Anda di halaman 1dari 8

PELAJARAN:PPKN

TUGAS:PEGEERTIA PANCASILA
NAMA:IQBAL.AR
Pancasila Dalam lintas Waktu :
Pemahaman dan Pengalamannya
“Aku tidak mengatakan, bahwa aku
menciptakan Pancasila, apa yang ku
kerjakan hanyalah menggali jauh ke
dalam bumi kami,tradisi-tradisi kami
sendiri, dan aku menemukan lima butir
mutiara yang indah” Ungakp bapak
Presiden pertama Indonesia yaitu
bapak Ir. Soekarno.
Dari kalimat bung Karno di atas dapat
di artikan bahwa Pancasila itu tidak
lahir dengan datangnya sendiri, tetapi
Pancasila itu lahir dari keringat dan
tetesan air mata para pejuang
kemerdekaan Indonesia dari jajahan
bangsa asing.
Pancasila merupakan dasar tatanan
negara Indonesia bisa disebut juga
sebagai dasar hukum negara bangsa
Indonesia. Pancasila adalah suatu
ideologi yang dipegang erat bangsa
Indonesia. Istilah Pancasila
diperkenalkan oleh sosok Bung Karno
saat sidang BPUPKI.
Penegasan tentang Pancasila sebagai
dasar negara telah disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar tahun 1945
alinea IV. Untuk itu, sudah menjadi
kewajiban bagi seluruh warga negara
Indonesia untuk menjunjung tinggi
Pancasila dan menjadikan Pancasila
sebagai pedoman dalam berperilaku
sehari-hari.
Pancasila itu tidah hanya sekedar
simbol persatuan dan kebanggaan
bangsa Indonesia. Tapi Pancasila itu
adalah acuan kehidupan, berbangsa
dan bernegara seluruh masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, kita wajib
mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Tingkah
laku sehari-hari kita harus
mencerminkan nilai-nilai luhur
Pancasila. Untuk mengamalkan
Pancasila kita tidak harus menjadi
aparat negara. Kita juga tidak harus
menjadi tentara dan mengangkat
senjata. Kita dapat mengamalkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
Perlu di ketahui bahwa Istilah Pancasila
itu tidak hanya milik pemerintah,
Pancasila itu tidah hanya milik para
golongan-golongan tertentu, tetapi
Pancasila itu ialah milik semua warga
negara Indonesia yang mampu
merangkul suku, agama, ras, adat dan
antar golongan ( SARA) tanpa
menyembelih hak asasi kelompok
tertentu.
Permasalahan
Indonesia selaku negara multi etnis dan
agama, ternyata masih menghadapi
persoalan intoleransi yang cukup tinggi.
Belakangan ini, semangat toleransi dan
kebhinekaan dalam bingkai ideologi
Pancasila terus mengalami sebuah
degradasi yang cukup dratis di
kalangan masyarakat bangsa Indonesia
terlebih khusus pada kalangan kaum
muda.Banyaknya perubahan-
perubahan yang terjadi sejak era
reformasi bergulir, dan telah terjadinya
deficit pengetahuan terkait Pancasila.
Pasalnya, seluruh struktur dan
bangunan yang mengimplementasikan
pancasila ada yang di hapuskan.
Sebagai contoh nyata yang penulis
ketahui, dari sudut pandang bapak
silverius yaitu tentang BP7,
mengemukaan adanya beberapa
undang-undang yang mengatur itu dan
sejumlah TAP banyak yang di terapkan
kembali. Perkiraan bapak silverius ada
sebanyak 100 juta pemuda dan sekitar
19 tahun yang tuna akan Pancasila itu
sendiri.
Banyak masyarakat yang hanya
mengetahui Pancasila itu dari sisi
luarnya, tanpa memaknai apa
sebetulnya tujuan dibentuknya
pancasila itu. Masyarakat menganggap
itu hanya sebatas tugas hafalan
terutama bagi kaum pelajar. Perlu kita
ketahui bahwasanya Pancasila itu tidah
hanya sebatas hafalan dan
pemahaman saja, tetapi perlu ada
pembuktian atau penerapan yang
sesuai dengan butir-butir dari sila
pertama samap butir sila ke lima.
Sehingga tidak heran sebagian besar
masyarakat dan orang muda bangsa ini
cepat terpengaruh dengan masuknya
ideologi-ideologi yang berasal dari luar.
Dan yang lebih parahnya lagi, ideologi-
ideologi tersebut secara terang-
terangan mengatakan anti terhadap
Pancasila dan semangat kebhinekaan
yang sudah beratusan tahun tertanam
dalam kepribadian dan kebudayaan
masyarakat Indonesia.
Solusi
Melihat kenyataan ini, maka penulis
mengharapkan adanya penanaman
nilai-nilai Pancasila, dan sudah
semestinya mengfokuskan dan
mengakomodasi kelompok generasi
millenial dengan sebuah formulasi atau
metode-metode pembelajaran yang
relevan dengan perkembangan
kecanggihan teknologi saat ini.
Sehingga, generasi milenial ini tidak
bersifat partisipan dengan
pembelajaran nilai-nilai Pancasila dan
bersikap kritis terhadap pengaruh
ideologi-ideologi radikal serta sikap-
sikap intoleran.
Pancasila harus bisa dijadikan
pegangan dan prinsip hidup generasi
millenial Indonesia dalam menghadapi
derasnya kemajuan teknologi modern
saat ini. Generasi millenial harus
mampu mengamalkan Pancasila,
bhineka tunggal ika dan nilai-nilai
toleransi bangsa Indonesia agar tetap
eksis dan berdiri kokoh.
Jadikan Pancasila itu sebagai orientasi
dasar bagi seluruh masyarakat
Indonesia terutama kaum muda, jadikan
Pancasila itu sebagai pedoman hidup
bernegara, dan jadikan Pancasila itu
sebagai tonggak Pemersatu Bangsa
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai