Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN: 2086-4280

Mulyani, Indah & Satria e-ISSN: 2527-8827

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP PADA


MATERI BENTUK ALJABAR
Ai Mulyani1, Eneng Kurnia Nur Indah2 dan Angga Permana Satria3
1Pendidikan Matematika, IKIP Siliwangi
Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, Indonesia
mulyaniai994@gmail.com

2Pendidikan Matematika, IKIP Siliwangi


Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, Indonesia
kurnia083826038584@gmail.com

3Pendidikan Matematika, IKIP Siliwangi


Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, Indonesia
anggasatria217@gmail.com

Abstrak
Kemampuan pemahaman matematis dapat mencapai tujuan pembelajarannya apabila mereka
dapat memahami konsep dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
pemahaman matematis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat pada materi bentuk aljabar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Subjek terdiri dari 35 siswa. Data yang dikumpulkan berupa hasil tes
kemampuan pemahaman matematis, hasil angket siswa, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil
analisis data, bahwa kemampuan pemahaman matematis siswa SMP Kabupaten Bandung Barat
masih rendah. Hal ini terbukti bahwa siswa tidak dapat menerapkan rumus dalam perhitungan
sederhana dan mengerjakan perhitungan secara algoritmik, mengaitkan satu konsep dengan
konsep lainnya dan mampu menerapkan konsep yang telah dipelajari sebelumnya dengan konsep
yang terdapat pada bentuk aljabar, sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal. Siswa
mengalami kesulitan dalam memahami soal, tidak tertantang menyelesaikan soal matematika
yang tidak rutin, gugup dalam menjawab pertanyaan tentang materi matematika yang kurang
dipahami, ragu-ragu dapat mempelajari sendiri materi matematika yang sulit, tidak dapat
menemukan cara baru ketika sulit mengerjakan soal matematika dan menghindari memilih soal
latihan matematika yang sulit.
Kata Kunci: Kemampuan Pemahaman, Bentuk Aljabar, Pendapat Siswa

Abstract
The ability of mathematical understanding can achieve their learning objectives if they can
understand the concept well. This research is aimed to know mathematical comprehension ability
of junior high school student in Kabupaten Bandung Barat on the material of algebra. The method
used in this research is descriptive method by using qualitative approach. The students consist of
35 students. Data collected in the form of result test of mathematical comprehension ability,
student questionnaire result and documentations. Based on data analysis that the ability of junior
high school student mathematical comprehension is still low, it is proven that student cannot apply
the formula in simple calculation and carry out calculation algorithmically, connecting one concept
to another concept in algebra. So, student gets difficulty in doing the cases. Student gets difficulty
in understanding question, have no challenge in doing mathematic cases rarely given, be nervous
in answering question about mathematic material that is poorly understood, be hesitance in
learning for themselves difficulty mathematic material, cannot find a new method while getting
difficult to do mathematic question and avoiding to choose the difficult mathematic exercise.
Keyword: Ability of Understanding, Algebraic Form, Student’s Opinion

