SKRIPSI
DESVITA RAHMAYANI
2020901033
FAKULTAS PSIKOLOGI
PALEMBANG
2023
i
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
ii
2.2.4. Long distance marriage Dalam Islam .................................................. 25
2.3. Pengertian Istri dan Perannya ...................................................................... 26
2.4. Kerangka Pikir Penelirian ............................................................................... 28
BAB III.............................................................................................................................. 29
METODE PENELITIAN .................................................................................................... 29
3.1. Jenis Pendekatan Penelitian .......................................................................... 29
3.2. Sumber Data Penelitian ................................................................................. 30
3.3. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................... 32
3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 32
3.5. Metode Analisis Data ...................................................................................... 34
3.6. Keabsahan Data Penelitian ............................................................................ 35
BAB IV .............................................................................................................................. 37
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 42
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pikir Penelitian ................................................. 28
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
bersama-sama. Jadi dapat peneliti simpulkan pernikahan, menikah, dan
perkawinan adalah penyatuan dua insan antara laki-laki dan perempuan
melalui sebuah perjanjian atau akad dengan bertujuan untuk hidup
bersama dan menjalani kehidupan bersama-sama baik dalam keadaan
susah, senang, sedih, dan bahagia.
2
Permasalahan yang dinilai sederhana akan menjadi rumit jika tidak
dihadapi secara bersama-sama. Salah satu permasalahan dalam hubungan
pernikahan adalah permasalahan ekonomi. Seiring dengan perkembangan
zaman, kebutuhan hidup juga akan mengalami kenaikan. Berbagai cara
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, salah satunya dengan
bermigrasi sementara karena hal perkerjaan, hal ini menyebabkan
terpisahnya sebuah keluarga yang sering kita kenal dengan pernikahan
jarak jauh atau long distance marriage.
Fenomena long distance marriage sudah tidak asing lagi dan sudah
biasa bagi masyarakat Indonesia. Faktor persaingan dalam hal perkerjaan
dan anggapan perkerjaan dikota lebih menjanjikan menjadi salah satu
faktor penyebab tingginya angka migrasi yang dilakukan masyarakat
indonesia. Pusat Studi Hubungan Long distance marriage pada tahun 2005
melaporkan jika 2,9 % pernikahan yang ada di Amerika Serikat menjalani
hubungan jarak jauh (Mijilputri, 2014). Satu dari sepuluh pernikahan
dilaporkan menjalani long distance marriage ketika tiga tahun pertama
pernikahan, hal ini dapat dilihat dari 3,5 juta penduduk Amerika menjalani
hubungan Long distance marriage. Pada data terbaru tahun 2011,
disebutkan telah terjadi peningkatan angka pasangan yang menjalani
Long distance marriage menjadi 7,2 juta orang. (Jacobs dalam Rachman,
2017)
3
Menurut Nugraheni & Pratiwi (2020) long distance marriage
merupakan keadaan dimana sebuah keluarga yang meliputi ayah, ibu, dan
anak tidak berada dalam satu rumah. Jimenez, (2010) juga menyimpulkan
bahwa perkawinan jarak jauh ditandai dengan ketidakhadiran pasangan
atau tidak adanya kedekatan fisik dengan pasangan karena sulitnya
kunjungan pasangan dan kembali ke rumah dalam satu hari. Jadi dapat
disimpulkan long distance marriage merupakan kondisi keluarga yang
dimana ayah, ibu, dan anak tinggal secara terpisah. Biasanya ayah yang
meninggalkan keluarganya untuk berkerja keluar kota dengan rentan
waktu yang lama.
4
didampingi oleh istri. Masalah kesepian yang timbul adalah kerinduan
yang dirasakan istri ketika jauh dari suaminya. Masalah-masalah yang
ditimbulkan karena long distance marriage ini nantinya akan menimbulkan
stress pada istri.
5
dihadapi ialah masalah komunikasi, rindu, dan kekhawatiran. Terbatasnya
waktu berkomunikasi karena kesulitan mendapatkan sinyal menjadi salah
satu penyebab timbulnya dalam masalah komunikasi. Subjek pernah tidak
berkomunikasi dengan suaminya selama 3 hari, akibat dari hal ini subjek
merasakan kekhawatiran. Subjek merasa khawatir akan keadaan
suaminya, dan takut terjadi sesuatu hal yang buruk menimpa suaminya.
