITY
Darmawati H
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
darmawati.h@uin-alauddin.ac.id

Hasyim Haddade
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
hasyim.haddade@uin-alauddin.ac.id

Artikel diterima 13 April, diseleksi 17 April, dan disetujui 22 Oktober 2020

Abstract Abstrak
This study is entitled “The Effectiveness of BP4 Penelitian ini berjudul “Efektivitas Penyuluh
counselors in Suppressing Divorce Rates in BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di
Makassar City” The research questions comprise: Kota Makassar”. Masalah penelitian adalah
1) What are the factors instigating divorce in apa faktor penyebab terjadinya perceraian
di Kota Makassar? Dan bagaimana bentuk
Makassar City? 2) What are the efforts performed
upaya penyuluh BP4 dalam menekan angka
by BP4 counselors to reduce divorce rate in
perceraian di Kota Makassar? Penelitian
Makassar city? The research was conducted at dilakukan di lima KUA di Kota Makassar.
five KUA in Makassar city. It is a qualitative type Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif
of research aimed at presenting descriptive data dengan menghasilkan data deskriptif dengan
through employment of descriptive-critical data teknik analisis data deskriptif-kritis. Informan
analysis techniques. Key informants involve the kunci adalah kepala KUA dan para penyuluh
heads of the five KUA and BP4 instructors. The BP4. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
results of the research indicate that the factors sebab terjadinya perceraian di Kota Makassar
instigating divorce in Makassar city include lack adalah kurangnya tanggung jawab suami
of responsibility from the part of the husbands dalam hal nafkah, terjadinya kekerasan
in supporting livelihood, domestic violence, and dalam rumah tangga, serta perselingkuhan
yang disebabkan media sosial. Penyuluh
disloyalty (on account of new lifestyles adopted
BP4 telah melaksanakan tugas dan fungsinya
through the influence of the social media). BP4
secara maksimal, namun kadang masih
counselors have actually carried out their duties mendapat kendala, terutama dari segi
and functions to the fullest, but sometimes they waktu, calon pengantin yang tidak sempat
still face obstacles, especially the lack of time hadir dalam kegiatan Suscatin (kursus
for the prospective marriage couples to attend calon pengantin), juga dari segi anggaran
Suscatin (pre marriage briefing) sessions as well pelaksanaan penyuluhan. Kendala lainnya
as budgetary constraints in placing counseling. yang dialami oleh penyuluh dalam menekan
Additional obstacle experienced by the counselors angka perceraian adalah tidak hadirnya para
in suppressing divorce rate is the negligence of pasangan suami istri yang ingin bercerai, yang
married couples suing divorce in visiting the local seharusnya mereka datang ke kantor KUA
KUA office to get counseling. Broadly put, the setempat untuk mendapatkan penasihatan.
Secara umum efektivitas penyuluh BP4 dalam
effectiveness of BP4 counselors in suppressing
menekan angka perceraian di Kota Makassar
divorce rate in Makassar City is still not optimum.
masih kurang maksimal.
Keywords: counselor, BP4, KUA, marriage, Kata kunci: Penyuluh, BP4, KUA, Perkawinan,
divorce. Perceraian.

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 19 No. 1


150 Darmawati H & Hasyim Haddade

PENDAHULUAN Nomor 517 tahun 2001 yang di antaranya


pelaksanaan kursus calon pengantin
Salah satu tugas Kementerian (Suscatin), memfasilitasi kegiatan BP4
Agama adalah melaksanakan Undang- dan melaksanakan pembinaan keluarga
undang Nomor 22 tahun 1946 tentang sakinah. (Sabara, 2018). Penyuluh, BP4,
pengawasan dan pencatatan nikah, dan KUA akhirnya memegang peran vital
talak, dan rujuk yang dilakukan menurut dalam pelaksanaan tugas membina dan
agama Islam. Namun, pada waktu itu, memelihara perkawinan dan menekan
tugas Kementerian Agama sebagaimana angka perceraian.
tercantum dalam undang-undang
tersebut, hanya mengawasi dan mencatat Untuk mendukung fungsi BP4
peristiwa pernikahan, talak, dan rujuk, dilakukanlah kursus pranikah, yang biasa
belum termasuk upaya memelihara disebut Suscatin. Bimbingan pranikah
dan merawat dan menjaga kelestarian merupakan bimbingan yang diberikan
dan keharmonisan pernikahan yang oleh pihak KUA kepada calon pengantin
telah dilaksanakan oleh masyarakat. (catin) yang akan melangsungkan
Kurang efektifnya Pengadilan Agama pernikahan. Bimbingan ini bertujuan
dalam mempersulit perceraian, akhirnya untuk memberikan arahan pengetahuan
melalui SK Menteri Agama No 85 tahun serta sebagai bekal untuk menjalin rumah
1961 dibentuklah Badan Penasihat tangga yang sakinah, mawaddah, wa
Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian rahmah, serta untuk mengurangi angka
(BP4), yang berada di bawah naungan perselisihan, perceraian dan kekerasan
Departemen Agama dengan tugas- dalam rumah tangga (Yendra, 2013).
tugas menyelesaikan berbagai masalah Dalam pelaksanaan Suscatin tersebut,
yang timbul dalam perkawinan (Dewi, penyuluh BP4 terlibat langsung dalam
Khaeruddin, dan Faried, 2019:159). pelaksanaan pembinaan.
Berdasarkan regulasi tersebut, efektivitas
BP4 dalam menyelesaikan berbagai Berdasarkan modul bimbingan
masalah perkawinan menjadi menarik perkawinan untuk calon pengantin
untuk dievaluasi melalui sebuah riset yang diterbitkan secara resmi oleh
evaluatif. Direktorat Bina KUA dan Pembinaan
Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam
Penyuluh agama Islam (selanjutnya Kemenag RI, topik-topik utama dalam
disebut penyuluh) merupakan ujung bimbingan pranikah terdiri dari 6 materi
tombak pelaksanaan tugas BP4 dalam pokok: (1) merencanakan perkawinan
memelihara perkawinan. Penyuluh menuju keluarga sakinah; (2) mengelola
merupakan tokoh agama yang difigurkan dinamika perkawinan dan keluarga;
oleh masyarakat karena dipandang (3) memenuhi kebutuhan keluarga;
memiliki wawasan mendalam seputar (4) menjaga kesehatan reproduksi
keagamaan. Penyuluh merupakan keluarga; (5) menyiapkan generasi yang
“ujung tombak” Kementerian Agama berkualitas; dan (6) mengelola konflik
dalam hal pelaksanaan tugas dan dan membangun ketahanan keluarga
fungsi pembinaan umat beragama (Munawaroh et al, 2016: xiii).
demi peningkatan kualitas kehidupan
keagamaan masyarakat (Sabara, 2016). Di Pelaksanaan Suscatin pada
antara tugas pembinaan tersebut adalah kenyataannya masih belum bisa
pembinaan keluarga sakinah. Tugas ini maksimal. Menurut temuan Tahir
sinergis dengan tugas dan fungsi Kantor (2018), pelaksanaan Suscatin di
Urusan Agama (KUA) berdasarkan lapangan menghadapi kendala teknis
Keputusan Menteri Agama (KMA) dan kendala pendanaan yang minim
sehingga penyelenggaraannya kurang

