Anda di halaman 1dari 11

Menyebarkan pemahaman

Merdeka Belajar
By: Selamat Royko Simamora
TOPIK

01 02
Mengenal dan Mendidik dan
memahami diri mengajar
sebagai pendidik

BORCELLE
03 04 05
Mendampingi Mendidik dan Pendidik yang
murid dengan melatih mengentar
utuh dan kecerdasan budi keselamatan dan
menyeluruh pekerti kebahagiaan
Mengenal dan memahami diri
sebagai pendidik

Apa Peran saya sebagai pendidik ?


Pendidik adalah orang dewasa yang
bertanggung jawab memberikan pertolongan
kepada anak didik dalam perkembangan baik
jasmani maupun rohaninya

Peran seorang pendidik sesuai Undang-


undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang guru
dan dosen adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi siswa pada Pendidikan
anak usia dini melalui jalur formal Pendidikan
dasar dan Pendidikan menengah. Maka, peran
pendidik (Guru) tidak lagi sebatas pengajar,
tapi selaras dengan konsep Ing ngarso sung
tulodo, Ing madyo mangun karsa, dan Tut
wuri handayani.
MENDIDIK DAN Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan
Nasional Indonesia) menjelaskan tentang
MENGAJAR pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata
adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun
pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka
itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
kata ini mempunyai arti proses atau cara atau
anggota masyarakat dapatlah mencapai
perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
Presentation and
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
Sharing
.Pendidikan adalah usaha sadar untuk
usaha mendewasakan manusia melalui upaya
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
pengajaran dan pelatihan.
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi
Review
peranannya and yang akan datang.
di masa
Editing
Pengajaran merupakan proses, perbuatan cara
mengajar atau mengajarkan perihal mengajar,
segala sesuatu mengenai mengajar, peringatan
“tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau
dilihatnya”. Pengajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan guru dalam menyampaikan
pengetahuan kepada siswa.
MENDAMPINGI MURID DENGAN
UTUH DAN MENYELURUH
Menyadari keunikan setiap dan semua murid merupakan
satu hal. Bagaimana penerapan kelas yang memfasilitasi
setiap kodrat individu merupakan hal lainnya. Pendidikan
seyogyanya bukan sesuatu yang rigid dan pakem.
Penyesuaian sesuai konteks merupakan pendekatan
yang perlu kita usahakan setiap waktunya sebagai
pendidik. Di modul ini Ibu/ Bapak akan bersama-sama
memahami bagaimana pendidikan yang selalu
mengupayakan perubahan perbaikan dan merangkul
bakat dan keunikan setiap individu.
KODRAT INDIVIDU

KODRAT KODRAT ALAM KODRAT ZAMAN


KEADAAN

BAGIAN YANG LINGKUNGAN DIMANA PENDIDIKAN


TIDAK DAPAT ANAK BERADA. MENEKANKAN
DAMLAM PROSES
DIPISAHKAN DARI KEMAMPUAN ANAK
PEMBELAJARAN
DASAR PENDIDIKAN ,PENDIDIK HARUS SESUAI DENGAN
SEORANG MURID MEMPERHATIAN PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN DIMANA ZAMAN
TEMPAT TINGGAL ANAK
DAN MENYESUAIKAN
ADAT DAN BUDAYA
LOKAL
MENDIDIK DAN MELATIH
KECERDASAN BUDI PEKERTI
Budi pekerti atau yang disebut watak diartikan sebagai bulatnya jiwa manusia yang merupakan
hasildari bersatunya gerak pikiran perasaan dan kehendakatau kemauan sehingga menimbulkan suatu
tenaga budi. Pekerti juga dapat dimaknai sebagai perpaduan antara cipta kognitif dan rasa afektif
sehingga menghasilkan karsa psikomotorik.
Menurut Ki Hajar Dewantara "Budi pekerti adalah kemampuan kodrat manusia atau individu yang
berkaitan dengan bagian biologis dan berperan menentukan karakter seseorang"
Maka sebagai pendidik, perlu memahami kodrat tersebut dan mendampingi tumbuh kembangnya
kecakapan budi pekerti anak didik dalam proses pembelajaran. Maka berikut ini adalah beberapa ciri
dari orang yang memiliki budi pekerti, yaitu:

1. Beriman

Orang yang berbudi pekerti, dapat dikenali dari sikap dan perilaku yang menunjukkan kepatuhan
dalam mengikuti perintah dan menjauhi larangan agama.
2. Jujur

Jujur adalah sifat yang menunjukkan kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan. Seseorang
dikatakan jujur jika sikap dan perilakunya sesuai dengan yang sebenar-benarnya, apa adanya, tidak
ada kebohongan.
3. Bertanggung jawab
Dll.
ebagai guru/pendidik, sudah barang tentu kita akan menemukan beragam watak di kelas. Kita
berperan menemani proses belajar anak didik, mendampingi tumbuhnya kecerdasan akal dan pikiran.
Hal lain yang juga kita lakukan adalah membantu siswa menemukan budi pekerti atau akhlak baiknya.
Hal lain yang dapat dilakukan guru adalah menggali potensi kecerdasan budi pekerti yang ada dalam
diri siswa. Mereka harus dilatih agar berani berpendapat, mengasah perasaan dan perilaku,
memunculkan kehendak. Dengan demikian, pendidik mampu memahami kodrat siswa sebagai
individu yang sadar mampu memikirkan, memahami, merasakan, berempati, berkehendak, dan
bertindak.
PENDIDIK YANG MENGENTAR
KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAAN

Ketika orang tua mengantar dan menyerahkan anak ke sekola


h, mereka berharap bahwa di tangan guru (Pihak sekolah) anaknya
akan mendapatkan berbagai jenis ilmu pengetahuan. Sekolah
dianggap sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab penuh
terhadap pendidikan anak mereka. Maka ketika anak bermasalah atau
tidak mampu meraih prestasi seperti harapan orang tua, tudingan
diarahkan ke pihak sekolah. Sebaliknya, sering juga kita dengan jika
anak berprestasi, ada kecenderungan orang tua mengklaim bahwa si
anak memang sudah memiliki “Gen pintar” dari orang tuanya
Fungsi pendidikan untuk mengantarkan siswa selamat dan bahagia.
Ketika guru menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah
saja, maka ada kemungkinan suasana belajar tertib, tanpa gangguan
suara lainnya.
Sebagai pendidik, sebaiknya tidak hanya memberikan pengetahuan
dan informasi saja. Pendidik juga harus memberikan pemahaman
tentang fungsi dan kegunaan materi pelajaran dalam kehidupan.
Disamping itu, pendidik juga sebaiknya mampu memahami dan
mengenali kekuatan kodrat anak.
PENDIDIK YANG MENGENTAR
KESELAMATAN DAN
KEBAHAGIAAN

Jika harapan ini terwujud, maka fungsi Pendidikan akan berjalan


sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara.
Untuk itu, maka kita sebagai pendidik harus memahami beberapa
hal, yaitu:
1. Setiap siswa memiliki kodrat kekuatan/potensi-potensi yang
berbeda
2. Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan
3. Mendidik adalah menuntun siswa untuk selamat dan Bahagia
4. Pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau
potensi siswa
5. Pendidik dapat memberikan daya upaya maksimal untuk
mengembangkan akal budi pekerti siswa
6. Pendidik membantu mengantarkan siswa untuk merdeka atas
dirinya sendiri untuk kehidupan dan penghidupannya,
memelihara dan menjaga bangsa dan alamnya
Kemerdekaan siswa merupakan kunci pokok untuk mencapai tujuan
pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai