31s23001 - Wesly Agustinus Sianipar - Laprak Fisdas Modul 4
31s23001 - Wesly Agustinus Sianipar - Laprak Fisdas Modul 4
Kab.Tobasa
Kelas : 11 TB 1
I. TUJUAN
Adapun tujuan melakukan praktikum fisika dasar modul 2 mengenai Osilasi Bandul dan
Percepatan Gravitasi bumi yaitu :
Gerakan osilasi merupakan gerakan yang berulang-ulang seperti maju mundur, naik
turun (kembali ke posisi semula). Contoh gerak osilasi ini adalah sistem pegas, pendulum
fisis, dan pendulum matematika.
Pendulum adalah suatu benda yang diikatkan pada tali yang dapat berosilasi secara bebas
dan berkala, yang menjadi dasar pengoperasian jam dinding jaman dahulu dengan
pendulum.
Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo
Galilei, yang menyatakan bahwa periode (waktu gerak osilasi suatu benda yang bergetar, T)
dipengaruhi oleh panjang tali dan kecepatan gravitasi.
Gerak osilasi (getaran) yang umum adalah gerak osilasi bandul (pendulum).
Bandul sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (pendulum) bermassa
m yang digantung pada ujung tali.
Kita tidak mengetahui gaya gesekan udara dan massa tali sangat kecil sehingga dapat
diabaikan.
dibandingkan dengan bola. Gerak harmonik adalah gerak maju mundur suatu benda melalui
suatu titik kesetimbangan.
Gerak harmonik mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan
untuk menganalisis gerak periodik.
Amplitudo osilasi adalah parameter yang berubah seiring waktu dan terletak pada sumbu y
grafik osilasi.
Salah satu sifat osilasi yang paling penting adalah frekuensi, yaitu jumlah total osilasi per
detik.
Frekuensi dilambangkan dengan f dan memiliki satuan SI Hertz (Hz).
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan
tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon yang selalu konstan.
Satu kali getaran penuh adalah saat benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari
titik C-B-A-B-C. Simpangan terjauh pada bandul yaitu pada titik A atau titik C. Simpangan
terjauh , disebut dengan amplitudo. Sebuah benda yang bergerak dalam getaran sederhana
memiliki periode, juga dikenal sebagai waktu yang diperlukan benda untuk menghasilkan
satu getaran penuh. Benda melakukan getaran penuh apabila benda itu mulai bergerak dari
titik dimana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut. Contoh gerak
harmonik yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah bandul jam, getaran
senar gitar, dan peredan keut pada kendaraan (shock breaker) .
Rumus periode untuk beberapa sistem gerak harmonik sederhana antara lain:
Pendulum sederhana
T = 2π√(l/g)
Dimana:
T = periode (detik)
l = panjang tali pendulum (meter)
g = medan gravitasi (9,8 m/s2)
Ayunan sederhana
T = 2π√(l/g)
Contohnya, jika periode suatu getaran adalah 2 detik, maka frekuensinya adalah:
f = 1/2 = 0,5 Hz
Frekuensi berguna untuk mengetahui berapa kali benda melakukan getaran dalam satu
satuan waktu, misalnya dalam 1 detik. Frekuensi suara manusia berkisar antara 100-
10000 Hz. Getaran gitar bass kira-kira 40-250 Hz. Frekuensi tinggi menghasilkan nada
tinggi, sedangkan frekuensi rendah menghasilkan nada rendah..Frekuensi dapat diukur
menggunakan osiloskop atau alat pengukur frekuensi lainnya.
3. Amplitudo
mplitudo adalah jarak maksimum benda bergetar dari posisi kesetimbangan (titik tengah)
dalam gerak harmonik sederhana.Beberapa karakteristik amplitudo:
Amplitudo menunjukkan seberapa jauh benda bergetar dari posisi tengahnya. Semakin
besar amplitudo, semakin jauh jarak maksimum benda dari posisi tengah.
Amplitudo bergantung pada energi yang diberikan pada awal getaran. Semakin besar
energi awalnya, semakin besar pula amplitudonya. Untuk pendulum atau ayunan,
amplitudo adalah sudut maksimum yang dicapai bandul dari posisi vertikal. Sedangkan
untuk benda kaku yang digerakkan dengan pegas, amplitudo adalah jarak maksimum
benda dari posisi kesetimbangan. Dalam grafik gerak harmonik, amplitudo ditunjukkan
oleh panjang garis yang menghubungkan titik maksimum dan minimum pada sumbu y.
