SKRIPSI
Oleh :
RAMA AGUSTIANINGSIH
NIM: 1803101010306
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2022
ABSTRAK
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
Pada PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh”. Shalawat beriring dengan
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Serta
tanpa pertolongan serta kemudahan-Nya penulisan skripsi ini tidak dapat diselesaikan
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Hukum Universitas Syiah Kuala. Dalam proses penulisan
skripsi ini masih banyak kekurangan akibat terbatasnya kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki. Disadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa bantuan , bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab
Syiah Kuala;
Hukum Universitas Syiah Kuala yang telah memberikan arahan dan membantu
ii
3. Ibu Yunita, S.H., LL. M, selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan
ini kemudian membimbing, memberi arahan dan memberi saran serta nasehat
4. Bapak Dr. Dahlan, S.H., M. Hum selaku Dosen Wali yang telah memberikan
Kuala.
5. Seluruh dosen pengajar Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala dengan tulus
telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama
7. Responden dan informan yang telah bersedia memberikan bantuan serta informasi
8. Cristina Natalia Rahmawati, Miftah Nur Aziza selaku sahabat terbaik yang telah
9. Athif Rosihan Aji my precious telah memberi dukungan, semangat, serta doa yang
10. Zycra Sabrina, Cut Putri Soraya, Nur Azizah, Nabila Warhamni, Qarina Ulfa dan
11. Pihak-pihak lain yang namanya tidak dapat dituliskan satu persatu, karena bantuan
Ngatimin dan Ibu Sugiarti yang telah memberi kasih sayang dengan tulus, dorongan,
semangat, motivasi, nasehat, dukungan, serta doa yang dipanjatkan setiap saat
dalam penyelesaian skripsi ini. Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada adik
tercinta Dedy Iskandar yang selalu memberi semangat dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu
dengan kerendahan hati sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
Rama Agustianingsih
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 7
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 8
D. Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian.................................................................... 9
E. Kegunaan Penelitian .............................................................................................. 10
F. Keaslian Penelitian................................................................................................. 10
G. Metode Penelitian .................................................................................................. 13
H. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 16
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Sakti Kantor Cabang Banda Aceh Pada Tahun 2019, 2020, 2022 ............................... 5
Tabel 2 Data Sampel Penunggakan Pembayaran Angsuran Oleh Debitur PT Nusantara Sakti
Banda Aceh Pada Tahun 2021 .................................................................................... 42
vi
BAB I
PENDAHULUAN
suatu proses untuk memindahkan manusia atau barang dengan media yang
dijalankan oleh manusia atau mesin. Jenis transportasi terdiri dari transportasi
darat, laut, dan udara. Namun, yang paling banyak dimiliki dan diminati oleh
Sepeda motor yang dipasarkan memiliki harga yang beragam dan tidak
menurut Pasal 1 angka (1) Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang
1
2
diantaranya yaitu:
1
Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiayaan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2006.
Hlm.3.
2
Murdiansyah Kesuma, “Wanprestasi Pada Perjanjian Pembiayaan Konsumen Sepeda
Motor (Suatu Penelitian Pada PT. WOM Finance Cabang Medan”, Skripsi, Banda Aceh: Fakultas
Hukum, Universitas Syiah Kuala, 2014, Hlm.32.
3
pihak pihak, yakni perusahaan pembiayaan dan debitur yang dituangkan dalam
secara praktis, cepat, dan efisien, serta terencana, dan memberi kepastian
konsumen ini merupakan bentuk pinjaman atau kredit yang diberikan oleh
kebebasan berkontrak yang memuat hak dan kewajiban para pihak yang harus
memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320
3
Abdulkadir Muhammad dan Rila Muniarti, Segi Hukum Lembaga Keuangan dan
Pembiayaan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2000, Hlm.214.
4
Yesika Pratiwi Sidabalok, “Akibat Hukum Debitur Wanprestasi Dalam Pembiayaan
Konsumen Dengan Jaminan Fidusia Pada PT Mandiri Tunas Finance”, Skripsi, Medan: Fakultas Hukum,
Universitas Sumatera Utara, 2018, Hlm.25.
4
konsumen yang dibuat secara sah ini berlaku sebagai Undang-undang dan
pihak. 5
debitur dengan jangka waktu bayar mulai dengan cicilan 1 (satu) tahun hingga
resiko yakni adanya wanprestasi yang dilakukan oleh debitur. Apabila debitur
wanprestasi.
5
I Komang Sugiharta wardana, I Nyoman Wita, “Penyelesaian Perusahaan Pembiayaan
Konsumen Dalam Hal Debitur Wanprestasi Pada Suzuki Finance Cabang Denpasar”, Jurnal Ilmu
Hukum, Fakultas Hukum: Universitas Udayana, Vol 1 (2), 2014, Hlm 2.
6
M. Yahya Harahap. Segi-segi Hukum perjanjian. Bandung: Penerbit Alumni. 1986.
Hlm.60.
