Anda di halaman 1dari 15

20

PERAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENDIDIKAN


ANTIKORUPSI DI SMA NEGERI 1 SOPPENG

Oleh :
DINDA SAFITRI
Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
MUSTARI
Dosen PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
IMAM SUYITNO
Dosen PPKn FIS Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana bentuk


pengimplementasian pendidikasn antikorupsi yang dilakukan oleh guru di
SMA Negeri 1 Soppeng, (2) Mengetahui hambatan apa yang dihadapi oleh
duru dalam penyelenggaraan pendidikan antikorupsi di SMA Negeri 1
Soppeng. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif kualitatif. Focus penelitian yaitu peran guru secara intrakurikuler dan
ekstrakurkuler dengan hambatan internal dan eksternal. Tahap kegiatan yaitu
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penulisan laporan penelitian,
sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pedoman wawancara, prosedur
pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengecekan
keabsahan data yaitu triangulasi dengan metode sedangkan analisis data yang
digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa : 1) Bentuk pengimplementasian pendidikan
antikorupsi yang dilakukan oleh guru di SMA Negeri 1 Soppeng dibagi
menjadi dua bentuk kegiatan yaitu program antikorupsi dalam kegiatan
intrakurikuler yang berpatokan kepada RPP dan IPK (Indikator Pencapaian
Komulatif). Bentuk kegiatan ekstrakurikuler yaitu pengadaan kantin kejujuran,
pembacaan ikrar kejujuran pada saat upacara bendera, seminar antikorupsi
serta pramuka wajib bagi siswa SMA Negeri 1 Soppeng. 2) Hambatan dalam
pelaksanaan pendidikan antikorupsi dibagi menjadi dua yaitu hambatan
internal yaitu kemampuan guru mengimplementasikan pendidikan antikorupsi
kurang direncanakan dari segi RPP yang meliputi materi, strategi dan alokasi
waktu yang digunakan. Hambatan eksternal yaitu kemampuan peserta didik
yang belum memahami materi pembelajaran serta bentuk pengimplementasian
pendidikan antikorupsi yang diberikan oleh guru belum terimplementasikan
dengan baik oleh peserta didik.

Kata Kunci : Implementasi, Pendidikan Anti Korupsi


21

ABSTRACT: This study aims to: (1) Know how the implementation of anti-
corruption educator conducted by teachers in SMA Negeri 1 Soppeng, (2)
Knowing what obstacles faced by duru in the implementation of anticorruption
education in SMA Negeri 1 Soppeng. This research uses qualitative method
with qualitative descriptive research type. The research focuses on the role of
teachers in intracurricular and extracurricular with internal and external
barriers. Phase of activity is the stage of planning, implementation phase and
stage of research report writing, data sources used are primary and secondary
data. Instrument used in this research is interview guide sheet, data collection
procedure that is observation, interview and documentation. Checking the
validity of the data is triangulation by the method while data analysis used is
data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed
that: 1) The form of implementation of anti-corruption education conducted by
teachers in SMA Negeri 1 Soppeng is divided into two forms of activities,
namely anticorruption program in intrakurikuler activities based on RPP and
IPK (Indicator of Achievement of Cumulative). Extracurricular activities such
as honesty canteens, honesty at the flag ceremony, anticorruption seminar and
the obligatory scout for students of SMA Negeri 1 Soppeng. 2) Obstacles in the
implementation of anti-corruption education is divided into two namely
internal obstacles that is the ability of teachers to implement anticorruption
education is less planned in terms of RPP which includes materials, strategies
and time allocation used. External barriers are the ability of learners who do
not understand the learning materials and the form of implementation of anti-
corruption education provided by the teacher has not been implemented
properly by the learners.

Keywords: Implementation, Anti Corruption Education


22

PENDAHULUAN pemerintah salah satunya melalui


Di era globalisasi saat ini pendidikan pendidikan antikorupsi. Pendidikan
menjadi salah satu kebutuhan wajib disemua antikorupsi mutlak diperlukan untuk
kalangan. Pendidikan adalah investasi memperkuat pemberantasan korupsi yang
sumber daya manusia jangka panjang yang sedang berjalan. Upaya pemberantasan
mempunyai nilai strategis bagi korupsi, terutama dalam hal pencegahan
kelangsungan peradaban manusia di dunia. yang dilakukan oleh komisi pemberantasan
Oleh sebab itu, hampir semua negara korupsi (KPK) disambut positif. Dalam
menempatkan variabel pendidikan sebagai Peraturan Menteri Pendidikan dan
suatu yang penting dan utama dalam Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
konteks pembangunan bangsa dan negara. tahun 2016 tentang Standar Isi Satuan
Begitu juga Indonesia menempatkan Pendidikan Dasar dan Menengah.2 Yang
pendidikan sebagai suatu yang penting dan didalamnya memuat tentang Pendidikan
utama. Hal ini dapat dilihat dari isi Karakter, dimana pendidikan antikorupsi
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang merupakan bagian dari pendidikan karakter
menegaskan bahwa salah satu tujuan yang ruang lingkup materi kelas XI tentang
nasional Bangsa Indonesia adalah Dinamika pengelolaan dan penyalahgunaan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu wewenang oleh pejabat negara serta
komponen penting dalam pendidikan adalah penanganannya (kolusi, korupsi dan
guru. Sebagaimana yang diterangkan dalam nepotisme). Pendidikan antikorupsi
Pasal 20 Undang-undang Nomor 14 Tahun diperkuat dengan Instruksi Presiden Nomor
2005 tentang Guru dan Dosen, salah satu 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi
kewajiban guru yaitu “merencanakan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.3
pembelajaran, melaksanakan proses Akan tetapi dalam pengimplementasian
pembelajaran yang bermutu, serta menilai pendidikan antikorupsi terdapat gejala
dan mengevaluasi hasil dimana persoalan yang dihadapi guru yakni
pembelajaran’’.1Akan tetapi pada menjadi beban belajar bagi siswa karena
kenyataannya, masih sering terjadi alokasi waktu yang terbatas sedangkan
perbuatan-perbuatan diluar batas kewajaran materi muatan yang diberikan cukup padat.
dan melanggar nilai dan norma yang berlaku Selain itu kemampuan guru dalam memilih
seperti fenomena sosial yang dinamakan materi-materi yang terkait dengan
korupsi. Maka diperlukan pendidikan pendidikan antikorupsi harus betul-betul
antikorupsi di Indonesia. Lembaga terimplementasikan dengan baik sehingga
pendidikan memberikan efek pada sikap siswa termotivasi dalam pelaksanaannya,
akhlak dan memberikan nilai pendidikan. serta lemahnya sistem dan pengawasan di
Maka dari itu, bukti keseriusan pemerintah sekolah, termasuk juga pada kegiatan siswa
dalam upaya pencegahan dan seperti OSIS dan ekstrakurikuler sehingga
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, siswa belum mendapatkan informasi dan
Presiden telah menerbitkan Inpres Nomor 9 sosialisasi tentang antikorupsi.
Tahun 2011 tentang Rencana Aksi TINJAUAN PUSTAKA DAN
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. KERANGKA KONSEP
Untuk memberantas korupsi yang terjadi
pada saat ini, upaya yang dilakukan 2
Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
3
1 Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Guru dan Dosen
Korupsi.
23

