Oleh :
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
Dosen
Pembimbing
i
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH :
HASEKA RIFKY AFIANTORO
D 200 17 0053
Dewan Penguji :
Dekan,
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
iii
ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MAIN RELIEF
VALVE PADA UNIT KOMATSU PC200-8
Abstrak
Main relief valve adalah salah satu komponen control valve yang berfungsi untuk
mengatur atau membatasi tekanan kerja maksimum pada sistem hydraulic. Jika
terjadi tekanan yang berlebih dari pompa hidrolik, maka katup out-let akan
terbuka dan tekanan fluida yang berlebih tersebut akan diteruskan atau
dikembalikan lagi menuju hydraulic tank. Sehingga tekanan fluida yang mengalir
menuju kesistem tetap sesuai dengan batas keamanan. Analisa ini bertujuan untuk
mengetahui kerusakan, penyebab kerusakan serta langkah perbaikan dari
komponen main relief valve. Prosedur untuk pemeriksaan dari kerusakan main
relief valve dengan melakukan peforma test mulai dari tes unit jalan, pengecekan
secara visual dan disassembly komponen untuk mengetahui komponen yang
mengalami kerusakan. Hasil dari pengecekan atau analisa ditemukan kerusakan
pada seal dan return spring yang terletak pada main relief valve, sehingga
mengakibatkan terjadinya kebocoran oli. Penyebab kerusakan ini disebabkan oleh
banyaknya gram atau kotoran yang menempel pada seal serta umur pemaikan
yang cukup lama. Langkah perbaikan yaitu dengan cara mengganti komponen
yang rusak dengan yang baru, untuk tindakan pencegahan meminimalisir
kerusakan lebih besar dengan cara maintenance secara berkala.
Kata kunci : analisa, main relief valve, disassembly, seal, return spring,
maintenance
Abstract
The main relief valve is one of the control valve components that functions to
regulate or limit the maximum working pressure in the hydraulic system. If there
is excessive pressure from the hydraulic pump, the out-let valve will open and the
excess fluid pressure will be forwarded or returned to the hydraulic tank. So that
the pressure of the fluid flowing into the system remains in accordance with the
safety limit. This analysis aims to determine the damage, causes of damage and
repair steps of the main relief valve components. The procedure for inspection of
main relief valve damage is to perform performance tests starting from road unit
tests, visual checks and component disassembly to identify damaged components.
The results of the check or analysis found damage to the seal and return spring
located on the main relief valve, resulting in oil leakage. The cause of this damage
is due to the large number of grams or dirt attached to the seal and the long
playing life. The corrective step is to replace the damaged component with a new
one, for preventive measures to minimize greater damage by means of regular
maintenance
1
1. PENDAHULUAN
Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang di desain untuk
mempermudah atau meringankan pekerjaan manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan. Alat berat biasanya digunakan pada pertambangan, pembangunan
kota, perkebunan, konstruksi jalan dan kehutanan dengan skala yang besar. Ada
bermacam-macam alat berat diantaranya bulldozer, excavator, wheel-loader dan
forklift.
Excavator merupakan suatu unit alat berat yang dapat di gunakan untuk
menggali tanah (digging), memuat material ke dump truck (loading), mengangkat
material (lifting), mengikis tebing (scraping), dan meratakan (grading). Dengan
menggunakan kombinasi penggantian alat kerja (work equipment), maka unit
excavator dapat digunakan untuk memecah batu (breaking), membongkar aspal,
dan lain-lain. Sistem penggerak pada Excavator menggunakan system Hydraulic
dengan penggerak mula mesin diesel.
Excavator terdiri atas dua bagian, yaitu bagian atas (upper structure) dan
bagian bawah (lower structure). Undercarriage atau kerangka bawah dari
excavator merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi untuk
menopang dan meneruskan beban unit ke tanah, bersama-sama dengan system
steering dan rem mengarahkan unit untuk bergerak maju, mundur, ke kanan, dan
ke kiri, juga sebagai pembawa dan pendukung unit.
System hydraulic adalah bentuk konversi energy yang merupakan energy
mekanik menjadi energy fluida dan di ubah lagi menjadi energy mekanik.
Mekanisme kerja system hydraulic pada Excavator terdiri dari Engine, Hydraulic
Pump, Hydraulic Tank, Control Valve, dan Actuator.
