Panduan Ramadhan JSIT
Panduan Ramadhan JSIT
Ramadhan
JSIT Indonesia
Untuk Guru dan Orangtua Siswa
Panduan
Ramadhan
JSIT Indonesia
Untuk Guru dan Orangtua Siswa
Penyusun
Divisi PAUD
Departemen Penjaminan Mutu JSIT Indonesia
Ilustrasi Sampul
JSIT Publishing
Editor dan Layout
JSIT Publishing
Cetakan 1:
April 2020
Penerbit
JSIT Publishing - JSIT Indonesia
Komp. Ruko Pondok Nurul Fikri. Jl. Tugu Raya, Tugu,
Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16451
Alhamdulillah, bersyukur kita pada Allah SWT yang telah menjaga iman, kesehatan, dan
mempertemukan kita dengan Romadhon 1441 H, khususnya ditengah-tengah wabah covid 19
yang sedang melanda dunia. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada Rasulullah
Muhammad SAW, guru terbaik ummat manusia.
Pada dasarnya tujuan Pendidikan Islam yaitu untuk menghasilkan lulusan yang mau dan mampu
menjalankan perintah Allah dan Rasulnya, mencintai bangsanya, serta memiliki keterampilan
hidup yang memadai sesuai dengan zamannya. Inilah ciri generasi yang dibutuhkan bangsa
Indonesia ke depan, yaitu masyarakat yang religius, sukses kehidupannya, serta siap menjadi
kontributor pembangunan Indonesia dan menjaga NKRI.
Untuk itu maka proses pendidikan harus dilakukan secara komprehensif, dan berkelanjutan.
Romadhon merupakan momentum yang sangat penting untuk mengokohkan peran pendidikan.
Guru, siswa, dan lingkungan belajar pada bulan Romadhon sangat kondusif, karena pada
semuanya berada pada tingkat ketaqwaan yang paling baik. Kondisi psikologis, emosional, moral,
dan spiritual yang kondusif inilah yang akan mempermudah nilaia-nilai pendidikan itu diterima
dengan cepat dan optimal. Romadhon telah “mentazkiyah” jiwa-jiwa siswa, guru, juga para
orangtua. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Untuk itu JSIT Indonesia telah menyusun buku panduan Romadhon 1441 H sbagai acuan agenda Romadhon
bagi Sekolah Islam Terpadu (SIT), yang dapat diperkaya sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.
Semoga Allah SWT mudahkan bapak ibu guru dan para orangtua untuk memberikan yang terbaik, penuh
cinta dan tulus karena Allah SWT.
M. Zahri, M.Pd
Ketua Umum JSIT Indonesia
1. Perintah Puasa
b. Hadits
“Islam di bangun di atas lima (rukun): Persaksian bahwa tidak ada yang
diibadahi dengan benar selain Allah, dan bahwasanya Muhammad
utusan Allah, Menegakan sholat, menunaikan zakat, Puasa di bulan
Ramadhan, dan haji ke baitullah al-haram bagi yang memiliki
kemampuan untuk sampai ke sana.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Abba ra. Bahwa ia
berkata:
“Ajarkanlah mereka untuk taat kepada Allah dan takut berbuat maksiat
kepada Allah serta suruhlah anak-anak kamu untuk mentaati
perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Karena hal
itu akan memelihara mereka dan kamu dari api neraka.
ISI
Rukun Islam adalah setiap ibadah yaitu sholat, puasa, zakat, dan haji.
Anak lahir dalam keadaan fitrah, karenanya mudah dibentuk sejak dini.
Rasulullah SAW bersabda;
Dari Ma’bad dari Hasan Al-Basri, beliau berkata, "Mencari ilmu pada saat
kecil seperti memahat di atas batu."
Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun. Dan pukullah
mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan
shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan
anak perempuan.
Ada contoh dari para sahabat di masa silam untuk mendidik anak-anak
mereka hingga bisa berpuasa penuh sampai waktu berbuka.
Jadi, tidak ada salahnya kalau dari dini, kita sudah membiasakan
anak-anak berpuasa. Sudah barang tentu sesuai dengan
kemampuannya. Asy Syahid Sayyid Qutb menegaskan bahwa puasa
merupakan persiapan membiasakan jiwa untuk memikul rintangan
perjalanan hidup, memantapkan akidah yang kokoh dan teguh, dan
sarana yang mulia untuk menghubungkan manusia dengan Allah
berupa kepatuhan, dan ketaatan.