HARMONI Januari - Juni 2020


Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kota Makassar 151

maksimal. Banyaknya materi yang harus angka perceraian, menarik untuk


disampaikan dan durasi waktu menjadi dievaluasi efektivitas kerja penyuluh
masalah tersendiri. Aturan mengenai BP4 dalam menekan angka perceraian di
total 16 jam pelajaran dalam penyampaian Kota Makassar. Faktor penyebab utama
materi Suscatin tidak efektif terutama tingginya angka perceraian, khususnya
karena alasan pendanaan yang sangat di Kota Makassar adalah ketidakcocokan
minim. Minimnya pendanaan tersebut pasangan suami-istri sehingga harus
membuat program Suscatin tidak berakhir di meja hijau Pengadilan Agama
bisa menghadirkan pakar di bidang (PA). Berdasarkan informasi yang
perkawinan dan keluarga sebagai terhimpun, pada tahun 2017, cerai talak di
narasumber, seperti psikolog, tenaga Kota Makassar sebanyak 628 kasus, dan
kesehatan, dan akademisi. Akibatnya untuk cerai gugat tercatat 1.729 kasus.
banyak catin yang tidak sepenuhnya Khusus cerai talak yang telah selesai
memahami apa yang harus dilakukan sebanyak 529 kasus, cerai gugat yang
dalam sebuah pernikahan, khususnya dikabulkan oleh pihak pengadilan 1.478
mereka yang sejak kecil tidak pernah kasus. Selebihnya ditolak dan dicabut
atau minim mendapatkan bimbingan oleh pemohon. Ada juga yang telah
perkawinan, baik berdasarkan informasi dicoret dengan alasan berkas yang tidak
keilmuan maupun agama. lengkap dan selama sidang penggugat
atau pemohon cuma datang sekali. Pada
Tugas BP4 dalam pembinaan tahun 2018, kasus cerai talak sebanyak
keluarga sakinah antara lain adalah 451 kasus, cerai gugat sebanyak 1.277
meminimalisasi angka perceraian yang kasus, sehingga totalnya 1.728 kasus. Jika
tentu saja tidak sebatas memberikan dipresentasikan, maka 20% cerai talak
Suscatin. Problem berikutnya yang dan gugat cerai 80%. Artinya lebih banyak
harus diperhatikan adalah keadaan seorang istri yang menggugat suaminya,
rumah tangga setelah pasangan tersebut jika dibandingkan dengan seorang suami
menikah. Kompleksnya problem rumah yang ingin menalak istrinya (Inputrakyat.
tangga yang dihadapi setelah pasangan co.id 2019).
menikah menuntut peran dan fungsi BP4
untuk mampu menyesuaikan dengan Berdasarkan data tersebut,
kondisi dan problematika masyarakat. penelitian ini mencoba untuk menelusuri
Visi BP4 tidak hanya berfungsi sebagai lebih jauh efektivitas fungsi BP4 dalam
lembaga penasihatan perkawinan tetapi mengurangi angka perceraian. Dipilihnya
juga sebagai lembaga pendidikan, BP4 sebagai unit analisis, karena BP4
mediator, dan advokasi perkawinan merupakan salah satu stake holder utama
(Dinata, 2015). yang diamanahi tugas penasihatan dan
pemeliharaan perkawinan yang secara
Fakta di lapangan menunjukkan tidak langsung berkaitan dengan upaya
angka perceraian yang cukup tinggi, menekan angka perceraian. Di antara
utamanya cerai gugat. Setiap tahun angka fungsi BP4adalah (1) memberikan nasihat
perceraian di Indonesia pada umumnya dan penerangan mengenai nikah, talak,
mengalami peningkatan, dari 34 provinsi cerai, dan rujuk kepada yang akan
yang ada di Indonesia, 7 provinsi dengan melakukannya baik perorangan maupun
angka perceraian tertinggi ini berdasarkan kelompok; (2) mencegah terjadinya
data dirjen badan peradilan agama perceraian (cerai talak atau cerai gugat)
Mahkamah Agung. Provinsi Sulawesi sewenang-wenang, poligami yang
Selatan menjadi urutan ke-4 tertinggi tidak bertanggung jawab, perkawinan
khususnya di Kota Makassar yang di bawah umur, dan perkawinan di
menjadi lokasi penelitian ini. Tingginya bawah tangan; (3) memberikan bantuan

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 19 No. 1


152 Darmawati H & Hasyim Haddade

dalam mengatasi masalah perkawinan, bisa disebabkan kesenjangan pendapatan


keluarga, dan perselisihan rumah tangga. antara suami istri, ketidakmampuan
pasangan mengatur keuangan rumah
Permasalahan pokok dalam tangga, karena boros atau keterbatasan
penelitian ini adalah bagaimana peran penghasilan seorang suami. Suami
penyuluh BP4 dalam menekan angka malas mencari nafkah, dapat pula
perceraian di Kota Makassar. Pemasalahan karena istri yang meminta sesuatu
pokok tersebut dapat diurai menjadi dua secara berlebihan; (3) faktor komunikasi
subpermasalahan: apa faktor penyebab (tutur), meski terkesan sepele, tanpa
terjadinya perceraian di Kota Makasar disadari itu merupakan kekuatan utama
dan bagaimana bentuk upaya penyuluh dalam perkawinan sekaligus kelemahan.
BP4 dalam menekan angka perceraian. Komunikasi yang ditandai dengan
Tujuan penelitian adalah mengungkap kegagalan komunikasi antarpasangan
penyebab terjadinya perceraian di Kota suami-istri yang menimbulkan
Makassar serta mengetahui upaya perselisihan.
penyuluh BP4 dalam menekan angka
perceraian.

