Dosen Pembimbing :
Yulyuswarni S.Farm., Apt.
Disusun Oleh :
Hafis Shidiq Maulana
(NIM : 2148401020)
1. Penyimpanan Vaksin
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara
dengancara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu
obat. Penyimpanan dilakukan untuk menjaga kualitas vaksin tetap tinggi
sejak diterima sampaidisitribusikan ketingkat berikutnya (atau digunakan),
vaksin harus disimpan pada suhu yang telah ditetapkan.
Menurut pedoman CDOB Tahun 2012, prosedur penyimpanan
produk rantaidingin vaksin harus dipastikan disimpan dalam ruangan
dengan suhu terjaga, coldroom/chiller (2oC sampai dengan 8oC), freezer
room /freezer (-25°C sampaidengan -15°C). Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013tentangPenyelenggaraan Imunisasi,
Vaksin polio disimpan pada suhu -15°Csampai dengan -25°C pada freezer.
Sedangkan vaksin lainnya disimpan pada suhu2°C sampai dengan 8°C
pada cold room atau lemari es.
Penyimpanan pelarut vaksin pada suhu 2°C sampai dengan 8°C
atau pada suhu ruang terhindar dari sinar matahari langsung. Sehari
sebelum digunakan, pelarut disimpan pada suhu 2°C sampai dengan 8°C.
3) Kotak dingin cair (cool pack) adalah wadah plastik berbentuk segi
empat yang diisi dengan air kemudian didinginkan dalam lemari es
dengan suhu 2°C sampai dengan 8°C selama minimal 24 jam.