Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

(UNINDRA)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN
SOSIAL SOAL UJIAN PENGENDALI MUTU (UPM) GASAL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Program Studi : Pendidikan Sejarah
Mata Kuliah : Sejarah Asia Timur*)
Hari/Tanggal : Rabu, 12 Januari 2022
Waktu : 1 x 24 Jam
Sifat Ujian : Take Home

Petunjuk :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar.
Tidak diperkenankan untuk copypaste jawaban temannya.
Gunakan sumber referensi saat menjawab pertanyaan.
Perhatikan batas waktu pengumpulan lembar jawaban uji.

SOAL

1. Berdasarkan Sejarah Cina, Cina pernah cukup lama dikuasai (baca: dijajah) oleh dua Bangsa Asing
(Mongol dan Manchu) yang mendirikan dinasti yang berbeda, yaitu Dinasti Yuan dan Dinasti Qin.
a) Jelaskan secara kronologis oleh saudara bagaimana Bangsa Mongol dapat bersatu dan
kemudian mencaplok Cina lalu mendirikan Dinasti Yuan! Jelaskan apa saja yang mereka
lakukan dan apakah terdapat konflik dalam proses tersebut?
b) Mengapa Dinasti Yuan hanya berkuasa dalam waktu yang singkat atas Cina, hal yang
berbanding terbalik dengan Dinasti Qing? Apa yang membedakan diantara keduanya?

2. Pada masa Dinasti Ming, Bangsa Cina dikenal sebagai penjelajah lautan. Hal ini dikarenakan
terjadi 7 kali ekspedisi kelautan yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho ke berbagai tempat di
dunia.
a) Menurut saudara mengapa Dinasti Ming melakukan 7 eskpedisi kelautan tersebut? Apa
implikasi bagi Dinasti Ming secara langsung dan tidak langsung?
b) Jelaskan bagaimana Bangsa Cina mengembangkan pengetahuan dan teknologi
kemaritimannya!

3. Sejak Perang Candu I, Dinasti Qing secara perlahan kehilangan integritas dan kekuasaannya. Hal
ini menyebabkan terjadinya beberapa pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat. Salah satu
pemberontakan yang terjadi dengan skala besar dan tempo yang panjang ialah Pemberontakan
Taiping.
a) Jelaskan latar belakang terjadinya pemberontakan Taiping?
b) Mengapa pemberontakan Taiping dapat berlangsung dalam waktu yang relatif lama?
c) Bagaimana keterlibatan Bangsa Asing di dalam pemberontakan ini dan apa keuntungan
bagi mereka?
d) Apa dampak pemberontakan Taiping bagi pekembangan politik Cina dan kebangkitan
nasionalisme saat itu?

4. Pada tahun 1912 perjuangan kemerdekaan Bangsa Cina Cina mencapai puncaknya, dengan
berdirinya Republik Tiongkok pada 1 Januari 1912. Perjuangan Bangsa Cina tidak bisa dilepaskan
dari sosok Sun Yat Sen.
a) Bagaimana pandangan Sun Yat Sen mengenai pemerintahan yang ideal?
b) Mengapa Sun Yat Sen bersikap mengalah terhadap Yuan Shi Kai?
c) Mengapa dalam perjuangannya memerdekakan Cina, Sun Yat Sen justru pergi ke Eropa
untuk meminta bantuan, padahal saat itu Cina sedang “dijajah” oleh Bangsa Barat?
d) Bagaimana sikap Jepang terhadap perjuangan kemerdekaan Cina yang dipimpin oleh
Sun Yat Sen?
e) Apakah yang melatar belakangi perseteruan antara Kuo Minta Tang dengan Kuo Can
Tang? Bagaimana pandangan bangsa Cina terhadap keduanya?
5. Sejak masa kerajaan awal hingga abad ke-20, wilayah Semananjung Korea selalu diliputi oleh
peperangan, baik yang terjadi akibat invansi bangsa asing maupun akibat konflik internal.
a) Jelaskan bangsa mana saja yang pernah terlibat konflik dengan Bangsa Korea? Menurut
saudara mengapa bangsa asing selalu memperebutkan wilayah Semenanjung Korea?
b) Mengapa terjadi pergerakan yang dipimpin oleh kaum sirhak di Semenanjung Korea?
Apa dampak gerakan Sirhak bagi perkembangan sosial dan politik di Semenanjung
Korea?
c) Apakah Perang Korea yang terjadi pada periode 1950-1953 dapat dikatakan sebagai
bagian dari Perang Dingin? Jelaskan argumentasi saudara!
d) Mengapa RCC terlibat dalam Perang Korea?

6. Jepang memiliki sejarah yang panjang sebelum sampai pada kondisi yang sekarang. Salah satu
periode sejarah Jepang adalah Era Keshogunan. Terdapat 3 Keshogunan pada periode sejarah
Jepang, yaitu Kamakura, Muromachi dan Tokugawa.
a) Jelaskan oleh saudara bagaimana lahirnya sistem pemerintahan keshogunan! Mengapa
sistem Keshogunan kemudian dapat bertahan selama 7 Abad lamanya?
b) Mengapa pada masa Keshogunan Tokugawa diterapkan politik isolasi? Apa dampak
sistem politik isolasi terhadap kehidupan sosial dan politik Jepang?
c) Jelaskan oleh saudara pelbagai pencapaian pada masa Restorasi Meiji dan Restorasi
Showa! Apa yang membedakan diantara kedua restorasi tersebut?
d) Bagaimana kondisi politik Jepang sebelum terjadinya Perang Dunia II? Mengapa terjadi
konflik antara golongan pro demokrasi dengan militer?
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telp. 021-7818718
Jl. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-87797409
Webiste: http///www.unindra.ac.id

Petunjuk:
1. Peserta Ujian mengerjakan pada template lembar jawaban yang sudah disediakan. Tidak diperkenankan
mengubah template yang sudah ada!
2. Nama file dibuat dengan format: NPM_Nama_MataKuliah_Kelas. Contoh:
20201551234_Johan Juliansyah_Perkembangan Peserta Didik_R4A
3. Kirimkan file jawaban dalam bentuk pdf tersebut ke: email dosen atau media lain yg disepakati dosen
dengan mahasiswa ybs.

