Abstrak
Nasi caplok merupakan perencanaan usaha tentang nasi yang dicetak bulat dan ditengah-
tengahnya diberi lauk seperti halnya nasi kepal. Nasi kepal sebenarnya terinspirasi dari onigiri
yang merupakan makanan khas dari Jepang namun dimodifikasi agar sesuai dengan lidah orang
Indonesia di dalamnya diberi lauk sesuai dengan lauk sehari-hari yang masyarakat Indonesia
kebanyakan memakannya. Terdapat beberapa variasi lauk yang ada di dalam nasi caplok yaitu,
nasi caplok isi ayam suwir teriyaki, ayam suwir kemangi, dan tumis jamur tiram. Nasi caplok
merupakan bisnis usaha rumahan yang dijual dengan harga yang terjangkau. Target penjualan
nasi caplok ini merupakan karyawan – karyawan yang akan berangkat kerja, karyawan yang
tidak memiliki waktu yang banyak untuk bersantai memakan sarapan paginya membutuhkan
sesuatu yang praktis.
Abstract
Nasi Caplok is a business plan about rice that is molded into rounds and in the middle is given a
side dish like rice balls. Rice balls are actually inspired by Onigiri which is a typical Japanese
food but modified to suit the Indonesian palate and are served with side dishes according to the
everyday side dishes that most Indonesians eat. There are several variations of side dishes in
Nasi Caplok, namely, caplok rice filled with shredded teriyaki chicken, shredded basil chicken,
and sautéed oyster mushrooms. Nasi Caplok is a home business that is sold at an affordable
price. The sales target for this caplok rice is employees who are going to work, employees who
don't have much time to relax and eat breakfast, they need something practical.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Berdirinya Usaha
Usaha perdagangan erupakan suatu kegiatan manusia yang memiliki tujuan untuk
mencari keuntungan ekonomi guna menghidupi kebutuhan sehari-hari. Usaha
perdagangan merupakan suatu kegiatan yang sifatnya melakukan jual-beli antara
pedagang dan pembeli. Barang yang dijual dari pedagang ini berwujud, yang berarti kita
dapat memindahkan kepemilikan barang tersebut.
Usaha perdagangan juga mengutamakan keuntungan dari penjualan dagangannya.
Keuntungannya tersebut dapat dijadikan lagi sebagai modal, biaya distribusi, dan biaya
operasional. Dapat dikatakan hasil dari perdagangan tersebut selain untuk perusahaan
atau individu, hasilnya akan diputar kembali untuk kebutuhan perdagangan.
Dalam menjalankan usaha perdagangan ini, diperlukan strategi agar usaha meroket
dan tetap bertahan menghadapi persaingan pasar. Peluang usaha adalah salah satu hal
yang harus diperhatikan dalam usaha perdagangan ini. Selain itu juga persaingan,
pelayanan terhadap konsumen, dan kualitas barang juga merupakan hal yang penting
dalam berdagang.
Melihat latar belakang diatas membuat saya tertarik untuk melakukan kegiatan usaha
guna menambah pemasukan sehari-hari. Saya ingin membuat usaha rumahan yang
mudah dan praktis. Dalam hal ini, produk yang akan saya perdagangkan ialah makanan
sehari-hari yang biasa di makan saat sarapan, yaitu “Nasi Caplok”.
Nasi Caplok merupakan makanan yang berbahan utama nasi lalu dibentuk bulat dan
di dalamnya diberi isian berbagai macam lauk seperti ayam suwir teriyaki, ayam suwir
kemangi dan tumis jamur tiram.. Nasi yang merupakan makanan pokok masyarakat
Indonesia. Memilih Nasi Caplok menjadi produk dagang akan sangat menjanjikan
ditambah praktis saat akan dimakan tidak memerlukan sendok. Sangat cocok untuk
karyawan yang akan berangkat kerja dan tidak memiliki waktu banyak untuk sarapan.
Oleh karena itu saya memilih usaha Nasi Caplok sebagai bahan dagangan saya untuk
melakukan usaha. Modal yang diperlukan untuk membuka usaha Nasi Caplok pun tidak
terlalu banyak dan dapat menghasilkan keuntungan yang lumayan dibandingkan dengan
modal awal.