1. Hakikat Guru profesional dengan tugas utama


a. Pengertian Guru mendidik, mengajar, membimbing,
Secara etimologis, istilah mengarahkan, melatih, menilai dan
guru berasal dari bahasa India yang mengevaluasi peserta didik pada
artinya orang yang mengajarkan pendidikan anak usia dini melalui
tentang kelepasan dari sengsara. jalur formal, pendidikan dasar dan
Menurut Pasal 1 Undang-Undang pendidikan menengah.5 Peran guru
Nomor 20 Tahun 2003 tentang adalah terciptanya serangkaian
Sistem Pendidikan Nasional, tingkah laku yang saling berkaitan
mengenai ketentuan umum butir 6, yang dilakukan dalam situasi tertentu
pendidik adalah tenaga kependidikan serta berhubungan dengan kemajuan
yang berkualifikas sebagai guru, perubahan tingkah laku dan
dosen, konselor, pamong belajar, perkembangan siswa yang menjadi
widyaiswara, tutor, instruktur, tujuannya.6
fasilitator, dan sebutan lain yang b. Pengertian Korupsi
sesuai dengan kekhususannya, serta Dalam Kamus Besar Bahasa
berpartisipasi dalam Indonesia, korupsi berasal dari kata
menyelenggarakan pendidikan. korup artinya: buruk, rusak, busuk;
Dengan kata lain, dapat dikatakan suka memakai barang(uang) yang
guru adalah pendidik. dipercayakan kepadanya; dapat
Sesungguhnya guru dan disogok (memakai kekuasaannya
pendidikan merupakan dua hal yang untuk kepentingan pribadi. Dalam
berbeda. Menurut Pasal 39 ayat (2) kamus tersebut, korupsi diartikan
Undang-undang Nomor 20 Tahun sebagai penyelewangan atau
2003 tentang Sistem Pendidikan penyalagunaan uang negara
nasional: “Pendidik merupakan (perusahaan dan sebagainya) untuk
tenaga profesional yang bertugas keuntungan pribadi dan orang lain.
merencanakan dan melaksanakan Secara harfiah korupsi merupakan
proses pembelajaran, menilai hasil sesuatu yang busuk, jahat, dan
pembelajaran, melakukan merusak. Jika membicarakan tentang
pembimbingan dan pelatihan”.4 korupsi memang akan menemukan
Sedangkan pengertian guru dalam kenyataan semacam itu karena
Kamus Besar Bahasa Indonesia korupsi menyangkut segi-segi moral,
(KBBI) ialah merupakan padanan sifat dan keadaan yang busuk,
dan kata teacher bermakna sebagai jabatan-jabatan dalam instansi atau
“the person who teach, espeacially in aparatur pemerintah, penyelewengan
school” atau guru adalah seseorang kekuasaan dalam jabatan karena
yang mengajar, khususnya di pemberian, faktor ekonomi dan
sekolah. politik, serta penempatan keluarga
Menurut Undang-Undang atau golongan kedalam kedinasan di
Nomor 14 Tahun 2005, Guru dan
Dosen merupakan pendidik
5
Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru
4 dan Dosen.
Jejen Musfah. 2015. Redesain Pendidikan Guru
6
(teori,kebijakan, dan praktik). Jakarta: Prenadamedia Uzer Usman. 2008. Menjadi Guru Profesional.
group. Hlm. 3. Bandung: Remaja Rosdakarya Offest, Hlm.14.
24