5
ialah:
itu pihak yang telah melakukan wanprestasi ini harus menanggung akibatnya
disertai ganti rugi, dan pemenuhan perjanjian disertai dengan ganti rugi.
Tabel 1
Data Wanprestasi Penarikan Objek Jaminan Pembiayaan Konsumen
Pada PT. Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh Pada Tahun
2019,2020,2021
No Tahun Jumlah Kredit Macet
1 2019 94 Debitur
3 2021 37 Debitur
7
R. Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: PT Intermasa, 1963, Hlm.17.
6
debitur. Pada tahun 2019 terdapat 94 debitur, tahun 2020 terdapat 186
debitur, dan pada tahun 2021 terdapat 35 debitur. Tahun 2019, 2020, 2021
merupakan tahun dimana muncul penyebaran wabah Covid 19. Pada tahun
Banda Aceh”.
B. Identifikasi Masalah
pembiayaan konsumen pada PT. Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh?
8
Wahyu Nofiantoro, Nabilla Washfa Alfathiin Purnawan Putri, “Efektivitas Implementasi
Restrukturisasi Pembiayaan Akibat Pandemi Covid-19 Terhadap Penurunan NPF Pada PT Bank DKI
Unit Usaha Syariah, Jurnal Administrasi Bisnis Terapan, Fakultas Administrasi Bisnis: Universitas
Indonesia, Vol 4 (1), 2021, Hlm 31.
9
Dina Sonia, Januar Agung Saputra, “Restrukturisasi Pinjaman Sebagai Bentuk
Perlindungan Nasabah Pembiayaan Dalam Masa Pandemi Covid-19”, Skripsi, Jakarta: Fakultas Hukum,
Universitas 17 Agustus 1945, 2020, Hlm 10.
8
secara angsuran.
b. Wanprestasi atau ingkar janji adalah suatu keadaan dimana debitur tidak
dengan objek yang sama dengan prosedur yang disepakati para pihak yaitu
10
Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Jakarta: Rajawali Pers, 2007,
Hlm.74.
Dewa Nyoman Rai Asmara Putra, I Putu Rasmadi Arsha Putra, “Akibat Hukum
11
Penyelesaian Sengketa Alternatif”, Jurnal Hukum Acara Perdata, Fakultas Hukum: Universitas
Udayana, Vol 6 (1), 2020, Hlm 75.
9
2021 sebanyak 37 debitur wanprestasi. Oleh karena itu, ruang lingkup dari
b. Tujuan Penelitian
masalah yang telah disebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini ialah:
Banda Aceh.
E. Kegunaan Penelitian
Perdata terkait Hukum Pembiayaan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
F. Keaslian Penelitian
a. Skripsi atas nama Muhammad Hendra dengan judul Eksekusi Jaminan Fidusia
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 2016. 12 Penelitian ini berfokus pada
Muhammad Hendra, “ Eksekusi Jaminan Fidusia Dalam Hal Debitur Wanprestasi Pada
12
Pembiayaan Konsumen”, Skripsi, Banda Aceh: Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala, 2016, Hlm.4.
11
objek jaminan fidusia oleh PT Adira Finance Aceh, hambatan yang dihadapi
dalam melakukan eksekusi objek jaminan fidusia oleh PT Adira Finance Aceh
Adira Finance Aceh. Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti ialah
terkait objeknya, yaitu pada penelitian ini objeknya ialah terkait penyelesaian
pada skripsi tersebut objeknya ialah segala bentuk objek jaminan fidusia dan
fidusia yang dilakukan oleh PT Adira Finance Aceh sedangkan penelitian ini
Penelitian ini berfokus pada tinjauan yuridis sewa beli kendaraan bermotor pada
13
M. Kevin,” Tinjauan Yuridis terhadap Penyelesaian Sengketa Wanprestasi dalam
Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor pada Perusahaan Federal Internasional Finance(FIF) Cabang
Jepara”, Skripsi, Semarang: Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung, 2018, Hlm 15.
12
beli. Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti ialah terkait objeknya, yaitu
Banda Aceh.
c. Skripsi atas nama Tegar Aprila Werdana yang berjudul Wanprestasi Debitur
yang telah disepakatinya dan akibat hukum yang timbul terhadap debitur
yang akan diteliti ialah terkait objeknya, yaitu terkait dengan bagaimana
14
Tegar Aprila Werdana,” Wanprestasi Debitur dalam Membayar Angsuran Sepeda Motor
pada Lembaga Pembiayaan PT Nusa Surya Ciptadana di Kota Potianak, Skripsi: Fakultas hukum,
Kalimantan Barat, Universitas Tanjungpura, 2015, Hlm 20.
13
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian hukum empiris adalah penelitian yang mengkaji hukum yang diambil
dalam penelitian ini ialah data primer yang diperoleh melalui wawancara
sebagai sumber utamanya dan data sekunder yang diperoleh dengan mengkaji
2. Lokasi Penelitian
3. Populasi Penelitian
15
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris,
Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010, Hlm 65.
14
5. Notaris
7. Sampel Penelitian
sampel yang mewakili seluruh populasi. Adapun yang menjadi sampel dalam
a. Responden
berikut:
orang)
c. Debitur (6 orang)
b. Informan
(2 orang)
15
9. Analisis Data
masalah penelitian.
16
H. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan. Pada bab I ini terdiri atas Latar Belakang Masalah,
Sistematika Penulisan.
Bab III merupakan hasil penelitian yaitu Pemenuhan Hak dan Kewajiban
WANPRESTASI
Perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih berjanji
kepada satu orang atau lebih untuk melakukan sesuatu. Dari perbuatan ini, lahirlah
suatu hubungan antara dua orang atau lebih yang disebut perikatan. Maka dapat
dikatakan bahwa suatu perjanjian nerupakan salah satu sumber lahirnya sebuah
perikatan seperti yang dinyatakan pada Pasal 1233 KUH Perdata disebutkan
adanya perjanjian ini maka timbulah hak dan kewajiban yang mengikat para pihak
tersebut.
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang
lainnya atau lebih”, sebagaimana yang disebutkan pada Pasal 1313 KUH Perdata.
satu orang saja yang memiliki kehendak akan orang lain untuk mengikatkan
dirinya melalui suatu perjanjian atau perjanjian itu dilakukan hanya sepihak saja. 16
16
Kadriah, Susiana, Indra Kesuma Hadi. Hukum Perdata Indonesia Dalam
Perkembangannya. Banda Aceh: FH Unsyiah Press. 2017. Hlm .349
17
18
Sedangkan suatu perjanjian tidak hanya mengikat sepihak saja melainkan terdapat
hubungan timbal balik beserta hak dan kewajiban yang melekat pada kedua belah
kekayaan/harta benda antara dua orang atau lebih yang memberi kekuatan hak
pada satu pihak untuk mendapatkan prestasi dan kewajiban pihak lain untuk
merupakan hubungan hukum yang terkait hukum kekayaan yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih dimana satu pihak berhak atas prestasi dan pihak lain wajib
tercapainya kata sepakat oleh kedua belah pihak. Perjanjian yang dibuat oleh
kedua belah pihak ini berlaku sebagai undang-undang bagi keduanya. Oleh karena
syarat sahnya perjanjian ada 4 (empat), seperti yang disebutkan pada Pasal
1320 KUH Perdata “untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan 4 (empat) syarat:
17
M. Yahya Harahap. Op. Cit. Hlm. 6.
19
Dua syarat pertama yang terdapat pada Pasal tersebut merupakan syarat
subjektif. Syarat subjektif ialah syarat yang berkaitan dengan para pihak dalam
perjanjian. Bila syarat subjektif ini tidak terpenuhi maka perjanjian tersebut dapat
tersebut ialah sepanjang tidak diminta pembatalan oleh para pihak maka perjanjian
tersebut tetap menimbulkan perikatan atau hubungan hukum yang melahirkan hak
dan kewajiban. Sedangkan dua syarat terakhir disebut sebagai syarat objektif yaitu
berkaitan dengan objek dari perjanjian tersebut. Jika tidak terpenuhinya syarat
objektif tersebut maka perjanjian dinyatakan batal demi hukum yamg memiliki
makna tidak pernah terjadinya perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban
Asas pacta sunt servanda atau asas kekuatan mengikat memiliki makna
bahwa suatu perjanjian mengikat para pihak. Seperti yang disebutkan dalam
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata bahwa “semua perjanjian yang dibuat secara
sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yan membuatnya”. Oleh sebab
itu para pihak harus melaksanakan isi dari perjanjian dan dilarang melakukan
18
R. Subekti. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jakarta: PT Balai Pustaka.
Hlm.371.
19
R. Subekti, Aspek-aspek Hukum Perikatan, Bandung: Alumni, 1986, Hlm 5.
20
b) Asas Konsensualisme
Asas konsensualisme atau sepakat ialah bahwa salah satu syarat sahnya
kesepakatan tersebut timbul yang namanya hak dan kewajiban yang harus
dipenuhi oleh para pihak. Apabila dalam perjanjian tersebut tidak terdapat
bebas dibuat oleh para pihak selama tidak melanggar kesusilaan dan ketertiban
umum. Kebebasan kepada para pihak tersebut dapat berupa membuat atau tidak
berkontrak ini didasari oleh Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yang berbunyi:
“perjanjian tersebut dibuat sah dan berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
yang membuatnya”.
Asas itikad baik disebutkan dalam Pasal 1338 ayat (3) “perjanjian harus
dilaksanakan dengan itikad baik”. Itikad baik ialah keadaan batin para pihak
keterbukaan, dan saling percaya. Dalam perjanjian tidak boleh ada maksud
21
e) Asas Kepribadian
mengikat para pihak secara personal saja. Sesuai dengan Pasal 1340 KUH
syarat yang telah ditentukan sesuai dengan Pasal 1317 KUH Perdata.
1. Asas Kepercayaan
2. Asas Moral
20
Niru Anita Sagita Sinaga, “Peranan Asas-Asas Perjanjian Dalam Mewujudkan Tujuan Perjanjian”,
Jurnal Binamulia Hukum, Fakultas Hukum: Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Jakarta, Vol
7 (2), 2018, Hlm 117-118.
22
Asas persamaan hak mempunyai makna bahwa para pihak memiliki tempat
4. Asas Kepatutan
5. Asas Kebiasaan
Asas kebiasaan menyatakan bahwa suatu perjanjian tidak hanya terkait hal-
hal yang telah diatur secara tegas dalam perjanjian melainkan terdapat
keadaan dan kebiasaan yang diikuti. Asas ini terdapat dalam Pasal 1339 jo
undang.
7. Asas Keseimbangan
8. Asas Perlindungan
Asas perlindungan ialah asas yang menyatakan bahwa para pihak dalam
oleh bank.21
pengertian lain pembiayaan konsumen adalah suatu pinjaman yang diberikan oleh
dikonsumsi atau digunakan oleh debitur itu sendiri. Barang yang langsung
21
Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, Hlm 96.
24
Pembiayaan adalah badan usaha di luar bank dan Lembaga Keuangan Bukan
Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam
22
Ibid, Hlm 96
23
Khotibul Umam, Hukum Lembaga Pembiayaan Hak dan Kewajiban Nasabah Pengguna
Jasa Lembaga Pembiayaan, Sleman: Pustaka Yustisia, 2010, Hlm 10.
25
fleksibel;
pemanfaatan modal;
adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih berjanji kepada satu orang
atau lebih untuk melakukan sesuatu. Dari perbuatan ini, lahirlah suatu
hubungan antara dua orang atau lebih yang disebut perikatan. Maka dapat
dikatakan bahwa suatu perjanjian merupakan salah satu sumber lahirnya sebuah
perikatan seperti yang dinyatakan pada Pasal 1233 KUH Perdata disebutkan
kontrak. Dengan adanya perjanjian ini maka timbulah hak dan kewajiban yang
didasari oleh asas kebebasan berkontrak harus membuat isi terkait hak dan
kewajiban para pihak dalam hal ini ialah perusahaan pembiayaan konsumen
dan debitur. Perjanjian ini tentunya menjadi dokumen utama yang dalam
Pasal 1320 KUH Perdata. Perjanjian yang dibuat sah tersebut berlaku
24
Sunaryo, Op. cit, Hlm 98.
27
Perusahaan Pembiayaan;
b) Konsumen (debitur)
25
Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Kencan Predana Media Group, 2013,
Hlm 14.
28
c) Pemasok (supplier)
tangani oleh kedua belah pihak dan secara hukum telah terikat dengan hak dan
yang dibayar secara tunai kepada pemasok atas barang yang dibutuhkan oleh
angsuran hingga lunas dari debitur. Dan hak debitur ialah menerima
pembiayaan dalam bentuk dana yang dibayarkan secara tunai kepada pemasok
26
Sunaryo, Op. Cit, Hlm 106.
29
dengan debitur terdapat hubungan jual beli. Dalam hal ini berupa perjanjian jual
pembayaran atas harga barang akan dilakukan oleh pihak ketiga yaitu
perjanjian.
pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dimana prestasi tersebut
akan dikembalikan dengan jangka waktu tertentu dan disertasi dengan kontra
27
Ibid, Hlm 108
28
Purwahid Patrik, “Peranan Perjanjian Baku dalam Masyarakat”, Jurnal Standar Kontrak,
Fakultas Hukum: Universitas Negeri Surabaya, Vol 1 (1) 1993, Hlm 1.
30
prestasi berupa bunga sesuai dengan perjanjian yang disepakati oleh para
kegiatan pembiayaannya tidak bisa jauh dari unsur risiko. Jaminan yang ada
a) Jaminan utama
29
Retno Wulan Sutanto, Perjanjian Konsumen Dalam Pustaka Peradilan Proyek Pembinaan
Teknis Yustikal, Jakarta: MARI, 1994, Hlm 3.
30
Ibid, Hlm 107
31
condition of economy.
b) Jaminan pokok
Jaminan pokok tersebut berupa barang yang dibeli oleh debitur yang
debitur.
c) Jaminan tambahan
menjual barang, dan cessie dari asuransi. 31 Selain hal tersebut biasa juga
konsumen, yakni:
31
Munir Fuady, Op. Cit, Hlm 168.
32
2. Adanya ketentuan dari para pihak yang mana hal tersebut dituangkan dan
3. Batas waktu berlaku perjanjian telah ditentukan dan disepakati oleh para
4. Jika terjadi suatu peristiwa tertentu para pihak atau undang-undang dapat
berjalan;
C. Wanprestasi
ditetapkan oleh para pihak dalam perikatan. Perikatan tersebut baik yang lahir dari
Wanprestasi adalah ingkar janji yang dilakukan oleh debitur karena tidak
32
Ridwan Khairandy, Hukum Kontrak Indonesia, Yogyakarta: FH UII Press, 2013,
Hlm.278.