Masalah lainnya ialah rindu yang sulit tersampaikan, karena intensitas
bertemu yang sedikit menyebabkan masalah rindu muncul. Akibat dari
permasalahan ini subjek merasakan tidak nafsu makan, susah tidur
nyenyak, dan selalu menunggu kabar dari suaminya. Berikut petikan
wawancaranya.
“Masalah yang saya hadapi saat ldm itu masalah komunikasi mbak,
karena waktu untuk telfon atau vidiocall itu sangat terbatas, kadang
ga ada sinyal malah pernah suami saya ga ngabarin saya selama 3
hari, saya khawatir terjadi sesuatu hal yang buruk menimpa suami
saya karena dia jauh dari saya. Selain komunikasi, masalah rindu
sih mbak. Kadang kalo suami ga bisa dihubungi saya mau cerita
keseharian saya ga bisa. Jujur itu bener-bener membebani saya
mbak, kalo ga sama suami mau dengan siapa saya ceritanya, tapi
suami saya jauh dan susah untuk komunikasi. Masalah-masalah ini
jujur aja berdampak dengan kehidupan sehari-hari saya mbak,
yang suami saya tidak bisa dihubungi itu rasanya saya ga nafsu
makan, selalu kepikiran suami. saya juga susah tidur nyenyak, tiap
saat saya nunggu notif dari suami saya. Siapa tau suami saya
ngehubungi saya” (Wawancara tanggal 30 Agustus 2023 dengan
subjek A)
6
Akibat dari masalah-masalah yang timbul subjek sering merasa kelelahan
dan kurang istirahat. Berikut kutipan wawancaranya.
7
mengetahui mengenai stress dan coping stress, khususnya pada istri yang
menjalani long distance marriage di Kota Palembang. Peneliti tertarik
untuk mengetahui bagaimana gambaran stress dan coping stress serta
apa saja faktor yang mempengaruhi stress dan coping stress pada istri
yang menjalani long distance marriage. Oleh karena itu peneliti sangat
tertarik untuk menulis skripsi yang berjudul “ Dinamika Stress dan Coping
stress Pada Istri yang Menjalani Long distance marriage di Kota
Palembang”
8
organisasi. Dan juga penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan
ilmiah secara teoritis bagi perkembangan ilmu psikologi di Indonesia
khususnya psikologi pernikahan dan keluarga, psikologi konseling, dan
psikologi klinis
2. Manfaat Praktis
9
penelitian ini menunjukkan jika masing-masing subjek memiliki faktor
penyebab Stress yang berbeda-beda. Keduanya sama-sama menunjukkan
bentuk Coping Stress yang berbeda. Kedua subjek dalam mengatasi
stresnya menggunakan pendekatan aktif, berusaha mencari cara
penyelesaian masalah dengan tindakan ataupun mengelola emosi dan
pikiran.
Penelitian keempat dari Suminar & Kaddi, (2018) dengan judul “The
Phenomenon Of Marriage Couples With Long-Distance Relationship”.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan motivasi menjalani
hubungan jarak jauh dan mencari tau bagaimana komunikasi
10
interpersonal dan pengalaman komunikasi pasangan jarak jauh saat
mereka tinggal dikota yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif fenomenologi. Hasil dari penelitian ini mengemukakan alasan
menikah bagi pasangan jarak jauh karena menemukan perasaan cocok
satu sama lain, termasuk kecocokan dalam berkomunikasi serta memiliki
visi dan misi hidup yang sama. Adapaun tujuan menikah dari pasangan
yang menjalani hubungan pernikahan jarak jauh adalah memperoleh
dukungan dan membina keluarga yang sakinah. Komunikasi interpersonal
pada pasangan jarak jauh dibangun atas dasar kepercayaan dan saling
mendukung kegiatan satu sama lain. Adapun pengalaman berkomunikasi
pasangan jarak jauh dengan selalu menjaga kualitas komunikasi seperti
saling menanyakan kabar, memberikan semangat, dan mendoakan
kesuksesan masing-masing.
