Efektivitas Penyuluh BP4
Efektivitas Penyuluh BP4
Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kota Makassar 149
Hasyim Haddade
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
hasyim.haddade@uin-alauddin.ac.id
Abstract Abstrak
This study is entitled “The Effectiveness of BP4 Penelitian ini berjudul “Efektivitas Penyuluh
counselors in Suppressing Divorce Rates in BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di
Makassar City” The research questions comprise: Kota Makassar”. Masalah penelitian adalah
1) What are the factors instigating divorce in apa faktor penyebab terjadinya perceraian
di Kota Makassar? Dan bagaimana bentuk
Makassar City? 2) What are the efforts performed
upaya penyuluh BP4 dalam menekan angka
by BP4 counselors to reduce divorce rate in
perceraian di Kota Makassar? Penelitian
Makassar city? The research was conducted at dilakukan di lima KUA di Kota Makassar.
five KUA in Makassar city. It is a qualitative type Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif
of research aimed at presenting descriptive data dengan menghasilkan data deskriptif dengan
through employment of descriptive-critical data teknik analisis data deskriptif-kritis. Informan
analysis techniques. Key informants involve the kunci adalah kepala KUA dan para penyuluh
heads of the five KUA and BP4 instructors. The BP4. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
results of the research indicate that the factors sebab terjadinya perceraian di Kota Makassar
instigating divorce in Makassar city include lack adalah kurangnya tanggung jawab suami
of responsibility from the part of the husbands dalam hal nafkah, terjadinya kekerasan
in supporting livelihood, domestic violence, and dalam rumah tangga, serta perselingkuhan
yang disebabkan media sosial. Penyuluh
disloyalty (on account of new lifestyles adopted
BP4 telah melaksanakan tugas dan fungsinya
through the influence of the social media). BP4
secara maksimal, namun kadang masih
counselors have actually carried out their duties mendapat kendala, terutama dari segi
and functions to the fullest, but sometimes they waktu, calon pengantin yang tidak sempat
still face obstacles, especially the lack of time hadir dalam kegiatan Suscatin (kursus
for the prospective marriage couples to attend calon pengantin), juga dari segi anggaran
Suscatin (pre marriage briefing) sessions as well pelaksanaan penyuluhan. Kendala lainnya
as budgetary constraints in placing counseling. yang dialami oleh penyuluh dalam menekan
Additional obstacle experienced by the counselors angka perceraian adalah tidak hadirnya para
in suppressing divorce rate is the negligence of pasangan suami istri yang ingin bercerai, yang
married couples suing divorce in visiting the local seharusnya mereka datang ke kantor KUA
KUA office to get counseling. Broadly put, the setempat untuk mendapatkan penasihatan.
Secara umum efektivitas penyuluh BP4 dalam
effectiveness of BP4 counselors in suppressing
menekan angka perceraian di Kota Makassar
divorce rate in Makassar City is still not optimum.
masih kurang maksimal.
Keywords: counselor, BP4, KUA, marriage, Kata kunci: Penyuluh, BP4, KUA, Perkawinan,
divorce. Perceraian.
kapan usia matang bagi seseorang (kepala KUA) pada pelaksanaan Suscatin,
untuk menikah dan penyuluhan penyuluh BP4 menanamkan penyadaran
tentang bahayanya pergaulan bebas perlunya ketahanan keluarga dalam
serta perzinahan kepada remaja usia menghadapi tantangan masa kini, serta
sekolah. penanaman pentingnya memperkuat
fondasi dan landasan agama dalam
9. Melakukan program percontohan keluarga (Idil Fitri, Makassar, 11/09/2019).
sebagai investasi jangka panjang untuk
mencegah perceraian selain kursus Metode yang digunakan menurut
pranikah dengan memanfaatkan Rahmawati (penyuluh BP4) dalam
program Kemenag. Kemenag telah pelaksanaan pembinaan keluarga sakinah
menggulirkan pusat layanan keluarga oleh penyuluh BP4, baik Suscatin,
sakinah, disingkat PUSAKA meliputi Bimwin, maupun konseling pernikahan
empat program yaitu: a) AMAN: adalah metode ceramah, diskusi, tanya
Administrasi Manajemen KUA, b) jawab, dan dialog secara langsung kepada
BERKAH: Belajar Rahasia Nikah, calon pengantin (Rahmawati, Makassar,
c) KOMPAK: Kenseling, Mediasi, 08/10/2019). Terkadang disiapkan
Pendampingan dan Advokasi dan metode bermain peran/role play, yaitu
d) LASTARI: Layanan Bersama suatu cara penguasaan bahan-bahan
Ketahanan Keluarga Republik materi pelajaran melalui pengembangan
Indonesia. imajinasi dan penghayatan peserta.