Efektivitas yang dimaksud dalam METODE


tulisan ini merujuk pada Supriyono (2000)
Penelitian ini bersifat kualitatif-
yang mendefinisikan efektivitas sebagai
deskriptif dengan mengeksplorasi
hubungan antara keluaran (output) suatu
faktor-faktor penyebab perceraian
pusat tanggung jawab dan sasaran yang
sebagaimana yang tercatat dalam data
mesti dicapai, dikatakan efektif jika
PA Kota Makassar serta dari pasangan
semakin besar kontribusi dari output
yang bercerai dan efektivitas upaya
yang dihasilkan terhadap nilai pencapain
penyuluh BP4 dalam menekan angka
sasaran. Pengukuran efektivitas menurut
perceraian. Sebagai penelitian kualitatif,
(Cambel, 1989) adalah keberhasilan
maka penelitian ini menggunakan tiga
program, keberhasilan sasaran, kepuasan
metode (Patton, 2006), yaitu wawancara
terhadap program, tingkat input serta
mendalam, observasi lapangan, dan
output dan pencapaian tujuan secara
pemanfaatan dokumen tertulis maupun
menyeluruh. Secara operasional,
gambar dan video. Lokasi penelitian di
efektivitas dalam tulisan ini merujuk pada
Kota Makassar dengan memilih lima
penyuluh BP4 sebagai pusat tanggung
KUA, yaitu KUA Kecamatan Makassar,
jawab dengan nilai sasaran menekan laju
Mamajang, Manggala, Panakkukang, dan
angka perceraian.
Rappocini serta PA Kelas I Kota Makassar.
Soekanto (2006) menyebut Penelitian berlangsung selama dua bulan,
perceraian sebagai disorganisasi keluarga mulai 19 Agustus sampai 21 Oktober
yang mungkin terjadi karena konflik 2019.
peranan sosial atas dasar perbedaan
Peneliti menggunakan metode
ras, agama, atau faktor sosial ekonomi.
wawancara berencana kepada informan
Perceraian dapat pula terjadi karena
yang dipilih dengan menggunakan
tidak adanya keseimbangan dari
metode purposive (lihat Kasniyah, 2012):
perubahan unsur-unsur warisan sosial
Informan kunci penelitian diambil dari
(social heritage). Tiga faktor utama
penyuluh BP4, kepala KUA, aparat
gagalnya suatu perkawinan menurut
KUA, dan aparat Pengadilan Agama
Darmawati (2015), yaitu: (1) faktor kasur
Makassar. Obervasi melalui pengamatan
yang dikarenakan ketidakpuasan salah
secara langsung dengan obyek penelitian
satu pasangan dalam urusan seks; (2)
dengan maksud melihat dari dekat
faktor dapur atau ekonomi, faktor ini

HARMONI Januari - Juni 2020


Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kota Makassar 153

kegiatan yang dilakukan (Ahmadin, 2013), narkoba serta pengajuan permohonan


yaitu kegiatan Suscatin dan bimbingan cerai dengan beberapa alasan lainnya
konsultasi pernikahan oleh penyuluh BP4 68 kasus.
dan sidang kasus perceraian di PA Kota
Makassar. Studi dokumen merujuk pada Dari segi tingkat ekonomi dan
Sugiyono (2007), yaitu catatan tentang pekerjaan, meskipun tidak ada data
peristiwa baik dalam bentuk tulisan, statistik yang lebih teperinci, namun
gambar yang dimiliki oleh penyuluh menurut informasi hakim dan pengacara
BP4 dan dokumen dari Pengadilan yang sering terlibat dalam menangani
Agama Kota Makassar atau pun karya kasus perceraian, umumnya pasangan
ilmiah yang terkait. Teknik analisis yang bercerai berasal dari kalangan dengan
data deskriptif-kritis (lihat Gunawan, status ekonomi menengah. PNS/ASN
2014), yang dilakukan dalam tiga siklus yang mengalami perceraian pun secara
kegiatan, sebagaimana disebutkan kuantitas cukup signifikan. Beberapa
oleh Miles dan Haberman (1992), yaitu kasus yang disebutkan oleh panitera PA
tahapan reduksi data, display (penyajian) Kelas 1 Makassar (Shafar Arfah, Makassar
data, dan penarikan kesimpulan. 5/10/2019), misalnya seorang istri yang
telah memiliki pekerjaan dan penghasilan
tetap, umumnya sebagai PNS, sedangkan
suaminya belum memiliki pekerjaan yang
PEMBAHASAN
jelas, sehingga secara keuangan istri yang
Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian lebih dominan. Akibat ketidaksiapan
di Kota Makassar sosial karena perbedaan status sosial dan
ekonomi istri yang lebih tinggi dari suami,
Perceraian di Indonesia secara akhirnya memicu ketidakharmonisan.
umum setiap tahunnya mengalami Hal inilah kemudian yang membuat
peningkatan yang signifikan, termasuk salah satunya mengajukan gugatan atau
di Kota Makassar. Berdasarkan informasi permohonan cerai ke pengadilan.
dari Panitera Muda Hukum PA Makassar,
Shafar Arfah SH., MH, tahun 2018 Berbagai profesi yang datang
pihaknya telah menerima 1.584 kasus melapor ke PA Makassar untuk bercerai,
pengajuan cerai gugat dan 553 pengajuan di antaranya pengusaha, ASN, pegawai
cerai talak. Dengan demikian, total swasta maupun pekerja sektor informal.
pengajuan kasus cerai pada 2018 di PA Khusus ASN, pada tahun 2018, , ada
Makassar sebanyak 2.137 kasus. Berikut sebanyak 139 orang yang memutuskan
ini faktor utama terjadinya perceraian di bercerai, sebanyak 83 orang kasus gugat
Kantor Pengadilan Agama Kelas I Kota cerai, sebanyak 56 orang memilih cerai
Makassar tahun 2018. talak, dan 7 pasangan ASN memilih
poligami. Pada tahun 2017, PA Makassar
1. Perselisihan dan pertentangan yang mencatat sebanyak 2.007 kasus. Perkara
terus menerus sebanyak 1.663 kasus. cerai talak sebanyak 529 kasus, dan
2. Meninggalkan salah satu pihak 280 perkara gugat cerai sebanyak 1.478 kasus.
kasus. Kalau dilihat dari angka tersebut, maka
jauh lebih banyak perempuan yang
3. Faktor ekonomi 64 kasus. mengajukan gugatan dari pada suami.