11
budaya maupun adat istiadat. Sehingga peneliti tertarik untuk membahas
Dinamika Stress Dan Coping stress Pada Istri yang Menjalani Long
distance marriage Di Kota Palembang
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
dalam mengatasi tuntutan tersebut. Stres juga merupakan suatu keadaan
tertekan baik secara fisik atau psikologis (Chaplin, 2010). Sedangkan
Stress menurut Feldman (dalam Winta & Nugraheni, 2019) merupakan
respon seseorang terhadap kejadian yang mengancam atau menentang
dirinya. Menurut Rasman (dalam Sukoco, 2014) Stress merupakan respon
negative tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang
terganggu dalam kehidupan sehari-hari. Stress ini bersifat inheren dimana
dapat dialami oleh setiap orang dan tidak memandang gender dan usia.
1. Stress Akademik
2. Stress Kerja
14
3. Stres dalam Keluarga
1. Lingkungan
- Tuntutan keluarga, terutama dari orang tua yang otoriter dan
memaksakan kehendak tidak sesuai dengan keinginan anak akan
menimbulkan tekanan pada anak.
- Tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan untuk selalu
update membuat individu berlomba untuk menjadi yang pertama
tau, tuntutan ini terjadi karena rasa malu yang tinggi karena
disebut gaptek
2. Diri sendiri
- Kebutuhan psikologis, tuntutan terhadap suatu keinginan yang ingin
dicapai
- Internalisasi diri, tuntutan individu untuk terus menerus menyerap
sesuatu yang diinginkan sesuai dengan perkembangan.
3. Pikiran
- Berkaitan dengan penilaian individu terhadap lingkungan dan
pengaruhnya bagi diri sendiri
- Berkaitan dengan cara penilaian diri tentang cara menyesuaian
yang biasa individu lakukan
15
Dapat disimpulkan stress terbagi menjadi tiga, yaitu stress
akademik, stress kerja, dan stress dalam keluarga. Stress akademik ini
terjadi kepada siswa dan mahasiswa, sedangkan stress kerja terjadi
kepada para karyawan, dan stress dalam keluarga biasanya terjadi kepada
istri. Dalam penelitian ini jenis stress yang akan dibahas lebih lanjut
adalah stress dalam keluarga, karena subjek dari penelitian ini adalah para
istri atau ibu rumah tangga. Stress tentu saja memiliki faktor-faktor
pemicu, terdapat tiga faktor pemicu stress yaitu, lingkungan, diri sendiri,
dan pikiran.
16
sebuah cara seseorang untuk mengatasi Stress dengan cara-cara
tertentu.
17
gunakan dalam menghadapi situasi stresfull atau situasi penuh tekanan
(Winta & Nugraheni, 2019)
Coping merupakan usaha manusia baik yang sehat atau tidak sehat
untuk menghilangkan atau mengalihkan stress. Safira dan Saputra (dalam
Nugraheni, 2019) menjelaskan jika coping dan stress merupakan hasil
transaksi antara prilaku dan lingkungan. Maksudnya proses coping dapat
berubah sesuai dengan prilaku atau lingkungan, ketika individu sedang
berada dalam situasi yang mengancam, individu tersebut akan melakukan
coping sesuai dengan pengalaman, keadaan, dan waktu.
18
4) Self-control (mengatur perasaan diri sendiri atau tindakan dalam
menyelesaikan masalah)
5) Accepting responsibility (menerima sambil memikirkan jalan
keluarnya)
6) Positive reappraisal (mencoba untuk membuat suatu arti positif dari
situasi dalam masa perkembangan kepribadian, kadang sifat
religius)
Menurut Weiten dan Lyoyd (dalam Mahmudi, 2012 : 228) ada dua
macam Coping Stress :
19
3) Indulging your self (memanjakan diri sendiri), berprilaku konsumtif
yang berlebihan, seperti makan, merokok, minum alcohol, dan
berbelanja
4) Blaming your self (mencela diri sendiri), menilai negatif diri sendiri
sebagai bentuk respon frustasi atau kegagalan dalam menggapai
sesuatu.