LEMBAR JAWABAN UJIAN PENGENDALI MUTU

NAMA : Syifa Fauziah Fitrians MATA KULIAH : Sejarah Asia Timur

NPM :201915500138
DOSEN PENGUJI : Yusuf Budi Prasetya, M.P

KELAS : R5B TANGGAL UJIAN : 12, Januari 2022

SEMESTER :5 WAKTU UJIAN : 2X24 jam

NO.HP/WA :0838 0825 4664

1. A) Pada tahun 1279 Khubilai Khan, cucu dari penakluk Mongol, Chinggis Khan (Genghis Khan),
menang atas perlawanan loyalis Song sisa terakhir dan membawa seluruh Cina di bawah kekuasaan
Mongol. Ini adalah waktu pertama dalam sejarah bahwa seluruh cina telah di taklukan orang asing.
Dinasti Yuan (1279–1368) yang didirikan oleh Khubilai hanyalah bagian dari kerajaan dunia Mongol
yang lebih besar yang mencakup "khanat" lainnya atau wilayah yang ditaklukkan dan diperintah oleh
bangsa Mongol: Golden Horde di Rusia, Il Khanate di Persia dan daerah lain di Timur Tengah, dan
Chagadai Khanate di Asia Tengah. Bersama-sama, khanat ini membentuk kerajaan daratan terbesar
yang pernah dikenal dunia. Khubilai Khan adalah Khaghan, atau Grand Khan, atas semua khanat ini.
Dia adalah, dalam kata-kata Marco Polo, “orang paling berkuasa sejak Adam.” Satu-satunya
kegagalan signifikannya adalah invasi yang gagal dari Jepang yang dia buat selama tahun-tahun
terakhir pemerintahannya. Penaklukan Mongol atas Cina membutuhkan waktu yang lama. Nya akar
kembali ke abad kedua belas ketika seorang pemuda bernama Temujin, ditinggalkan oleh klannya
ketika ayahnya diracuni oleh politik musuh, mulai membangun pengikut pribadi di daerah stepa utara
Cina, daerah yang kita kenal sekarang sebagai Mongolia. Berkat tekad, keberuntungan, dan bimbingan
ibunya, Temujin mengembangkan kemampuannya kekuasaan atas beberapa suku saingan dan akhirnya
menjadi penguasa dari mereka semua.
Pada tahun 1206 ada pertempuran besar prajurit nomaden pastoral, ia mengklaim Chinggis Khan, yang
berarti "Penguasa Universal" atau "Khan dari Laut ke Laut.” Chinggis Khan menyerang dinasti
Jurchen Jin di Cina utara, dan untuk sementara waktu Jin tampaknya bersedia untuk tunduk padanya
aturan. Namun, pada akhirnya, Jin memberontak melawan penguasa Mongol dan tidak pernah
sepenuhnya ditundukkan oleh Chinggis Khan, yang mengabdikan sebagian besar hidupnya setelah
1206 untuk menaklukkan Asia Tengah, termasuk banyak wilayah Islam. Setelah itu Ketika Chinggis
Khan meninggal pada tahun 1227 dia tidak menguasai Jurchen, dan tugas itu diserahkan kepada
putranya dan penerusnya, O¨ go¨dei Khan, yang menyelesaikannya pada tahun 1234. Oleh karena itu
semua Cina utara berada di bawah kendali Mongol. Untuk sebuah waktu O¨go¨dei mempertimbangkan
niatnya memusnahkan semua orang Cina di utara Cina dan mengubahnya menjadi padang rumput
untuk pengembara pastoral, tetapi dia penasihat etnis Kitan, Yelu¨ Chucai, lalu membujuknya untuk
tidak membicarakannya, meyakinkannya bahwa petani Cina memungkinkan pertanian, yang pada
gilirannya adalah bertanggung jawab atas kekayaan besar yang dia ambil dari Cina. Pada tahun 1251
Mo¨ngke Khan, sepupu O¨ go¨dei, menjadi Grand Khan dari Kekaisaran dunia Mongol dan
memutuskan untuk melakukan dua penaklukan besar kampanye: satu melawan Persia dan satu
melawan Cina. Sekutu orang Mo¨ngke melakukan kampanye melawan Tiongkok Song Selatan dan
mengirim adik laki-laki Hu¨legu¨ untuk menghadiri penaklukan Persia, yaitu diselesaikan pada tahun
1256. Namun, kampanye Lagu Selatan lebih sulit, dan Mo¨ngke meninggal pada tahun 1259 tanpa
menyelesaikan dia. Kehormatan itu diserahkan kepada saudaranya Khubilai, yang menjadi Grand
Khan pada 1260 tetapi tidak menaklukkan Song Selatan sampai 1279. Penaklukan China secara
langsung mungkin bukan milik Chinggis Khan niat awal; dia tampaknya ingin mengintimidasi China
dari jarak seperti yang dilakukan Xiongnu dan Turki sebelumnya. Mo¨ngke dan Khubilai,
bagaimanapun, telah tumbuh di dekat Cina dan agak akrab dengan budaya dan sejarah Cina. Mereka
mungkin memiliki ingin meniru nasib Tang Taizong menjadi kaisar sekaligus Cina dan Grand Khan
untuk orang-orang nomaden. Bagaimanapun, Khubilai mengambil penaklukan Cina dengan senang
hati; Namun, Cina tidak ditaklukkan selama hampir 20 tahun. Cina adalah yang paling sulit, dan juga
yang terakhir, dari penaklukan besar Mongol. Khubilah telah menamai rezimnya di Tiongkok Yuan
beberapa tahun sebelum 1279, tetapi dari sudut pandang tradisional Tiongkok, dinasti Yuan tidak
menjadi sah sampai kaisar Song terakhir meninggal pada tahun 1279, setelah tenggelam di laut dekat
Hong Kong modern. Dinasti Yuan berlangsung kurang dari seratus tahun, dan penurunan terjadi
setelah kematian Khubilai pada tahun 1294. Yuan China secara administratif tidak stabil karena
beberapa Khan setelah Khubilai lebih menyukai gaya pemerintahan "asli" atau Cina di Cina; yang lain
lebih "tradisional" atau Mongolia dalam pendekatan mereka dan berusaha untuk mengeksploitasi Cina
untuk kebaikan kerajaan Mongol yang lebih besar. Ini menghasilkan inkonsistensi dan ketidakpastian
dalam pemerintahan Yuan yang tidak pertanda baik untuk umur panjang jangka panjangnya. Para
penakluk Mongol di Tiongkok jarang sepenuhnya mempercayai pejabat Tiongkok dan menunjuk
komisaris Mongolia atau Asia Tengah.
Sumber : David Curtis Wright. 2011. Second Edition: THE HISTORY OF CHINA. Hlm: 84-86.
(online) tersedia di situs: file:///C:/Users/HP/Downloads/The%20History%20of%20China%20(The
%20Greenwood%20Histories%20of%20the%20Modern%20Nations)%20(%20PDFDrive
%20)%20(1).pdf The History of China (The Greenwood Histories of the Modern Nations) ( PDFDrive
) (1).pdf. diakses pada tanggal 14 januari 2022