33
tepat pada waktunya atau dilakukan tidak menurut selayaknya atau tidak dipenuhi
sama sekali. 33 Wanprestasi yang dilakukan oleh debitur terjadi disebabkan oleh 2
(dua) hal, yaitu disebabkan oleh adanya kesengajaan atau kelalaian dan suatu
perikatan, baik perikatan yang timbul oleh suatu perjanjian atau perikatan yang
akibat hukum kepadanya seperti memberi ganti kerugian kepada pihak kreditur.
Debitur sama sekali tidak berprestasi disebabkan oleh pihak debitur sendiri
tidak mau memenuhi prestasinya atau secara objektif dan subjektif pemenuhan
33
M. Yahya Harahap, Op. Cit, Hlm 60.
34
Debitur yang lalai atau alpa atau ingkar janji terhadap pihak kreditur dalam
hal ini ialah perusahaan pembiayaan konsumen memiliki ancaman atau sanksi-
sanksi. Akibat hukum wanprestasi yang diterima debitur tersebut ialah membayar
interessen yang diatur dalam Pasal 1243 KUH Perdata. Kerugian tersebut tidak
hanya biaya telah sungguh dikeluarkan atau kerugian yang menimpa kreditur,
yang diperoleh kreditur jika debitur tidak lalai. 34kerugian tersebut dikelompokkan
1) Biaya (kosten) yaitu seluruh pengeluaran yang telah nyata dikeluarkan oleh
suatu pihak;
2) Rugi (schaden) adalah kerugian yang timbul akibat kerusakan barang milik
34
Munir Fuady, Op. Cit, Hlm 223.
35
Pada tahun 2019 terjadi penyebaran wabah penyakit yakni Covid 19.
kebijakan seperti isolasi mandiri, social dan phsycal distancing, pembatasan sosial
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam
memaksa atau overmacht. Kedaan memaksa ialah keadaan dimana debitur tidak
luar kuasanya.
35
Ibid, Hlm 224.
36
kinerja dari LJKNB dalam menjaga stabilitas dari sistem keuangan dan
36
Aminah, “Pengaruh Pandemi Covid 19 Pada Pelaksanaan Perjanjian”, Diponegoro Law
Review, Fakultas Hukum: Universitas Diponegoro, Vol 7 (1), Hlm 654.
37
bersangkutan dalam hal ini ialah perusahaan pembiayaan konsumen dengan sistem
penilaian sendiri yang memuat kriteria debitur terkena dampak Covid 19.
yakni:
1. Litigasi
sengketa secara litigasi para pihak saling berhadapan satu sama lain dalam
pihak yang menang dan pihak yang kalah sehingga terdapat pihak yang puas
dan tidak puas akan keputusan tersebut dan dapat menimbulkan persoalan baru
yang lama serta biaya yang relatif mahal. Lamanya proses litigasi disebabkan
oleh banyaknya perkara yang harus diselesaikan tidak sebanding dengan jumlah
37
Salim HS, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar Grafika,
2008, Hlm 140.
38
a. Konsultasi
(klien) dengan pihak yang lain yang merupakan konsultas dimana pihak
38
Frans Hendra Winata, Hukum Penyelesaian Sengketa Arbitrase Nasional Indonesia,
Jakarta: Sinar Grafika, 2012, Hlm 32
39
Sri Hajati, Buku Ajar Hukum, Surabaya: Airlangga University Press, 2020, Hlm 429.
39
b. Negosiasi
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak yang lain.
c. Mediasi
netral dan tidak memberi nasehat hukum apapun kepada para pihak yang
d. Konsiliasi
konsiliator yang dipilih para pihak sebagai pihak ketiga yang bersifat netral.
Dalam hal ini konsiliator dapat memberikan nasehat hukum dan solusi
kepada para pihak. Kesepakatan yang terjadi akan bersifat final dan
40
Nurmangsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengkete Perdata Di Pengadilan,
Jakarta: Raja grafindo Persada, 2012, Hlm 23.
41
Sri Hajati, Op. Cit, Hlm 435.
40
e. Penilaian ahli
musyawarah mufakat kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian atau biasa
sengketa luar pengadilan memiliki estimasi waktu yang lebih cepat, biaya ringan,
tercantum pada klausula di dalam perjanjian dan disepakati oleh para pihak. Dapat
diselesaikan secara musyawarah mufakat oleh para pihak, namun jika musyawarah
independen, keadilan, dan efisiensi serta di awasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. 42
42
Afrizal Mukti Wibowo, Sukarmi, Siti Hamidah, “Analisis yuridis Kewenangan
Penyelesaian Sengketa Pembiayaan Konsumen di Indonesia”, Jurnal Hukum, Fakultas Hukum:
Universitas Muhamadiyah Malang, Vol 27 (1), 2019, Hlm 48.
BAB III
PT Nusantara Sakti atau Nusantara Sakti Group (NSS) ini didirikan oleh
Amo Hartanto Kanadi dan Hartati pada tahun 1962 di Jakarta Pusat. Nusantara
Mobil, Honda Genuine Oil, Federal Oil, dan Ivaro Furniture dan Property.