NUTRISI
Anak-anak balita masih dalam proses tumbuh
kembang. Pelatihan berpuasa tidak boleh
SARAPAN
MAKAN SIANG
MAKAN MALAM
Persiapkan Hatinya
Persiapkan Fisiknya
Persiapkan Akalnya
Jangan lupa siapkan telur rebus dan susu jika waktu sahur
terlalu berdekatan dengan waktu adzan subuh.
Catatan: saat pandemi ini, dapat kita sikapi dengan cara lain
dengan tetap mencapai tujuannya.
Siapkan Hadiah
Mengkondisikan Teman
Orangtua
COvid 19
No. Kegiatan
Sekolah
Darurat
Normal
1. Tarhib ramadhan (termasuk
pembekalan orangtua tentang Melalui
Virtual
bagaimana melatih anak usia
dini berpuasa)
5. Ifthor Bersama
Dilakukan
7. Infaq tiap hari DIrumah
Saja
Orangtua
COvid 19
No. Kegiatan
Sekolah
Darurat
Normal
9. Mukhoyyam Qur'an anak dan
orangtua
Diganti
15. Bazar amal barang layak pakai dengan
kegiatan
dari wali murid dan guru “berbagi
untuk sesama”,
dengan cara
yang disesuaikan
dengan kondisi.
Orangtua
COvid 19
No. Kegiatan
Sekolah
Darurat
Normal
18. Memberikan ucapan selamat Disesuaikan
Caranya
menunaikan ibadah suci
Ramadhan/silaturahim kepada
masyarakat sekitar dinas
pendidikan, UPTD, tokoh
masyarakat dll.
Keluarga bagi anak kita, baik di rumah maupun di sekolah, adalah bagaimana
caranya para pendidik menumbuhkan suasana Baiti Jannati, dan Madrosati Jannati
bagi mereka. Keluarga tersebut dibangun di atas dasar taqwa kepada Allah. Tiangnya
takwa, tali pancangnya adalah amal shalih, dan pondasinya adalah pelaksanaan
perintahNya. Baiti Jannati dan Madrosati Jannati akan memanfaatkan bulan
Ramadhaaan untuk berdzikir, bertafakur, membaca Al Quran, meraih ketaqwaan, dan
mengikuti sunah Rasulullah saw.
Pada bulan Ramadhan, Baiti Jannati dan Madrosati Jannati akan menjadi taman
surga, dan kebun pengetahuan. Bersama para pendidik yang ikhlas, di Bulan
Ramadhan anak akan memiliki pengalaman manis untuk semakin mencintai Allah
swt, Rasulullah saw, dan Al Quran, mereka akan semakin sehat, dan semakin tebal
jiwa empatinya.
Ya Allah berkahilah kami di bulan Syaban, dan sampaikan kami pada bulan
Ramadhan, aamiin Allahummaa aamiin.
IMAN DULU
Kenalkan anak kepada Allah SWT dengan
mengamati alam raya dan memikirkan
nikmat-nikmatNya. Jundub bin Junadah berkata,
“Dahulu kami telah bersama nabi sejak kami masih
remaja mendekati usia balig. Kami mempelajari
iman sebelum mempelajari Al-Qur’an dan
kemudian kami mempelajari Al-Qur’an sehingga
iman kami bertambah dengan mempelajari
Al-Qur’an tersebut.” (HR.Ibnu Majah)
ALLAH AR RAHMAN
Pengenalan Iman pertama haruslah membuat
anak Cinta kepada Allah. Misal "Allah sayang sama
anak yang berpuasa". Dengan begitu, anak akan
lebih optimis, menunjukkan rasa bersyukur, dan
lebih termotivasi untuk beribadah. Sebaliknya,
menakut-nakuti anak dengan kemurkaan Allah
Swt akan membuat anak mudah putus asa dan
terpuruk dengan rasa bersalah.