4. Kekerasan dalam Rumah Tangga Berdasarkan data dua tahun


(KDRT) 62 kasus. terakhir, yaitu 2017 dan tahun 2018,
maka dapat dipahami alasan-alasan
5. Selain kasus tersebut kasus lainnya perempuan menggugat cerai adalah
juga termasuk penyalahgunaan pertama, tidak diberi nafkah ekonomi
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 19 No. 1
154 Darmawati H & Hasyim Haddade

(tidak bertanggung jawab terhadap Bimas Islam. Pematerinya sebagian besar


keluarga). Kedua, kekerasan dalam rumah dari penyuluh agama Islam yang telah
tangga. Ketiga, sejak satu tahun terakhir, melaksanakan diklat tentang Bimwin
meningkatnya komunikasi di media atau Bimbingan Teknis (Bimtek) Calon
sosial ikut menyebabkan bertambahnya Fasilitator Bimwin.
perselingkuhan bagi pasangan suami
istri. Berikut kegiatan yang telah
dilakukan oleh penyuluh BP4 dalam
Berdasarkan hasil wawancara menurunkan angka perceraian di Kota
dengan informan inisial AS (Makassar, Makassar.
2/10/2019), yang menikah di awal tahun
2018, dan kini dikaruniai satu anak. Sejak 1. Menyelenggarakan Suscatin,
umur perkawinan delapan bulan, ia tidak pendidikan konseling untuk
dinafkahi oleh suami yang berprofesi keluarga, pendidikan remaja
sebagai ojol (ojek online). Mereka menikah usia nikah, reproduksi sehat dan
dengan saling kenal sebelumnya, namun penanggulangan penyakit menular
delapan bulan setelah menikah mereka HIV/AIDS melalui penyuluhan.
mulai tidak harmonis lagi. Suaminya 2. Menyiapkan kader motivator keluarga
sudah tidak bertanggung jawab, sakinah dan mediator permasalahan
terutama dalam hal nafkah. Akhirnya ia perkawinan.
memutuskan untuk mengajukan gugatan
cerai ke PA Makassar. 3. Menyempurnakan buku-buku
pedoman pembinaan keluarga
Informan lainnya inisial DL sakinah dan penyelesaian kasus-
(Makassar, 9/9/2019), menikah sejak tahun kasus perkawinan dan keluarga.
2017, dan kini telah dikaruniai satu orang
anak., Sejak umur perkawinan satu tahun 4. Mengadakan diskusi, seminar,
sudah sering terjadi konflik, disebabkan dan penyuluhan tentang keluarga
suami belum memiliki pekerjaan yang sakinah, undang-undang perkawinan
tetap serta terjadi perselingkuhan dengan dan undang-undang yang terkait
perempuan lain. Akibatnya, istri tidak lainnya.
diberikan nafkah, dan pada awal tahun
5. Menyelenggarakan konsultasi
2019 hubungan mereka berakhir di meja
atau konseling pranikah maupun
hijau.
pascanikah, dengan melibatkan
psikolog.

Upaya Penyuluh BP4 dalam menurunkan 6. Penerangan dan penyuluhan tentang


Angka Perceraian. pembinaan baik melalui media cetak,
elektronik,tatap muka, percontohan
Program Penyuluh BP4 di Kota Makassar serta melalui media sosial.
Pelaksanaan penyuluhan BP4 yang 7. Membentuk posko penanggulangan
dilakukan di KUA selain penyuluh, juga krisis keluarga, dengan melibatkan
dilakukan oleh fungsional penghulu tokoh agama dan tokoh masyarakat.
dengan dikoordinir oleh Kepala KUA
setempat. Pelaksanaannya selain di KUA 8. Kursus pranikah serta pembinaan
kecamatan terkadang diselenggarakan terhadap remaja dan siswa melalui
di kantor Kemenag Kota yang diberi kerjasama dengan organisasi
nama Bimwin (Bimbingan Perkawinan). kepemudaan, organisasi masyarakat
Kegiatan yang disenggarakan di kantor (ormas), dan sekolah. Kegiatan
Kemenag Kota dikoordinir oleh Seksi tersebut sekaligus sosialisasi mengenai