Nusantara Sakti Group mendirikan kantor cabang di Banda Aceh pada tahun 2007
dengan nama PT Nusantara Sakti yang bergerak pada bidang lembaga pembiayaan
motor Honda. Sejak tahun 2007 hingga saat ini PT Nusantara Sakti Kantor Cabang
Banda Aceh dipimpin oleh Bapak Elvis Fernando Simbolon sebagai Branch
para pihak pada PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh, dilakukan
43
Elvis Fernando Simbolon, Branch Manager PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda
Aceh, Wawancara 15 Januari 2021.
41
42
beberapa proses awal yaitu calon debitur mendatangi distributor menyatakan ingin
PBB;
Kantor Cabang Banda Aceh ialah perjanjian baku. Perjanjian baku ialah perjanjian
yang memiliki posisi lebih kuat dibandingkan dengan debitur, perjanjian dengan
bentuk tertulis, debitur sama sekali tidak menentukan isi perjanjian tersebut.45
Perjanjian baku ini merupakan bentuk adanya kepastian hukum bagi para pihak
44
Intan Yolanda, Staff Marketing PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh,
Wawancara 15 Januari 2021.
45
Marian Darus Badruzaman, Perjanjian Baku Perkembangannya di Indonesia, Bandung:
Alumni, 1988, Hlm 17.
43
oleh para pihak akan menimbulkan hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban ini akan
debitur sebelum menyetujui perjanjian tersebut. Hak adalah sesuatu hal multak yang
dimiliki setiap orang, sedangkan kewajiban adalah suatu hal yang harus dikerjakan dan
disertai dengan adanya tanggung jawab. Hak perusahaan pembiayaan dalam perjanjian
pembiayaan konsumen akan menjadi kewajiban bagi debitur dan hak debitur akan
menjadi kewajiban kreditur. Oleh karenanya dalam hukum perjanjian terdapat unsur
aktif dan pasif. Kreditur sebagai pihak piutang memiliki posisi sebagai pihak aktif dan
berhak akan prestasi sedangkan debitur orang yang berhutang sebagai posisi pasif
Hak dan kewajiban para pihak menurut Elvis Fernando Simbolon pada PT
Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh dalam perjanjian pembiayaan konsumen
adalah:47
pembiayaan konsumen);
46
Qirom Syamsyudin, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Beserta Perkembangannya,
Yogyakarta: Liberty, 1985, Hlm 14.
47
Elvis Fernando Simbolon, Branch Manager PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda
Aceh, Wawancara 15 Januari 2022.
44
konsumen).
pembiayaan konsumen);
3. Hak debitur
muka;
4. Kewajiban debitur
Pertanggung jawaban apabila suatu hari sepeda motor hilang atau rusak
pembiayaan. Dalam Pasal 1444 KUH Perdata disebutkan bahwa “jika barang
tertentu menjadi bahan persetujuan musnah dan tak dapat lagi diperdagangkan atau
hilang sedemikian hingga sama sekali tak diketahui apakah barang tersebut masih
ada, maka hapuslah perikatannya asal barang itu musnah atau hilangnya diluar
menegaskan bahwa debitur bebas dari segala kewajiban asal sepeda motor hilang
jawab perusahaan pembiayaan sepenuhnya dan tidak dapat menjadi alasan debitur
untuk menunda atau lalai dalam pembayaran angsuran seperti yang tercantum pada
meskipun sepeda motor hilang atau musnah diluar kesalahannya. Debitur tidak
boleh lalai atau terlambat membayar angsuran, jika hal tersebut dilakukan maka
48
Elvis Fernando Simbolon, Branch Manager PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda
Aceh, Wawancara 15 Januari 2022.
46
Tabel 2
Data Sampel Penunggakan Pembayaran Angsuran Oleh Debitur PT
Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh Pada Tahun 2021
No Nama Debitur Nomor Masa Angsuran Angsuran Yang Surat
Perjanjian Menunggak
memberikan surat peringatan, surat somasi, dan surat penarikan kepada debitur
47
ialah:
belum menerima gaji pada saat jatuh tempo pembayaran angsuran. Jatuh tempo
merosot karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang hanya
memperbolehkan rumah makan buka hanya pada jam tertentu sehingga tidak
Debitur bernama Anita seorang ibu rumah tangga dan hanya suami yang bekerja
49
Kamarudiin dan Nur Rahmadsyah, Debitur PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda
Aceh, Wawancara 29 dan 30 Desember 2021.
50
Nur Rahmadsyah, Debitur PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh, Wawancara
30 Desember 2021.
48
stabil pada masa pandemi sehingga tidak dapat menabung untuk kebutuhan
menurun drastis hanya mampu memenuhi keubutuhan primer saja. Uang muka
satu bulan sehingga pada bulan berikutnya saya harus membayar angsuran lebih
menjadi berkelanjutan.51
rumah sakit. Uang yang dimiliki untuk membayar angsuran digunakan untuk
51
Anita Rahayu, Debitur PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh, Wawancara 5
Januari 2021.