Didalam setiap getaran energi potensial dan energi kinetik besarnya selalu berubah-ubah
tetapi memiliki jumlah yang tetap. Besarnya energi potensial dari benda yang bergetar
secara periodi dapat diketahui melalui persamaan berikut :
𝐸𝑃 = 𝐾𝑦2 Keterangan :
Ep = Energi potensial (J)
K = Konstanta (N/m)
Y = Simpangan getaran (m)
f = 1/T
Dimana:
f = Frekuensi (Hz)
T = Periode (detik)
Secara matematis, hubungan ini berarti:
Jika periode semakin panjang (nilai T besar), maka frekuensinya akan semakin kecil (nilai 1/T
kecil).
Jika periode semakin pendek (nilai T kecil), maka frekuensinya akan semakin besar (nilai 1/T
besar).
Contoh:
Suatu getaran memiliki periode 2 detik. Maka frekuensinya adalah: f = 1/T = 1/2 Hz = 0,5 Hz
Secara umum:
3.1 Alat
3.2 Bahan
Bahan Spesifikasi Jumlah
Beban 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr 1
Tali 200 cm 1
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkailah semua peralatan seperti tampak pada gambar 1. Gantungkanlah beban seberat
200 g dengan menggunakan tali. Setelah itu ikatkan tali pada batang statif dengan
membuat jarak 10 cm antar kedua ikatan tali pada batang klem universal. Pengaturan ini
akan membuat ayunan dengan bebannya hanya melintas sepanjang garis, dan akan
mencegah beban membentur Photogate. Panjang tali bandul dihitung dari jarak titik pada
tengah batang statif antara tali ke pusat beban. Mulai dengan panjang tali bandul 100 cm.
2. Aturlah Photogate sehingga dapat berdiri dan tidak bergeser pada statif. Pastikan
Photogate telah menempel dengan kuat pada statif sehingga beban tergantung lurus tepat
berada di
4. tegah sensor Photogates. Hubungkanlah Photogate ke digital (DIG) pada LabQuest mini
kemudian buka Aplikasi Logger Pro dan pilih New dari menu File. Kemudian buka
physics with vernier lalu pilih “ 14 Pendulum Periods” dari menu open.
3. Untuk menguji peralatan bekerja dengan baik, tutupi Photogate dengan tangan anda.
Kemudian perhatikan bahwa pada layar Logger Pro akan menunjukkan bahwa Photogate
blocked. Jauhkan tangan Anda dari sensor photogates dan perhatikan layar akan berubah
ke unblocked.
4. Tarik beban sekitar 10° dari arah vertikal dan tahan. Klik dan kemudian
lepaskan beban. Setelah beban berayun selama lima periode dan logger pro telah
1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan panjang tali terhadap nilai periode. Gunakan
beban 200 gr dan amplitudo konsisten 15°untuk setiap percobaan.
2. Kemudian variasikan panjang tali dari 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm , 90 cm sampai 100
cm (mengukur panjang bandul dari batang statif ke tengah beban). Jika Anda memiliki
ruang, teruskan panjang tali hingga menapatkan data yang lebih banyak.
Ulangi langkah 4 untuk setiap panjang. Catat data dalam tabel data untuk Bagian II.
V. PENGOLAHAN DATA
Tabel:
Sensor Manual
Panjang Rata-rata periode Rata- rata periode
Tali (cm) (s) (s)
60 1,659 t = 7,91 T = 1,582
70 1,769 t = 8,19 T = 1,638
80 1,888 t = 8,84 T = 1,768
90 2,001 t = 9,56 T = 1,912
100 2,095 t =10 T = 2,000
Gambar 2.1. Tegangang tali 60 cm
Sensor Manual
Massa (gr) Rata – rata periode (s) Rata – rata periode (s)
100 1,535 t = 7,47 T = 1,494
150 1,531 t = 7,12 T = 1,424
200 1,526 t = 7,37 T = 1,474
250 1,521 t = 7,15 T= 1,430
300 1,515 t = 7,12 T = 1,424
Gambar 3.1. Massa 100 gram
Amplitudo (A)
9,79
1. T = = 1,950
5
2. T = 10,22 = 2,044
5
3. T = 10,13= 2,06
5
4. T = 10,56 = 2,112
5
10,28
5. T = = 2,056
5
Grafik Amplitudo
2.15
2.05
1.95
1.9
1.85
0 5 10 15 20 25 30
Amplitudo
Panjang Tali (l)
7,91
1. T = = 1,582
5
8,19
2. T = = 1,638
5
8,84
3. T = = 1,768
5
9,56
4. T = = 1,912
5
10
5. T = = 2,000
5
2.5
1.5
Periode
0.5
1. T = 7,47 = 1,494
5
7,12
2. T = = 1,424
5
3. T = 7,37 = 1,474
5
7,15