B) yang membedakannya adalah anara dua dinasti antara dinasti yuan dan dinasti qing, itu sendiri
karena pemerintahannya, karena pada tahun 1294 M, Kubilai Khan sebagai kaisar di dinasti yuan
meninggal dunia, karena tidak ada lagi Kaisar bangsa Mongol yang kuat maka kekuasaan bangsa
Mongol terus mengalami kemunduran. Lalu digantikan oleh Kaisar terakhir dari dinasti Yuan ialah
Shun Ti atau Tohan Timur (1333-1368 M). Namun Kaisar ini sangat lemah sehingga kekuasaannya
makin merosot, dengan demikian muncullah suatu pemberontakan besar dibawah pimpinan Jendral
Chung Yuan Chang pada 1356 M. Sedangkan dinasti qing sendiri dapat lama berkuasa karena, Qing
adalah salah satu dinasti terbesar Tiongkok. Abad kedelapan belas Cina adalah negara terkaya, terkuat,
dan terpadat di dunia, dan orang Eropa sering mengidolakan Cina dan mengalahkan diri mereka
sendiri untuk mendapatkan hak istimewa berdagang dengan orang Cina. Namun Selama abad
kesembilan belas, ketika Qing menjadi serius menurun, patriot Cina mulai menyalahkan Manchu
untuk sebagian besar kesengsaraan Cina. China tidak akan banyak menderita dari eksternal
imperialisme dan pergolakan internal, mereka membayangkan, jika Cina sendiri yang menjalankan
dinasti. Bagaimana pun ini adalah kesombongan yang sombong, dan peristiwa setelah penggulingan
Manchu pada tahun 1911 menunjukkan bahwa Orang Cina sendiri mungkin tidak lebih siap
menghadapi tantangan modernitas dibandingkan orang Manchu. Karena, Sebuah teliti revolusi politik,
dan bukan pembersihan etnis dari tingkat teratas pemerintah, jadi itulah yang akhir yang membuat
perbedaan bagi China antara dinasti kyuan (mongol) dan machu/qing. Sumber : Silvia Rahmi
Nurhamidah, Aries Prinanda Sulaiman dkk. 2021. TIONGKOK PADA MASA PEMERINTAHAN
DINASTI MONGOL (YUAN), DINASTI MING, DAN DINASTI MAN CHU/QING. Jakarta:
universitas Indraprasta PGRI.
2. A) menurut pendapat saya dengan adanya 7 ekspedisi yang diberlakukan oleh dinasti ming kelautan
tersebut untuk dapat mempererat tali perdagangan antara bangsa cina dengan nusantara, karena atas
ekspedisi tersebut pada abad ke-15 kawasan nusantara menjadi kawasan yang paling banyak
dikunjungi para oleh pedagang dunia khususnya china, tidak hanya itu berkat ekspedisi tersebut juga
bangsa cina dan nusantara menalin hubungan perdagangan, hal tersebut di buktikan dengan adanya
orang-orang cina yang pernah singgah dan menetap di nusantara.
Adanya pemukiman orang cina di nusantara membuat timbulnya interaksi bangsa cina dengan
masyarakat lokal nusantara. Orang cina dating ke nusantara tidak lain untuk melalukan suatu
perdagangan dengan itu menjadi semakin ramai pusat perdagangan nusantara dan menjadi salah satu
pusat perdagangan dunia.

B) Kecakapan teknologi Cina dan kejeniusan inventif tampaknya dimiliki meruncing setelah
penaklukan Mongol. periode Tang dan Song, namun, melihat beberapa inovasi teknologi yang sangat
penting yang mengubah jalannya sejarah dunia. Semua orang tahu bahwa orang Cina menemukan
bubuk mesiu, tetapi banyak orang-orang terkejut mengetahui bahwa para alkemis Cina sedang mencari
ramuan keabadian ketika mereka menemukan formula untuk mesiu. (Istilah Cina untuk bubuk mesiu
adalah huoyao, secara harfiah berarti "api" obat-obatan.”) Para alkemis Cina sejauh zaman Han telah
bereksperimen dengan belerang dan terkejut dengan sifatnya yang beracun dan mudah menguap.
ketika dipanaskan. Untuk "menaklukkan" atau menjinakkan belerang sebelum memanaskannya
menambahkan zat lain (sering sendawa) ke dalamnya. Kemudian, selama masa Tang, alkemis
menemukan bahwa menambahkan arang ke campuran yang tidak dipanaskan belerang dan sendawa
menghasilkan senyawa yang seketika mudah terbakar, bahkan meledak, ketika dipanaskan. Formula
untuk bubuk mesiu disempurnakan selama abad-abad berikutnya, dan selama abad kesebelas sarjana
Song Zeng Gongliang menerbitkan formula ini untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia. Di Barat
saat ini, konvensional kebijaksanaan menyatakan bahwa, meskipun orang Cina menemukan bubuk
mesiu, mereka tidak pernah menerapkannya secara efektif dalam teknologi militer. Namun, ini adalah
tidak benar. Selama zaman Song dan Yuan, orang Cina menemukan dan menggunakan granat, ranjau
darat, penyembur api, dan bom dalam peperangan. Roket ditemukan di Song China selama abad
kesebelas, dan senjata sejati pertama di dunia muncul di Cina selama transisi Song-Yuan. Teknologi
senjata kemudian dengan cepat menyebar dari China dan mencapai Eropa pada tahun 1320.
Sumber: David Curtis Wright. 2011. Second Edition: THE HISTORY OF CHINA. Hlm: 96-97.
(online) tersedia di situs: The History of China (The Greenwood Histories of the Modern Nations)
( PDFDrive ) (1).pdf. diakses pada tanggal 13 januari 2022.

3. A) Pemberontakan Taiping pada awalnya merupakan gerakan perlawanan keagamaan. Ada beberapa
konflik yang terpendam antara golongan Kristen dengan konfusianisme; antara petani miskin dengan
tuan tanah dan oknum pemerintahan yang korup; antara kepentingan yang pro barat dengan
kepentingan nasionalis, antara suku Han dengan suku Manzu antara kelompok konservatif
tradisionalis dengan kelompok reformasi modern; antara sesama pendukung Taipin pada lapisan atas.
Banyak faktor yang menyebabkan munculnya pemberontakan Taiping seperti : politik, sosial,
ekonomi, adanya pengaruh negara asing, dan masuknya agama Kristen di Cina. Isolasi Cina
dipecahkan mula-mula oleh Perjanjian Nanjing yang membuka 5 pelabuhan bagi perdagangan
Internasional dan menetapkan status persamaan derajat antara pejabat-pejabat Cina dan pejabat Inggris
dari pangkat yang sama. Kemudian menyusul traktat antara Cina dengan Negara-negara lain yang
sedikit demi sedikit menambah jumlah pelabuhan bagi perdagangan asing.
Adapun faktor yang melatarbelakangi terjadinya peranga ini yaitu :
1. Keklemahan pemerintah Mancu : kelemahan pemerintah manchu nyata sekali yaitu ketidak
mampuannya menghadap bangsa asing
2. Kemiskinan dan penderitaan rakyat : pemerintah Manchu dengan alat-alat pemerintahannya berupa
gubernur atau penglima tentara tidak banyak memikirkan kesejahteraan rakyat. Sementara itu tuan-
tuan tanah memeras rakyat sehingga timbul kemiskinan
3. Keinginan adanya masyarakat baru : rakyat yang telah lama menderita menginginkan adanya
masyarakat baru yang dapat memberikan kesejahteraaan dan kebahagiaan
4. Perkembangan agama Kristen : Agama Kristen yang berkembang di negeri Cina memberikan
ajaran tentang adanya masyarakat sejahtera seperti pada zaman Petrus yang tidak mengenal
penindasan dan kekejaman, sebaliknya ada perlakuan adil terhadap sesama
5. Timbulnya rasa nasionalis : Bangsa China menginginkan adanya pemerintahan bangsa sendiri,
lepas dari perjanjian bangsa Manchu. Sebab di bawahpemerintahan nasional segala sesuatu akan
dikerjakan sendiri dan untuk waktu kepentingan bangsa China
Sumber : Endy Heru Wicaksono, pemberontakan Taiping dan Nian online tersedia di hal situs
https://www.scribd.com/embeds/541989477/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7bzEfWu3HKwf diakses pada tanggl
13 januari 2022

