Anda di halaman 1dari 18

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MAIN RELIEF

VALVE PADA UNIT KOMATSU PC200-8

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I


pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Oleh :

HASEKA RIFKY AFIANTORO


D 200 17 0053

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MAIN RELIEF


VALVE PADA UNIT KOMATSU PC200-8

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

HASEKA RIFKY AFIANTORO


D 200 17 0053

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen
Pembimbing

i
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MAIN RELIEF


VALVE PADA UNIT KOMATSU PC200-8

OLEH :
HASEKA RIFKY AFIANTORO
D 200 17 0053

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Rabu 24 Agustus 2022
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Dewan Penguji :

1. Ir. Amin Sulistyanto, S.T., M.T., M.Si. ( )


(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Ir. Tri Tjahjono, M.T. ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Ir. Agus Hariyanto, M.T. ( )
(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D.

ii
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 16 Oktober 2022


Yang Menyatakan

Haseka Rifky Afiantoro


D 200 17 0053

iii
ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MAIN RELIEF
VALVE PADA UNIT KOMATSU PC200-8

Abstrak

Main relief valve adalah salah satu komponen control valve yang berfungsi untuk
mengatur atau membatasi tekanan kerja maksimum pada sistem hydraulic. Jika
terjadi tekanan yang berlebih dari pompa hidrolik, maka katup out-let akan
terbuka dan tekanan fluida yang berlebih tersebut akan diteruskan atau
dikembalikan lagi menuju hydraulic tank. Sehingga tekanan fluida yang mengalir
menuju kesistem tetap sesuai dengan batas keamanan. Analisa ini bertujuan untuk
mengetahui kerusakan, penyebab kerusakan serta langkah perbaikan dari
komponen main relief valve. Prosedur untuk pemeriksaan dari kerusakan main
relief valve dengan melakukan peforma test mulai dari tes unit jalan, pengecekan
secara visual dan disassembly komponen untuk mengetahui komponen yang
mengalami kerusakan. Hasil dari pengecekan atau analisa ditemukan kerusakan
pada seal dan return spring yang terletak pada main relief valve, sehingga
mengakibatkan terjadinya kebocoran oli. Penyebab kerusakan ini disebabkan oleh
banyaknya gram atau kotoran yang menempel pada seal serta umur pemaikan
yang cukup lama. Langkah perbaikan yaitu dengan cara mengganti komponen
yang rusak dengan yang baru, untuk tindakan pencegahan meminimalisir
kerusakan lebih besar dengan cara maintenance secara berkala.

Kata kunci : analisa, main relief valve, disassembly, seal, return spring,
maintenance
Abstract

The main relief valve is one of the control valve components that functions to
regulate or limit the maximum working pressure in the hydraulic system. If there
is excessive pressure from the hydraulic pump, the out-let valve will open and the
excess fluid pressure will be forwarded or returned to the hydraulic tank. So that
the pressure of the fluid flowing into the system remains in accordance with the
safety limit. This analysis aims to determine the damage, causes of damage and
repair steps of the main relief valve components. The procedure for inspection of
main relief valve damage is to perform performance tests starting from road unit
tests, visual checks and component disassembly to identify damaged components.
The results of the check or analysis found damage to the seal and return spring
located on the main relief valve, resulting in oil leakage. The cause of this damage
is due to the large number of grams or dirt attached to the seal and the long
playing life. The corrective step is to replace the damaged component with a new
one, for preventive measures to minimize greater damage by means of regular
maintenance

Keywords : analysis, main relief valve, disassembly, seal, return spring,


maintenance

1
1. PENDAHULUAN
Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang di desain untuk
mempermudah atau meringankan pekerjaan manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan. Alat berat biasanya digunakan pada pertambangan, pembangunan
kota, perkebunan, konstruksi jalan dan kehutanan dengan skala yang besar. Ada
bermacam-macam alat berat diantaranya bulldozer, excavator, wheel-loader dan
forklift.
Excavator merupakan suatu unit alat berat yang dapat di gunakan untuk
menggali tanah (digging), memuat material ke dump truck (loading), mengangkat
material (lifting), mengikis tebing (scraping), dan meratakan (grading). Dengan
menggunakan kombinasi penggantian alat kerja (work equipment), maka unit
excavator dapat digunakan untuk memecah batu (breaking), membongkar aspal,
dan lain-lain. Sistem penggerak pada Excavator menggunakan system Hydraulic
dengan penggerak mula mesin diesel.
Excavator terdiri atas dua bagian, yaitu bagian atas (upper structure) dan
bagian bawah (lower structure). Undercarriage atau kerangka bawah dari
excavator merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi untuk
menopang dan meneruskan beban unit ke tanah, bersama-sama dengan system
steering dan rem mengarahkan unit untuk bergerak maju, mundur, ke kanan, dan
ke kiri, juga sebagai pembawa dan pendukung unit.
System hydraulic adalah bentuk konversi energy yang merupakan energy
mekanik menjadi energy fluida dan di ubah lagi menjadi energy mekanik.
Mekanisme kerja system hydraulic pada Excavator terdiri dari Engine, Hydraulic
Pump, Hydraulic Tank, Control Valve, dan Actuator.
Pada tugas akhir ini akan membahas mengenai analisa mekanisme kerja
Hydraulic pada Excavator Komatsu PC200-8. Maka dari itu penulis mengambil
judul “Analisa Kerusakan Dan Perbaikan Main Relief Valve Pada Unit Komatsu
PC200-8.”