52
Marlinawati, Debitur PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh, Wawancara 7
Januari 2021.
49
Cabang Banda Aceh dan pihak asuransi. Setelah adanya pelaporan dilakukan
benar telah dicuri dan bukan tipu daya dari pihak debitur untuk tidak membayar
2 faktor:54
konsumen
a. Kesulitan ekonomi;
53
Muhammad Khairul, Debitur PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh,
Wawancara 3 Januari 2022.
54
Yohanes M. Simanjuntak, AR Collector PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh,
Wawancara 15 Januari 2022.
50
juga. Dampak tersebut ialah meningkatnya wanprestasi oleh debitur pada Lembaga
Jasa Keuangan Nonbak seperti perusahaan pembiayaan konsumen. Oleh sebab itu,
diserahkan kembali kepada seluruh lembaga yang termasuk kedalam jenis LKJNB,
seperti lembaga pembiayaan, asuransi, dana pensiun. Hal ini dikarenakan dampak
51
Pasal 9 ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor
Coronavirus Disease 2019 Bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank disebutkan bahwa
1) Terdampak langsung
pengawasan yang oleh karena itu penghasilan yang diraup menurun drastis
b. Debitur memiliki usaha dibidang ekonomi yang terkena dampak Covid 19 seperti
a. Debitur yang mengalami penurunan ekspor dan impor yang signifikan yang
55
Bambang Eko Muljono, “Analisis Hukum Relaksasi Kredit Saat Pandemi Corona Dengan
Kelonggaran Kredit Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.01/2020, Jurnal
Sains Sosio Humaniora, Fakultas Hukum: Universitas Lamongan, Vol 1 (2), 2019, Hlm 615.
56
Rian, Pegawas Industri Keuangan Nonbank dan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan,
Wawancara 20 januari 2022.
52
pertimbangan. Dari sisi debitur digunakan prinsip “know your customer”. Prinsip ini
dilakukan dengan survey lapangan yaitu, mencari tahu nama, alamat, pekerjaan, serta
usaha yang sedang dijalani oleh debitur. setelah survey terpenuhi akan dilakukan
tetap membayar tetapi tidak menurunkan kualitas kreditnya atau pembiayaannya. Jika
hal tersebut tidak dilakukan akan memperburuk keuangan perusahaan dan akan
tercatat pada Sistem Pelayanan Informasi Keuangan (SPIK). Oleh karena itu debitur
Restrukturisasi tersebut ditawarkan kepada debitur yang tidak mampu bayar sehingga
57
Rahmat Hidayat, Disposisi Otoritas Jasa Keuangan, Wawancara 20 Januari 2022.
58
Rian, Pegawas Industri Keuangan Nonbank dan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan,
Wawancara 20 januari 2022.
53
memanfaatkan kondisi saja atau free rider, seperti usahanya tidak berjalan dengan
lancar sehingga tidak dapat membayar angsuran pada tanggal jatuh tempo. Apabila
(satu) bulan. 59
selama 1 (satu) bulan tidak cukup membantu debitur. ketika pengajuan formulir
bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Namun PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh
hanya memberi penundaan pembayaran yang sama kepada seluruh debitur yang
59
Elvis Fernando Simbolon, Branch Manager PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda
Aceh, Wawancara 15 Januari 2022.
60
Anita Rahayu, Debitur PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh, Wawancara 5
Januari 2021.
54
restrukturisasi sehingga menjadi kolektibilitas 1(satu) atau lancer akan langsung akan
langsung diperingatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk mengurangi adanya free
61
Rian, Pegawas Industri Keuangan Nonbank dan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan,
Wawancara 20 januari 2022.
62
Rahmat Hidayat, Disposisi Otoritas Jasa Keuangan, Wawancara 20 Januari 2022.
55
sesuai dengan tanggal jatuh tempo perjanjian pembiayaan konsumen. Hal itu
disebabkan oleh berbagai faktor seperti, debitur terlambat menerima gaji, debitur
diberikan oleh PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh tidak menolong
Perjanjian yang dibuat secara sah oleh para pihak berlaku sebagai undang-
undang yang mengikat para pihak dan tidak dapat ditarik kembali sesuai dengan
asas pacta sunt servanda. perjanjian yang dibuat tersebut harus dilaksanakan
dilapangan masih terjadi wanprestasi atau ingkar janji atas perjanjian yang
56
macet baik yang disebabkan oleh kelalaian atau faktor yang tidak disengaja oleh
penyelesaian secara litigasi yaitu melalui jalur pengadilan dan non litigasi secara
pendapat ahli.
secara fidusia. Dalam Pasal 1 angka (1) Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999
ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam
penguasaan pemilik benda”. Penjelasan Pasal tersebut ialah sejak ditanda tangani
63
Fitri Rahayu, “Penyelesaian Sengketa Konsumen Atas Perbuatan Melawan Hukum Yang
Dilakukan Dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Putusan Nomor 209/PDT/2019/PT MDN,
Skripsi, Fakultas Hukum: Universitas Sumatera Utara, 2020, Hlm 20.
