Makalah:
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Lembaga Eksekutif dan Birokrasi
Oleh:
DAFTAR ISI..................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................4
1.4.1 Manfaat Teoritis 4
1.4.2 Manfaat Praktis 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 6
2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................................6
2.1.1 Efektivitas Program Bimbingan Perkawinan di Kabupaten Bojonegoro 6
2.1.2 Implementasi Program Bimbingan Perkawinan Pranikah Bagi Calon
Pengantin di KUA Kecamatan Cilandak Kota Jakarta Selatan 7
2.1.3 Relevansi Bimbingan Perkawinan Pranikah Dengan Tingginya Angka
Perceraian: Studi Analisis Terhadap Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan
Pranikah di KUA Kota Medan 8
2.1.4 Perbedaan Penelitian Saat Ini dan Penelitian Terdahulu 8
2.2 Kerangka Konseptual.............................................................................................. 9
2.2.1 Efektivitas 9
2.2.2 Ketahanan Keluarga 9
2.2.3 Kelas Calon Pengantin (Catin) 10
BAB III METODE PENULISAN DAN PENELITIAN............................................. 11
3.1 Jenis Penelitian...................................................................................................... 11
3.2 Tahapan Penelitian.................................................................................................11
3.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................... 12
3.4 Teknik Analisis Data............................................................................................. 13
BAB IV GAGASAN...................................................................................................... 15
4.1 Kondisi Terkini......................................................................................................15
4.2 Solusi Yang Pernah Ditawarkan............................................................................ 16
4.3 Pembaruan Gagasan.............................................................................................. 18
4.4 Pihak-pihak Yang Terlibat..................................................................................... 19
4.5 Langkah-langkah Strategis.................................................................................... 22
BAB V KESIMPULAN.................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................25
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan seorang wanita dengan status suami istri yang bertujuan untuk
membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
diperlukan upaya yang tidak mudah karena tak dapat dipungkiri bahwa kehidupan
konflik tak hanya dipicu oleh satu kondisi saja, melainkan dapat berupa akumulasi
konflik yang semakin runyam mengarahkan pada anggapan bahwa jalan terakhir
Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagai
pemegang rekor tertinggi tingkat perceraian tertinggi pada tahun 2022. Berdasarkan
laporan Statistik Indonesia, terjadi peningkatan angka perceraian yang pada tahun
2021 terdapat 447.743 kasus meningkat 15,31% menjadi 516.334 kasus di tahun
salah satu pihak meninggalkan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga
poligami.
terkikisnya makna serta nilai pernikahan dan kurangnya pemahaman agama (Badan
pendapatan dan sumber daya dalam memenuhi kebutuhan dasar, yakni air bersih,
pondasi untuk kesejahteraan mental seluruh anggota keluarga dapat dilihat melalui
salah satu indikator kuatnya ketahanan keluarga dinilai dari keutuhan keluarga yakni
Surabaya (Ruum dan Chasanah 2023). Faktor penyebab kasus perceraian mayoritas
terjadi akibat perselisihan terus menerus dan faktor ekonomi. Kasus perceraian patut
Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur. Pada Kota Surabaya, amanah untuk
(DP3APPKB).
3
sertifikat Kelas Catin digunakan menjadi syarat wajib untuk mengajukan rangkaian
Pelayanan Surat Pengantar Nikah, DP3APPKB Kota Surabaya bekerja sama dengan
Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya serta Kantor Urusan Agama (KUA)
Program pendampingan atau Kelas Catin merupakan salah satu wujud nyata
tangga. Program Kelas Catin merupakan salah satu program Pusat Pembelajaran
tolak ukur menuju keluarga yang sejahtera. Harapan dari program ini adalah
pengantin secara optimal dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik
yang harmonis.
Kelas Catin tak hanya hadir untuk mengentas angka perceraian, namun juga
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), mengurangi angka stunting dan lain
sebagainya. Selama empat jam, peserta Kelas Catin akan diberi ilmu terkait
Namun, dalam pelaksanaannya tak sedikit warga yang mengeluh bahwa Kelas
Catin hanya mempersulit dan menyatakan bahwa lebih baik kembali pada cara lama
Catin adalah birokratisasi pernikahan. Empat jam dirasa terlalu lama dan kurang
efektif.
Berangkat dari hal tersebut, tim riset tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait
Catin di Kota Surabaya” diharapkan dapat menjadi refleksi bagi Pemerintah Kota
Kota Surabaya?
Keluarga Melalui Kelas Catin di Kota Surabaya, serta berharap penelitian ini
Catin sebagai salah satu syarat mengajukan Rangkaian Surat Pengantar Nikah di
Kelurahan.