4. T = = 1,430
5
5. T = 7,12 = 1,424
5
1.48
1.46
Periode
1.44
1.42
1.4
1.38
50 100 150 200 250 300 350
Massa (Gram)
Plot Grafik dari Periode Bandul (T) terhadap Amplitudo (A)
2,001 + 1.950
Amplitudo 5° → = 1.9755
2
2,109 + 2.044
Amplitudo 10° → = 2.076
2
2.113+2.06
Amplitudo 15° → = 2,086
2
2,131+2.112
Amplitudo 20° → = 2,121
2
2.119+2.056
Amplitudo 25° → = 2,19
2
2.25
2.2
Plot Grafik dari Periode Bandul (T) terhadap
Amplitudo (A)
2.15
2.1
Periode
2.05
1.95
1.9
1.85
0 5 10 15 20 25 30
Amplitudo
Plot Grafik dari Panjang Tali (l) terhadap Periode (T)
1.659+1.582
Panjang tali 60 cm → = 1,620
2
1.769+1.638
Panjang tali 70 cm → = 1,703
2
1.888+1.768
Panjang tali 80 cm → = 1,828
2
2,001+1.912
Panjang tali 90 cm → = 1,956
2
2,095+2,000
Panjang tali 100 cm → = 2,047
2
1.5
Periode
0.5
0
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105
Panjang Tali (Cm)
Plot Grafik dari Massa (m) terhadap Periode (T)
1,535+1.494
Berat massa 100 gram → = 1,514
2
1,531+1.424
Berat massa 150 gram → = 1,477
2
1,526+1474
Berat massa 200 gram → = 1,500
2
1,521+1.430
Berat massa 250 gram → = 1,475
2
1,515+1.424
Berat massa 300 gram → = 1,469
2
1.48
1.47
1.46
1.45
1.44
50 100 150 200 250 300 350
Massa (Gram)
III. Perhitungan gravitasi dengan menggunakan rumus:
4 ·𝑃
𝑇2 =
4𝜋·𝑃 , sehingga 𝑔 =
g
𝑇2
7.1.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya peroleh dari praktikum modul 4 mengenai “Osilasi
bandul dan percepatan gravitasi bumi” adalah :
• Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berayun melalui titk kesetimbangan
dan kembali lagi ke posisi awal.
• Menurut persamaan periode (T) berbanding lurus dengan akar panjang ayunan (l)
karena T dan l dapat diukur, maka perceoatan gravitasi (g) dapat dihitung
• Periode merupakan waktu yang diperlukan untuk terjadinya suatu getaran, jadi
besarnya periode tidak tergantung pada amplitude tetapi bergantung pada
banyaknya getaran dalam satuan waktu. Terbukti dari rumusnya yaitu T = 2πlg
(dimana T: perioda, l: panjang tali, dan g: percepatan gravitasi) pada rumus ini
periode tergantung pada panjang gravitasi
• Periode tergantung pada panjang tali. Jika makin pendek tali maka periode getaran
semakin kecil. Demikian sebaliknya jika makin panjang tali maka periode getaran
semakin besar. Panjang tali bandul berbanding lurus dengan besar periodenya, dapat
dibuktikan dengan rumus T = lg (dimana T: periode, l: panjang tali bandul, dan g:
percepatan gravitasi )
• Perioda tidak tergantung pada massa, hal tersebut dapat dibuktikan juga dari rumus
T = 2πlg (dimana, T: perioda, l: panjang tali, dan g: percepatan gravitasi)
7.2.Saran
Saran yang dapat saya peroleh dari praktikum modul 4 mengenai “Osilasi bandul dan
percepatan gravitasi bumi” adalah :
• Dalam melakukan pengukuran simpangan harus benar sesuai dengan jarak yang
diinginkan agar dapat memberi hasil yang akurat
• Peralatan yang digunakan harus akurat dan terkalibrasi dengan baik, seperti
stopwatch atau timer digital, untuk mendapatkan data waktu yang tepat.
• Jumlah data pengukuran periode harus cukup banyak (misal ≥20 data) untuk
memperoleh rata-rata yang representatif.
• Bandul yang digunakan harus beratnya sama untuk setiap pengukuran agar
variabelnya tetap.
• Lingkungan ruangan harus dijaga kondisinya, seperti suhu, kelembapan, getaran
lantai agar tidak mempengaruhi hasil.
• Metode pengukuran lain seperti fotonik dapat digunakan untuk memperoleh data
lebih akurat.
• Perhitungan data sebaiknya dilakukan dengan kalkulator atau aplikasi khusus untuk
meminimalkan kesalahan manual.
• Panjang bandul perlu diukur dengan presisi untuk perhitungan percepatan gravitasi.
• Diharapkan memahammi setiap langkah-langkah dari percobaan yang terdapat di
modul.
IX. LAMPIRAN