(ASABRI)
Disusun Oleh :
Dosen :
Abdul Rahmat, SE, MM
PENDAHULUAN
Korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran atau tindak pidana yang dilakukan oleh
seseorang atau suatu organisasi yang dipercayakan dalam suatu jabatan kekuasaan, untuk
pribadi seseorang. Korupsi dapat melibatkan banyak kegiatan yang meliputi penyuapan,
penjualan pengaruh dan penggelapan dan mungkin juga melibatkan praktik yang legal di
banyak negara. Korupsi politik terjadi ketika pejabat atau pegawai pemerintah lainnya
bertindak dengan kapasitas resmi untuk keuntungan pribadi. Korupsi paling umum terjadi di
kleptokrasi, oligarki, negara-narkoba, dan negara bagian mafia. Data terbaru menunjukkan
korupsi sedang meningkat. Setiap negara mengalokasikan sumber daya domestik untuk
dilakukan dalam rangka melawan korupsi seringkali dirangkum dalam istilah anti-korupsi.
Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang merajalela di tanah air selama ini tidak saja
merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara, tetapi juga telah merupakan
dan kelangsungan pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Tipikor tidak lagi dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa, tetapi telah menjadi kejahatan
luar biasa. Metode konvensional yang selama ini digunakan terbukti tidak bisa menyelesaikan
persoalan korupsi yang ada di masyarakat, maka penanganannya pun juga harus
PEMBAHASAN
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN
Jakpus). Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) telah melayangkan tuntutan bagi B****
T***********. B**** T*********** dituntut hukuman mati oleh jaksa karena merugikan
keuangan negara Rp 22,788 triliun terkait dugaan korupsi pengelolaan dana PT Asabri
(Persero). Selain itu, jaksa menyebut B***** terbukti melakukan korupsi bersama-sama
dengan terdakwa lain dan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dalam kasus ini,
lain. Di antaranya, Direktur Utama PT Asabri periode Maret 2016–Juli 2020 Letjen Purn
S**** W*******, Dirut PT Asabri 2012–Maret 2016 Mayjen Purn A**** R********
D*****. Kemudian, Direktur Investasi dan Keuangan PT Asabri Juli 2014–Agustus 2019
H*** S******* dan Dirut PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) L***** P*********. Lalu,
Direktur PT Jakarta Emiten Investor Relation J***** S******, Presiden Komisaris PT Trada
Alam Minera H*** H******, serta Direktur Investasi dan Keuangan PT Asabri periode
2012–Juni 2014, B****** E*******. Selain itu, terdapat satu terdakwa yakni, Kepala Divisi
Investasi PT Asabri (Persero) periode 1 Juli 2012-29 Desember 2016 I**** W********
B***** S****** . Namun, I***** sudah meninggal dunia pada 31 Juli 2021.
mengklaim telah memberikan keuntungan kepada PT Asabri atas pengelolaan keuangan dan
dana investasi tersebut. Ia balik menuding jaksa tidak mempertimbangkan usaha yang telah
dengan Rp 5.516.200.000 yang memiliki nilai ekonomi, justru dituntut atas dosa-dosa yang
dilakukan oleh internal PT Asabri," kata B**** T*********** dalam sidang di Pengadilan
2.2 PENGAITAN
terdakwa lain dan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Hal ini
hukuman mati oleh jaksa karena merugikan keuangan negara Rp 22,788 triliun terkait
b. Pelanggaran etika
Sudah jelas etika yang dilanggar oleh PT ASABRI adalah korupsi dan
penyalah gunaan kekuasaan. Korupsi jelas menjadi hal tabu yang dikecam di berbagai
belahan di dunia ini dan diberbagai tingkat birokrasi. Korupsi adalah buah dari
kekuasaan yang digunakan dengan tidak bertanggung jawab. Apa yang dilakukan
yang seharusnya dikelola dalam investasi yang baik dan jujur. Lebih
parah lagi, keuntungan yang diperoleh dari praktik jual-beli saham yang tidak jujur
tersebut diambil menjadimilik pribadi. Tersirat juga bahwa ada tekanan terhadap
karyawan-karyawannya karena selama lebih dari lima tahun tidak ada laporan apa-apa
terkait apa yang telah dilakukan oleh pejabat nya atau mungkin praktik korupsinya
Hukum Islam menyebut tindakan korupsi dengan istilah jarimah atau jinayah.