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 251


Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

I. PENDAHULUAN matematika, terutama untuk memperoleh


Pemahaman matematis diterjemahkan pengetahuan matematika yang bermakna.
dari istilah mathematical understanding Qohar (Muna dan Afriansyah 2016)
merupakan kemampuan matematis yang menyatakan bahwa kemampuan
sangat penting dan harus dimiliki siswa pemahaman matematis adalah
dalam belajar matematika. Rasional kemampuan mengklasifikasikan obyek-
pentingnya pemilikan kemampuan obyek matematika, menginterpretasikan
pemahaman matematis di antaranya gagasan atau konsep, menemukan contoh
adalah kemampuan tersebut tercantum dari sebuah konsep, memberikan contoh
dalam tujuan pembelajaran matematika dan bukan contoh dari sebuah konsep dan
Kurikulum Matematika SM (KTSP 2006 dan menyatakan kembali konsep matematika
Kurikulum 2013) dan dalam NCTM (1989). dengan bahasa sendiri.
Pernyataan tersebut sesuai dengan Menunjuk pada pendapat beberapa
pendapat Hudoyo (Hendriana, dkk. 2017:3) pakar, Sumarmo (Hendriana, dkk. 2017:4)
yang menyatakan: ”Tujuan mengajar mengemukakan jenis dan tingkat
matematika adalah agar pengetahuan yang pemahaman matematis sebagai berikut.
disampaikan dapat dipahami peserta Mengatakan ada empat tingkat
didik”. Pendidikan yang baik adalah usaha pemahaman yaitu pemahaman mekanikal,
yang berhasil membawa siswa kepada pemahaman induktif, pemahaman
tujuan yang ingin dicapai yaitu agar bahan rasional, dan pemahaman intuitif.
yang disampaikan dipahami sepenuhnya Seseorang dikatakan mempunyai
oleh siswa. pemahaman mekanikal jika ia dapat
Pentingnya pemilikan pemahaman oleh mengingat dan menerapkan suatu konsep
siswa juga dikemukakan Santrock secara benar. Seseorang dapat dikatakan
(Hendriana, dkk. 2017:3) bahwa mempunyai pemahaman induktif jika ia
pemahaman konsep adalah aspek kunci menunjukkan konsep itu berlaku dalam
dari pembelajaran. Demikian pula, kasus yang sederhana dan yakin bahwa
pemahaman matematis merupakan konsep itu berlaku dalam kasus serupa.
landasan penting untuk berpikir dalam Seseorang dikatakan mempunyai
menyelesaikan persoalan-persoalan pemahaman rasional jika ia dapat
matematika maupun masalah kehidupan membuktikan kebenarannya. Kemudian
nyata. Selain itu, kemampuan pemahaman seseorang dapat dikatakan mempunyai
matematis sangat mendukung pada pemahaman intuitif jika ia yakin akan
pengembangan kemampuan matematis kebenaran konsep tersebut tanpa ada
lainnya, yaitu komunikasi, pemecahan keraguan.
masalah, penalaran, koneksi, representasi, Siswa dapat memahami materi dengan
berpikir kritis dan berpikir kreatif baik apabila mencoba mempelajari terlebih
matematis serta kemampuan matematis dahulu. Putra &Purwasih (2015)
lainnya. Pendapat serupa dikemukakan menyatakan bahwa belajar sebelum
Wiharno (Hendriana, dkk. 2017:4) bahwa diajarkan dapat meningkatkan pemahaman
kemampuan pemahaman matematis terhadap materi yang akan dipelajari.
merupakan suatu kekuatan yang harus Meskipun ketika mempelajari masih ada
diperhatikan selama proses pembelajaran materi yang belum dipahami, namun di
kelas siswa dapat bertanya pada guru
252 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
p-ISSN: 2086-4280
Mulyani, Indah & Satria e-ISSN: 2527-8827