TUNJUKKAN CINTA
Orang tua wajib menunjukkan kasih sayang
kepada anak. Hal yang tidak sejalan jika orang tua
memperkenalkan tentang kasih sayang Allah Swt
tetapi anak tidak dapat melihat dan meneladani
kasih sayang tersebut dari orang tua. Rasulullah
Saw bersabda : "Barang siapa yang tidak
menyayangi, niscaya dia tidak akan di sayangi.”
(HR. Muslim)
NO IMBALAN DIAWAL
Dalam mengajarkan ibadah kepada anak, hindari
memberitahukan imbalan kepada anak di awal.
Seperti “kalau adek puasanya full, nanti ayah
kasih tas sekolah baru!”.
Sebaiknya, berikan imbalan di akhir tanpa
memberitahukannya. Kemudian saat orang tua
memberikan apresiasi melalui hadiah, tekankan
juga bahwa hadiah tersebut adalah rezeki dari
Allah Swt.
SABAR
Dalam membiasakan anak beribadah, orang tua
perlu bersabar. Karenanya mengajarkan ibadah
perlu dilakukan sejak dini agar proses pendidikan
dapat dilakukan secara bertahap. Allah Swt
berfirman: "Dan perintahkanlah kepada
keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya." (QS. Thaha: 132)
BISMILLAH
1 2 3 4 5
SEMANGAT
6 7 8 9 10
11 12 13 14 15
PASTI BISA
16 17 18 19 20
21 22 23 24 25
SEDIKIT LAGI ALHAMDULILLAH
26 27 28 29 30
23 Panduan Ramadhan TK Islam Terpadu JSIT Indonesia
Ramadhan ceriaku Tahun
MENGENALKAN RAMADHAN
PENTINGYA NIAT
Melalui pelafalan niat berpuasa, orang tua bisa hari
menyisipkan pelajaran mengenai niat sebagai asas dari
setiap amalan. ke-2
KEUTAMAAN BERSAHUR
Orang tua dapat menjelaskan hadits tentang keutamaan hari
makan sahur dan manfaatnya untuk kesehatan. ke-4
MENAHAN AMARAH
Ajarkan anak bahwa di samping menahan diri untuk tidak hari
makan dan minum, kita juga tidak boleh
mengekspresikan kemarahan.
ke-10
PENTINGNYA BERSYUKUR
Ajarkan anak untuk mensyukuri nikmat Allah Swt melalui hari
doa berbuka. ke-14
KEJUJURAN
hari Beritahu anak bahwa puasa juga melatih kejujuran, di
ke-15 mana saat hanya Allah Swt yang tahu bahwa anak
benar-benar berpuasa atau tidak.
SIFAT MALU
Ajarkan sifat malu sebagai adab kepada anak untuk tidak hari
makan di depan orang berpuasa. ke-16
SHALAT WITIR
Orang tua dapat menjelaskan tata acara shalat witir dan hari
keutamaannya. ke-20
LAILATUL QADR
hari Orang tua dapat menceritakan keutamaan malam lailatul
ke-21 qadr untuk memotivasi anak agar tetap semangat
beribadah di 10 hari terakhir.
I’TIKAF
hari Ajarkan anak apa itu itikaf, dan bila memungkinkan ajak
ke-23 anak ke masjid untuk membuatnya merasakan
pengalaman beri’tikaf.
PINTU AR-RAYYAN
Orang tua dapat mengapresiasi usaha anak untuk hari
berpuasa dengan menceritakan mengenai hadits “pintu
ar-rayyan”.
ke-24
PUASA SYAWAL
Ceritakan kepada anak keutamaan Puasa Syawal. hari
Kenalkan pula macam puasa Sunnah selain puasa wajib
Ramadhan.
ke-26
PENTINGNYA SILATURAHIM
Kenalkan anak tradisi bersilaturahim yang sangat hari
dianjurkan dalam Islam. ke-28
REFLEKSI BERSAMA
Pada malam 'Id, sempatkan untuk berefleksi bersama
anak, sampaikan bahwa orang tua bangga karena anak
telah berusaha untuk mengisi bulan Ramadhan dengan hari
aktivitas yang bermanfaat. Tekankan bahwa setelah ke-30
Ramadhan orang tua dan anak akan tetap berkomitmen
membangun kebiasaan baik bersama.