HARMONI Januari - Juni 2020


Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kota Makassar 155

kapan usia matang bagi seseorang (kepala KUA) pada pelaksanaan Suscatin,
untuk menikah dan penyuluhan penyuluh BP4 menanamkan penyadaran
tentang bahayanya pergaulan bebas perlunya ketahanan keluarga dalam
serta perzinahan kepada remaja usia menghadapi tantangan masa kini, serta
sekolah. penanaman pentingnya memperkuat
fondasi dan landasan agama dalam
9. Melakukan program percontohan keluarga (Idil Fitri, Makassar, 11/09/2019).
sebagai investasi jangka panjang untuk
mencegah perceraian selain kursus Metode yang digunakan menurut
pranikah dengan memanfaatkan Rahmawati (penyuluh BP4) dalam
program Kemenag. Kemenag telah pelaksanaan pembinaan keluarga sakinah
menggulirkan pusat layanan keluarga oleh penyuluh BP4, baik Suscatin,
sakinah, disingkat PUSAKA meliputi Bimwin, maupun konseling pernikahan
empat program yaitu: a) AMAN: adalah metode ceramah, diskusi, tanya
Administrasi Manajemen KUA, b) jawab, dan dialog secara langsung kepada
BERKAH: Belajar Rahasia Nikah, calon pengantin (Rahmawati, Makassar,
c) KOMPAK: Kenseling, Mediasi, 08/10/2019). Terkadang disiapkan
Pendampingan dan Advokasi dan metode bermain peran/role play, yaitu
d) LASTARI: Layanan Bersama suatu cara penguasaan bahan-bahan
Ketahanan Keluarga Republik materi pelajaran melalui pengembangan
Indonesia. imajinasi dan penghayatan peserta.
Metode lainnya dalam memberikan
10. Melakukan kegiatan pembinaan penyuluhan adalah melakukan
majelis taklim, atau dalam bimbingan individual ketika dilakukan
pengajian-pengajian tertentu konsultasi perorangan serta bimbingan
kadang disampaikan materi tentang kelompok, ketika terjadi konsultasi
perkawinan dan perceraian (Muh. kelompok. Selain metode tersebut,
Afdal, penyuluh Kecamatan menurut Hammad (penyuluh BP4), ketika
Rappocini, Makassar 10/09/2019). ada peserta pranikah yang belum tahu
Pada pelaksanaan Suscatin atau mengaji, maka dilakukan praktik mengaji
konseling pernikahan (pra maupun atau kursus kilat baca tulis Alquran
pasca nikah), penyuluh BP4 berusaha (Hammad, Makassar, 12/09/2019). Sistem
menanamkan kesadaran dari kedua belah Bimwin yang terbaru menekankan pada
pihak (suami istri) agar saling memahami tiga hal; pertama penguatan perspektif
hak dan kewajibannya. Karena ketika spiritual perkawinan, kedua keadilan dan
kewajiban dilalaikan, maka terkadang kesalingan, ketiga kemampuan peserta
itulah yang dapat menimbulkan atau calon pengantin untuk menjadi
konflik dalam rumah tangga. Misalnya, pasangan.
suami tidak bertanggung jawab dalam Ketika mengalami kesulitan dalam
memberikan nafkah terhadap istri dan melaksanakan Suscatin, Bimwin atau
anak-anaknya atau seorang istri tidak konseling, sesama penyuluh melakukan
melayani suaminya dalam hal nafkah komunikasi dengan baik kepada
batin. Persoalan ini memang cukup klasik, penyuluh lainnnya, dengan penghulu
namun mencerminkan cara pandang yang maupun kepala KUA. Kerap pula
masih tradisional tentang perkawinan dilakukan konsultasi dan konsolidasi
bahwa tanggung jawab suami dalam hal antar sesama penghulu kepala KUA, dan
pemberian nafkah lahir, sedangkan tugas penyuluh agama kecamatan (Kaimuddin,
istri adalah pelayanan dalam pemenuhan Makassar 05/10/2019). Secara personal,
kepuasan batin suami (seks). Kepada jika penyuluh BP4 menghadapi masalah
kedua suami-istri juga, menurut Idil Fitri,
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 19 No. 1
156 Darmawati H & Hasyim Haddade

dalam pelaksanaan bimbingan maka ia dan kompetensinya (Idil Fitri, kepala


harus berupaya mencari strategi baru KUA, Makassar, 11/09/2019). Seharusnya
demi menyiasati kesulitan tersebut. sebagai penyuluh, perlu memahami dan
Misalnya mencari akar pemasalahan paham betul karakter calon pasangan
ketika menghadapi kesulitan dalam suami istri, lalu diberikan pembinaan
melakukan pembinaan, lalu semua pihak danpemahaman tentang kondisi dalam
terkait bekerja sama untuk membahas keluarga yang nantinya akan dibina.
dan mencari solusi terbaik dari kesulitan Proses Suscatin, Bimwin maupun
tersebut (Rahmawati, Makassar, konseling yang dilakukan selama ini
08/10/2019). Jika persoalannya sangat oleh penyuluh hanya menyarankan akan
personal pada pasangan, maka pasangan pentingnya pembinaan keluarga sakinah.
calon pengantin atau suami istri dipanggil Perubahan dalam rangka perbaikan
secara khusus untuk mendapatkan sangat dibutuhkan dalam menyampaikan
petunjuk serta arahan-arahan tentang materi bagi calon pengantin, maupun
pernikahan dan persoalan rumah tangga. pasca pengantin. Terutama jika dikaitkan
Jika ada calon pengantin yang setelah dengan hal-hal yang uptodate agar
dihubungi untuk menghadiri kursus materi yang disampaikan oleh penyuluh
pranikah, tetapi mereka tidak datang, bertambah menarik (Muhiddin, kepala
maka setelah menikah ditangguhkan KUA, Makassar, 05/10/2019). Penyuluh
penyerahan surat nikahnya, hingga BP4 perlu selalu melakukan perubahan
mereka datang mengikuti kursus. sistem, sehingga peserta dapat mengikuti
kegiatan penyuluhan dengan baik.
Demikian pula pemateri Suscatin, agar
Kendala yang Dihadapi mengembangkan metode penyampaian
materi serta meningkatkan wawasan
Berbagai upaya dan program telah keilmuannya, sehingga peserta merasa
dilakukan oleh penyuluh BP4 yang bekerja tertarik akan kegiatan ini.
sama dengan kepala KUA, penghulu,
dan Seksi Bimas Islam Kemenag Kota, Menurut Al-Sadar (penyuluh
dalam rangka menekan angka perceraian. BP4), hal yang terkait kendala eksternal
Namun, hasilnya tidak berbanding lurus meliputi kendala dalam pelaksanaan
dengan angka perceraian yang ada di Suscatin yang dilakukan di kantor KUA.
Kota Makassar, yang setiap tahunnya Waktunya sangat terbatas, sehingga tidak
mengalami peningkatan. Sebagian besar punya kesempatan berdialog dengan
informan yang merupakan penyuluh calon pengantin. Alasannyaadalah
BP4 dan kepala KUA mengakui bahwa keterbatasan anggaran sehingga tidak
kinerja penyuluh BP4 masih belum efektif bisa melibatkan pakar yang kompeten
dalam menekan angka perceraian di Kota seperti psikolog atau akademisi (Al-
Makassar. Hal tersebut diakui sebagai Sadar, Makassar, 07/102019). Masih
tantangan berat bagi penyuluh BP4 dalam banyak calon pengantin menganggap
memaksimalkan kinerja pembinaan tidak terlalu penting mengikuti kursus
keluarga sakinah dan menekan angka pranikah. Peserta Suscatin, terkadang
perceraian. Diakui juga oleh penyuluh tidak bersamaan kehadirannya, sehingga
BP4 bahwa mereka menghadapi kendala tidak semua materi Suscatin diikuti.
baik internal maupun eksternal. Dalam banyak kasus, Suscatin hanya
dihadiri oleh salah satu pasangan
Kendala internal termasuk pada saja, karena yang lainnya (umumnya
aspek kompetensi atau sumber daya calon mempelai pria) berasal dari luar
penyuluh BP4 di kantor KUA Kecamatan daerah. (Idil Fitri, Makassar, 05/10/2019).
yang masih perlu ditingkatkan wawasan Waktu yang singkat dan pelaksanaan