B) karena melalui proses yang sangat panjang dan memakan banyak waktu. Simak hal ini akan saya
jabarkan dalam jawaban saya. Hong Xiuquan mengalami kegagalan dalam 3 kali ujian negara untuk
menjadi pejabat. Sewaktu akan mengikuti ujian Negara, Hong menerima beberapa traktat tentang
agama Kristen dari para misionaris beserta kutipankutipan dari Alkitab Perjanjian Lama dan Baru.
Kegagalan dalam mengikuti ujian Negara membuat Hong sangat kecewa, sehingga pada tahun 1837 ia
sakit parah. Selama sakit ia bermimpi dibawa ke sebuah istana yang indah dan berkilau. Seorang
perempuan tua mengajaknya ke sungai kecil dimana ia dimandikan. Seorang laki-laki tua memberinya
hati dan usus baru. Kemudian ia dibawa masuk ke dalam ruangan, di dalam terdapat seorang laki-laki
yang sudah sangat lanjut usia. Lakilaki itu memberinya sebilah pedang dan segel dari emas. Ia
kemudian dibawa ke suatu tempat untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di seluruh dunia. Ia dapat
melihat kejahatankejahatan yang dilakukan manusia dan ia dapat mendengar suara dari langit yang
memerintahkannya untuk menyiarkan ajaranajaran Kristen kepada oran g-orang. Akhirnya selama
beberapa tahun kemudian Hong mempelajari kembali buku-buku Kristen yang pernah diterimanya itu
dan merasa bahwa isinya dapat menjelaskan arti mimpinya. Hong kemudian belajar pada seorang
misionaris Kristen dari Amerika yang bernama Reverend Issachar Jacox Roberts di Guangdong
selama dua bulan. Pada tahun 1847, Hong mengajukan keinginannya untuk dibaptis, tetapi ditolak
karena dianggap pemahamannya tentang agama Kristen masih belum memadai. Hong merasa bahwa
Tuhan telah memilihnya untuk membebaskan bangsa Cina dari penyembahan berhala. Kemudian ia
mulai menyebarkan versi agama Kristen yang sesuai dengan pemahamannya kepada orang-orang di
desanya. Bahkan ia mengangkat dirinya sebagai adik Nabi Isa, yang ditugaskan untuk mendirikan
Kerajaan Surga di muka bumi serta mengenyahkan kekuasaan bangsa Manzu. Ia mendirikan
perkumpulan Shang Di Hui 上 帝 会 (Perkumpulan Pemuja Tuhan). Dari sini menjadi jelas bahwa
gerakan Hong Xiuquan berawal dari gerakan keagamaan. Para pengikutnya awalnya terdiri dari para
petani, orang miskin, kaum buruh, dan lain sebagainya. Organisasi gerakan ini merupakan hierarki
yang ketat tanpa memisahkan militer, fungsi politik dan administrasi. Perkumpulan itu kemudian
merusak patung-patung dewa. Mereka kemudian melakukan pemberontakan pertama kali secara
terang-terangan pada tahun 1851 di Guangxi. Setelah berkuasa di Nanjing inilah Hong Xiuquan mulai
mengalami kekalahan. Karena Hong lupa akan visi dan misi awalnya dan para tentaranya juga mulai
kehilangan disiplin. Didalam pemerintahan Taiping sendiri terjadi perpecahan karena Hong berbeda
pendapat dengan Yang Xiuqing. Yang Xiuqing selalu menganggap bahwa ide merevolusi Jintian
berasal dari dirinya, juga yang memimpin dan memenangkan perang di Nanjing. Peristiwa ini
dinamakan Insiden Tianjing. Akibat insiden ini, tidak ada lagi rasa saling percaya dan persaudaraan di
antara mereka. Sumber: Ratna Danyati. 2013. Pengaruh Pemberontakan Taiping (1851-1864)
Terhadap Sosiologis Dan Politis Pemerintahan Dinasti Qing. Hlm: 3-4. (online) tersedia di alamat
situs: https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah/article/view/521. Diakses pada tanggal 13
januari 2022

C) bangsa asing lebih mudah mencari keuntungan dari Cina. Imperialis barat membuang barang
manufaktur mereka yang murah ke pasar Cina, Karl Marx pernah menyatakan hal tersebut telah
menghancurkan ekonomi alami Cina yang berdasarkan kepada pertanian individu dan kerajinan
tangan.
Perjanjian antara Cina dengan Amerika meneruskan tuntutan yang sama seperti inggris ditambah
dengan sejumlah pasal tambahan yang meliputi misionaris Prtestan Amerika yang akan bekerja di
Cina, pembangunan rumah sakit, gereja, makam hingga kepentingan perdagangan dan navigasi.selain
itu juga Jepang turut mengambil bagian menginvasi Cina hingga membuat pemerintahan Qing
semakin lemah. Pada tahun 1895 jepang berhasil mengalahkan Cina dan Cinapun harus
menandatangani perjanjian Shimonoseki
Sumber Rengganik , Prinsip Misheng, online tersedia di hal situs
https://www.scribd.com/embeds/215057536/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7bzEfWu3HKwf , 13 januari 2022

D) setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Dalam perubahan sosial politik akan muncul
sejumlah tokoh kontroversial yang ditandai dengan adanya dua kekuatan kelompok pendukung dan
ada penentangan. Hal ini akan terus berlangsung hingga sanpai generasi berikutnyam bahkan akan
berkembang ke masyarakat lain yang kemudian akan memberikan penilaian dari titik pandang dirinya.
Perubahan sosial politik dapat memiliki dampak yang luas terhadap waktu,wilayah dan antar
golongan.
Sumber : Ajeng Triasari dkk. 2021 SEBAB TERJADINYA : PERANG CANDU 1839-1842,
PEMBERONTAKAN TAIPING 18501864, PEMBERONTAKAN BOXER 1901 DAN PENGARUH
DINASTI MANCHU DAN MASYARAKAT TIONGKOK DI ASPEK POLITIK, SOSIAL, DAN
EKONOMI. Jakarta: universitas Indraprasta PGRI.