64
Elvis Fernando Simbolon, Branch Manager PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda
Aceh, Wawancara 15 Januari 2022.
57
kepada debitur, namun buku kepemilikan atas sepeda motor tetap pada perusahaan
dibuatkan akta notaris lalu didaftarkan kepada Kementrian Hukum dan HAM.
cara, yaitu:66
angsuran yang telah jatuh tempo melalui media telepon. Debitur diharapkan
dapat membayar angsuran tepat waktu guna menjaga hubungan baik dan
65
Gunawan Widjaya, Ahmad Yani, Jaminan Fidusia, Jakarta: Raja Grafindo, 2007,
Hlm.119
66
Intan Yolanda, AR Collector PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh,
Wawancara 15 Januari 2022
58
pengecekan terkait posisi sepeda motor dan debitur untuk mencegah pengalihan
sepeda motor kepada pihak lain dan melakukan usaha penagihan sesuai analisis
Debitur dalam posisi ini sudah memiliki potential bad debt dengan
Debitur pada posisi ini sudah termasuk bad debt. AR Collector akan
memberikan surat penarikan sepeda motor. Jika sampai tahap ini belum ada
itikad baik debitur untuk melunasi angsuran yang terlambat akan disiapkan
Berita Acara Serah Terima (BAST) dan memberi waktu kepada debitur paling
Debitur pada posisi ini sudah mengalihkan sepeda motor kepada pihak
lain atau adanya itikad buruk yang dilakukan oleh debitur yang melanggar
dilakukan penarikan.67
penarikan ssesuai isi perjanjian dan dapat melakukan penjualan dengan cara-
cara yang diatur dalam undang-undang seperti lelang. Objek jaminan fidusia
terlebih dahulu apabila debitur wanprestasi objek jaminan fidusia dapat ditarik.
Hal ini menandakan bahwa akta jaminan fidusia dapat menjadi dasar penarikan
67
Yohanes M. Simanjuntak, AR Collector PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh,
Wawancara 15 Januari 2022.
68
Ahmad Rifqi Nurilmi, S.H., M.Kn. Notaris, wawancara 23 Januari 2022.
61
jaminan fidusia yang tidak ada kesepakatan terkait wanprestasi debitur kepada
debitur, hal ini disebabkan oleh sebagian debitur wanprestasi tidak secara
Debitur akan memberikan objek jaminan fidusia secara suka rela namun ada
kali lipat.70
69
Rismawati, S.H., M. Hum, Akademisi Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala,
Wawancara 19 Januari 2022.
70
Elvis Fernando Simbolon, Branch Manager PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda
Aceh, Wawancara 15 Januari 2022.
62
hambatan tersebut menunjukan bahwasanya adanya itikad tidak baik dari para
fidusia berjalan lama, serta biaya relatif mahal. 71 Lamanya waktu yang
71
Rismawati, S. H., M. Hum, Akademisi Fakutas Hukum Universitas Syiah Kuala,
Wawancara 19 Januari 2022.
63
penarikan objek jaminan fidusia. Hingga saat ini objek jaminan fidusia masih
hari objek jaminan fidusia akan dikembalikan. Jika tidak akan dilaksanakan
72
Marlinawati, Debitur PT Nusantara Sakti Kantor Cabang Banda Aceh, Wawancara 7
Januari 2021.
64
panggilan telepon kepada debitur jatuh tempo, somasi hingga 3 kali dengan
Nomor 2/ PUU-XIX/ 2021 tidak berjalan secara efektif di lapangan. Hal ini
sesuai prosedural dan biaya tinggi. Objek jaminan fidusia yang telah ditarik
PENUTUP
A. Kesimpulan
membayar. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor seperti, debitur terlambat
wanprestasi.
kepada debitur yangs jatuh tempo, somasi hingga 3 kali dengan kriteria waktu
65
66
secara efektif di lapangan. Hal ini disebabkan debitur tidak secara sukarela
putusan tersebut membutuhkan waktu yang lama sesuai prosedural dan biaya
tinggi. Objek jaminan fidusia yang telah ditarik oleh perusahaan pembiayaan
dilunasi.
B. Saran
konsumen.
68
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Munir Fuady, Arbitrase Nasional, Bandung: PT. Cipta Aditya Aditya Bakti,
2003.
_____, Hukum Tentang Pembiayaan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006.
Sri Hajati, Buku Ajar Hukum, Surabaya: Airlangga University Press, 2020.
B. Skripsi
Daniel Alfredo Sitorus. “Perjanjian Jual Beli Melalui Internet Ditinjau dari
Aspek Hukum Perdata”. Skripsi, Fakultas Hukum: Yogyakarta.
Universitas Atmajaya, 2015.
C. Jurnal
Dewa Nyoman Rai Asmara Putra, I Putu Rasmadi Arsha Putra, “Akibat Hukum
Penyelesaian Sengketa Alternatif”, Jurnal Hukum Acara Perdata,
Fakultas Hukum: Universitas Udayana, Vol 6 (1), 2020.
D. Perundang-undangan