bawah kekuasaan jabatannya.7 kolusi dan nepotisme tidak hanya


Menurut Undang-Undang Nomor 31 dilakukan antar penyelenggara
Tahun 1999 juncto Undang-Undang negara, melainkan juga antara
Nomor 20 Tahun 2001 tentang penyelenggara negara dan pihak lain
Pemberantasan Tindak Pidana yang dapat merusak sendi-sendi
Korupsi, yang termasuk dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
tindak pidana korupsi adalah setiap dan bernegara serta membahayakan
orang yang dikategorikan melawan eksistensi negara sehingga
hukum, melakukan perbuatan yang diperlukan landasan hukum untuk
memperkaya diri sendiri, pencegahannya. Pemerintah selaku
menguntungkan diri sendiri atau penyelenggara kehidupan bernegara
orang lain atau suatu korporasi, perlu memberikan perlindungan dan
menyalahgunakan kewenangan kesejahteraan masyarakat melalui
maupun kesempatan atau sarana berbagai kebijakan yang teragenda
yang ada padanya karena jabatan dalam program pembangunan
atau kedudukan yang dapat nasional. Dalam kaitannya itu, bukti
merugikan keuangan negara atau keseriusan pemerintah dalam upaya
perekonomian negara.8 Pendapat pencegahan dan pemberantasan
penulis tentang pengertian korupsi Tindak Pidana Korupsi, presiden
adalah perbuatan yang buruk, guna telah menerbitkan Inpres Nomor 9
untuk memperkaya diri sendiri, Tahun 2011 tentang rencana aksi
orang lain, atau korporasi yang pencegahan dan pemberantasan
mengakibatkan kerugian keuangan korupsi. Pendidikan antikorupsi
negara, yang dilakukan oleh orang- dilakukan secara berkesinambungan
orang yang memiliki kepentingan dan pada tingkat sekolah
dan kekuasaan. Dalam hal ini, dilaksanakan hingga
korupsi merupakan suatu tindakan SMA/SMK/MA.
yang sangat tidak terpuji yang dapat Focus awal dari pendidikan
merugikan suatu bangsa dan negara. antikorupsi adalah siswa menghayati,
c. Hakikat Pendidikan Antikorupsi memahami nilai karakter, dan
Menurut Undang-Undang membentuk perilaku hingga nilai-
Nomor 20 Tahun 2001 tentang nilai tersebut terbentuk secara
perubahan atas undang-undang internal melalui kebiasaan. Tujuan
Nomor 31 Tahun 1999 tentang akhirnya adalah perilaku yang
Pemberantasan Tindak Pidana berdasarkan nilai-nilai positif
Korupsi. salah satu dasar tersebut dapat ditularkan dan
pertimbangan dikeluarkannya diterapkan di lingkungan sosial
Undang-undang Nomor 28 Tahun kemasyarakatan. Pendidikan
1999 adalah penyelenggara negara antikorupsi perlu diberikan kepada
yang bersih dan besas dari korupsi, siswa-siswi SMA dan sederajat
kolusi dan nepotisme. Korupsi, karena pada tahap perkembangan
remaja pertengahan, di mana
7
Evi Hartanti. 2016. Tindak Pidana perkembangan intelektualnya
Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika. Hlm. 9. menurut Piaget berada pada tahap
8
UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No. 20
formal operations, saat di mana
Tahun 2001. siswa memiliki kemampuan berfikir
25

abstrak, sehingga mereka mampu antikorupsi dalam proses kegiatan


membayangkan berbagai intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
kemungkinan penyelesaian masalah. Sedangkan hambatan pendidikan
Dalam upaya mengimplementasikan antikorupsi yakni hambatan internal
pendidikan antikorupsi sekolah dapat dan hambatan eksternal. Maka dari
dipilih tiga strategi, yaitu strategi itu diharapkan guru mampu
inklusif, strategi eksklusif dan mengoptimalisasikan pendidikan
strategi studi kasus. Dengan antikorupsi di sekolah.
pertimbangan mempertimbangkan METODE PENELITIAN
kematangan berfikir dan emosional Pendekatan yang digunakan
anak serta padatnya jam pelajaran dalam penelitian ini adalah metode
strategi inklusif dapat dipilih dengan kualitatif. Jenis Penelitian adalah
cara menyisipkan nilai-nilai deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian
antikorupsi kedalam sejumlah mata adalah tempat dimana penelitian akan
pelajaran yang terkait. Pendekatan dilaksanakan. Adapun lokasi penelitian
eksklusif juga dapat digunakan untuk ini adalah di SMA NEGERI 1 Soppeng.
jenjang pendidikan menengah, yakni Deskripsi Fokus yaitu Peran guru dalam
dengan cara memasukkan pendidikan pengimplementasian pendidikan
antikorupsi kedalam kurikulum lokal antikorupsi dan Pendidikan antikorupsi
(muatan lokal) atau melalui kegiatan yang dimaksud dalam penelitian ini
ekstra-kurikuler yang lebih adalah pendidikan antikorupsi yang yang
bernuansakan kesiswaan. terkait dalam Permendikbud Nomor 21
2. Kerangka Konsep Tahun 2016. Tahap-Tahap Kegiatan
Dikeluarkannya Intruksi Penelitian Ada 3 (tiga) tahap dalam
Presiden Nomor 9 Tahun 2011 penelitian ini yaitu tahap perencanaan,
tentang Rencana Aksi pencegahan pelaksanaan dan laporan penelitian.
dan Pemberantasan Korupsi, maka Sumber Data yaitu Data primer dan Data
munculah pendidikan antikorupsi sekunder. Dalam penelitian ini yang
dimana pendidikan antikorupsi menjadi instrumen adalah peneliti itu
diterapkan di sekolah sesuai dengan sendiri. Prosedur Pengumpulan Data
Permendikbud Nomor 21 Tahun yaitu Observasi, Wawanca, Dokumentasi.
2016 tentang Standar isi untuk Pengecekan Keabsahan Data Pada
satuan pendidikan dasar dan penelitian ini, yang digunakan yaitu
menengah yang di dalamnya triangulasi. Analisis Data adalah reduksi,
mengcakup tentang pendidikan penyajian data, dan penarikan
karakter dimana pendidikan kesimpulan.
antikorupsi merupakan bagian dari HASIL PENELITIAN DAN
pendidikan karakter tersebut. PEMBAHASAN
Adapun peran guru dalam 1. Bentuk Pengimplementasian
pengimplementasian pendidikan Pendidikan Antikorupsi yang
antikorupsi yakni untuk dilakukan oleh guru di SMA Negeri
melaksanakan program-program 1 Soppeng
pendidikan antikorupsi dalam a. Intrakurikuler
kegiatan intrakurikuler adalah Kegiatan intrakurikuler adalah
bagaimana guru kegiatan utama yang dilakukan dengan
mengimplementasikan pendidikan menggunakan alokasi waktu yang
26