Bagi Penulis, dapat menjadi ruang belajar yang kaya akan nilai-nilai positif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai acuan di sini tentunya penelitian yang relevan, yaitu dalam penelitian ilmu
Riset ini disusun oleh Gunawan Hadi Purwanto dan diterbitkan melalui
program Binwin yaitu tingkat angka perceraian yang tinggi, belum siapnya calon
7
dan berjalan dengan baik, namun belum berjalan efektif dan tidak memberi
serta minimnya partisipasi dan kesadaran diri calon pengantin, bahkan KUA
dan Pendidikan dan Pelatihan – Kementerian Agama ini fokus pada bagaimana
Kota Jakarta Selatan dalam upaya mewujudkan keluarga sakinah. Penelitian ini
perkawinan pranikah dianggap belum maksimal. Hal ini didasari oleh kurangnya
melalui MIZAN: Journal of Islamic Law pada tahun 2021. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian empiris.
belum berjalan dengan baik. Masih banyak pengantin yang telah menikah tanpa
kursus nikah. Padahal, menunjukkan bukti sertifikat adalah salah satu syarat
Kelas Catin namun memiliki rumusan masalah penelitian yang berbeda. Melihat
2.2.1 Efektivitas
Menurut KBBI, efektivitas berasal dari kata efektif artinya ada efeknya, mujarab,
manjur, dapat membawa keberhasilan dan daya guna. Pada hakikatnya, efektivitas
Menurut Pasolong (Pasolong 2007), efektivitas berasal dari kata “efek” dan
dapat dianggap sebagai sebab dari variabel lain. Efektivitas artinya tujuan yang
telah ditentukan dan dapat dicapai karena adanya proses kegiatan. Secara umum,
keberhasilan sebuah tujuan yang dinilai kualitas, kuantitas dan waktu sesuai
dengan perencanaan.
sumber daya dan masalah yang ditemui. Hal ini diatur pada Undang-undang No.
fisik materil untuk hidup mandiri serta mengembangkan diri untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kebahagiaan secara lahir batin guna menjaga keluarganya hidup
harmonis.
Menurut Sunarti (Sunarti dan Fitriani 2010), terdapat tiga perubahan laten
yakni ketahanan fisik, sosial dan psikologis. Ketiga hal ini dibagi atas 10 sub
10
variabel yakni sumber daya fisik dan non fisik, masalah keluarga fisik dan non
fisik, penanggulangan masalah keluarga fisik dan non fisik, kesejahteraan fisik,
dan keterampilan untuk calon pengantin mengenai kehidupan rumah tangga atau
keluarga. Bimbingan pranikah fokus pada pemberian bekal pada aspek kesehatan,
mental dan ekonomi calon pengantin. Harapan dengan adanya bimbingan ini ialah
berumah tangga serta dapat melahirkan anak yang tidak stunting, cerdas dan
sehat.
Program ini dilakukan secara daring dan luring sebanyak 5 kali dalam satu bulan
dengan kuota 1.000 orang per kelas daring dan kurang lebih 40 orang secara
luring. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh warga Kota Surabaya yang hendak
menikah dan wajib diikuti oleh kedua pasangan. Setelahnya, sertifikat yang terbit
BAB III
(2021) penelitian dengan sifat deskriptif dapat diartikan penelitian dengan tujuan
terkini dari subjek atau objek penelitian (individu, lembaga, masyarakat dan
lain-lain) sesuai dengan fakta-fakta yang terlihat atau yang ada secara objektif
(Sugiyono 2014)
rencana awal yang telah dibuat. Menurut (Sugiyono 2014), terdapat tiga tahap utama
itu, peneliti melakukan peninjauan awal terhadap informasi yang telah diperoleh.
b. Tahap Reduksi
c. Tahap Seleksi
Peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci yang
d. Pengumpulan data
f. Pemunculan Teori
dan tujuan penelitian yang sudah ditentukan. Teknik pengumpulan data yang benar
menghindari kesalahan pada kesimpulan akhir agar tetap relevan dan memanfaatkan
waktu dan tenaga ketika pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan
penelitian oleh peneliti (Sahir 2021). Teknik wawancara yang dilakukan adalah
wawancara semi struktur, yakni wawancara yang dilakukan peneliti terhadap subjek
penelitian dan peneliti sudah tahu pasti informasi yang akan didapatkan dari subjek
penelitian.