5) Defence mechanism (mekanisme pertahanan diri), melindungi diri
dengan menolak kenyataan yang tidak menyenangkan.
b. Coping positif
a. Dukungan Sosial
20
hubungan dekat, bisa saudara, teman, kerabat, dan lainnya. House
(Mahudi, 2012 : 222) menjelaskan jika dukungan sosial memiliki empat
fungsi, yaitu : emotional support yang berupa kasih sayang, perhatian,
dan kepedulian. Lalu ada apprasial support berupa bantuan dari orang
lain. Informatinal support berupa nasihat. Dan yang terakhir adalah
instrumental support yang berupa bantuan material.
b. Kepribadian
21
2.2. Long distance marriage
22
Jadi dapat disimpulkan jika Long distance marriage atau pernikahan
jarak jauh atau commuter marriage merupakan sebuah hubungan yang
dimana istri dan suami tinggal secara terpisah karena sesuatu hal yang
tidak bisa ditinggalkan seperti urusan perkerjaan.
1. Pendidikan
2. Perkerjaan
Tuntutan karir membuat istri dan suami tidak bisa tinggal bersama,
contohnya istri tidak bisa ikut suaminya bertugas karena harus mengurus
anak atau istri juga memiliki perkerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
23
3. Penolakan hidup bersama
1. Masalah komunikasi
2. Kecemburuan
3. Kesepian
24
2.2.4. Long distance marriage Dalam Islam
Menikah adalah hal yang sakral bagi setiap manusia, dan tujuan
menikah dalam agama islam adalah agar terciptanya sebuah hubungan
keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Tujuan nikah ini
sudah tercantum dalam Al-Qur’an Surah Ar Rum ayat 21 :
Yang artinya :
25
batasnya enam bulan. Batas ini adalah waktu maksimum seorang wanita
dapat bertahan berpisah dengan suaminya (Tanjung & Ariyadi, 2021)
Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Tanjung dan Ariyadi tentang
hubungan dalam pernikahan jarak jauh menurut islam, menghasilkan
sebuah penjelasan mengenai boleh atau tidaknya hubungan tersebut.
Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan jika dalam islam
diperbolehkan, namun suami dan istri harus sama-sama ikhlas dan tidak
melanggar syariat islam dalam prosesnya.
1. Peran wanita sebagai istri : sebagai partner hidup suami, partner cinta
dan seks, partner dalam pengembangan kepribadian
2. Peran wanita sebagai ibu :
- Mengatur kehidupan dan kelancaran rumah tangga
- Mengusahakan kehidupan yang layak bagi semua anggota
keluarga, seperti pendidikan, dan pemenuhan gizi
- Menciptakan suasana rumah yang nyaman, hangat, dan penuh
kasih sayang
- Sebagai model bagi anak-anaknya
26
Berdasarkan pejelasan diatas istri memiliki perannya sendiri. Namun
dalam keluarga yang menjalani Long distance marriage, peran istri akan
bertambah karena hal yang harusnya dilakukan suami akan berpindah dan
dilakukan oleh istri.
27
2.4. Kerangka Pikir Penelirian
Long distance
marriage
Penyebab Stress
Coping stress
28
BAB III
METODE PENELITIAN
29
menganalisis, dan menafsirkan permasalahan sosial. Dan pada penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
30
Tabel 3. 1 Data Subjek Penelitian
Subjek ketiga inisial NHZ (28) seorang istri pelaut yang sudah
menjalani pernikahan selama 3 tahun. Keseharian subjek sebagai ibu
rumah tangga, dan sudah memiliki 2 orang anak. Subjek sekarang tinggal
dirumah mertuanya. Sekarang suami subjek berkerja di Laut Banda,
31
Kepulauan Maluku, suami subjek biasanya berkerja selama 6 bulan dan
berada dirumah selama 3 minggu.
32
3.4.1. Observasi
3.4.2. Wawancara
33
Dalam penelitian ini wawancara ditujukan kepada tiga subjek
penelitian dengan teknik wawancara semi terstruktur. Tujuan wawancara
ini menemukan masalah secara lebih terbuka. Wawancara ini pertanyaan
penelitian sengaja dibuat terbuka, fleksibel namun tetap terkontrol, dan
terdapat pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan,
dan penggunaan kata.
3.4.3. Dokumentasi
34
3.5.1. Reduksi data
35
dibutuhkan. Adapun pengujian keabsahan yang akan dilakukan peneliti
adalah uji kredibilitas.