HARMONI Januari - Juni 2020


Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kota Makassar 157

yang maraton membuat kesukaran mempunyai kendala pada kesadaran


bagi calon pengantin dalam mengikuti dan keseriusan para pasangan muda
materi bimbingan, karena dilakukan untuk datang mendapatkan informasi
secara berturut-turut selama dua hari. dan bimbingan lanjutan (Muhiddin,
Pelaksanaan Bimwin di kantor Kemenag kepala KUA, Makassar, 05/10/2019). Latar
Kota Makassar anggarannya sangat belakang rendahnya tingkat pendidikan
terbatas, sehingga pesertanya dibatasi. masyarakat serta kurangnya kesadaran
Kendala lainnya sarana dan prasarana masyarakat tentang pola pikir dan
yang tidak memadai. Misalnya ruangan sikap dalam menghadapi kondisi dan
pertemuan yang sempit, yang maksimal persoalan rumah tangga juga menjadi
menampung peserta sepuluh pasangan. kendala. Hal ini membuat kurangnya
minat dari masyarakat, baik pranikah
Pada proses pelaksanaan Suscatin maupun pascanikah, untuk konsultasi
maupun Bimwin ditemukan banyak dalam membentuk pembinaan keluarga
hal yang menjadi tantangan berat bagi sakinah. Jika hendak direfleksikan, pada
penyuluh BP4. Misalnya sebagian catin dasarnya pihak BP4 dan Kemenag perlu
belum memahami tugas dan tanggung evaluasi untuk lebih kreatif dan inovatif
jawabnya sebagai suami maupun sebagai dalam memberikan informasi, sehingga
istri. Terkadang masih ada catin yang memantik kesadaran pasangan muda
di bawah umur. Hal ini sangat rentan untuk mengikuti bimbingan.
dengan perceraian, sekali pun ada
dispensasi dari pengadilan. Ditemukan Kehadiran dan fungsi BP4 masih
banyak catin yang masih buta aksara banyak yang belum diketahui oleh
Alquran. Karena belum tahu mengaji, masyarakat. Sebab, sosialisasi dan
maka untuk memahami agama secara publikasinya masih belum optimal
mendalam masih sangat sulit. Masih sehingga peran konsultatif dari penyuluh
banyak pula catin yang belum memahami BP4 belum berjalan efektif. Ketika
betul arti dan tujuan dalam pernikahan terjadi persoalan rumah tangga, mereka
(Ramli, Makassar, 11/09/2019). Sebagian langsung ke PA yang semestinya harus
besar calon mempelai belum matang mendapatkan penasihatan BP4 tingkat
persiapan untuk membangun rumah kecamatan. Pada saat ingin bercerai,
tangga, baik dari segi umur maupun dari pasangan tidak lagi mendatangi
segi tanggung jawab dalam membina penyuluh BP4 atau KUA untuk diberikan
rumah tangga. Secara psikologis tampak nasihat, tetapi langsung ke kantor PA
kurangnya kemampuan calon mempelai untuk mengurus sidang perceraian (Idil
dalam mengambil solusi, ketika nantinya Fitri, Makassar, 11/09/2019). Hal lain juga
terjadi perselisihan antara keluarga, karena adanya keinginan dari pasangan
sehingga pembinaan keluarga sakinah yang akan bercerai untuk menyelesaikan
tidak akan tercapai sebagaimana yang perceraiannya lebih cepat, sehingga
diinginkan oleh pemerintah, khususnya tidak perlu lagi ke KUA untuk meminta
penyuluh BP4. nasihat. Jika pun ada yang datang untuk
mengonsultasikan problem rumah
Kendala dalam melakukan tangganya, kendalanya tidak ada yang
konseling biasanya sulit mengatur dapat memediasi dari pihak keluarga atau
waktu antara pasangan dan penyuluh. teman (Muh. Afdal, penyuluh, Makassar,
Misalnya, karena terkadang ada 12/09/2019). Akibatnya pasca konseling
kegiatan yang terprogram di kantor tersebut tidak ada tindak lanjut atau
Kemenag Kota Makassar, sehingga para kontrol yang semestinya kewenangan
catin tidak semuanya mendapatkan keluarga atau teman. Sampai sejauh ini,
bimbingan. Konseling pascanikah juga penyuluh BP4 masih sebatas “menunggu