telah ditentukan dalam struktur terjadi di lingkungan


program. Kegiatan ini dilakukan guru sekitar.
dan peserta didik dalam jam-jam 2. Membaca dari 
pelajaran setiap hari. Kegiatan berbagai sumber dan
intrakurikuler dilakukan untuk mendiskusikan tentang
mencapai tujuan minimal setiap mata masalah korupsi serta
pelajaran/ bidang studi yang tergolong pemecahannya.
inti maupun khusus. Pembelajaran 3. Menyajikan hasil Tidak
guru didalam kelas dimana harus telaah rencana Terlaksana
selalu berpatokan kepada Rencana tindakan dalam rangka
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di menyelesaikan
dalam RPP tersebut salah satu pokok masalah korupsi yang
materi di Indikator Pencapaian terjadi di lingkungan
Kompetensi (IPK) menjelaskan sekitar.
tentang pendidikan antikorukorupsi. 4. Menyusun ikrar/ 
Adapun kegiatan pembelajarannya komitmen bersama
yaitu : untuk tidak melakukan
a) Mengamati kasus masalah tindakan korupsi.
korupsi yang terjadi di Keterangan : Bentuk kegiatan yang
lingkungan sekitar. dilakukan oleh guru PKn
b) Membaca dari berbagai kelas XI di SMA Negeri 1
sumber dan mendiskusikan Soppeng.
tentang masalah korupsi serta
pemecahannya. Pendidikan antikorupsi
c) Menyajikan hasil telaah merupakan kebijakan pendidikan
rencana tindakan dalam yang tidak bisa lagi ditunda
rangka menyelesaikan pelaksanaanya di sekolah secara
masalah korupsi yang terjadi formal. Selain itu keberadaan
di lingkungan sekitar. pendidikan antikorupsi disekolah
d) Menyusun ikrar/ komitmen diperkuat dengan Undang-undang
bersama untuk tidak Nomor 20 Tahun 2003 tentang
melakukan tindakan korupsi.9 Sistem Pendidikan Nasional dan
Berikut ini peneliti Permendikbud Nomor 21 Tahun
menggambarkan hasil observasi 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
kegiatan intrakurikuler khususnya Dasar dan Menengah, juga diperkuat
dalam pelaksanaan IPK (Indikator dengan adanya Permendikbud
Pencapaian Kompetensi). Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Tabel 4.7 Hasil observasi Kompetensi Inti dan Kompetensi
kegiatan intrakurikuler Dasar Pelajaran pada Kurikulum
No. Nama Kegiatan Hasil 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Kegiatan menengah.
1. Mengamati kasus  Dengan adanya landasan
masalah korupsi yang tersebut bukti keseriusan pemerintah
yakni dengan memberikan buku
9
pedoman kepada siswa SMA,
Sohrah. Wawancara pada tanggal 17 khususnya di SMA Negeri 1
Februari 2018
27

Soppeng yaitu buku tentang Model dalam kegiatan intrakurikuler


Pengintegrasian Pendidikan didalam kelas. Kegiatan korikuler
Antikorupsi pada mata pelajaran dapat dilakukan secara individual
PKn khususnya di kelas XI sehingga maupun kelompok untuk
guru dituntut mengimplementasikan menghindari ketumpang-tindihan
pendidikan antikorupsi pada saat antara mata pelajaran yang satu
proses pembelajaran. dengan mata pelajaran yang lainnya.
Menurut Ibu Sohrah selain Kegiatan korikuler ini merupakan
metode atau karakteristik kegiatan yang dilakukan oleh siswa
pembelajaran, cara menerapkan nilai untuk mendukung 4 kegiatan
antikorupsi yaitu : kompetensi yang telah terjadwal dari
“Karakteristik dari kegiatan intrakurikuler. Tujuannya,
pendidikan antikorupsi untuk memberikan kesempatan
adalah perlunya sinergi yang kepada siswa mendalami dan
tepat antara pemanfaatan menghayati materi pembelajaran.
informasi dan pengetahuan b. Ekstrakurikuler
yang dimiliki dengan Dalam kegiatan
kemampuan untuk membuat ekstrakurikuler bentuk
pertimbangan-pertimbangan pengimplementasian pendidikan
moral. Oleh karena itu antikorupsi dapat dilihat dari bentuk
pembelajaran antikorupsi program yang dilaksanakan oleh
tidak dapat dilaksanakan SMA Negeri 1 Soppeng. Kegiatan
secara konvensional, ekstrakurikuler merupakan kegiatan
melainkan harus didesain yang diarahkan untuk memperluas
sedemikian rupa sehingga pengetahuan siswa, mengembangkan
aspek kognisi, afeksi dan nilai atau sikap dan menerapkan
konasi siswa mampu lebih lanjut pengetahuan yang telah
dikembangkan secara dipelajari siswa dalam mata
maksimal dan pelajaran program inti dan pilihan.
10
berkelanjutan.” Salah satu program pelaksanaan
Dari hasil wawancara pendidikan antikorupsi
tersebut, selain bentuk Salah satu program
pengimplementasian secara pelaksanaan pendidikan antikorupsi
intrakurikuler juga ada bentuk yaitu :
pengimplementasian secara a) Kantin kejujuran
ekstrakurikuler yang dapat Pengembangan kantin
menunjang bentuk kepribadian siswa kejujuran yang dibangun sejak
sehingga dapat menciptakan nilai- tahun 2008 memiliki kesamaan
nilai karakter antikorupsi yang tujuan yakni menanamkan nilai
diharapkan oleh guru di SMA Negeri kejujuran kepada siswa maka
1 Soppeng. Untuk lebih program pendidikan antikorupsi
memperdalam dan menghayati dan kantin kejujuran memiliki
materi pelajaran yang telah dipelajari sinergi satu sama lain. Selain itu
menurut ibu sohrah selaku
pengelola kantin kejujuran
10
Sohrah. Wawancara pada tanggal 19 menjelaskan bahwa :
Februari 2018
28