2. GAMBARAN USAHA
Nasi Caplok merupakan masakan rumahan yang berlokasi di daerah Bekasi.
Pemasaran dan promosi dari Nasi Caplok ini menggunakan media daring, luring, serta
brosur untuk menarik pelangggan agar mencoba makanan Nasi Caplok ini.
Keunikan serta keunggulan dari makanan Nasi Caplok ini adalah kepraktisannya
karena tidak memerlukan sendok saat memakannya, sangat cocok untuk dimakan saat
sarapan bagi karyawan-karyawan yang dikejar waktu dan tidak dapat menikmati waktu
sarapan dengan santai. Serta terdapat isiian berbagai variasi sehingga pelanggan memiliki
beberapa pilihan untuk lauknya.
Agar lebih mrnggairahkan untuk pelanggan yang menyukai cita rasa pedas pada
makanan dapat menambahkan serbuk cabai di atas Nasi Caploknya. Harga yang
ditawarkanpun sangatlah murah dan terjangkau dan kualitas dari bahan – bahan Nasi
Caplok ini sangat terjamin, karena di dalam proses pembuatannya diutaman
kebersihannya. Nasi Caplok dengan harga terjangkau, praktis dan mengeyangkan.
3. ASPEK PEMASARAN
3.1 Segment Pasar, Target Pasar, Positioning
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli
yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix (campuran)
yang berbeda pula. (Purwana & Hidayat 2016).
Segmentasi pasar berdasarkan demografis, yaitu laki-laki dan perempuan,
semua umur (kecuali balita).
Segmentasi berdasarkan geografis, yaitu masyarakat yang sedang
menunggu jemputan karyawan ataupun yang sedang berangkat kerja di
Kota Bekasi.
b. Sasaran Pasar
Pasar sasaran ialah menentukan beberapa segment yang layak karena
dianggap paling potensial. Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran
adalah mengevaluasi kearifan setiap segmen, kemudian memiliki salah satu dari
segmen pasar atau lebih untuk dilayani. (Purwana&Hidayat, 2016).
Usaha Nasi Caplok ini menargetkan laki-laki dan perempuan usia
produktif kerja karena akan dijual di daerah jemputan karyawan PT.
c. Positioning
Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang didefinisikan oleh
konsumen atas dasar atribut-atributnya. Tujuan penetapan posisi pasar adalah
untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang
dihasilkan ke dalam benak konsumen. (Purwana & Hidayat, 2016).
Nasi Caplok berinovasi menjadikan makanan yang cocok untuk sarapan
namun praktis saat memakannya. Nasi Caplok dengan berbagai macam varia nisi
di dalamnya akan membuat konsumen tidak mudah bosen karena disajikan
beberapa pilihan.
3.2 Perkiraan Permintaan dan Penawaran
a. Permintaan
Jumlah pengunjung yang diperkirakan adalah 350 orang per minggu.
Didapatkan dari hasil pembagian kuesioner kepada 30 orang responden di Jalan
Raya Bekasi, Kranji, dan Bekasi Kota dan didapatkan 29 orang menyukai Nasi
Caplok.
b. Penawaran
Untuk memperkirakan jumlah penawaran Nasi Caplok, maka penulis
melakukan survey penawaran ke pesaing daerah, jalan raya Bekasi, Kranji, Kota
Bekasi.
Tabel 1 Jumlah Penawaran Produk Pesaing
c. Penjualan Personal
Penjualan personal yang digunakan sebagai media promosi oleh
Nasi Caplok, yaitu melalui promosi secara langsung dengan
memberikan sample kepada orang-orang terdekat seperti keluarga,
teman, dan masyarakat di sekitar rumah.
d. Promosi Penjualan
Bentuk promosi penjualan yang digunakan oleh usaha Nasi
Caplok, yaitu dengan memberikan beragam promo salah satunya yaitu
buy 5 get 1 free guna menarik konsumen dan memeperkenalkan Nasi
Caplok pada minggu pertama saat pembukaan awal usaha.