13
langsung ke lapangan gejala yang terjadi (Sahir 2021). Observasi dilakukan dengan
lapangan.
melebar akibat kondisi di lapangan. Penting bagi peneliti untuk menguasai teori
pengetahuan ilmiah. Ada beberapa teknik analisa data guna mencegah penelitian
terlalu melebar yakni reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan
1. Reduksi Data
Merangkum informasi atau reduksi data berasal dari hal-hal yang perlu
dibahas dan diambil satu kesimpulan. Untuk tetap berada di jalur penelitian,
reduksi data secara terus-menerus untuk mendapatkan catatan inti dari hasil
lapangan yang terkadang rumit dan bercampur dengan data yang tidak ada
2. Penyajian Data
14
untuk menarik kesimpulan. Data yang didapat dalam proses penelitian dengan
bentuk naratif akan disederhanakan tanpa mengurangi intinya, hal ini dilakukan
BAB IV
GAGASAN
Beberapa masalah yang timbul terkait dengan pernikahan dan keluarga yang
Rumah Tangga, Stunting dan Gizi buruk, Perkawinan siri, dan meningkatnya kasus
perkawinan di bawah umur. Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap
keberadaan keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam proses
penjelasan yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab individu di dalam
keluarga, sehingga setiap anggota keluarga dapat memainkan peran mereka secara
Program pendampingan atau Kelas Catin merupakan salah satu wujud nyata
tangga. Program Kelas Catin merupakan salah satu program Pusat Pembelajaran
Kota Surabaya. Kelas catin hadir untuk menekan permasalahan yang timbul seperti
harmonis selama empat jam. Setelah menyelesaikan kelas tersebut, peserta akan
Namun, dalam realisasinya tak sedikit warga yang mengeluh bahwa Kelas
Catin hanya mempersulit dan menyatakan bahwa lebih baik kembali pada cara lama
yakni bimbingan pranikah di KUA. Durasi waktu selama empat jam dirasa terlalu
dipaparkan pada latar belakang bahwa, tren perceraian di Indonesia terjadi pada
seluruh provinsi di Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa
Tengah sebagai pemegang rekor tertinggi tingkat perceraian tertinggi pada tahun
yang pada tahun 2021 terdapat 447.743 kasus meningkat 15,31% menjadi 516.334
kasus di tahun 2022. Dilansir dari detik.com bahwa Pengadilan Agama Surabaya
mengungkapkan telah memutus 5,802 permohonan cerai selama 2022. Dari jumlah
itu, 1.631 merupakan cerai talak sedangkan 4.171 adalah cerai gugat .
yang bertugas di bidang nikah yaitu Kantor Urusan Agama (KUA) merumuskan
Hukum pelaksanaan program tersebut yaitu diatur dalam Peraturan Dirjen Bimas
Islam Nomor: DJ. II/542 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra
menyeluruh.
17
Menurut Samsul Fata (2018), dalam pelaksanaannya masih terjadi kritikan dan
karena dinilai dari intensitas penerapannya belum bisa dikatakan berjalan secara
maksimal, hal ini disebabkan karena waktu pelaksanaan yang sangat singkat
berkeluarga. Sehingga hal ini dapat mengurangi tindakan dalam berumah tangga
Pelaksanaan bimbingan pranikah bersifat tidak wajib, artinya hal ini berlaku
bagi seluruh masyarakat yang ingin mengikuti program tersebut. Bagi peserta
bimbingan pranikah bersifat tidak wajib, tetapi sangat diperlukan demi pengetahuan,
pemahaman dan tanggung jawab sebagai calon orang tua untuk menghasilkan
kepedulian nyata terhadap tingginya angka perceraian dan Kekerasan dalam Rumah
Indonesia terjadi setelah perkawinan kurang dari 5 tahun. Hal ini secara tidak
langsung menunjukkan bahwa masih banyak pasangan pengantin muda yang tidak
serta meminimalisir angka perceraian dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
di Indonesia.
dini, KDRT serta kasus Stunting di Surabaya. Program tersebut bernama Kelas
itu, Seperti bimbingan pranikah, peserta yang mengikuti kelas CATIN akan
yang bersangkutan telah mengikuti program kelas CATIN dan untuk mengecek serta
perbedaan kedua program tersebut, bahwa kelas CATIN yang diselenggarakan oleh
seluruh masyarakat Kota Surabaya yang akan menikah untuk mengikuti kelas
CATIN. Karena dalam hal ini, sertifikat kelas CATIN digunakan sebagai salah satu
Melihat kondisi saat ini pendaftaran Kelas Calon Pengantin melalui website
telah menjadi cara umum dan efisien untuk mengelola proses pendaftaran. Namun,
19
yang dihadapi oleh warga dalam pendaftaran kelas calon pengantin melalui website,
atau menyediakan lokasi fisik dengan petugas yang siap membantu mereka dalam
dukungan yang memadai akan membantu memastikan bahwa warga lansia juga
Oleh sebab itu mulai sekarang hal yang sepatutnya dapat dilakukan oleh
pemerintah supaya pelaksanaan Kelas Calon Pengantin jauh lebih baik kedepannya
yaitu dapat melakukan sosialisasi tentang Kelas Calon Pengantin (CATIN) serta
teknis/tata cara pendaftaran kelas catin melalui aplikasi atau website yang terkait.