4. A) Dr. Sun Yat Sen adalah Sosok pemimpin Cina yang muncul dalam gerakan revolusi untuk
mencapai kemerdekaan Cina dengan memiliki kebudayaan Barat dari pemuda-pemuda Cina “the new
learning” dengan maksud untuk memodernisir Cina. Langkah pertama yang diambil Sun Yat Sen yaitu
dengan merantau ke berbagai negara, antara lain Jepang di negara tersebut dia mendirikan gerakan
antiMantsu (Tung Meng Hui) dan akhirnya kembali ke Cina untuk menjalankan gerakan nasionalisme
dengan tujuan membentuk kesatuan negara Cina di bawah suatu pemerintahan yang cukup kuat untuk
membangun Cina Baru yang merdeka dan berdaulat penuh serta pandangan bahwa Cina Baru ini harus
didasarkan atas San Min Chu I, yaitu tiga sendi kedaulatan rakyat yang meliputi Nasionalisme,
Demokrasi dan Sosialisme. (San Min Chu I diambil dari perkataan presiden Amerika Serikat bernama
Abraham Lincoln yang mengatakan “a government of the people, by the people, for the people”.
Tiga prinsip rakyat diklam sebagai landasan kebijakan Republik China dan prinsip-prinsip tersebut
juga muncul dibarisan pertama lagu kebangsaan China. Ideologi Sun Yat Sen tetap fleksibel yang
sangan menserminkan keyakinan pribadinya. Hal ini yang membuat dirinya menjadi tokoh kunci
revolusi dan memiliki hubungan baik dengan semua fraksi gerakan.
Sumber : Yosephina Sendra K dkk. 2021 REVOLUSI NASIONAL TIONGKOK, PERANG
SAUDARA, HINGGA BERDIRINYA REPUBLIK RAKYAT CINA (RRC) Jakarta: universitas
Indraprasta PGRI. Hal 3

B) karena dalam menjalankan roda pemerintahan Yuan Shih Kay memerintah sangat dictator, San Min
Chu I dikesampingkan dalam setiap sendi kehidupan dan pemerintahan mengakibatkan Dr. Sun Yat
Sen dengan Kuo Min Tang-nya mengadakan pemberontakan walaupun pada akhirnya mengalami
kekalahan, hal ini diakibatkan karena dia berjuang dengan faham dan ideologinya tetapi tidak
memiliki kekuatan senjata yang nyata sementara Yuan Shih Kay sebagai warlords dinilai sangat kuat
secara militer. Pada tahapan berikutnya Yuan Shih Kay melarang berkembangnya Kuo Min Tang,
dengan memburu dan membinasakan semua pengikutnya, sementara Dr. Sun Yat Sen sendiri berupaya
mencapai perlindungan ke Shanghai dan bersembunyi di daerah konsesi Prancis. Di tempat inilah pada
akhirnya Dr. Sun Yat Sen mendapatkan kekuatan barunya dengan menggabungkan mahasiswa dan
para pemuda untuk Menggalang Cina Baru.
Sumber : Yosephina Sendra K dkk. 2021 REVOLUSI NASIONAL TIONGKOK, PERANG
SAUDARA, HINGGA BERDIRINYA REPUBLIK RAKYAT CINA (RRC) Jakarta: universitas
Indraprasta PGRI. Hal 7

C) Berdirinya Republik Nasionalis Tiongkok akibat penerapan pemerintahan Manchu yang korup.
Pemerintah Manchu mengalami kekalahan bidang diplomatik dan militer dengan negara Barat. Latar
belakang internal adalah kekecewaan rakyat Tiongkok terhadap pemerintahan Kaisar Hsuan T’ung,
banyak mengalami kemunduran. Bentuk kekecewaan diwujudkan dengan melakukan pemberontakan
di Propinsi-Propinsi bagian dari dinasti Manchu. Di sisi lain, rakyat Tiongkok kecewa terhadap bentuk
pemerintahan Hal itu karena Kaisar Hsuan T’ung tidak bisa mengendalikan pemerintahan dan
menyebabkan kekalahan segala bidang dengan negara Barat (Inggris, Perancis, Rusia dan Jerman).
Pada pemerintahan Kaisar Hsuan T’ung dinilai tidak cakap dalam memerintah, sehingga timbul
berbagai pemberontakan dan gerakan rakyat di Wuchang dan Canton. Faktor eksternal terbentuknya
Republik Nasionalis Tiongkok adalah peranan Miyazaki Toten adalah seorang penulis surat kabar
Asahi dari Jepang. Miyazaki Toten berperan sebagai tokoh yang memuat cita-cita Sun Yat Sen tentang
demokrasi dan menyebarkan ke radio-radio dan surat kabar di Jepang. Akibat bantuan Miyazaki
Toten, Sun Yat Sen mendirikan perkumpulan bernama Zhongguo Dongmenghui, anggotanya harus
berikrar untuk:
1) Mengusir bangsa Manchu,
2) Merebut kembali China bagi Bangsa Tionghoa, dan
3) Mendirikan suatu negara berbentuk Republik dan pembagian tanah secara adil
Sumber : Yosephina Sendra K dkk. 2021 REVOLUSI NASIONAL TIONGKOK, PERANG
SAUDARA, HINGGA BERDIRINYA REPUBLIK RAKYAT CINA (RRC) Jakarta: universitas
Indraprasta PGRI.
Saryani. 2008. Menelusuri Semangat Nasionalisme di Tiongkok. Jurnal Ketahanan Nasional, XIII (2),
April 2008, hlm: 82. (Online), tersedia di alamat situs:
https://jurnal.ugm.ac.id/jkn/article/view/22168/14802 . diakses pada 14 Januari 2022. Wright, David
Curtis. 2011. The History of China Second Edition (The Greenwood Histories of The Modern
Nations). Santa Barbara: Greenwood Press, hlm. 122. (Online), tersedia di alamat situs:
https://www.pdfdrive.com/the-history-of-china-the-greenwood-histories-of-the-modern-nations-
e157217005.html , diakses pada 14Januari 2022.