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 19 No. 1


158 Darmawati H & Hasyim Haddade

bola” melalui layanan konsultatif jika nasihat dan bimbingan. Secara kuantitas
ada yang datang. Penyuluh BP4 belum menunjukkan peran konsultatif
melakukan kerja-kerja kontrol dan tindak penyuluh BP4 masih kurang efektif.
lanjut pasca konsultasi. Padahal jika mengacu pada tugas pokok
dan fungsi sebagai penyuluh BP4 adalah
Kerja-kerja sosialisasi BP4 yang peran konsultatif bagi masyarakat yang
hendak diprogramkan terkendala dengan memiliki masalah dalam rumah tangga
sangat minimnya anggaran, apalagi jika (Abu Bakar, Makassar, 08/10/2019).
hendak melakukan publikasi melalui Hal ini memerlukan sosialisasi lebih
media cetak atau elektronik. Kendala yang intensif untuk meningkatkan kesadaran
dirasakan juga adalah kurangnya kerja masyarakat bahwa BP4 sebagai lembaga
sama lintas sektoral, misalnya keterlibatan konsultatif dan komunikasi apabila ada
instansi-instansi pemerintah terkait dalam masalah dalam rumah tangga.
membina keluarga sakinah serta untuk
menekan angka perceraian (Al-Sadar, Kepada sekitar 10% pasangan yang
Makassar, 07/10/2019). Kerjasama lintas datang berkonsultasi , penyuluh BP4
sektoral dengan melibatkan BKKBN atau harus berupaya memberikan layanan
dengan PA, sampai saat ini belum pernah yang maksimal kepada mereka yang
terlaksana. sedang mengalami problem dalam
rumah tanggatersebut (Muh. Afdal,
Berdasarkan kendala-kendala Makassar, 11/09/2019). Penyuluh BP4
tersebut, para penyuluh BP4 memberikan masukan-masukan ataupun
mengusulkan diintensifkannya program nasihat berdasarkan ketentuan dari
pelatihan guna meningkatan kapasitas agama dengan pendekatan psikologis
dan kompetensi penyuluh BP4. Sehingga yang menyentuh perasaan dan kesadaran
kendala yang tidak bisa menghadirkan mereka. Pada layanan konsultasi tersebut,
pakar karena minimnya anggaran, dapat penyuluh BP4 mempertemukan suami
dipenuhi kompetensinya oleh penyuluh dan istri yang ingin bercerai agar masing-
BP4 sendiri. Hal yang perlu diperhatikan masing mengetahui akar permasalahan
pentingnya penambahan anggaran agar dan mencarikan solusinya (Al-Sadar,
semua peserta catin dapat mengikuti Makassar, 07/10/2019). Kepada kedua
kegiatan Bimwin yang diselenggarakan pasangan diberi pemahaman akan
Bimas Islam di kantor Kemenag Kota tanggung jawab dan kewajiban masing-
Makassar (Kaimuddin, Makassar, masing, baik istri maupun suami. Kepada
06/10/2019). Perlu ada kerjasama lintas keduanya diingatkan kembali arti dan
sektoral dengan PA, misalnya harus ada tujuan perkawinan yang telah mereka
regulasi yang mengatur mengenai sistem ikrarkan. Diingatkan pula dampak
atau mekanisme perceraian. Mereka bahaya jika terjadi perceraian dan juga
yang ingin bercerai terlebih dahulu harus akan berdampak buruk bagi anak-anak,
mendapatkan bimbingan dari penyuluh terutama dalam faktor psikologi bagi
BP4 tingkat kecamatan. anak-anak. Jika problem sudah sangat
akut, maka penyuluh BP4 mengupayakan
perdamaian kepada kedua belah pihak
Efektivitas Layanan Konsultasi oleh dengan sentuhan tausiah dan berupaya
Penyuluh BP4 meminta bantuan pihak ketiga (keluarga
atau teman) sebagai mediator.
Menurut informan dari penyuluh
BP4, dari sekian banyak pasangan Bagi warga yang ingin konsultasi
yang ingin bercerai, hanya sekitar 10% kepada penyuluh BP4 di KUA secara resmi
saja pasangan atau salah satunya yang harus melapor dulu supaya ditentukan
datang ke BP4 untuk mendapatkan
HARMONI Januari - Juni 2020
Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kota Makassar 159

waktunya. Layanan konsultasi yang apabila kedua belah pihak suami


diberikan biasanya tidak satu kali. Atas istri kooperatif atau terbuka tentang
nama BP4 mengundang suami istri untuk permasalahan yang mereka hadapi.
dimediasi dan diberikan penasihatan. Iktikad baik pasangan suami istri yang
Intensitas layanan konsultasi tergantung didukung oleh lingkungan sosial dan
pada kesiapan, waktu, dan kondisi keluarga. Kesediaan pasangan suami istri
psikologis pasangan tersebut. Biasanya untuk datang dan mau diberikan nasihat
pada konsultasi pertama pasangan terkait permasalahan yang mereka hadapi
diberikan waktu untuk memikirkan ulang serta mudah menerima solusi. Kesediaan
rencana perceraian mereka (Kaimuddin, pasangan suami istri yang bermasalah
Makassar, 05/10/2019). BP4 kemudian untuk datang mendapatkan nasihat,
mengundang pasangan tersebut yang bimbingan, dan arahan (Hammad,
terkadang diundang beberapa kali Makassar, 12/09/2019).
bahkan sampai empat kali dan secara
terpisah masing-masing dua kali. Jika Adapun faktor penghambatnya,
sudah diberikan layanan konsultasi apabila masing-masing pasangan
beberapa kali dan dirasakan sudah tidak komitmen dan bersikeras untuk bercerai,
ada lagi kecocokan, kemudian diberikan apalagi ada gangguan pihak ketiga
surat pengantar ke PA bahwa yang terutama keluarga. Terkadang didapati
bersangkutan telah diberikan penasihatan kedua pasangan yang menolak untuk
dari BP4 (Idil Fitri, Makassar, 11/09/2019). diajak diskusi dan tidak mau terbuka
tentang masalah yang mereka hadapi,
Dalam layanan konsultasi tersebut sehingga susah menerima saran-saran
bila perlu menghadirkan orangtua karena telah berprasangka buruk kepada
masing-masing pasangan untuk pasangannya (Muh. Afdal, Makassar,
mendapatkan bimbingan, agar mereka 11/09/2019). Layanan konsultasi juga
menasihati masing-masing anaknya. menghadapi kendala ketika yang aktif
Adapun langkah pertama yang ditempuh hanya salah satu pasangan sedangkan
bila seseorang ingin melakukan yang lainnya jarang bahkan tidak
perceraian adalah diberikan bimbingan pernah hadir. Belum lagi pihak keluarga
untuk mencari apa permasalahan yang pasangan yang tidak mendukung
dihadapi kepada kedua belah pihak, lalu bahkan cenderung menyetujui terjadinya
berusaha mencari solusi yang terbaik perceraian. Kendala lainnya adalah ketika
dari permasalahan tersebut (Kaimuddin, salah satu pihak tidak mau bercerai,
Makassar, 05/10/2019). Penyuluh BP4 sementara pihak lain tidak sabar lagi
sedapat mungkin melakukan pendekatan untuk bercerai sehingga sangat susah
persuasif kepada pasangan maupun untuk didamaikan (Al-Sadar, Makassar,
keluarga mereka. Apabila sudah tidak 07/10/2019).
ada lagi jalan yang dapat ditempuh
untuk rujuk kembali, maka diarahkan
ke pengadilan agama dengan membawa SIMPULAN
beberapa persyaratan: surat nikah asli,
fotokopi surat nikah, surat keterangan Faktor utama terjadinya perceraian
dari lurah, fotokopi kartu keluarga, di kantor Pengadilan Agama Kota
fotokopi akta kelahiran anak disertai Makassar berdasarkan data tahun 2018
dengan materai. adalah perselisihan dan pertentangan
yang terus menerus, meninggalkan salah
Faktor pendukung dalam satu pihak, faktor ekonomi dan kekerasan
memberikan penasihatan kepada dalam Rumah Tangga (KDRT), serta
seseorang yang ingin bercerai adalah adanya peningkatan komunikasi di media