Pada tugas akhir ini akan membahas mengenai analisa mekanisme kerja
Hydraulic pada Excavator Komatsu PC200-8. Maka dari itu penulis mengambil
judul “Analisa Kerusakan Dan Perbaikan Main Relief Valve Pada Unit Komatsu
PC200-8.”
2
2. METODE
Data yang digunakan sebagai pendukung kelengkapan tugas akhir ini ditulis dan
dikumpulkan dengan dengan cara Library Research (Pengambilan data melalui
literatur), data-data melalui pedoman manual book, part catalog, jurnal dan lain-
lain. Field Research (Pemgambilan data melalui pengamatan lapangan) dengan
cara Interview (wawancara), cara ini dilakukan dengan melakukan dialog
langsung dengan mekanik. Observation, car aini dilakukan dengan pengalaman
secara langsung dilapangan untuk memperoleh data secara tepat.
3
yang terjadi, dan pengecekan dilakukan dengan cara mengarahkan tuas lever
kanan dan kiri ke arah depan dan belakang serta kanan dan kiri untuk mengetahui
apakah boom, arm dan bucket masih dalam kondisi normal atau tidak. Setelah
dilakukan pengecekan didapatkan low power pada saat di relief (Gambar 3.2).
Dari hasil pengecekan tes jalan unit diatas (Gambar 2) didapatkan masalah
kerusakan yaitu low pressure yang mengakibatkan gerak arm tidak maksimal.
Pemeriksaan secara visual adalah tindakan yang dilakukan dengan
mengamati dan mendiagnosa secara langsung bagian-bagian yang diduga
mengalami kerusakan sehingga melakukan pemeriksaan secara visual ini dapat
mengetahui penyebab kerusakan. Sebelum melakukan pengecekan secara visual
pastikan melepas kabel baterai guna memutus aliran listrik pada unit. Berikut
langkah cara-cara melakukan pengecekan visual :
Pemeriksaan nilai tekanan yang dikirimkan ke monitor untuk mengetahui
apakah tekanan pompa dalam kondisi aman atau tidak.
4
Gambar 3. Pemeriksaan Tekanan Pompa Melalui Monitor
5
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebocoran pada selang atau hos,
Karena apabila terjadi kebocoran maka fluida tidak dapat diteruskan dan pressure
tidak maksimal. Selanjutnya dilakukan pengecekan pada selang atau hose
(Gambar 4).
Relief valve (Gambar 5) adalah sebuah valve yang terpasang di control valve
atau diluar control valve yang berfungsi untuk membatasi tekanan maksimum
hidrolik yang akan menuju ke sistem sesuai dengan standar tekanan yang sudah
ditentukan oleh pabrik.
Main Relief
Valve
6
sSeal
7
main relief valve tidak berfungsi dengan normal. Maka untuk langkah selanjutnya
dilakukan perbaikan pada main relief valve agar pressure mencapai dengan
sempurna sesuai yang ada pada shopmanual.
Selanjutnya pada (Gambar 8 )langkah perbaikan dilakuan assembly pada
main relief valve dengan cara mengganti dengan yang baru. Setelah mendapat
suku cadang main relief valve yang baru, selanjutnya dilakukan penggantian main
relief tersebut pada control valve.
Pemasangan ini dilakukan dua kali yaitu memasang main relief atas untuk
pompa belakang dan pemasangan main relief bawah untuk pompa depan. Setelah
main relief terpasang selanjutnya dilakukan pengecekan tes jalan unit untuk
mengetahui pressure tercapai dengan maksimal.
3.2 Hasil Pengecekan Pada Unit
Dari hasil pengecekan melalui monitor dan mengacu pada shop manual
ditemukan tekanan atau pressure tidak maksimal dan selanjutnya perlu dilakukan
pengecekan pada control valve.