2
2. METODE
Data yang digunakan sebagai pendukung kelengkapan tugas akhir ini ditulis dan
dikumpulkan dengan dengan cara Library Research (Pengambilan data melalui
literatur), data-data melalui pedoman manual book, part catalog, jurnal dan lain-
lain. Field Research (Pemgambilan data melalui pengamatan lapangan) dengan
cara Interview (wawancara), cara ini dilakukan dengan melakukan dialog
langsung dengan mekanik. Observation, car aini dilakukan dengan pengalaman
secara langsung dilapangan untuk memperoleh data secara tepat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Analisa Kerusakan

Analisa kerusakan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan pada


Excavator Komatsu PC200-8 (Gambar 3.1)

Gambar 1. Excavator Komatsu PC200-8


Pengecekan dilakukan untuk mengetahui komponen yang rusak dan
komponen yang bocor pada unit ini. Untuk langkah ini operator mengoperasikan
unit dengan tanpa beban dan dilakukan dilahan yang luas. Pada proses ini
dilakukan pengecekan dengan mengoperasikan unit untuk memastikan kerusakan

3
yang terjadi, dan pengecekan dilakukan dengan cara mengarahkan tuas lever
kanan dan kiri ke arah depan dan belakang serta kanan dan kiri untuk mengetahui
apakah boom, arm dan bucket masih dalam kondisi normal atau tidak. Setelah
dilakukan pengecekan didapatkan low power pada saat di relief (Gambar 3.2).

Gambar 2. Pengecekan Tes Jalan Unit

Dari hasil pengecekan tes jalan unit diatas (Gambar 2) didapatkan masalah
kerusakan yaitu low pressure yang mengakibatkan gerak arm tidak maksimal.
Pemeriksaan secara visual adalah tindakan yang dilakukan dengan
mengamati dan mendiagnosa secara langsung bagian-bagian yang diduga
mengalami kerusakan sehingga melakukan pemeriksaan secara visual ini dapat
mengetahui penyebab kerusakan. Sebelum melakukan pengecekan secara visual
pastikan melepas kabel baterai guna memutus aliran listrik pada unit. Berikut
langkah cara-cara melakukan pengecekan visual :
Pemeriksaan nilai tekanan yang dikirimkan ke monitor untuk mengetahui
apakah tekanan pompa dalam kondisi aman atau tidak.

4
Gambar 3. Pemeriksaan Tekanan Pompa Melalui Monitor

Dari hasil pemeriksaan pada standart shop manual menunjukan bahwa


tekanan yang dikeluarkan pompa depan dan pompa belakang pada saat hydraulic
relief adalah sebesar 350 kg/cm². Namun pada unit ini saat dilakukan hydraulic
relief menunjukan nilai tekanan di angka 218 kg/cm² (Gambar 3.3), nilai tersebut
dibawah standart yang ada pada shopmanual, hal ini menunjukan bahwa pump
controller dalam keadaan tidak normal, maka akan dilakukan pengecekan pada
main relief valve. Selang atau hose pada control valve berfungsi sebagai
penghantar fluida bertekanan tinggi untuk selanjutnya dihantarkan ke attachment.
Selang atau hose memiliki sifat fleksibel dan tahan terhadap fuilda bertekanan
tinggi.

Gambar 4. Pemeriksaan Selang (Hose)

5
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebocoran pada selang atau hos,
Karena apabila terjadi kebocoran maka fluida tidak dapat diteruskan dan pressure
tidak maksimal. Selanjutnya dilakukan pengecekan pada selang atau hose
(Gambar 4).
Relief valve (Gambar 5) adalah sebuah valve yang terpasang di control valve
atau diluar control valve yang berfungsi untuk membatasi tekanan maksimum
hidrolik yang akan menuju ke sistem sesuai dengan standar tekanan yang sudah
ditentukan oleh pabrik.

