Anda di halaman 1dari 21

HIJ

MIND

MAKNA
REJEKI
Pengantar
nBanyak orang memahami bahwa rezeki itu diperoleh dari hasil
usahanya sendiri.
nJika orang bekerja keras kemudian menerima gaji, hal itu
dianggap dari hasil usahanya.
nPedagang yang memperoleh keuntungan, dianggap karena hasil
usahanya.
nDokter yang menerima upah kerena mengobati pasiennya,
dianggap upah itu datang dari dirinya.
Sebagian lagi memahami bahwa

Manusia tidak perlu


Rejeki itu datangnya Manusia cukup hanya
bersusah-payah
dari Allah semata. pasrah pada Allah.
dalam mencari
Bagaimana Sebenarnya?
Benarkah Penyebab datangnya rezeki itu atas usaha kita ?
atau kita hanya menunggu saja karena Rezeki sudah dijamin Allah?

Marilah kita melihat faktanya secara lebih mendalam


Rezeki Ada 2 Aspek
Al-Haal Al Asbab
lKondisi/keadaan yang lBersifat kausalitas (sebab-akibat)
biasanya dapat
mendatangkan rizki lBersifat pasti

lBersifat tidak pasti lBerada di wilayah yg menguasai


manusia
lWilayah yang diusahakan
manusia lMembutuhkan dalil yang bersifat
pasti
HIJ Berarti Merujuk Pada Al Qur'an
MIND

Al Asbab (Sebab Turunnya)

Dalil harus qath'i (pasti)

baik qoth’i tsubut (sumber) maupun qoth’i


dilalah (penunjukan)

Jadi sebab datangnya rizki itu hanya dari


Allah SWT
REZEKI
MENGUASAI MANUSIA DIKUASAI MANUSIA

Berasal dari Allah Berasal dari manusia

Qadhla Allah Hasil Usaha Manusia

Tidak Dihisab Akan Dihisab


ALLAH SWT

AL ASBAB

REZEKI
USAHA
SESUAI AL HAAL USAHA TIDAK TANPA
SYARIAT SESUAI SYARIAT USAHA

BISA BISA BISA BISA BISA BISA


DAPAT TIDAK DAPAT TIDAK DAPAT TIDAK

HARTA HARTA HARTA


HALAL HARAM HALAL

AMALNYA AMALNYA
AMALNYA TIDAK
BERNILAI BERNILAI
BERNILAI
PAHALA DOSA
PEMAHAMAN REZEKI DALAM 2 LINGKARAN MANUSIA
TAWAKKAL SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH IKHTIAR

MENGUASAI
MANUSIA

PENYANGGA

DIKUASAI
MANUSIA
So, Apa Yang Harus Kita Lakukan?

Memiliki keyakinan yang mendalam akan rezeki Allah.

Senantiasa berpegang teguh pada hukum Syara'

Manusia harus terikat pada sebab-sebab kepemilikan bukan


sebab-sebab datangnya rezeki.
Terikat pada sunnatullah (hukum sebab - akibat)
Senantiasa berdo'a ( Allah Maha Pemberi & Maha
Penolong)
MAKNA REZEKI
Semuanya tetap
Rejeki tidak sama disebut sebagai
dengan kepemilikan rezeki

Untuk
Rejeki (razaqa) itu
memperolehnya
bermakna A’tha =
bisa lewat jalan
pemberian
yang halal, juga bisa
dari jalan haram
Fungsi Memahami Konsep Rejeki
Menjadikan kita :

Selalu optimis (karena dijamin Allah).

Selalu terikat dengan hukum syara’


(karena jumlah tidak ada hubungannya
dengan cara yang dipakai).
Tidak menghalalkan segala cara dalam
mencari rezeki.

Tidak takut menolak rezeki yang datang dengan


cara yang haram.

Tidak mudah putus asa jika gagal dalam


berusaha

Membuat kita tidak takut berjuang untuk


Islam
Kita Berada di Zaman Riba Merajalela
َ‫ىليع َيَيِتْأَي ل‬ ‫سَبقين ٌ ي يَ يَ اأال ٌ ي يَ زَ أا تّ نْ تِ َي تقبيع اي يٌ يا ز‬
‫نَ سَّل أ‬
‫نل ي‬ ِ ‫َنقيَن َيِ ت نَ تَ َي تِ ْي يا تَ أ‬
‫ِقي أنب أُ أا تَ ٌ ي ي‬
‫ن‬

“Akan datang pada manusia suatu zaman ketika tidak tersisa


seorangpun kecuali pasti akan memakan riba, yang tidak
memakan ribapun ketika itu tetap akan terkena debu(riba)nya.”

(HR. Ibnu Majah, An Nasa’i & Abu Dawud)


Mengapa umat islam banyak
terlibat riba ?
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba.
(QS. Al Baqarah 275)
Ancaman Allah bagi pelaku riba
"Satu dirham uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan
sadar, jauh lebih dahsyah dari pada 36 wanita pezina”. (HR. Ahmad).

"Riba itu terdiri dari 73 pintu. Pintu yang paling ringan seperti seorang
laki-laki menikahi ibunya sendiri”. (HR. Ibnu Majah dan Al-hakim).
“Riba itu mempunyai 70 pintu dosa, sedang yang paling ringan seperti
seorang laki-laki yang menzinai ibunya kandungnya”. (HR. Ibn Majah, Al
Baihaqi, Ibn Abi Syaibah dan Abi Dunya).

“Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan!’ Mereka bertanya,’apa


itu?’ Sabda Nabi,’Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah
kecuali dgn alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak
yatim, lari dari peperangan, dan menuduh zina kepada wanita mukmin
yang baik- baik.” (HR Bukhari)
HIJ
MIND

‬” ... Orang yang kembali


Ancaman Yang (mengambil riba), Maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka;
Paling Berat: mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-
Baqarah: 275)
APAKAH RIBA ITU?

Riba secara bahasa: Riba menurut istilah syari’ah :


tambahan (ziyadah) setiap tambahan bagi salah satu
pihak yang berakad dalam akad
pertukaran, tanpa ada pengganti,
atau riba adalah tambahan
sebagai pengganti dari waktu”.
(Abdul Aziz al-Khayyath, Asy-
Syarikat, 2/168)
ADA 2 MACAM RIBA

•Riba fadhl : tambahan pada akad pertukaran antara barang-


barang ribawi tanpa memberikan pengganti. Contoh : kurma
kualitas bagus 1 kg ditukar kurma kualitas sedang 2 kg. Kelebihan
kurma sedang 1 kg ini yang disebut riba fadhl

•Riba nasi’ah : tambahan yang diberikan sebagai pengganti dari


waktu (tempo) Contoh : meminjam uang 100rb di bulan Januari,
mengembalikan di bulan februari menjadi 110rb.
KESIMPULAN
Bunga pada transaksi yang lain juga
termasuk Riba Nasi`ah yang haram, misal :

1. Bunga di pegadaian
Bunga bank (interest,
fawa`idul bunuk) adalah 2. Bunga di asuransi
bentuk modern riba
nasi`ah. 3. Bunga di koperasi

4. Bunga utang di luar negeri

5. Bunga di dalam negeri

6. Bunga di rentenir
Bagaimana Jika Sudah
Terlanjur?

‬”Orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan


dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil
riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 275)

Anda mungkin juga menyukai