Kedua istilah ini mempunyai pengertian yang sama, yaitu perbuatan yang dilarang
hukum Islam, baik perbuatan itu mengenai jiwa, harta, atau lainnya.
dapat dilihat dalam beberapa ayat dalam Al-Qur'an. Terdapat ayat yang menyebutkan
bahwa dilarang makan harta sesama dengan jalan batil. Dan larangan tentang
ام ِالَى بِ َه ْۤا َوتُدْلُ ْوا طِ ِلا ْل َبا بِا بَ ْينَكُ ْام لَـكُ ْام ا َ ْم َوا ت َأْكُلُ ْۤ ْوا َو َلا
ِن فَ ِر ْيقًا ِلت َأْکُلُ ْوا ْال ُحـ َّک ِا
ل ا َ ْم َوا م ْا ْنـت ُ ْام َوا َ ثْ ِما ْ ِا
ل ِبا ِِس النَّا ِا
ت َ ْعلَ ُم ْونَا
Artinya: Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan
(janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar
kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu
mengetahui.
d. Perspektif Menurut Ilmuan Mengenai Korupsi
1. Jeremy Pope
Sebagai aktivis dari New Zeland, Jeremy Pope, mengartikan korupsi sebagai
perilaku yang dilakukan oleh pejabat, yang secara tidak wajar dan tidak sah membuat
wewenangnya
2. Guy Benveniste
3. Graham Brooks
atas dasar kesalahan atau kelalaian melakukan tugas yang diketahuinya sebagai suatu
kewajiban. Sehingga tindakan ini merujuk pada sesuatu yang tidak menguntungkan
4. Haryatmoko
definisi korupsi adalah upaya campur tangan menggunakan kemampuan yang didapat
5. Robert Klitgaard
Menurut Robert Klitgaard, pengertian korupsi dilihat dari perspektif
administrasi negara. Korupsi adalah suatu tingkah laku yang menyimpang dari tugas-
tugas resmi jabatan di suatu negara. Tindakan tersebut termasuk hal yang memperoleh
keuntungan, status, dan uang untuk diri pribadidan melanggar aturan pelaksanaan
yanga ada.
6. Gunnar Myrdal
7. Mubyarto
keabsahan (legitimasi) pemerintah di mata generasi muda, kaum elit terdidik, dan
pegawai pemerintahan.
pelanggaran norma, tugas, serta kesejahteraan umum melalui metode pencurian dan
penipuan. Titik penting yang diletakkan dalam definisi tersebut mencakup dua jenis
9. Hafidhuddin
Islam, bahwa korupsi merupakan perbuatan fasad atau merusak tatanan kehidupan
sehingga pelakunya dikategorikan melakukan jinayah kubro (dosa besar). Korupsi ini
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kasus yang terjadi atas PT Asabri sebesar 22,8 T kami dapat mengetahui
bahwa telah terjadi adanya pelanggaran kode etik profesi akuntansi. Dengan dugaan
keterlibatan akuntan publik terhadap kasus korupsi. Dari pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa :
yang tidak sesuai dengan prosedur seharusnya. Ketidak jujuran hasil penipuan laporan
keuangn adalah salah satu pelanggaran Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi
(ABET) kode etik atas dasar prinsip yang berbunyi "Bersikap jujur dan tidak memihak,
dan melayani dengan kesetiaan masyarakat, petinggi mereka dan klien". Dalam hal ini
konsultan perencana tidak bertindak jujur tidak menunjukan hasil yang sebenarnya karena
pada Direktur Utama Asabri dengan menawarkan 18 persen saham PT Harvest Time yang
Setelah dilakukannya pemeriksaan oleh BPK, Wiracipta tidak pernah memiliki 18 persen
pribadi. Pelanggaran yang seperti inti bisa dikategorikan dalam tindak pidana korupsi.
Majelis Hakim tindak pidana Korupsi menjatuhkan vonis maksimal bagi terdakwa kasus
dugaan korupsi pengelolaan dana PT Asabri yaitu para terdakwa divonis 15- 20 tahun
penjara.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6975355/9-pengertian-korupsi-menurut-
para-ahli-dari-aktivis-barat-perspektif-islam
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6499274/korupsi-dalam-pandangan-
islam-perbuatan-buruk-yang-merugikan-orang-lain
https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/etika-bisnis/analisis-
pelanggaran-etika-dalam-perusahaan-kelompok-11/39606663
https://www.kompasiana.com/desinovitasari8479/62d323ec6e7f0146a37fce74/pelang
garan-etika-profesi-pada-pt-asabri?page=all#section1
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/12/10582381/perjalanan-kasus-korupsi-
asabri-dengan-terdakwa-benny-tjokrosaputro-divonis