Main Relief
Valve

Gambar 5. Main Relief Valve

Kemudian dilakukan pengecekan pada bagian main relief valve untuk


mengetahui kebocoran oli hidrolik (Gambar 3.5). Setelah itu dilakukan
pengecekan pada main relief valve, karena tidak terdapat kebocoran pada main
relief valve, maka selanjutnya akan dilakukan disassembly pada main relief valve.
Pada excavator Komatsu PC200-8 terdapat dua main relief valve yang menempel
pada control valve, yaitu pada main relief valve bagian atas untuk menyuplai dan
mengatur aliran oli pada pompa belakang sedangkan pada main relief valve bagias
bawah untuk menyuplai dan mengatur pompa depan.

6
sSeal

Gambar 6. Pengecekan Main Relief Valve

Dari hasil pengecekan pada main relief valve (Gambar 6) ditemukan


kerusakan pada seal atau backup seal yang memicu kebocoran pada main relief
valve yang mengakibatkan pressure tidak maksimal. Return spring pada bagian
main relief valve sendiri berfungsi untuk menahan relief valve untuk berada pada
posisi tertutup/close.
Selanjutnya setelah melakukan pengecekan pada seal main relief valve
langkah selanjutnya adalah mengecek pada return spring (Gambar 7).

Gambar 7. Pengecekan Return Spring


Dari hasil pengecekan pada (Gambar 7) dapat dilihat terjadi kerusakan pada
return spring. Hal ini menunjukan bahwa return spring dalam keadaan tidak
normal karena tidak adanya gaya pegas dan terdapat keausan pada spring sehingga

7
main relief valve tidak berfungsi dengan normal. Maka untuk langkah selanjutnya
dilakukan perbaikan pada main relief valve agar pressure mencapai dengan
sempurna sesuai yang ada pada shopmanual.
Selanjutnya pada (Gambar 8 )langkah perbaikan dilakuan assembly pada
main relief valve dengan cara mengganti dengan yang baru. Setelah mendapat
suku cadang main relief valve yang baru, selanjutnya dilakukan penggantian main
relief tersebut pada control valve.

Gambar 8. Assembly Main Relief Valve

Pemasangan ini dilakukan dua kali yaitu memasang main relief atas untuk
pompa belakang dan pemasangan main relief bawah untuk pompa depan. Setelah
main relief terpasang selanjutnya dilakukan pengecekan tes jalan unit untuk
mengetahui pressure tercapai dengan maksimal.
3.2 Hasil Pengecekan Pada Unit
Dari hasil pengecekan melalui monitor dan mengacu pada shop manual
ditemukan tekanan atau pressure tidak maksimal dan selanjutnya perlu dilakukan
pengecekan pada control valve.
Dari hasil pengecekan selang hidrolik atau hose pada control valve
terdapat kebocoran oli pada main relief valve dan selanjutnya akan dilakukan
disassembly. Dari hasil pengecekan pada main relief valve terdapat seal atau
backup seal yang sudah rusak dan perlu diganti dengan yang baru. Dari hasil
pengecekan pada return spring terdapat adanya keausan dan kerusakan seperti

8
tidak adanya gaya pegas pada spring. Dari hasil analisa gejala awal hingga
pengecekan akhir dapat di simpulkan kerusakan terjadi pada komponen seal atau
backup seal pada main relief valve dan kerusakan pada return spring maka dari itu
di lakukan pengecekan dengan cara membongkar main relief valve untuk
selanjutnya dilakukan langkah perbaikan.
Setelah melakukan proses pemeriksaan dan perbaikan dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa terjadi kerusakan pada main relief valve yang menyebabkan
gerak arm tidak maksimal. Maka proses sebelumnya adalah membongkar
(disassembly) kemudian dilakukan perbaikan dan pemasangan (assembly).
Sebelum dilakukan proses disassembly alangkah baiknya menerapkan
keselamatan kerja antara lain pastikan bahwa excavator telah ditempatkan
ditempat yang rata, luas dan jauhkan dari keramaian orang-orang. Selalu gunakan
peralatan kerja yang tepat dan safety sesuai dengan peruntukannya agar terhindar
dari accident / kecelakaan kerja. Jika membongkar komponen yang rumit, buatlah
suatu tanda pengenal pada bagian tersebut supaya tidak mempengaruhi fungsinya.
Langkah pertama yaitu melepas hose dengan menggunakan end wrench
berukuran 19mm untuk mempermudah proses disassembly pada main relief valve
(Gambar 9).