ketika menjelaskan materi tersebut, Berdasarkan pemaparan tentang


sehingga tingkat pemahaman siswa kemampuan pemahaman matematis
terhadap materi menjadi lebih baik.Putra tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
(2016) berpendapat siswa jangan dibatasi
pemahaman merupakan kemampuan yang
dari satu buku sumber saja dalam
mempelajari materi.Siswa juga diarahkan penting untuk dikembangkan pada siswa
menemukan konsep dari sumber atau sekolah menengah.
media lain di internet agar pemahaman
mereka terhadap konsep menjadi II. METODE
berkembang. Penelitian ini merupakan penelitian
O’Connell (Nuraeni dan Luritawaty deskriptif dengan menggunakan
2017) menyatakan bahwa dengan
pendekatan kualitatif. Sukmadinata
pemahaman matematis, siswa akan lebih
(Wahyuni dan Karimah 2017) menjelaskan
mudah dalam memecahkan permasalahan
karena siswa akan mampu mengaitkan bahwa peneltitian desktiptif adalah suatu
serta memecahkan permasalahan tersebut penelitian yang ditujukan untuk
dengan berbekal konsep yang sudah mendeskripsikan fenomena-fenomena
dipahaminya. yang ada. Moleong (Wahyuni dan Karimah
Berdasarkan beberapa penelitian 2017) mengatakan bahwa penelitian
mengemukakan bahwa kemampuan
kualitatif adalah penelitian yang
pemahaman matematis siswaSMP masih
perlu ditingkatkan. Siswa masih mengalami menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kesulitan dalam memahami materi karena kata tertulis, lisan dan perilaku dari orang-
konsep matematika yang abstrak. orang yang diamati.
Berdasarkan hasil temuan Putra (2014) Penelitian dilakukan di SMPS Bandung
pada siswa di salah satu sekolah menengah Barat semester ganjil tahun ajaran
pertama diperoleh bahwa dalam satu kelas 2017/2018. Subjek penelitian adalah siswa
yang terdiri dari 35 siswa, hanya 5 siswa kelas VIII sebanyak satu kelas terdiri dari
yang sudah berada pada tahap berpikir tiga puluh lima siswa. Metode
formal (abstrak), sedangkan 30 siswa pengumpulan data meliputi: (1) tes
berada pada tahap berpikir operasi kemampuan pemahaman matematis; (2)
konkret, sehingga mereka kesulitan angket; (3) dokumentasi. Penelitian ini
memahami konsep matematika yang masih dilaksanakan pada bulan November 2017.
abstrak bagi mereka. Teknik pengumpulan data yang
Menurut penelitian Chotimah (2014) digunakan dalam penelitian ini yaitu
ditemukan bahwa pemahaman matematik melakukan kegiatan pendahuluan,
siswa SMP masih rendah. Serupa dengan mengkonsultasikan soal tes kemampuan
temuan Putra, dkk (2018) pada salah satu pemahaman matematis dengan
SMP sebanyak 41,67% siswa masih pembimbing yang berbentuk essay yang
memiliki kemampuan pemahaman pada telah diuji validitas, daya pembeda dan
kriteria rendah, sebesar 30,56% berada indeks kesukarannya, mengumpulkan data,
pada kriteria sedang, dan 27,72% berada menganalsis data, dan menarik
pada kriteria tinggi. kesimpulan.

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 253


Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Adapun kegiatan pendahuluan yang pemahaman dan angket. Soal tes yang
dilakukan yaitu menentukan lokasi digunakan yaitu yang sudah diuji validitas,
penelitian, meminta ijin dari pihak sekolah, daya pembeda dan indeks kesukarannya
menyampaikan maksud dan tujuan
selanjutnya tes tersebut dikonsultasikan
penelitian kepada guru mata pelajaran
matematika, dan menentukan subyek dengan pembimbing. Setelah itu, meminta
penelitian. Data yang dikumpulkan berupa izin kepada pihak sekolah untuk melakukan
hasil tes kemampuan pemahaman penelitian dan menentukan subjek
matematis dan angket sebanyak 35 siswa. penelitian. Kemudian dilakukan tes kepada
Instrument utama adalah peneliti. satu kelas sebanyak 35 siswa yang sudah
Peneliti merupakan perencana, ditentukan. Tes dilakukan selama 60 menit.
pelaksanaan pengumpulan data, analis,
Selanjutnya data diolah dan dianalisis
penafsir data dan menjadi pelapor hasil
penelitiannya. Instrument pendukung pada berdasarakan rubrik penilaian. Adapun soal
penelitian ini berupa tes dan angket. Tes nomor 1 yang diadobsi dari Rukoyah (2017)
yang digunakan pada penelitian ini adalah yaitu:
tes kemampuan pemahaman matematis
yang terdiri dari 4 soal berupa soal-soal
bentuk aljabar dan angket siswa
kemampuan diri (self-efficacy) sebanyak 28
butir.
Pada masing-masing soal siswa diminta
Gambar 1. Soal nomor 1 bagian a.
untuk menyelesaikan permasalahan yang
diminta dan mengisi angket sesuai dengan Pada soal nomor 1 bagian a, siswa
kemampuan dirinya. Tes dan angket yang diminta menentukan nilai dari bentuk
digunakan telah dikonsultasikan kepada aljabar dengan menerapkan rumus dalam
pembimbing. Selain itu, rubrik penilaian tes perhitungan sederhana dan mengerjakan
disusun berdasarkan indikator pemahaman perhitungan secara algoritmik.
matematis yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil analisis, diketahui 35
siswa atau 100% yang memperoleh skor 2.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini contoh hasil pekerjaan siswa
Langkah pertama yang dilakukan dalam yang mengalami kesalahan dalam
pelaksanaan penelitian yaitu menentukan menyelesaikan soal.
materi, menyusun tes kemampuan