Metode lainnya dalam memberikan
10. Melakukan kegiatan pembinaan penyuluhan adalah melakukan
majelis taklim, atau dalam bimbingan individual ketika dilakukan
pengajian-pengajian tertentu konsultasi perorangan serta bimbingan
kadang disampaikan materi tentang kelompok, ketika terjadi konsultasi
perkawinan dan perceraian (Muh. kelompok. Selain metode tersebut,
Afdal, penyuluh Kecamatan menurut Hammad (penyuluh BP4), ketika
Rappocini, Makassar 10/09/2019). ada peserta pranikah yang belum tahu
Pada pelaksanaan Suscatin atau mengaji, maka dilakukan praktik mengaji
konseling pernikahan (pra maupun atau kursus kilat baca tulis Alquran
pasca nikah), penyuluh BP4 berusaha (Hammad, Makassar, 12/09/2019). Sistem
menanamkan kesadaran dari kedua belah Bimwin yang terbaru menekankan pada
pihak (suami istri) agar saling memahami tiga hal; pertama penguatan perspektif
hak dan kewajibannya. Karena ketika spiritual perkawinan, kedua keadilan dan
kewajiban dilalaikan, maka terkadang kesalingan, ketiga kemampuan peserta
itulah yang dapat menimbulkan atau calon pengantin untuk menjadi
konflik dalam rumah tangga. Misalnya, pasangan.
suami tidak bertanggung jawab dalam Ketika mengalami kesulitan dalam
memberikan nafkah terhadap istri dan melaksanakan Suscatin, Bimwin atau
anak-anaknya atau seorang istri tidak konseling, sesama penyuluh melakukan
melayani suaminya dalam hal nafkah komunikasi dengan baik kepada
batin. Persoalan ini memang cukup klasik, penyuluh lainnnya, dengan penghulu
namun mencerminkan cara pandang yang maupun kepala KUA. Kerap pula
masih tradisional tentang perkawinan dilakukan konsultasi dan konsolidasi
bahwa tanggung jawab suami dalam hal antar sesama penghulu kepala KUA, dan
pemberian nafkah lahir, sedangkan tugas penyuluh agama kecamatan (Kaimuddin,
istri adalah pelayanan dalam pemenuhan Makassar 05/10/2019). Secara personal,
kepuasan batin suami (seks). Kepada jika penyuluh BP4 menghadapi masalah
kedua suami-istri juga, menurut Idil Fitri,
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 19 No. 1
156 Darmawati H & Hasyim Haddade
bola” melalui layanan konsultatif jika nasihat dan bimbingan. Secara kuantitas
ada yang datang. Penyuluh BP4 belum menunjukkan peran konsultatif
melakukan kerja-kerja kontrol dan tindak penyuluh BP4 masih kurang efektif.
lanjut pasca konsultasi. Padahal jika mengacu pada tugas pokok
dan fungsi sebagai penyuluh BP4 adalah
Kerja-kerja sosialisasi BP4 yang peran konsultatif bagi masyarakat yang
hendak diprogramkan terkendala dengan memiliki masalah dalam rumah tangga
sangat minimnya anggaran, apalagi jika (Abu Bakar, Makassar, 08/10/2019).
hendak melakukan publikasi melalui Hal ini memerlukan sosialisasi lebih
media cetak atau elektronik. Kendala yang intensif untuk meningkatkan kesadaran
dirasakan juga adalah kurangnya kerja masyarakat bahwa BP4 sebagai lembaga
sama lintas sektoral, misalnya keterlibatan konsultatif dan komunikasi apabila ada
instansi-instansi pemerintah terkait dalam masalah dalam rumah tangga.
membina keluarga sakinah serta untuk
menekan angka perceraian (Al-Sadar, Kepada sekitar 10% pasangan yang
Makassar, 07/10/2019). Kerjasama lintas datang berkonsultasi , penyuluh BP4
sektoral dengan melibatkan BKKBN atau harus berupaya memberikan layanan
dengan PA, sampai saat ini belum pernah yang maksimal kepada mereka yang
terlaksana. sedang mengalami problem dalam
rumah tanggatersebut (Muh. Afdal,
Berdasarkan kendala-kendala Makassar, 11/09/2019). Penyuluh BP4
tersebut, para penyuluh BP4 memberikan masukan-masukan ataupun
mengusulkan diintensifkannya program nasihat berdasarkan ketentuan dari
pelatihan guna meningkatan kapasitas agama dengan pendekatan psikologis
dan kompetensi penyuluh BP4. Sehingga yang menyentuh perasaan dan kesadaran
kendala yang tidak bisa menghadirkan mereka. Pada layanan konsultasi tersebut,
pakar karena minimnya anggaran, dapat penyuluh BP4 mempertemukan suami
dipenuhi kompetensinya oleh penyuluh dan istri yang ingin bercerai agar masing-
BP4 sendiri. Hal yang perlu diperhatikan masing mengetahui akar permasalahan
pentingnya penambahan anggaran agar dan mencarikan solusinya (Al-Sadar,
semua peserta catin dapat mengikuti Makassar, 07/10/2019). Kepada kedua
kegiatan Bimwin yang diselenggarakan pasangan diberi pemahaman akan
Bimas Islam di kantor Kemenag Kota tanggung jawab dan kewajiban masing-
Makassar (Kaimuddin, Makassar, masing, baik istri maupun suami. Kepada
06/10/2019). Perlu ada kerjasama lintas keduanya diingatkan kembali arti dan
sektoral dengan PA, misalnya harus ada tujuan perkawinan yang telah mereka
regulasi yang mengatur mengenai sistem ikrarkan. Diingatkan pula dampak
atau mekanisme perceraian. Mereka bahaya jika terjadi perceraian dan juga
yang ingin bercerai terlebih dahulu harus akan berdampak buruk bagi anak-anak,
mendapatkan bimbingan dari penyuluh terutama dalam faktor psikologi bagi
BP4 tingkat kecamatan. anak-anak. Jika problem sudah sangat
akut, maka penyuluh BP4 mengupayakan
perdamaian kepada kedua belah pihak
Efektivitas Layanan Konsultasi oleh dengan sentuhan tausiah dan berupaya
Penyuluh BP4 meminta bantuan pihak ketiga (keluarga
atau teman) sebagai mediator.
Menurut informan dari penyuluh
BP4, dari sekian banyak pasangan Bagi warga yang ingin konsultasi
yang ingin bercerai, hanya sekitar 10% kepada penyuluh BP4 di KUA secara resmi
saja pasangan atau salah satunya yang harus melapor dulu supaya ditentukan
datang ke BP4 untuk mendapatkan
HARMONI Januari - Juni 2020
Efektivitas Penyuluh BP4 dalam Menekan Angka Perceraian di Kota Makassar 159
DAFTAR ACUAN
Ahmadin. (2013). Metode Penelitian Sosial. Makassar: Rayhan Intermedia.
Cambel, JP. (1989). Riset dalam Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Darmawati H. (2015). Optimalisasi Mediasi terhadap Perceraian Faktor Ekonomi (Studi Kasus
di Pengadilan Agama Kelas 1A Makassar). Disertasi PascaSarjana UIN Alauddin,
Makassar.
Dewi, Nourma, Arly Khaeruddin, dan Femmy Silaswaty Faried. (2019). Pelaksanaan
Peran Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Sebagai
Upaya untuk Mengurangi Angka Perceraian di Kabupaten Karanganyar. Humani
9 (2): 157–66.
Dinata, Wildana Setia Warga. (2015). Optimalisasi Peran Badan Penasehatan, Pembinaan
dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam Rangka Pembentukan Keluarga Sakinah
di Kabupaten Jember. de jure 7 (1): 78–88.
Gunawan, Imam. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Inputrakyat.co.id. (2019). Tahun 2018 Angka Perceraian Di Kota Makassar Meningkat.
Last modified 25 Februari. Accessed 15 September 2019. (Sertakan linknya)
Kasniyah, Naniek. (2012). Tahapan Menentukan Informan dalam Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Ombak.
Miles, & Haberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Munwaroh, Alissa Qotrunnada, Nur Rofiah, Faqihuddin Abdul Kodir, & Iklilah
Muzayyanah. (2016). Modul Bimbingan Perkawinan untuk Calon Pengantin. Jakarta:
Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kenenag RI.
Patton, Michael Quinn. (2006). Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sabara. (2016). Penyuluh Inklusif: Upaya Membangun Harmoni Pasca Konflik di Maluku
Tengah. Al-Qalam 221: 303–13.
———. (2018). Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pernikahan oleh
KUA di Kawasan Timur Indonesia. Administrasi Publik 14 (2): 109–18.
Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru-40. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Jakarta:
Alvabeta.
Supriyono. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.
Tahir, Masnun. (2018). Efektivitas Kursus Calon Pengantin dalam Menekan Angka
Perceraiandi Wilayah Kerja KUA Batukliang. Musawa 17 (1): 1–18.
Yendra, Nofri. (2013). Analisis Kebijakan BP4 tentang Kursus Pra Nikah Sebagai Upaya
Mengurangi Angka Perceraian di Kabupaten Pesisir Selatan. Bimas Islam 6 (1):
46–95.