“Dengan adanya kantin SMA Negeri 1 Soppeng bekerja


kejujuran dapat membantu sama dengan Dinas Pendidikan
siswa untuk melatih nilai Kabupaten Soppeng, untuk
kejujuran yang ada disetiap melaksanakan seminar
individu. Selain itu guru pendidikan antikorupsi yang
juga dapat memantau sasarannya adalah siswa tingkat
siswa dengan adanya SMA.
kamera cctv sebagai faktor Seperti yang diketahui bahwa
pendukung dalam pengintegrasian pembelajaran
pelaksanaan kantin pendidikan antikorupsi kedalam
kejujuran. Dengan adanya mata pelajaran PKn sejak Juni 2017
kantin kejujuran siswa oleh kementrian pendidikan dan
secara langsung melatih kebudayaan. Oleh karena itu dengan
dirinya sendiri.”11 adanya seminar pendidikan
b) Pembacaan ikrar kejujuran antikorupsi dapat memperkenalkan
setiap hari senin bagaimana karater pendidikan itu
Setiap hari senin pada seharusnya.elain itu, kegiatan
saat proses pelaksanaan upacara ektrakurikuler yang dilakukan oleh
bendera di SMA Negeri 1 guru di SMA Negeri 1 Soppeng
Soppeng dibacakan tentang untuk menanamkan nilai-nilai
ikrar kejujuran dimana disalah antikorupsi dengan pelaksanakan
satu poin tersebut menjelaskan kegiatan pramuka, pramuka
tentang perilaku antikorupsi. merupakan kegiatan ekstrakurikuler
Adapun isi ikrar kejujuran itu : yang wajib diikuti oleh siswa.
1) Percaya bahwa Kegiatan ektrakurikuler pramuka
Allah maha melihat merupakan salah satu kegiatan yang
dan maha dituntut oleh siswa. Pelaksanaan
mengetahui pramuka juga merupakan salah satu
2) Menjunjung tinggi bentuk penanaman nilai karakter
nilai-nilai kejujuran yang dapat melatih kepribadian,
3) Setia menjaga mental dan pola pikir yang baik
amanah kepada peserta didik. Selain
4) Bertekad menjadi kegiatan pramuka bentuk penanaman
generasi antikorupsi nilai karakter juga ditanamkan di
5) Taat kepada guru setiap kegiatan ektrakurikuler yaitu
dan orang tua. Osis, Sispala, dan PMR.
Isi dari ikrar kejujuran itu Tabel 4.8 Hasil observasi
merupakan salah satu bentuk kegiatan ektrakurikuler
guru untuk menanamkan nilai- No. Nama Kegiatan Hasil
nilai kejujuran kepada siswa. Kegiatan
c) Adanya seminar antikorupsi 1. Kantin Kejujuran. 
Dikabupaten soppeng 2. Pembacaan ikrar 
guru PKn salah satunya guru di kejujuran setiap hari
senin pada saat upacara
11
bendera.
Sohra. Wawancara pada tanggal 19
Februari 2018
29

3. Seminar Antikorupsi  pilihan yang bisa dilakukan atau


dihindari. Jadi, setiap guru harus
4. Pramuka wajib  memahami bentuk karakter peserta
Keterangan : Bentuk kegiatan yang didiknya utamanya pada guru mata
dilakukan oleh guru kepada pelajaran PKn yang pada dasarnya
siswa di SMA Negeri 1 membentuk kararter peserta didik.
Soppeng Dengan mengetahui karakter
masing-masing siswa guru akan
Adapun pembiasaan dan lebih mudah mengetahui apa
pembudayaan sesuai dengan Visi sebenarnya yang dibutuhkan oleh
Misi SMA Negeri 1 Soppeng dalam peserta didik. Karena setiap peserta
mengimplementasikan pendidikan didik memiliki karakter dan
antikorupsi dilakukan dengan kepentingan yang berbeda.
kegiatan rutin sebagai berikut : Dari hasil penelitian, ibu
a) Pengembangan literasi sohrah menjelaskan berbagai macam
sekolah dilakukan dengan nilai-nilai yang terkandung didalam
gerakan 15 menit membaca pendidikan antikorupsi yang dapat
sebelum pelajaran. membentuk karakter-karakter terpuji
b) Sebelum menutup pelajaran :
terakhir peserta didik a) Tanggung Jawab adalah
melakukan refleksi, melaksanakan tugas
menyanyikan lagu daerah, dengan sungguh-sungguh
lagu antikorupsi, dan berdoa hingga tuntas.
bersama. b) Disiplin adalah
c) Membiasakan bekerja tanpa kedisiplinan yang
pamrih. terbentuk dari dorongan
d) Ceramah kultum oleh setiap nurani serta keikhlasan
peserta didik yang mewakili untuk melakukannya
kelasnya secara bergiliran di c) Jujur adalah mereka yang
mesjid pada saat shalat berkata sesuatu yang
Dzuhur berjamaah untuk sesuai dengan
menanamkan nilai sikap kenyataannya yang
kedisiplinan, tanggungjawab mencakup semua hal,
serta kejujuran. mulai dari niat hingga
Dengan adanya kegiatan pelaksanaan tindakan.
intrakurikuler dan kegiatan d) Sederhana adalah lebih
ekstrakurikuler guru dapat menunjukkan kepada
mengimplentasikan dengan baik gaya hidup yang tidak
sehingga siswa dapat lebih berlebihan.
termotivasi dan menjadi pribadi yang e) Adil adalah objektif,
baik. Pendidikan antikorupsi tidak memihak, dan
bukanlah seperangkat aturan perilaku penuh pertimbangan
yang dibuat oleh seseorang dan harus dengan kata lain mereka
diikuti oleh orang lain. Sebagaimana
halnya dengan kejahatan lainnya,
korupsi juga merupakan sebuah
30

yang tidak merugikan Kedudukan guru sebagai


pihak manapun.12 motivator dan fasilitator dituntut
Sesuai dengan Pasal 3 mimiliki kompetensi dalam
Undang-undang Nomor 21 Tahun merencanakan pembelajaran secara
2016 tentang Standar Isi Pendidikan optimal berdasarkan kompetensi inti
dasar dan Menengah yang memiliki dan kompetensi dasar mata pelajaran
salah satu tujuan yaitu untuk PKn. Untuk menghasilkan kegiatan
mengembangkan potensi peserta pembelajaran yang baik dan benar
didik agar menjadi manusia yang diperlakukan perencanaan
beriman, bertaqwa kepada Tuhan pembelajaran yang baik dan benar
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, pula sesuai peraturan yang berlaku
sehat, berilmu, cakap, kreatif, dengan menggunakan pendekatan,
mandiri dan menjadi warga negara strategi, metode dan model
yang demokratis serta bertangggung pembelajaran yang kreatif dan
jawab. Tujuan pendidikan inovatif. Dalam proses belajar
antikorupsi adalah menanamkan mengajar guru tidak hanya memberi
nilai-nilai pembentukan karakter pemahaman materi pembelajaran
bangsa secara masif dan efektif namun bagaimana cara guru
melalui implementasi nilai-nilai memahami seluruh karakter peserta
utama yang religius, nasionalis, didik sehingga peserta didik dapat
mandiri, gotong royong dan termotivasi dan dapat
integritas yang menjadi focus mengimplementasikan baik.PKn
pembelajaran, pembiasaan dan merupakan salah satu materi muatan
pembudayaan, sehingga pendidikan wajib dalam kurikulum pendidikan
karakter dapat mengubah perilaku, dasar dan menengah sebagaimana
cara berfikir, dan cara bertindak diamanatkan dalam Pasal 2, pasal 3,
siswa SMA Negeri 1 Soppeng agar dan Pasal 37 Undang-undang Nomor
menjadi lebih baik dan berintegritas. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pemerintah telah melakukan pendidikan Nasional. Selain itu, PKn
berbagai upaya dalam memberantas sebagai salah satu mata pelajaran
korupsi dengan penetapan berbagai yang mampu memberikan kontribusi
undang-undang namun belum dalam mengembangkan nilai-nilai
menampakkan hasil yang maksimal. Pancasila yang diharapkan mampu
Agar sikap dan perilaku antikorupsi membudayakan dan memberdayakan
dapat menjadi karakter peserta didik peserta didik menjadi warga negara
di SMA Negeri 1 Soppeng yang cerdas dan baik serta menjadi
khususnya kelas XI, maka pemimpin bangsa Indonesia. PKn
pendidikan antikorupsi adalah sebagai mata pelajaran yang
diorientasikan pada tataran perilaku memiliki misi pengokohan
moral, kompetensi sampai memiliki kebangsaan dan penggerak
kemauan dan kebiasaan dalam pendidikan karakter dalam hal ini
mewujudkan nilai-nilai dalam adalah karakter antikorupsi.
kehidupan sehari-hari. Adapun cara dalam
penerapan pendidikan antikorupsi
yang dilakukan oleh guru yakni
12
Sohrah. Wawancara pada tanggal 19 dengan memberikan contoh yang
Februari 2018.
31

baik kepada peserta didik didalam nasional yang menjelaskan bahwa


lingkungan sekolah utamanya pada pendidikan nasional berfungsi
saat proses pembelajaran. Contoh mengembangkan kemampuan dan
utama dari peserta didik adalah membentuk watak serta peradaban
tingkah laku guru bagaimana bangsa yang bermartabat dalam
menanamkan nilai antikorupsi rangka mencerdaskan kehidupan
kepada siswa sehingga, siswa dapat bangsa, bertujuan untuk
termotivasi sebagai penerus generasi berkembangnya potensi peserta didik
antikorupsi. Selain itu setiap guru agar menjadi manusia yang beriman
PKn yang telah selesai mengajar dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
mereka tidak lupa untuk Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
menyanyikan lagu-lagu wajib berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
nasional agar siswa tetap menjadi warga negara yang
menanamkan didalam dirinya demokratis serta bertanggung jawab.
tentang jiwa nasionalisme. Peran Didalam pasal tersebut menekankan
guru dalam mengimplementasikan tentang kegiatan intrakurikuler dan
pendidikan antikorupsi secara ekstrakurikuler yang bertujuan untuk
intrakurikuler dan ekstrakurikuler membentuk watak atau karakter
sesuai dengan Pasal 3 Undang- peserta didik.
undang Nomor 20 tahun 2003 2. Hambatan Yang Dihadapi Oleh
tentang sistem pendidikan nasional Guru Dalam Penyelenggaraan
yang menjelaskan bahwa pendidikan Pendidikan Antikorupsi di SMA
nasional berfungsi mengembangkan Negeri 1 Soppeng
kemampuan dan membentuk watak a. Hambatan Internal
serta peradaban bangsa yang Dalam interaksi belajar
bermartabat dalam rangka mengajar peserta didik merupakan
mencerdaskan kehidupan bangsa, kunci utama keberhasilan belajar
bertujuan untuk berkembangnya selama proses belajar yang dilakukan.
potensi peserta didik agar menjadi Antara guru dan peserta didik
manusia yang beriman dan bertaqwa mengharapkan hasil yang baik dalam
kepada Tuhan Yang Maha Esa, proses pembelajaran. Namun
berakhlak mulia, sehat, berilmu, kenyataannya tidak semua proses
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi pembelajaran berjalan sesuai dengan
warga negara yang demokratis serta yang diharapkan. Berbagai macam
bertanggung jawab. Didalam pasal hambatan-hambatan yang dihadapi
tersebut menekankan tentang dalam proses belajar, terutama
kegiatan intrakurikuler dan hambatan yang dirasakan oleh guru
ekstrakurikuler yang bertujuan untuk PKn dalam pelaksanaan materi
membentuk watak atau karakter pendidikan antikorupsi yang muatan
peserta didik. materi dari Pendidikan Pancasila dan
Peran guru dalam Kewarganegaraan.
mengimplementasikan pendidikan a) Dilihat dari segi guru
antikorupsi secara intrakurikuler dan mengimplementasikan
ekstrakurikuler sesuai dengan Pasal pembelajaran.
3 Undang-undang Nomor 20 tahun b) Kemampuan guru memilih
2003 tentang sistem pendidikan materi pembelajaran
32

b. Hambatan Eksternal dibantu dengan kegiatan ekrakurikuler


Secara eksternal terdapat pada pramuka wajib. Bentuk
siswa yaitu bagaimana siswa pengimplementasian pendidikan
memahami materi pembelajaran yang antikorupsi yang dilakukan oleh guru
telah diimplementasikan oleh guru kepada peserta didik, tidak terlepas dari
mata pelajaran PKn. berbagai hambatan yang dihadapi dalam
a) Kemampuan siswa pelaksanaan pendidikan antikorupsi.
memahami materi Pendidikan antikorupsi merupakan
pembelajaran materi muatan terbaru dikurikulum
b) Bentuk kegiatan dilingkungan 2013 yang merupakan salah satu bagian
sekolah mata pelajaran PKn. Adapun hambatan
Peran guru dalam dalam pelaksanaannya yakni secara
mengimplementasikan pendidikan internal dan eksternal.
antikorupsi di SMA Negeri 1 Soppeng Hambatan yang dihadapi oleh
sangat besar khususnya kelas XI guru secara internal yaitu dapat dilihat
merupakan masa pertengahan antara dari segi kemampuan guru
kelas X dan kelas XII. Peran guru PKn mengimplementasikan pendidikan
sangat penting untuk membentuk antikorupsi dalam proses pembelajaran.
karakter dan nilai-nilai antikorupsi Terkadang guru merasa kewalahan
kepada peserta didik sesuai dengan karena banyaknya materi muatan yang
Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 ada sedangkan jam pelajaran yang
tentang standar isi pendidikan dasar terbatas sehingga apa yang ingin
dan menengah. Sehingga optimalisasi disampaikan belum tersampaikan secara
pendidikan antikorupsi di SMA Negeri maksimal. Hambatan yang kedua yaitu
1 Soppeng dapat diimplementasikan kemampuan guru memilih mata
dengan baik. pelajaran terkadang peserta didik
Adapun bentuk kegiatan merasa bosan karna banyaknya materi
ekstrakurikuler yang dilakukan oleh yang harus disampaikan oleh guru. Oleh
guru yaitu dengan beberapa sebab itu hal ini merupakan hambatan
pelaksanaan kegiatatan yang tersendiri oleh guru sehingga guru
disesuaikan visi misi sekolah serta dapat untuk menciptakan suasana belajar
memperkuat branding sekolah dan dengan cara memilih materi dan
evaluasi terhadap peraturan sekolah. mengelolahnya agar siswa termotivasi
Selain itu kegiatan ekstrakurikuler juga untuk belajar. Adapun hambatan secara
mendukung kompetensi kritis dalam eksternal yaitu kemampuan siswa
berfikir, kreatif, komunikatif dan memahami materi pembelajaran yaitu
kolaboratif. Untuk itulah perlu di bagaimana guru memilih materi
tumbuhkan rasa dedikasi, kejujuran, pembelajaran yang tidak membosankan
keikhlasan, rasa pengabdian, demokratis sehingga peserta didik dapat memahami
dan objektif dalam setiap pribadi apa yang disampaikan. Namun
peserta didik. Salah satu bentuk kenyataannya walaupun guru telah
kegiatan yang dilakukan yaitu kantin mengupayakan memberikan materi
kejujuran bertujuan untuk melatih nilai- pembelajaran tetapi kembali ke individu
nilai kejujuran kepada siswa, pada masing-masing peserta didik.
kegiatan upacara bendera dibacakan Sedangkan bentuk kegiatan
oleh siswa tentang ikrar kejujuran serta eksternal yang kedua yaitu bagaimana
33

cara peserta didik b. Ekstrakurikuler yaitu bentuk


mengimplementasikan pendidikan program yang dilaksanakan oleh
antikorupsi itu agar dapat termotivasi guru sehingga siswa dapat
dengan melakukan tindakan jujur baik mengimplementasikan nilai-nilai
dilingkungan sekolah maupun diluar antikorupsi yang telah diberikan
lingkungan sekolah. Akan tetapi pada saat proses pembelajaran.
sebagian dari peserta didik hanya Bentuk kegiatan ekstrakurikuler
melakukan nilai-nilai karakter didalam yaitu pengadaan kantin kejujuran,
lingkungan sekolah bahkan masih ada pembacaan ikrar kejujuran pada
siswa yang hanya mendengarkan ketika saat upacara bendera serta pramuka
didalam kelas. Maka dari itu peran guru wajib di SMA Negeri 1 Soppeng.
dalam mengimplementasikan 2. Hambatan yang dihadapi oleh guru
pendidikan antikorupsi di SMA Negeri dalam pelaksanaan pendidikan
1 Soppeng sangat besar khususnya kelas antikorupsi di SMA Negeri 1 Soppeng
XI merupakan masa pertengahan antara :
kelas X dan kelas XII. Peran guru PKn a. Hambatan internal yaitu dilihat dari
sangat penting untuk membentuk segi kemampuan guru
karakter dan nilai-nilai antikorupsi mengimplementasikan pendidikan
kepada peserta didik sesuai dengan antikorupsi dalam proses
Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 pembelajaran yang kurang
tentang standar isi pendidikan dasar dan direncanakan dengan maksimal dari
menengah. Sehingga optimalisasi segi RPP yang meliputi materi,
pendidikan antikorupsi di SMA Negeri strategi dan alokasi waktu yang
1 Soppeng dapat diimplementasikan digunakan.
dengan baik. b. Hambatan eksternal yaitu
PENUTUP kemampuan peserta didik
Berdasarkan hasil penelitian memahami materi pembelajaran
tentang peran guru dalam yang diterapkan cukup banyak
mengimplementasikan pendidikan membuat mereka merasa
antikorupsi di SMA Negeri 1 Soppeng, kewalahan sehingga peserta didik
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai merasa apatis dengan materi
berikut : pembelajaran. Sedangkan bentuk
1. Bentuk pengimplementasian kegiatan eksternal disekolah adalah
pendidikan antikorupsi yang dilakukan cara peserta didik
oleh guru di SMA Negeri 1 Soppeng : mengimplementasikan pendidikan
a. Intrakurikuler yaitu berpatokan antikorupsi itu agar dapat
kepada RPP sesuai dengan termotivasi dengan melakukan
indikator pencapaian komulatif tindakan jujur. Namun sebagian
(IPK) yang didalam materi dari peserta didik hanya melakukan
pembelajaran menjelaskan tentang nilai-nilai karakter didalam
nilai-nilai antikorupsi. Selain itu lingkungan sekolah bahkan masih
dapat dilihat dari cara guru ada siswa yang hanya
memberikan model serta metode mendengarkan ketika didalam kelas
pembelajaran yang tidak tetapi tidak termotivasi untuk
membosankan kepada peserta mengaplikasikannya dilingkungan
didik.
34

sekolah maupun diluar diluar Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif


lingkungan sekolah. dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA Yusuf Muri. 2013. Metode Penelitian
Buku kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Carey Peter & Haryadi Suhardiyoto. Gabungan. Jakarta:Prenademedia
2016. Korupsi dalam Silang Sejarah Group.
Indonesia. Depok: Komunitas Fakultas Ilmu Sosial. 2015. Pedoman
Bambu. Penulisan Skripsi. Makassar: CV
Musfah Jejen. 2015. Redesain Berkah Utami
Pendidikan Guru (teori, kebijakan, Undang-Undang :
dan praktik). Jakarta: Prenadamedia 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun
Group. 2005 tentang Guru dan Dosen
Wahyudi Imam. 2012. Mengejar 2. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016
Profesionalisme Guru (strategi tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
praktis mewujudkan citra guru dan Menengah.
profesional). Jakarta: Prestasi 3. Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun
Pustakarya. 2016 tentang Aksi Pencegahan dan
Kunandar. 2011. Guru Profesional, Pemberantasan Korupsi
Implementasi kurikulum tingkat 4. Undang-undang Nomor 20 Tahun
satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Raja Grafindo Persada. Nasional
Supardi. 2015. Sekolah Efektif. Jakarta: 5. Undang-undang Nomor 31 Tahun
Rajawali Pers. 1999 jo.Undang-undang Nomor 20
Usman Uzer. 2008. Menjadi guru Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana
Profesional. Bandung: Remaja Korupsi
Rosdakarya Internet :
Mulyasa, E. 2011. Menjadi guru Arifin Amhar Maulana “Hidup
Profesional. Bandung: Remaja Sederhana”. 12 Januari 2018.
Rosdakarya http://www.amhardinspire.com/2014/10/
Rosikah Chatrina Darul & Listianingsih cara-untuk-hidup-sederhana.html
Dessy marliani. 2016. Pendidikan
Antikorupsi, Kajian Antikorupsi,
Teory dan Praktik. Jakarta: Sinar
Grafika
Hardoyo Eko. 2013. Pendidikan
Antikorupsi. Yogyakarta: Penerbit
Ombak.
Danil Elwi. 2014. Korupsi, Konsep,
Tindak Pidana, dan
Pemberantasannya. Jakarta:
Rajawali Pers.
Hartanti Evi. 2016. Tindak Pidana
Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika
Elangga Yugha. 2013. Panduan
Pendidikan Antikorupsi. Jakarta:
Erlangga Group

Anda mungkin juga menyukai