Gambar 2. Jawaban siswa untuk nomor 1 bagian a

254 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
p-ISSN: 2086-4280
Mulyani, Indah & Satria e-ISSN: 2527-8827

Soal nomor 1 bagian b, siswa diminta siswa atau 91,42% yang memperoleh skor
untuk menentukan nilai dari bentuk aljabar 2, 2 siswa atau 5,71% yang memperoleh
dengan menerapkan rumus dalam skor 4 dan 1 siswa atau 2,85% yang
perhitungan sederhana dan mengerjakan memperoleh skor 0. Berikut ini contoh hasil
perhitungan secara algoritmik. pekerjaan siswa yang mengalami kesalahan
Berdasarkan hasil analisis, diketahui 32 dalam menyelesaikan soal.

Gambar 3. Jawaban siswa untuk nomor 2 bagian b

Pada soal nomor 2, siswa diminta untuk perhitungan secara algoritmik. Berikut
menentukan nilai dari bentuk aljabar tampilan soal nomor 2 yang diadobsi dari
dengan menerapkan rumus dalam Rukoyah (2017).
perhitungan sederhana dan mengerjakan

Gambar 4. Soal nomor 2

Pada soal nomor 2, Berdasarkan hasil contoh hasil pekerjaan siswa yang
analisis, diketahui 31 siswa atau 88,57% mengalami kesalahan dalam
yang memperoleh skor 2, dan 4 siswa atau menyelesaikan soal.
11,42% yang memperoleh skor1. Berikut ini

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 255


Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Gambar 5. Jawaban siswa untuk soal nomor 2

Pada soal nomor 3, siswa diminta untuk lainnya. Berikut tampilan soal nomor 3 yang
mengaitkan konsep dengan konsep diadobsi dari Rukoyah (2017).

Gambar 6. Soal nomor 3

Pada soal nomor 3, semua siswa hanya siswa 35 atau 100% siswa yang mendapat
menentukan kelilingnya dengan skor 2. Berikut ini contoh hasil pekerjaan
gambarnya saja tanpa menjelaskan cara siswa yang hanya menentukan jawaban
mencari kelilingnya. Berdasarkan hasil tanpa uraian penjelasannya.
analisis terhadap tes, diketahui semua

Gambar 7. Jawaban siswa untuk soal nomor 3

Pada soal nomor 4, siswa diminta untuk lainnya.Berikut tampilan soal nomor 4yang
mengaitkan konsep dengan konsep diadobsi dariRukoyah (2017).

256 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
p-ISSN: 2086-4280
Mulyani, Indah & Satria e-ISSN: 2527-8827

Gambar 8. Soal nomor 4

Pada soal nomor 4, semua siswa hanya atau 100% siswa yang mendapat skor 1.
menyimpulkan jawaban tanpa menjelaskan Berikut ini contoh hasil pekerjaan siswa
jawabannya. Berdasarkan hasil analisis yang hanya menyimpulkan jawaban.
terhadap tes, diketahui semua siswa 35