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 19 No. 1


160 Darmawati H & Hasyim Haddade

sosial. Umumnya pasangan yang bercerai masyarakat terkait program Bimwin


merupakan cerai gugat dan berasal dari tersebut.
kalangan kelas menengah
Hasil penelitian ini
Penyuluh BP4 diberikan tugas merekomendasikan: harus ada regulasi
memberikan penyuluhan bagi catin dan supporting dari pemerintah,
berupa pemberian Suscatin yang berisi khususnya Kementerian Agama agar
pemberian nasihat kepada catin tentang penyuluh BP4 sebagai mitra Kemenag
hak dan kewajiban suami istri serta berfungsi secara maksimal. Sebelum
pembinaan keluarga sakinah. Demikian pasangan suami istri bercerai harusnya
pula diberikan tugas layanan konsultatif ke penyuluh BP4 untuk diberikan
terhadap pasangan yang ingin bercerai. penyuluhan lalu ke Kantor Pengadilan
Upaya-upaya pencegahan telah banyak Agama. Selain itu, perlu peningkatan
dilakukan oleh penyuluh, di antaranya kapasitas dan kompetensi penyuluh BP4
adanya Bimwin (Bimbingan Perkawinan), melalui kursus dan diklat terkait fungsi
adanya Pusat Layanan Keluarga Sakinah pemeliharaan perkawinan, peningkatan
yang disingkat (PUSAKA), serta anggaran pembinaan keluarga sakinah,
Layanan Bersama Ketahanan Keluarga sosialisasi yang masif terhadap peran dan
RI (LASTARI). Namun kenyataannya, fungsi BP4 serta kerja sama lintas sektoral
angka perceraian di Kota Makassar setiap dengan BKKBN dan PA serta lembaga
tahunnya mengalami peningkatan secara
negara dan swasta yang terkait.
signifikan. Hal ini menunjukkan masih
belum efektifnya program penyuluh Berdasarkan PMA Nomor 19
BP4 dalam hal bimbingan perkawinan tahun 2018, pada Bab XVII tentang
yang disebabkan berbagai kendala baik supervisi, memerintahkan pejabat yang
internal maupun eksternal. Kendala yang mempunyai tugas di bidang Bimas
dialami penyuluh BP4 dalam kegiatannya Islam di kantor Kemenag Kabupaten/
adalah kurangnya kesadaran dari Kota untuk melakukan supervisi
pasangan untuk ikut dalam penyuluhan. pelaksanaan bimbingan perkawinan
Kurangnya waktu tersebut bagi para di KUA. Pelaksanaan bimbingan
penyuluh disebabkan penyuluh kadang perkawinan diatur dalam Keputusan
merangkap sebagai tenaga administrasi. Dirjen Bimas Islam Nomor 379 tahun
Layanan konsultasi yang diberikan juga 2018, tentang petunjuk pelaksanaan
masih belum efektif disebabkan masih bimbingan perkawinan pranikah
kurangnya masyarakat yang mengetahui bagi calon pengantin. Pemerintah
tugas dan fungsi BP4 terkait konsultasi rencana meluncurkan website yang
pernikahan dan pembinaan keluarga terkait materi tulisan dan media visual
sakinah. Peneliti juga memandang masih
tentang bimbingan perkawinan sebagai
kurang inovasi dan kreativitas penyuluh
diseminasi informasi.
BP4 dalam memberikan informasi kepada

HARMONI Januari - Juni 2020


Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kota Makassar 161

DAFTAR ACUAN
Ahmadin. (2013). Metode Penelitian Sosial. Makassar: Rayhan Intermedia.
Cambel, JP. (1989). Riset dalam Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Darmawati H. (2015). Optimalisasi Mediasi terhadap Perceraian Faktor Ekonomi (Studi Kasus
di Pengadilan Agama Kelas 1A Makassar). Disertasi PascaSarjana UIN Alauddin,
Makassar.
Dewi, Nourma, Arly Khaeruddin, dan Femmy Silaswaty Faried. (2019). Pelaksanaan
Peran Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Sebagai
Upaya untuk Mengurangi Angka Perceraian di Kabupaten Karanganyar. Humani
9 (2): 157–66.
Dinata, Wildana Setia Warga. (2015). Optimalisasi Peran Badan Penasehatan, Pembinaan
dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam Rangka Pembentukan Keluarga Sakinah
di Kabupaten Jember. de jure 7 (1): 78–88.
Gunawan, Imam. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Inputrakyat.co.id. (2019). Tahun 2018 Angka Perceraian Di Kota Makassar Meningkat.
Last modified 25 Februari. Accessed 15 September 2019. (Sertakan linknya)
Kasniyah, Naniek. (2012). Tahapan Menentukan Informan dalam Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Ombak.
Miles, & Haberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Munwaroh, Alissa Qotrunnada, Nur Rofiah, Faqihuddin Abdul Kodir, & Iklilah
Muzayyanah. (2016). Modul Bimbingan Perkawinan untuk Calon Pengantin. Jakarta:
Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kenenag RI.
Patton, Michael Quinn. (2006). Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sabara. (2016). Penyuluh Inklusif: Upaya Membangun Harmoni Pasca Konflik di Maluku
Tengah. Al-Qalam 221: 303–13.
———. (2018). Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pernikahan oleh
KUA di Kawasan Timur Indonesia. Administrasi Publik 14 (2): 109–18.
Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru-40. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Jakarta:
Alvabeta.
Supriyono. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.
Tahir, Masnun. (2018). Efektivitas Kursus Calon Pengantin dalam Menekan Angka
Perceraiandi Wilayah Kerja KUA Batukliang. Musawa 17 (1): 1–18.
Yendra, Nofri. (2013). Analisis Kebijakan BP4 tentang Kursus Pra Nikah Sebagai Upaya
Mengurangi Angka Perceraian di Kabupaten Pesisir Selatan. Bimas Islam 6 (1):
46–95.

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 19 No. 1

Anda mungkin juga menyukai