Dari hasil pengecekan selang hidrolik atau hose pada control valve
terdapat kebocoran oli pada main relief valve dan selanjutnya akan dilakukan
disassembly. Dari hasil pengecekan pada main relief valve terdapat seal atau
backup seal yang sudah rusak dan perlu diganti dengan yang baru. Dari hasil
pengecekan pada return spring terdapat adanya keausan dan kerusakan seperti
8
tidak adanya gaya pegas pada spring. Dari hasil analisa gejala awal hingga
pengecekan akhir dapat di simpulkan kerusakan terjadi pada komponen seal atau
backup seal pada main relief valve dan kerusakan pada return spring maka dari itu
di lakukan pengecekan dengan cara membongkar main relief valve untuk
selanjutnya dilakukan langkah perbaikan.
Setelah melakukan proses pemeriksaan dan perbaikan dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa terjadi kerusakan pada main relief valve yang menyebabkan
gerak arm tidak maksimal. Maka proses sebelumnya adalah membongkar
(disassembly) kemudian dilakukan perbaikan dan pemasangan (assembly).
Sebelum dilakukan proses disassembly alangkah baiknya menerapkan
keselamatan kerja antara lain pastikan bahwa excavator telah ditempatkan
ditempat yang rata, luas dan jauhkan dari keramaian orang-orang. Selalu gunakan
peralatan kerja yang tepat dan safety sesuai dengan peruntukannya agar terhindar
dari accident / kecelakaan kerja. Jika membongkar komponen yang rumit, buatlah
suatu tanda pengenal pada bagian tersebut supaya tidak mempengaruhi fungsinya.
Langkah pertama yaitu melepas hose dengan menggunakan end wrench
berukuran 19mm untuk mempermudah proses disassembly pada main relief valve
(Gambar 9).
9
Gambar 10 Melepas main relief valve
Langkah selanjutnya yaitu melepas main relief valve pada control valve
menggunakan tangan dengan cara diputar dan dilepas. (Gambar 11).
Selanjutnya setelah melepas main relief valve pada control valve, langkah
berikutnya adalah melepas komponen pada main relief valve (Gambar 12).
10
Setelah di lakukan pembongkaran pada main relief valve, ditemukan
bahwa pada bagian return spring mengalami kerusakan atau sudah tidak berfungsi
dengan normal, maka pelu di ganti dengan yang baru.
11
Gambar 16 Proses memasang main relief valve yang baru
Selanjutnya yaitu mengencangkan nut pada main relief valve dibantu
dengan tool end wrench berukuran 32mm (Gambar 17).
12
Langkah terakhir yaitu melakukan pengetesan/pengujian terhadap unit
(Gambar 19). Pengetesan dilakukan di luar workshop dengan cara melakukan
penggalian untuk mengecek apakah unit masih mengalami low power atau tidak.
Setelah dilakukan pengetesan oleh mekanik, hasil menunjukan bahwa unit tidak
lagi mengalami low power dan dilihat dimonitor menunjukan bahwa pressure
mencapai 353 kg/cm² , unit dinyatakan layak jalan/kerja oleh mekanik.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Main relief valve yang terletak pada control valve berfungsi untuk mengatur arah
aliran fluida mengalami kerusakan pada backup seal dan return spring yang
mengakibatkan arah aliran fluida menuju attachment terganggu sehingga unit
mengalami low power saat dioperasikan.
Penyebab seal dan return spring mengalami kerusakan yaitu karena
melebihi batas jam pemakaian atau sehingga seal dan return spring mengalami
kerusakan. Langkah perbaikan dilakukan dengan cara mengganti main relief valve
dengan yang baru, kemudian melakukan testing atau pengecekan jalan pada unit
dan didapat unit dapat bekerja dengan baik.
4.2 Saran
13
Mengutamakan keselamatan kerja saat berada di lapangan maupun di workshop,
utamanya saat di kawasan pabrik menggunakan helm, sepatu safety, dan masker.
Saat melakukan perbaikan disassembly maupun assembly harus sesuai pada shop
manual dan partbook. Komunikasi dengan mekanik guna menambah wawasan
dan dapat memahami pekerjaan yang sedang di lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Suhendar, Ujang. 2019. “Mekanik Alat Berat Cara Kerja Dan Fungsi Dari Safety
Valve Komatsu PC200”, https://youtu.be/poM9X21SzKQ, diakses pada
tanggal 25 Juni 2021.
Suhendar, Ujang. 2020. “Mekanik Alat Berat Cara Kerja Compensating Valve”,
https://youtu.be/ShTBI_CGHoU, diakses pada tanggal 27 Juni 2021.
14