Gambar 9. Jawaban untuk soal nomor 4

Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil Selain berdasarkan hasil tes, peneliti
tes, diketahui bahwa hampir semua siswa memberikan angket kepada satu kelas
belum mampu mengerjakan soal nomor tersebut dengan jumlah siswa yang sama
satu sampai empat. Hal ini dilihat dari 35 35 siswa yang menjadi subjek penelitian,
siswa pada soal nomor satu bagian a 35 banyaknya item soal positif ada 14 item dan
siswa atau 100% yang memperoleh skor 2, banyaknya item soal negatif ada 14 item
nomor satu bagian b diketahui 32 siswa total item 28, masing-masing jawaban
atau 91,42% yang memperoleh skor 2, 2 dikaitkan dengan nilai, misal SS = 4, S = 3, TS
siswa atau 5,71% yang memperoleh skor 4 = 2, dan STS = 1 bagi pertanyaan yang
dan 1 siswa atau 2,85% yang memperoleh mendukung sikap positif dan nilai-nilai
skor 0, soal nomor 2 diketahui 31 siswa sebaliknya SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4
atau 88,57% yang memperoleh skor 2, dan bagi pernyataan yang mendukung sikap
4 siswa atau 11,42% yang memperoleh negatif. Berikut persentase hasil angket
skor1, soal nomor 3 diketahui semua siswa pada Tabel 1.
35 atau 100% siswa yang mendapat skor 2,
dan soal nomor 4 diketahui semua siswa 35
atau 100% siswa yang mendapat skor 1.

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 257


Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Tabel 1.
Hasil Presentase Angket

Berdasarkan Tabel 1 presentase hasil materi matematika yangg sulit 14% siswa
angket pada item pertanyataan pertama menyatakan sangat setuju, 51% setuju,
saya gugup menjawab peryantaan tentang 34% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju,
materi matematika yang kurang dipahami peryataan ke tujuh saya kuatir gagal
23% siswa menyatakan sangat setuju, 54% menyelesaikan tugas matematika yang
setuju, 20% tidak setuju, 3% sangat tidak berat 11% siswa menyatakan sangat setuju,
setuju, pernyataan ke dua saya dapat 51% setuju, 31% tidak setuju, 6% sangat
segera menemukan cara baru ketika macet tidak setuju, pernyataan ke delapan saya
mengerjakan soal matematika 11% siswa mengelak memilih soal latihan matematika
menyatakan sangat setuju, 29% setuju, yang sulit 3% siswa menyatakan sangat
46% tidak setuju, 14% sangat tidak setuju, setuju, 43% setuju, 43% tidak setuju, 11%
pernyataan ke tiga saya menunggu sangat tidak setuju.
bantuan teman ketika kesulitan Pernyataan ke sembilan berdiskusi
menyelesaikan soal matematika 11% siswa dengan teman yang pandai matematika
menyatakan sangat setuju, 31% setuju, adalah menyenangkan 14% siswa
29% tidak setuju, 29% sangat tidak setuju, menyatakan sangat setuju, 26% setuju,
pertanyaan ke empat saya mampu 20% tidak setuju, 40% sangat tidak setuju,
mengatasi kesulitan belajar matematika pernyataan ke sepuluh mempelajari tugas
sendiri 6% siswa menyatakan sangat setuju, matematika yang baru adalah
17% setuju, 49% tidak setuju, 29% sangat mencemaskan 6% siswa menyatakan
tidak setuju. sangat setuju, 29% setuju, 57% tidak setuju,
Pernyataan ke lima saya yakin akan 9% sangat tidak setuju, pernyataan ke
berhasil dalam ulangan matematika yang sebelas saya berani menghadapi kritikan
akan datang 0% siswa menyatakan sangat atas tugas matematika yang saya kerjakan
setuju, 11% setuju, 23% tidak setuju, 66% 9% siswa meneyatakan sangat setuju, 3%
sangat tidak setuju, pernyataan ke enam setuju, 54% tidak setuju, 34% sangat tidak
saya ragu-ragu dapat mempelajari sendiri setuju, pernyataan ke dua belas saya
258 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
p-ISSN: 2086-4280
Mulyani, Indah & Satria e-ISSN: 2527-8827