3.6.2. Triangulasi
36
BAB IV
37
4.1.2. Sejarah Kota Palembang
Kondisi alam Kota Palembang yang sebagian besar adalah air, maka
dari itu para nenek moyang memanfaatkan air sebagai salah satu sarana
transportasi yang ekonomis, efisien, dan punya daya jangkau. Tidak heran
jika sampai sekarang kenapa banyak masyarakat Kota Palembang yang
memilih menjadi pelaut, karena memang sudah dari dulu nenek moyang
Kota Palembang adalah seorang pelaut.
38
- Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang terpadu,
merata, dan berwawasan lingkungan yang berbasis teknologi dan
informasi
- Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika,
melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh
pemerintahan yang bersih, berwibawa dan profesional.
- Mewujudkan palembang sebagai kota yang dinamis.
- Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang inovatif dan kreatif serta
berdaya saing tinggi
- Menjadikann Palembang sebagai kota pariwisata sungai dan
budaya serta even olahraga kelas dunia yang harmoni antara
kehidupan manusia dan alam.
39
Peneliti juga sudah menemukan beberapa istri pelaut yang sedang
menjalani pernikahan jarak jauh yang berada di Kota Palembang. Peneliti
mendapatkan subjek sebanyak lima orang orang istri pelaut yang bersedia
menjadi subjek penelitian. Namun, kedua subjek sulit untuk ditemui dan
sulit dihubungi. Oleh karena itu peneliti hanya memakai tiga orang sebagai
subjek penelitian. Peneliti juga melakukan building rapport terhadap calon
subjek dengan melakukan kunjungan serta melihat bagaimana kehidupan
mereka sehari-hari tanpa kehadiran suami. Hal ini dilakukan agar peneliti
mampu menyesuaikan pertanyaan yang ada dengan kehidupan sehari-hari
subjek. Setelah menemukan tempat dan subjek penelitian, peneliti mulai
mempersiapkan proses penelitian.
Dalam penelitian ini, subjek berjumlah tiga orang istri yang memiliki
suami sebagai pelaut. Subjek ini diambil berdasarkan teknik purposive
sampling yang mana subjek ditentukan berdasarkan kriteria yang sudah
ditentukan. Setelah menentukan subjek, peneliti mulai melakukan
pengambilan data sejak bulan September 2023. Peneliti mulai bertemu
subjek dengan melakukan building rapport dengan subjek. selama proses
building rapport subjek penelitian masih terlihat canggung dan belum
sepenuhnya memberikan informasi yang dibutuhkan.
40
penelitian serta meminta kesediaan subjek untuk memberikan informasi
dengan sebenar-benarnya.
41
DAFTAR PUSTAKA
Berliantin, A. R., & Ansyah, E. H. (2021). Coping Stress on Seafaring
Wives Who Live Long distance marriage Relationships. Psikologia :
Jurnal Psikologi, 6(2), 1–6.
https://doi.org/10.21070/psikologia.v6i2.1684
Friska Dyah Nugraheni, A., & Hadi Pratiwi, P. (2020). Pernikahan Jarak
Jauh (Long Distance Mariage) Pada Masyarakat Perkotaan ( Studi Di
Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten). Jurnal Pendidikan Sosiologi,
9(4), 2–26.
Handayani, S. (2022). PROBLEMATIKA HUBUNGAN PERNIKAHAN JARAK
JAUH (LONG DISTANCE MARRIAGE) TERHADAP PEMBENTUKAN
KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WARAHMAH (Issue 10).
Hatul Lisaniyah, F., Shodiqoh, M., & Sucipto, Y. (2021). Manajemen
Membangun Keluarga Sakinah Bagi Pasangan LDM (Long distance
marriage). The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law, 2(2),
206–220. https://doi.org/10.51675/jaksya.v2i2.169
42
journals.unmul.ac.id/index.php/psikoneo/article/view/3668/2383
Rizky, E., Zulharman, & Risma, D. (2014). Hubungan Efikasi Diri Dengan
Coping Stress Pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran
Universitas Riau. Jom Fk, 1(2), 9–25.
43
https://doi.org/10.33084/jmg.v1i1.2851
Winta, M. V. I., & Nugraheni, R. D. (2019). Coping Stress pada Istri yang
Menjalani Long Distance Married. Philanthrophy: Journal of
Psychology, 3(2), 123.
https://doi.org/10.26623/philanthropy.v3i2.1711
44