Gambar 9 Melepas Hose

Setelah hose terlepas selanjutnya melepas main relief valve menggunakan


end wrench berukuran 32mm (Gambar 9).

9
Gambar 10 Melepas main relief valve

Langkah selanjutnya yaitu melepas main relief valve pada control valve
menggunakan tangan dengan cara diputar dan dilepas. (Gambar 11).

Gambar 11 Melepas main relief valve pada control valve

Selanjutnya setelah melepas main relief valve pada control valve, langkah
berikutnya adalah melepas komponen pada main relief valve (Gambar 12).

Gambar 13 Melepas komponen pada main relief valve

10
Setelah di lakukan pembongkaran pada main relief valve, ditemukan
bahwa pada bagian return spring mengalami kerusakan atau sudah tidak berfungsi
dengan normal, maka pelu di ganti dengan yang baru.

Gambar 14 Main relief valve lama

Gambar 15 Main relief valve baru


Setelah melakukan disassembly dan mengetahui kerusakan yang terjadi
pada main relief valve, langkah selanjutnya adalah proses assembly. Langkah
pertama yaitu memasang main relief valve yang baru pada control valve (Gambar
16).

11
Gambar 16 Proses memasang main relief valve yang baru
Selanjutnya yaitu mengencangkan nut pada main relief valve dibantu
dengan tool end wrench berukuran 32mm (Gambar 17).

Gambar 17 Proses pemasangan main relief valve


Langkah selanjutnya adalah memasang hose pada main relief valve
dibantu dengan tool end wrench berukuran 19mm (Gambar 18).

Gambar 18 Proses pemasangan pada hose

12
Langkah terakhir yaitu melakukan pengetesan/pengujian terhadap unit
(Gambar 19). Pengetesan dilakukan di luar workshop dengan cara melakukan
penggalian untuk mengecek apakah unit masih mengalami low power atau tidak.
Setelah dilakukan pengetesan oleh mekanik, hasil menunjukan bahwa unit tidak
lagi mengalami low power dan dilihat dimonitor menunjukan bahwa pressure
mencapai 353 kg/cm² , unit dinyatakan layak jalan/kerja oleh mekanik.

Gambar 19. Pengetesan Unit

4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Main relief valve yang terletak pada control valve berfungsi untuk mengatur arah
aliran fluida mengalami kerusakan pada backup seal dan return spring yang
mengakibatkan arah aliran fluida menuju attachment terganggu sehingga unit
mengalami low power saat dioperasikan.
Penyebab seal dan return spring mengalami kerusakan yaitu karena
melebihi batas jam pemakaian atau sehingga seal dan return spring mengalami
kerusakan. Langkah perbaikan dilakukan dengan cara mengganti main relief valve
dengan yang baru, kemudian melakukan testing atau pengecekan jalan pada unit
dan didapat unit dapat bekerja dengan baik.
4.2 Saran

13
Mengutamakan keselamatan kerja saat berada di lapangan maupun di workshop,
utamanya saat di kawasan pabrik menggunakan helm, sepatu safety, dan masker.
Saat melakukan perbaikan disassembly maupun assembly harus sesuai pada shop
manual dan partbook. Komunikasi dengan mekanik guna menambah wawasan
dan dapat memahami pekerjaan yang sedang di lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Suhendar, Ujang. 2019. “Belajar Mudah Sistem Hydrolik PC200-8 Excavator


Komatsu Indonesia Part 2”, https://youtu.be/fmKFaDb8Sv0, diakses pada
tanggal 21 Juni 2021.

Suhendar, Ujang. 2019. “Mekanik Alat Berat Cara Kerja Dan Fungsi Dari Safety
Valve Komatsu PC200”, https://youtu.be/poM9X21SzKQ, diakses pada
tanggal 25 Juni 2021.

Suhendar, Ujang. 2020. “Mekanik Alat Berat Cara Kerja Compensating Valve”,
https://youtu.be/ShTBI_CGHoU, diakses pada tanggal 27 Juni 2021.

Suhendar, Ujang. 2019. “Belajar Mudah Sistem Hydrolik PC200-8


Excavator Komatsu Indonesia Part 2”,
https://youtu.be/fmKFaDb8Sv0, diakses pada tanggal 21 Juni
2021.

Channel, Binaya. 2021. “Excavator Komatsu Pc200-8 Hydraulic


Power”,https://www.youtube.com/watch?v=4N9i8fHYzFY,
diakses pada tanggal 23 Juni 2021.
http://komponenalat-berat.blogspot.com/2017/09/jenis-katup-pada-alat-berat.html

14

Anda mungkin juga menyukai