menghindar mencoba cara yang berbeda matematika 9% siswa menyatakan sangat


dengan contoh dari guru 3% siswa setuju, 20% setuju, 29% tidak setuju, 43%
menyatakan sangat setuju, 29% setuju, sangat tidak setuju.
49% tidak setuju, 20% sangat tidak setuju. Pernyataan ke dua puluh satu saya
Pernyataan ke tiga belas saya berani canggung belajar matematika dengan
mencoba cara baru meski risiko gagal 3% orang yang belum di kenal 9% siswa
siswa menyatakan sangat setuju, 9% setuju, menyatakan sangat setuju, 31% setuju,
43% tidak setuju, 46% sangat tidak setuju, 57% tidak setuju, 3% sangat tidak setuju,
pertanyataan ke empat belas saya bersedia pernyataan ke dua puluh dua saya merasa
ditunjuk sebagai ketua kelompok nyaman berdiskusi matematika dengan
matematika 9% siswa menyatakan sangat siapapun 6% siswa menyatakan sangat
setuju, 51% setuju, 26% tidak setuju, 14% setuju, 14% setuju, 46% tidak setuju, 34%
sangat tidak setuju, pernyataan ke lima sangat tidak setuju, pernyataan ke dua
belas saya takut mengikuti seleksi siswa puluh tiga saya berani mengemukakan
berprestasi matematika antar sekolah 6% pendapat sendiri di forum diskusi
siswa menytakan sangat setuju, 34% matematika 0% siswa menyatakan sangat
setuju, 40% tidak setuju, 20% sangat tidak setuju, 34% setuju, 46% tidak setuju, 20%
setuju, pernyataan ke enam belas saya sangat tidak setuju, pernyataan ke dua
menyadari kesalahan yang terjadi dalam puluh empat saya ragu dapat
ulangan matematika yang lalu 0% siswa menyampaikan hasil diskusi dengan baik
menyatakan sangat setuju, 0% setuju, 57% mewakili kelompok matematika 11% siswa
tidak setuju, 43% sangat tidak setuju. menyatakan sangat setuju, 37% setuju,
Pernyataan ke tujuh belas saya bingung 43% tidak setuju, 9% sangat tidak setuju.
memilih materi matematika yang akan Pernyataan ke dua puluh lima saya
ditanyakan kepada guru 11% siswa merasa lelah belajar matematika dalam
menyatakan sangat setuju, 31% setuju, waktu yang lama 11% siswa menyatakan
54% tidak setuju, 3% sangat tidak setuju, sangat setuju, 23% setuju, 46% tidak setuju,
pernyataan ke delapan belas saya tahu 20% sangat tidak setuju, pernyataan ke dua
materi matematika yang perlu dipelajari puluh enam saya mencoba memperbaiki
ulang 3% siswa menyatakan sangat setuju, pekerjaan matematika yang belum
14% setuju, 57% tidak setuju, 26% sangat sempurna 0% siswa menyatakan sangat
tidak setuju, pernyataan ke sembilan belas setuju, 3% setuju, 49% tidak setuju, 49%
saya ragu-ragu berhasil menyelesaikan sangat tidak setuju, pernyataan ke dua
tugas matematika yang berat 9% siswa puluh tujuh saya menyerah menghadapi
menyatakan sangat setuju, 40% setuju, tugas matematika yang berat 17% siswa
43% tidak setuju, 9% sangat tidak setuju, menyatakan sangat setuju, 11% setuju,
pernyataan ke dua puluh saya yakin akan 43% tidak setuju, 29% sangat tidak setuju,
memperoleh nilai terbaik dalam ulangan dan pernyataan ke dua puluh delapan saya

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 259


Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

tertantang menyelesaikan soal matematika Hendriana, H, Rohaeti E. E, & Sumarmo, U.


