Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Ilham Diliminata
Nim : 170200538
Tugas Hukum Perikatan (B)

RINGKASAN/RESUME TENTANG MATERI HUKUM PERIKATAN BERKAITAN


DENGAN PASAL 1315, 1318, DAN 1340 KUHPERDATA

 PASAL 1315 :

Salah satu asas perjanjian adalah asas kebebasan berkontrak. Ini berarti seseorang
bebas untuk membuat perjanjian dan mengikatkan diri dengan siapapun, asal tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kesusilaan dan ketertiban umum.
Asas kebebasan berkontrak tersebut dibatasi oleh Pasal 1315 KUH Perdata yang
menentukan:

“Pada umumnya seseorang tidak dapat mengadakan perikatan atau perjanjian selain
untuk dirinya sendiri.”

Pasal 1315 KUH Perdata tersebut mengandung pengertian bahwa para pihak tidak
boleh mempunyai tujuan untuk atau mengikutsertakan orang lain atau mengikat pihak
ketiga selain daripada mereka sendiri. Intinya, suatu perjanjian hanya berlaku dan
mengikat para pihak yang membuatnya. Hal ini kemudian dipertegas dalam Pasal 1340
KUH Perdata. Ketentuan inilah yang dikenal dengan asas perjanjian bersifat tertutup.

 PASAL 1318 : (Subyek perjanjian yang diperluas)

Pasal 1318 KUH Perdata berisi ketentuan yang memperluas daya kerja perjanjian
terhadap ahli waris dan orang-orang yang memperoleh hak dari para pihak:

“Jika seorang minta diperjanjikan sesuatu hal, maka dianggap bahwa itu adalah untuk
ahli warisnya dan orang-orang yang memperoleh hak daripadanya, kecuali jika dengan
tegas ditetapkan atau dapat disimpulkan dari sifat perjanjian, bahwa tidak sedemikian
maksudnya.”

Hak yang diperoleh ahli waris sejalan dengan ketentuan Pasal 833 ayat (1) KUH
Perdata yang menentukan bahwa segenap ahli waris dengan sendirinya karena hukum
memperoleh hak milik atas segala barang, segala hak, dan segala piutang si yang
meninggal. Sedangkan terhadap keuntungan yang diperoleh orang lain, dapat
dikelompokkan ke dalam dua alas hak, yaitu:

a. Titel umum (alas hak umum), yaitu perolehan seluruh kekayaan dari pemilik
sebelumnya. Titel umum dapat terjadi karena warisan dan percampuran harta benda
perkawinan.
b. Titel khusus (alas hak khusus), yaitu perolehan suatu benda tertentu berdasarkan titel
tertentu, misalnya karena jual beli.Contohnya, A membeli sebuah mobil baru dari B
dengan perjanjian servis gratis selama 5 tahun. Pada tahun kedua A menjual mobil
tersebut kepada C. Dalam hal ini C masih berhak untuk menikmati servis gratis.

 PASAL 1340 :

Pasal 1340 KUH Perdata berbunyi :

1. Suatu perjanjian hanya berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya.


2. Suatu perjanjian tidak dapat membawa rugi kepada pihak-pihak ketiga, tak dapat
pihak ketiga mendapat manfaat karenanya, selain dalam hal yang diatur dalam pasal
1317.

Ketentuan pasal 1340 KUH Perdata tersebut, menegaskan lagi asas kepribadian suatu
perjanjian sebagaimana dikemukakan oleh pasal 1315 KUH Perdata tersebut di atas,
dengan menyebutkan janji untuk pihak ketiga sebagai satu-satunya kemungkinan bagi
seorang pihak ketiga untuk memperoleh sesuatu manfaat dari suatu perjanjian. Selain itu,
pada asasnya setiap orang bebas untuk mengadakan perjanjian-perjanjian atau melakukan
perbuatan-perbuatan hukum apa saja yang dikehendakinya dan orang lain tidak dapat
mencampuri ataupun menghalang-halangi perbuatan-perbuatannya tersebut.

Ketentuan pasal 1340 ayat 2 KUH Perdata tersebut di atas, suatu perjanjian tidak
boleh merugikan maupun menguntungkan pihak ketiga. Jadi suatu perjanjian pada
asasnya tidak boleh menimbulkan hak maupun kewajiban terhadap pihak ketiga, kecuali
jika dibuat suatu janji bagi kepentingan pihak ketiga. Janji bagi kepentingan pihak ketiga
adalah suatu janji yang oleh para pihak dituangkan dalam suatu persetujuan atau
perjanjian, di mana ditentukan bahwa pihak ketiga akan mendapatkan hak atas suatu
prestasi. Misalnya, pada perjanjian tentang asuransi jiwa dan perjanjian pemberian
konsensi.

Anda mungkin juga menyukai