D. Agresi Jepang terhadap Cina dimulai pada tanggal 18 September 1931, ketika Pasukan Jepang
membuat dalih untuk menaklukkan Manchuria, atau timur laut Cina. Jepang mengklaim bahwa pada
hari ini sebuah bom meledak di kereta api di Mukden, Manchuria, dan pasukan Jepang itu menyelidiki
ledakan itu ditembakkan. Oleh karena itu Jepang tidak memiliki pilihan selain mengambil alih seluruh
Manchuria untuk membela diri. Aksi ini, dikenal sebagai Insiden Manchuria atau Insiden Mukden,
adalah awal Perang Dunia II untuk Cina. Tahun berikutnya, Jepang berubah Manchuria menjadi
negara "independen" dan menamakannya Manchukuo, atau "Bangsa Manchuria." Jepang kemudian
memasang pemerintahan boneka di Manchukuo yang dipimpin oleh Henry Pu Yi, Qing . terakhir
kaisar yang baru berusia sekitar tiga tahun ketika dinastinya turun tahta pada awal 1912. Seluruh dunia
tidak tertipu oleh Jepang mengklaim bahwa orang-orang Manchuria telah memohon kepada Jepang
untuk membuat negara merdeka, dan Liga BangsaBangsa mengkritik Jepang karena agresi. Jepang
menanggapi dengan menarik diri dari Liga dan banyak lagi atau kurang mengacungkan hidungnya ke
seluruh dunia. Kurangnya perhatian Jepang untuk citra internasionalnya menjadi lebih jelas pada
Januari 1932, ketika menyerang dan menduduki wilayah Cina di Shanghai dan melakukan tidak
mundur sampai pertengahan tahun, setelah beberapa kekuatan asing campur tangan untuk membantu
merundingkan gencatan senjata. pasukan pendudukan Jepang tetap di Manchuria, dan selama awal dan
pertengahan 1930-an tentakel pendudukan militer Jepang menyebar ke daerah lain Cina utara. Orang
Jepang tahu bahwa pemerintahan Chiang Kai-shek di Nanjing terlalu sibuk dengan Komunis Tiongkok
untuk melawan mereka invasi secara efektif. Sumber: Wright, David Curtis. 2011. The History of
China Second Edition (The Greenwood Histories of The Modern Nations). Santa Barbara: Greenwood
Press, hlm. 137-138. (Online), tersedia di alamat situs: https://www.pdfdrive.com/the-history-of-china-
the-greenwood-histories-of-the-modern-nations-e157217005.html diakses pada 14 januari 2022

E) Ditengah-tengah kepemimpinan Sun Yat Sen, mulai masuk paham komunis ke wilayah Tiongkok
yang berasal dari Uni Soviet. Kemunculan paham Komunis ditandai dengan adanya Gerakan Empat
Mei yang dipimpin oleh Chen Duxui. Gerakan ini digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan
Komunisme di kalangan intelektual dan mahasiswa. Pada tahun 1921, Chen Duxui bersama dengan
Henk Sneevliet, seorang Komunis asal Belanda, mendirikan Partai Komunis Tiongkok (PKT) di
Tiongkok. Pada awal berdirinya, PKT hanya memiliki anggota yang berasal dari kaum intelektual
dengan jumlah yang sangat sedikit dan tidak memiliki power apapun di Tiongkok. Hal ini kemudian
membuat PKT berusaha melobi Sun Yat Sen agar memberikan izin kepada orang-orang Komunis
untuk bergabung dalam birokrasi.
Sun Yat Sen menyetujui permintaan dari PKT dan memberikan izin kepada orang-orang Komunis
untuk bergabung ke dalam birokrasi pemerintahan yang dipenuhi oleh orang-orang Nasionalis.
Bergabungnya orang-orang Komunis di dalam birokrasi tersebut juga sekaligus menjadikan mereka
sebagai anggota Partai Nasionalis Kuomintang (KMT) atau di Tiongkok dikenal sebagai Zhongguo
Guomindang. Dengan bergabungnya orang-orang Komunis kedalam birokrasi pemerintahan, PKT
semakin dikenal dan mendapatkan pengaruh di Tiongkok. PKT memanfaatkan keadaan tersebut
dengan berusaha mempengaruhi dan menyebarkan paham Komunis kepada orang-orang Tiongkok.
Setelah meninggalnya Sun Yat Sen pada tahun 1925, Tiongkok kemudian dipimpin oleh Chiang Kai-
shek yang berasal dari KMT. Chiang merupakan seorang Jenderal yang juga menganut paham yang
sama seperti pemimpin Tiongkok sebelumya yaitu ideologi nasionalis. Dari awal Chiang memimpin
Tiongkok, ia sudah menaruh kecurigaan terhadap PKT namun Chiang tetap bekerjasama dengan
mereka melalui front persatuan sebagai bentuk aliansi diantara Nasionalis dan Komunis yang disebut
First United Front yang sudah dibangun pada tahun 1923 Melalui kerjasama tersebut, Chiang
menggalakkan Ekspedisi Utara pada tahun 1926 bersama dengan Komunis. Ekspedisi ini bertujuan
untuk untuk memerangi 12 para panglima militer yang membangkan dan berusaha menyatukan
wilayahwilayah dibawah kekuasaan KMT
Sumber : Yosephina Sendra K dkk. 2021 REVOLUSI NASIONAL TIONGKOK, PERANG
SAUDARA, HINGGA BERDIRINYA REPUBLIK RAKYAT CINA (RRC) Jakarta: universitas
Indraprasta PGRI hal 11-12

5. A) Setelah berakhirnya Perang Dunia II muncul persaingan-persaingan baru antara Blok Barat
(Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet) yang lebih dikenal dengan sebutan “Perang Dingin”.
Adapun negara-negara yang telah menjadi korban akibat dari Perang Dingin diantaranya: 1. Vietnam,
yang terpecah menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan 2. Jerman, terpecah menjadi Jerman Barat
dan Jerman Timur 3. Korea, terpecah menjadi Korea Selatan dan Korea Utara Dalam perjanjian Yalta
pada tahun 1945 disebutkan bahwa, Uni Soviet akan mengumumkan perang kepada Jepang setelah
Perang di Eropa selesai. Dimana pasukan Uni Soviet akan menyerang Jepang melalui Semenanjung
Korea. Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet melancarkan serangannya terhadap pasukan Jepang
lewat Semenanjung Korea hingga mencapai garis batas 38º LU. Selama enam hari peperangan Uni
Soviet keluar sebagai pemenang, tepatnya pada tanggal 14 Agustus 1945 pasukan Jepang menyerah
kepada sekutu dengan ketentuan pasukan Jepang yang berada disebelah Utara garis 38º LU menyerah
kepada Uni Soviet, sedangkan pasukan Jepang yang berada disebelah Selatan garis 38º LS menyerah
kepada Amerika Serikat. Hal inilah yang menjadi dasar pembagian Korea, sehingga garis batas 38º
Lintang Utara (LU), menjadi garis batas demarkasi antara Korea Utara dan Korea selatan.

B) Kaum Sirhak adalah kaum yang membawa buku-buku teks Kristen serta membuat fondasi yang
pertama untuk agama Katolik di Korea walau ditentang oleh pemerintahan dan kaum bangsawan.
Salah satu orang Korea yang pertama yang dikenal masuk agama Kristen adalah Yi Seung-hun (1756-
1801) yang dibaptis di Beijing, Cina. Pada tahun 1791 pada pemerintahan Dinasti Joseon mulai
mengeluarkan maklumat anti-Katolik dan menyiksa orang-orang Katolik. Namun begitu, agama baru
ini terus tumbuh dan pada tahun 1831 untuk awal mulanya Keuskupan Korea diproduksi. Pada tahun
1838—1837 para pastor dan penginjil dari Perancis datang ke Korea, salah satunya adalah Pierre P.
Maubant. Penyiksaan-penyiksaan yang terjadi pada tahun 1839 dan 1846 dan banyak yang dijadikan
martir, ditengahnya adalah Andrew Kim Taegon (1822-1846). Namun begitu, pemerintah tidak
mampu memotong akar Katolik yang terus tumbuh. Pada masa pemerintahannya seorang misionaris
Perancis bernama Pastor Berneux datang ke Korea. Tekanan kembali dilancarkan setelah Raja Gojong
naik tahta pada tahun 1864, namun yang mengendalikannya adalah ayahnya, Heungseon Daewongun
yang anti Katolik. Pada masa ini sebanyak 8000 orang Katolik tewas terbunuh termasuk beberapa
misionaris Perancis.
C) Perang korea yang terjadi pasca berdiri sebagai kedua negara yang memiliki kedaultan masing-
masing hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan diliputi konrontasi dan ketegan militer yang
merupakan upaya untuk menyatukan kembali kedua korea. Konfrontasi militer pasca kemerdekaan
menenmui titik puncak ketika pecahnya perang Korea pada tanggal 25 Juni 1950. Pecahnya perang
Korea telah mengejutkan dunia. Bagi Amerika Serikat perang Korea adalah perang Amerika juga.
Karena Amerika mengetahui bahwa dibelakang Korea Utara ada Uni Soviet. Dengan alasan untuk
membendung komunis di Asia dan memandang kekuatan Korea Utara. Maka Amerika memutuskan
membantu Korea Selatan. Ketika itu pasukan Korea Utara secara tiba-tiba menyerang Korea Selatan
pada pagi hari dan melintasi perbatasan garis 380 Lintang Utara, yang merupakan garis batas antara
wilayah Korea Utara dengan Korea Selatan. Penyerangan tersebut didukung oleh rezim Kim Il Sung
yang juga mendapat dukungan dari Uni Soviet dan China.59 Penyerangan inilah yang disebut sebagai
awal dari Perang Korea. Perang Korea berlangsung dari 25 Juni 1950 hingga 27 Juli 1953. Perang ini
disebut juga sebagai proxy war (perang yang dimandatkan) antara Amerika Serikat dan sekutunya dari
Blok Barat dengan China dan Uni Soviet dari Blok Timur.

D) Karena Republik Rakyat China merupakan sekutu Uni Soviet. Dengan terjadinya kekalahan di
pihak utara di satu pihak merupakan kekalahan Uni Soviet juga. Hal ini tidak membuat RRC tinggal
diam yang merupakan sekutunya. RRC kemudian memutuskan untuk ikut serta dalam perang dan
membantu pihak utara. Pada 1 Oktober 1950, perdana menteri RRC Zhou Enlai menyatakan rakyat
RRC tidak akan membiarkan operasi-operasi dari pasukan bangsa asing. Oleh karena itu RRC akan
membantu Korea Utara sebagai tetangga baiknya dari serangan imperalis. Sejak kedatangan tantara
RRC posisi kemenangan Kembali ada dipihak Korea Utara. Kekuatan RRC cukup besar dan sebelum
terjun ke medan tempur, RRC telah mempelajari peta perang Korea. Dengan demikian RRC
mempunyai kemantapan dalam setiap serangannya. Dibawah pimpinan Jenderal Lin Pao RRC
mengadakan Offensif perang terhadap PBB yang dimulai pada bulan Oktober hingga November 1950.
RRC mampu mendesak pasukan PBB dari Pyongyang untuk Kembali ke garis selatan.
Sumber
• Irwindi Famega. Pendekatan Ideologi dalam Hubungan antara KoreaSelatan dan Korea Utara
(Studi Kasus : Dinamika dalam Proses Reunifikasi Periode Pemerintahan Moon Jae In). Online.
Tersedia disitus https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/10880/110906050.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
• Leo Agung. Sejarah Asia Timur 2. Penerbit ombak 2012. Hal. 135 dan 138.
• http://p2k.um-surabaya.ac.id/en1/1-3053-2942/Kekristenan-Di-Korea-Kristen_70479_p2k-um-
surabaya.html

6. A) Jepang semula dipimpin oleh Kaisar, dalam perkembangannya diganti oleh pemerintahan Shogun.
Akar terbentuknya kemaharajaan (kekaisaran) Jepang muncul pada masa wangsa Yamato, yang
mempersatukan bangsa Jepang menjadi satu bangsa yang lebih sadar akan kesatuannya itu (Mattulada,
1979:43-44). Jimmu Tenno adalah Kaisar pertama Jepang. Keluarga Yamato kesulitan dalam
mempertahankan pemerintahan sentralisasi negara dan mulai mendelegasikan tugas militer,
administrasi, dan penarikan pajak kepada mantan-mantan pesaing yang berfungsi sebagai gubernur.
Saat pemerintahan Yamato lemah, gubernur-gubernur lokal semakin kuat, mandiri dan secara perlahan
meningkatkan anggota pasukan samurainya. Di antara beberapa agama yang dianut oleh orang Jepang,
Shintoisme adalah agama yang tertua dan dapat dianggap sebagai agama pribumi orang Jepang.
Berbeda dengan agama Budha, Konfusianisme, Katholik, Protestan, Islam, yang masuk pada jaman
sejarah, agama Shinto tidak diketahui kapan mulai muncul. Kata Shinto berasal dari bahasa China
yang berarti jalan para dewa, pemujaan para dewa, pengajaran para dewa, atau agama para dewa. Shin
berarti kami, yaitu dewa, dan to berarti jalan. Meskipun mempunyai satu nama, agama ini merupakan
gabungan kepercayaan primitif yang sukar untuk digolongkan menjadi satu agama, bahkan sebagai
suatu sistem kepercayaan. Oleh karena agama ini lebih tepat dianggap sebagai suatu gabungan dari
kepercayaan primitif dan praktek-praktek yang berkaitan dengan jiwa. jiwa, roh-roh, hantu-hantu, dan
sebagainya. Dalam ajaran Shintoisme, Jepang harus dipimpin oleh seorang kaisar, sedangkan pada
masa keshogunan, Jepang secara militer dipimpin oleh seorang shogun. Kaisar hanya memerintah
secara sipil saja. Pada masa zaman Heian yang menonjolkan peranan keluarga Fujiwara sebagai
pemegang kekuasaan di Jepang ternyata membawa Jepang berada jauh dari kemakmuran.
Pemerintahan Keluarga Fujiwara yang kurang memperhatikan nasib rakyat dan menggunakan sistem
pembagian tanah kepada biara, kuil, pegawai tinggi, dan bangsawan tanah-tanah yang luas bebas dari
pajak secara tidak langsung sangat berdampak pada perekonomian rakyat Jepang yang diakibatkan
sistem pungutan pajak yang sangat memberatkan rakyat kecil. Di sisi lain, kaum bangsawan sangat
menuai kemakmuran. Sumber : Rachma Ahadina Putri dkk. 2021 Zaman Keshogunan (Shogun
Kamakura, Shogun Muromachi, dan Shogun Tokugawa) Jakarta: universitas Indraprasta PGRI Hal 1-
2