ketahanan keluarga melalui kelas catin, perlu adanya kesinambungan kinerja antara
dan mendukung terhadap peran penting dari setiap stakeholder yang terlibat
seperti bimbingan pranikah, tata cara pernikahan Islam, dan lain sebagainya.
dalam kehidupan rumah tangga, penggunaan media sosial yang bijak, serta
kesehatan baik secara fisik dan pemeriksaan laboratorium untuk mengecek darah
lengkap, golongan darah, HIV, TPHA, dan HbsAg. Selain itu juga ada
seperti poli gigi, poli gizi, poli psikolog, dan poli umum.
saran dan panduan dalam persiapan pernikahan lewat kelas catin tersebut. Dalam
Kelas Calon Pengantin (Catin) menjadi salah satu syarat permohonan Rangkaian
f. Puspaga
secara langsung maupun secara daring mengenai anak, remaja, keluarga, anak
pengantin melalui kelas catin. Dalam hal ini puspaga sendiri sebagai layanan
rujukan untuk mengetahui apa saja terkait kelas catin atau sebagai sumber
informasi.
g. Masyarakat
dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Masyarakat
juga dapat membantu dalam hal melaksanakan kebijakan kelas catin tersebut
pranikah atau kelompok pengawas rumah tangga, untuk saling membantu dan
a. Melakukan sosialisasi tentang kelas catin sampai tingkat yang paling bawah
terutama masyarakat itu sendiri agar program kelas catin ini jelas diketahui oleh
masyarakat
pengantin
d. Stakeholder dalam program kelas catin harus mengetahui apa jobdesknya serta
mengetahui prosedur atau SOP yang ada agar tidak terjadi miskomunikasi dan
e. Sosialisasi mengenai prosedur pendaftaran kelas catin yang lebih rinci dari
dll
h. Adanya forum diskusi untuk berbagi pengalaman satu sama lain antar calon
pernikahan
i. Adanya sesi konseling individual untuk calon pasangan untuk dapat membantu
BAB V
KESIMPULAN
Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur. Pada Kota
Keluarga Berencana (DP3APPKB). Maka dari itu dibentuknya program kelas Catin
guna mencegah pernikahan dini dan perceraian, menekan kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT) antar pasangan suami istri, serta mencegah gizi buruk dan stunting.
Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya serta Kantor Urusan Agama (KUA) di
setiap kecamatan untuk mewujudkan program Kelas Calon Pengantin (Catin) bagi
keluarga melalui kelas catin, perlu adanya kesinambungan kinerja antara pihak-pihak
yang terlibat salah satunya adalah stakeholder dalam program kelas catin harus
mengetahui apa jobdesknya serta mengetahui prosedur atau SOP yang ada agar tidak
DAFTAR PUSTAKA
Alie, Azizah, dan Yelly Elanda. 2019. “PEREMPUAN DAN KETAHANAN EKONOMI
KELUARGA (Studi di Kampung Kue Rungkut Surabaya.” Journal of Urban Sociology
2, no. 2: 31–42.
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. 2016. Ketika Perempuan Bersikap: Tren
Cerai Gugat Masyarakat Muslim. Disunting oleh Kustini dan Ida Rosidah. Edisi 1.
Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan.
Detik.com
Jalil, Abdul. 2019. “Implementasi Program Bimbingan Perkawinan Pranikah bagi Calon
Pengantin di KUA Kecamatan Cilandak Kota Jakarta Selatan.” Andragogi: Jurnal
Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan 7, no. 2: 181–98.
Perdirjen Bimas Islam No. 542 Th. 2013 Tentang Pedoman penyelenggaraan Kursus Pra
Nikah.
Ruum, Utari Dyah Renaning, dan Rahmania Nur Chasanah. 2023. “Analisis Tingkat
Perceraian di Kota Surabaya Tahun 2018-2022.” Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah
STIKES Kendal 13, no. 2 (April): 499–506.
Ruzaipah. 2020. “Evaluasi Program Pembinaan dan Bimbingan Bagi Pasangan Calon
Pengantin (SUSCATIN 3-2-1) di Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2020.” Tesis.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sahir, Syafrida Hafni. 2021. Metodologi Penelitian. Disunting oleh Try Koryati. Cetakan 1.
Bojonegoro: Penerbit KBM Indonesia. www.penerbitbukumurah.com.
Samsul Fata. 2018. “Korelasi Antara Bimbingan Pranikah di KUA dengan Perceraian di
Kabupaten Nagan Raya (Studi Kasus di KUA Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan
Raya).” Skripsi. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darusalam.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
26
Sunarti, Euis, dan Fitriani. 2010. “Kajian Modal Sosial, Dukungan Sosial dan Ketahanan
Keluarga Nelayan di Daerah Rawan Bencana.” Jurnal Ilmu Keluarga & Konsultasi 3,
no. 2: 93–100.