3.4 Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
1. Memiliki banyak variasi isi dalan Nasi Caplok
2. Memiliki harga yang sangat terjangkau untuk konsumen sehingga
dapat dibeli oleh semua kalangan
3. Bahan baku yang berkualitas, tidak menggunakan bahan pengawet,
dan mudah didapatkan
4. Tempat usaha yang sangat strategis
5. Produk makanan yang ringan, tetapi sehat dan bergizi
b. Weakness (Kelemahan)
1. Pengelolahan dengan cara yang dapat dibilang masih tradisional
2. Harga barang baku yang sering naik turun (tidak stabil)
3. Bahan baku yang mudah rusak (tidak tahan lama)
4. Tidak menawarkan menu yang lain hanya nasi saja
5. Persediaan Nasi Caplok yang tidak terlalu banyak
c. Opportunities ( Peluang)
1. Kondisi masyarakat yang sudah mulai konsumtif terhadap makanan
yang praktis dan mudah sehingga memepercepat penjualan
2. Semua kalangan masyarakat dapat menikmati produk ini
3. Permintaan masyarakat akan makanan yang mudah, praktis namun
dengan gizi yang seimbang
d. Treats (Ancaman)
1. Produk yang mudah ditiru oleh pesaing lain
2. Munculnya pesaing
3. Kenaikan harga bahan baku secara tiba-tiba
4. Harus terus melakukan inovasi agar dapat bersaing di pasar
5. Apabila produk yang kami tawarkan sudah dingin maka akan sedikit
mengurangi rasa enaknya
4.2 Perijinan
Usaha ini termasuk usaha rumah tangga (home industry), makai zin usaha yang
dilakukan adalah melalui rukun tetangga (RT) setempat dan apabila berkembang dan
maju maka usaha ini akan membuka sebuah gerai yang memiliki izin usaha. Dalam
membuat izin usaha untuk membuka suatu usaha perizinan yang dibutuhkan hanya surat
izin tempat usaha (SITU) dan surat izin usaha perdagangan (SIUP).\
5. ASPEK PRODUKSI
Modal merupaka dana yang sangat dibutuhkan untuk membiayai operasi bisnis. Dalam
memulai bisnis Nasi Caplok ini membutuhksn modal Rp. 5.000.000 yang mana diperoleh dari
hasil uang pribadi pendiri Nasi Caplok itu sendiri.
Kebutuhan sumber daya modal investasi Nasi Caplok meliputi barang – barang yang
sangat diperlukan sebagai salah satu media pendukung dan pembuatan Nasi Caplok dengan
modal investasi Rp. 540.000
Nasi Caplok menetapkan nilai ekonomis selama 3 tahun untuk masing-masing barang
dengan total depresiasi sebesar Rp. 540.000.
Kebutuhan modal kerja yang digunakan oleh usaha Nasi Caplok untuk menjalankan
kegiatan usaha perbulannya, sebagai berikut :
Kebutuhan modal kerja untuk biaya menjalankan usaha Nasi Caplok selama sebulan
membutuhkan biaya sebesar Rp. 1.458.000 dan dikalikan pertahun menjadi sebesar Rp.
17.496.000.
Biaya operasional Nasi Caplok dalam sebulan adalah sebesar Rp. 300.000 dan dikalikan
pertahun menjadi Rp. 3.600.000.
Nasi Caplok tidak merekrut tenaga kerja karyawan karena semua proses produksi
dilakukan oleh pemilik dengan gaji sebesar Rp. 2.000.000
Biaya variabel
Biaya bahan baku Rp. 1.458.000
Biaya listrik Rp. 100.000
Biaya air Rp. 52.000
Biaya brosur Rp. 100.000
Biaya internet Rp. 200.000
Break Even Point Unit = Rp. 2.000.000/ (Rp. 30.000 – Rp. 10.000) = 100
Break Even Point Rupiah = Rp. 2.000.000/ ( 1-(Rp 10.000 : Rp. 30.000)) = Rp.
2.857.142
Daftar Pustaka
Fadiati, A., Purwarna, D., & Maulida, E. (2008). Wirausaha: Jalur Cepat Menuju
Purwana, Dedi & Hidayat, N. (2016). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Purwana, D., & Wibowo, A. (2017). Lincah Menulis Artikel Ilmiah Populer &
https://www.merdeka.com/jatim/6-resep-nasi-kepal-homemade-enak-dan-praktis-cocok-untuk-
bekal-kln.html