B) politik isolasi merupakan cara bertahan yang dilakukan Jepang untuk membentuk masyarakat
Jepang agar memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap pemerintah Jepang terutama kekaisaran Jepang
san sebagai upaya pemerintah Jepang dalam menjauhi pengaruh masyarakat Jepang dari dunia luar,
sehingga membentuk Jepang menjadi negara feodalisme yang kuat. Sakoku berasal dari kata ’kusari’
yang artinya rantai atau belenggu, dan ’kuni’ yaitu negara. Dapat disimpulkan bahwa sakoku
merupakan masa membelenggu atau merantai negara Jepang dari pengaruh bangsa lain yang
diberlakukan pada masa pemerintahan Shogun Tokugawa karena kekhawatirannya terhadap masuknya
ajaran Kristen yang dibawa oleh para pedagang, yang dinilai sebagai ancaman terhadap persatuan
negeri. Isi dari politik sakoku ini yaitu melarang orang Jepang melakukan perjalanan ke luar negeri
dan melarang kapal asing memasuki wilayah Jepang. Kebijaksanaan ini diberlakukan selama kira-kira
215 tahun sejak tahun 1639 hingga tahun 1854. Selama diberlakukannya politik sakoku itu hanya
kapal dari Belanda dan China yang dapat memasuki pelabuhan dagang Jepang di Nagasaki dan
Dezima. Dengan politik isolasi tersebut, pemerintah feodal Tokugawa merasa yakin bahwa mereka
dapat mencapai kedamaian di dalam maupun di luar wilayahnya.
Dampak dari politik isolasi adalah terdapat pelapisan sosial di masyarakat kala itu, seperti: kebijakan
yang berlaku pada masa pendahulunya yaitu Oda dan Toyotomi, sistem pelapisan yang telah
dicanangkan oleh kedua pendahulunya tersebut pada zaman Edo diketatkan kembali. Masyarakat
dibagi menjadi empat kelas sosial, yang disebut dengan Shinokosho18 yang merupakan singkatan dari
shi artinya bushi atau militer, noo artinya noomin atau petani, Koo artinya koosakunin atau tukang,
dan sho artinya shonin atau pedagang. Dan dibawah kelas ini disebut dengan eta dan hinin yang
dianggap sebagai kelas terendah yang mungkin dapat disamakan dengan kaum budak. Kelas militer
juga dibagi menjadi tiga kelas; shogun yang merupakan kelas militer teratas; lapisan berikutnya
gokenin; kemudian kelas dibawahnya disebut Asigaru. Kemudian untuk kelas petani dibagi menjadi
dua lapisan yaitu; tuan tanah yang memiliki tanah luas sendiri dan kelas petani penyekap, termaksud
petani miskin atau buruh tani. Tujuan utama ditetapkannya sistem pelapisan sosial yang ketat ini ialah
untuk melaksanakan pengawasan feodal militer secara ketat. Seseorang tidak diperbolehkan menukar
status kelasnya, sehingga pelapisan sosial ini berlaku secara turun temurun. Seseorang juga dilarang
melakukan perkawinan campuran, sehingga diskriminasi sosial sangat tajam di masyarakat Tokugawa
ini.
Sumber : Rachma Ahadina Putri dkk. 2021 Zaman Keshogunan (Shogun Kamakura, Shogun
Muromachi, dan Shogun Tokugawa) Jakarta: universitas Indraprasta Hal 9-11
C) menurut pendapat saya restorasi meji mementingkan perkembangan bagi jepang agar lebih maju
mulai dari sestem pemerintahannya,pendidikan,hingga sosial budaya sedangkan restorasi sohwa
Jepang pada saat itu sedang menghadapi berbagai kesulitan yang melanda masyarakat baik dalam hal
ekonomi, sosial maupun budaya.
D) Perang Dunia I terjadi di beberapa kawasan dunia antara lain Jerman, Perancis, Inggris, Austria-
Hongaria, Amerika Serikat, Italia, Turki Usmani, Serbia, Rusia dan Jepang pada tahun 1914-1918,
yang berpengaruh terhadap perkembangan sosial, politik, dan ekonomi dunia. Perang Dunia I
merupakan perang antar negaranegara barat yang sedang mengalami puncak kekuasaan
imperialismenya, berebut pengaruh untuk mempertahankan dan memperluas daerah jajahannya.
Ketika Inggris ikut terlibat dalam Perang Dunia 1, Jepang turut bergabung sebagai sekutu Inggris.
Pada tanggal 7 Agustus 1914, pemerintah Inggris secara resmi meminta bantuan Jepang untuk
membantu menjaga dan mengawasi wilayah di sekitaran perairan Cina dari serangan Angkatan Laut
Kekaisaran Jerman. Inggris merasa terbantu atas peran Jepang sebagai penjaga wilayah jajahan Inggris
di Asia. Pasca berakhirnya Perang Dunia I yang dimenangkan oleh sekutu, Jepang yang berkerjasama
dengan Inggris secara otomatis berada di pihak pemenang tetapi dengan berakhirnya perang tidak
membuat kondisi politik dunia dalam keadaan aman dan stabil. Banyak negara di dunia yang merasa
khawatir terhadap perang yang akan terjadi di kemudian hari dapat mengancam keamanan negara
masing-masing. Berbagai ketegangan politik pasca perang membuat beberapa negara berlomba-lomba
membangun armada militer yang kuat, termasuk Inggris dan Jepang. Dalam keadaan seperti ini, tentu
Jepang merasa bangga karena menjadi pihak pemenang dalam perang sehingga memiliki kesempatan
untuk menunjukkan dirinya sebagai penguasa Asia. Konflik yang terjadi karena proses politik yang
panjang di mana keterlibatan sipil sebagai pihak yang melakukan kontrol terhadap ‘militer’ menjadi
sangat jelas terlihat. Hal-hal yang melatarbelakangi keputusan tersebut menjadi sebuah pertanyaan
tersendiri karena dari segi kekuatan militer Jepang sejauh ini menempati posisi yang cukup tinggi
untuk sekedar ‘mempertahankan diri,’ urutan ke-7 (Globalfirepower, 2017) terkuat di dunia.
Permasalahan muncul karena perubahan terhadap pasal tersebut menjadi terkesan sebagai sebuah
upaya ‘remiliterisasi’ ketimbang ‘normalisasi’ yang dilakukan oleh pihak sipil khususnya para elit
politik di negara Jepang yang bersifat demokratis. Sedangkan sikap militer Jepang yang cukup pasif
dalam menghadapi perubahan interpretasi menimbulkan berbagai macam persepsi mengenai
dipengaruhinya lembaga politik sipil oleh militer. Penulis melihat keberadaan motif yang dapat
digunakan oleh militer Jepang untuk memengaruhi keputusan politik ini, yakni berkurangnya kontrol
sipil terhadap militer Jepang yang selama ini mengikat dengan ketat. Sumber: Edta Muhammad F dkk.
2018. Analisis Hubungan Sipil-Militer terhadap Perubahan Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2015.
JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL VOL. 7, NO. 1 / APRIL - SEPTEMBER 2018. Hlm: 35.
(online) tersedia di alamat situs: https://media.neliti.com/media/publications/277011-none-
534f64f8.pdf . Diakses pada 14 januari 2022.

Anda mungkin juga menyukai