yang tidak rutin 9% siswa menyatakan (2017). Hard Skills dan Soft Skills
sangat setuju, 31% setuju, 43% tidak setuju, Matematika Siswa. Bandung: Refika
Aditama.
17% sangat tidak setuju.
Muna, D.N, & Afriansyah, E.A. (2016).
Peningkatan Kemampuan Pemahaman
IV. PENUTUP
Matematis Siswa melalui
Berdasarkan hasil analisis dan Pembelajaran Kooperatif Teknik
pembahasan dapat disimpulkan Kancing Gemerincing dan Number
kemampuan pemahaman matematis siswa Head Together. Mosharafa: Jurnal
kelas VIII SMPS Kabupaten Bandung Barat Pendidikan Matematika, 5(2), 169-
dalam menyelesaikan soal bentuk aljabar 176.
Nuraeni, R, & Luritawaty, I. P. (2017).
masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan
Perbandingan Kemampuan
dengan hasil tes awal kemampuan Pemahaman Matematis Siswa antara
pemahaman matematis siswa tidak yang Menggunakan Pembelajaran
menerapkan rumus dalam perhitungan Inside-Outside-Circle dengan
sederhana dan mengerjakan perhitungan Konvensional. Mosharafa: Jurnal
secara algoritmik dan mengaitkan satu Pendidikan Matematika, 6(3), 441-
konsep dengan konsep lainnya. meskipun 449.
Putra, H. D. (2014). Tahap Perkembangan
siswa belum memperoleh jawaban yang
Kognitif Matematika Siswa MTs Asy
tepat, tetapi siswa telah berusaha untuk Syifa Kelas IX Berdasarkan Teori Piaget.
menerapkan rumus dalam perhitungan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
sederhana pada bentuk aljabar. Matematika. 2, (pp. 224-230). Cimahi:
Untuk mengatasi rendahnya STKIP Siliwangi.
kemampuan pemahaman siswa sebaiknya Putra, H. D, & Purwasih, R. (2015).
Meningkatkan Prestasi Belajar dan
peneliti dapat melakukan inovasi dalam
Keaktifan Mahasiswa Melalui Project
pembelajaran matematika seperti
Based Learning. Jurnal Ilmiah UPT P2M
menggunakan pendekatan atau model STKIP Siliwangi, 2(2), 128-136.
pembelajaran yang inovatif. Putra, H. D. (2016). Pengaruh Project Based
Learning Terhadap Kemadirian Belajar
DAFTAR PUSTAKA Mahasiswa. Prosiding Seminar
Chotimah, S. (2014). Upaya Meningkatkan Pendidikan Nusantara 2016 (pp.106-
Kemampuan Pemahaman Matematik 115). Cimahi: STKIP Siliwangi.
Siswa dengan Pendekatan Realistic Putra, H. D. (2018). Kemampuan
Mathematics Educations pada Siswa Pemahaman Matematis Siswa SMP di
SMP di Kota Bandung. Prosiding Bandung Barat. Jurnal Penelitian dan
Seminar Nasional Pendidikan Pembelajaran Matematika. 11(1): 28.
Matematika. 2, (pp.133-139). Cimahi: Rukoyah, S. (2017). Meningkatkan
STKIP Siliwangi. Kemampuan Pemahaman dan
Pemecahan Masalah Matematik serta
Kemandiriam Belajar Siswa SMP
260 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
p-ISSN: 2086-4280
Mulyani, Indah & Satria e-ISSN: 2527-8827

dengan Menggunakan Pendekatan


Metakognitif. Tesis pada Pascasarjana
STKIP Siliwangi, Bandung: tidak
dipublikasikan.
Wahyuni & Karimah. (2017). Analisis
Kemampuan Pemahaman dan
Penalaran Matematis Mahasiswa
Tingkat IV Materi Sistem Bilangan
Kompleks pada Mata Kuliah Analisis
Kompleks. Jurnal Nasional Pendidikan
Matematika, 1(2): 232-233.

RIWAYAT HIDUP PENULIS


Ai Mulyani, S.Pd.

Lahir di Bandung, 17 Juli 1994.


Staf Tata Usaha di SMK Budi
Bakti Utama. Mahasiswa IKIP
Siliwangi Bandung Jurusan
Pendidikan Matematika.

Eneng Kurnia Nur Indah, S.Pd.

Lahir di Bandung, 27 Mei 1992.


Staf Pengajar di MTs
Darunadwah. Mahasiswa IKIP
Siliwangi Bandung Jurusan
Pendidikan Matematika.

Angga Permana Satria, S.Pd.

Lahir di Cimahi, 07 April 1992.


Staf Pengajar di SMK Wyata
Mandala Cipatat Mahasiswa
IKIP Siliwangi Bandung
Jurusan Pendidikan
Matematika.

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 261


Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

This page is intentionally left blank

262 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 7, Nomor 2, Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai