Anda di halaman 1dari 10

EDUCATIVO: JURNAL PENDIDIKAN

Vol. 1, No. 2, November (2022),IPage 486-495


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)

Upaya Guru PPKn Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Anti Korupsi Pada


Siswa
Renta Putra Marunduri1, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa2
12
Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP, Universitas Nias, Indonesia
*Corresponding-Author. Email: rentaputramarundruri@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk, kendala dan upaya yang dihadapi
guru PPKn dalam penanaman nilai-nilai anti korupsi pada siswa. Pendekatan yang digunakan untuk
melakukan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian ini
dilaksanakan di UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe Barat, Kabupaten Nias Barat dengan subjek
penelitian yakni kepala sekolah, guru PPKN dan 5 orang siswa UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe Barat.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
mengungkapkan penanaman nilai-nilai anti korupsi pada siswa UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe Barat
yaitu (1). pada kegiatan belajar mengajar di kelas guru memberikan pemahaman disertai dengan
contoh-contoh yang dipahami siswa terkait dengan nilai-nilai anti korupsi, (2). dalam kegiatan
ekstrakulikuler misalnya kegiatan pramuka yang membentuk sikap dan kepribadian siswa supaya lebih
mandiri, bertanggungjawab, displin, berani, bekerja keras, sederhana yang merupakan nilai-nilai anti
korupsi itu sendiri, dan (3). melalui keteladanan perilaku anti korupsi yang ditunjukkan oleh kepala
sekolah, guru-guru dan pegawai yang ada di UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe Barat supaya siswa dapat
meneladani sikap tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam penanaman nilai-
nilai anti korupsi kepada siswa dengan cara melakukan pendekatan persuasif dan pemberian
pandangan melalui pembudayaan dan mengajarkan pembiasaan nilai-nilai anti korupsi serta gambaran
dan bahaya serta dampak dari tindakan korupsi pada siswa, serta memberikan sanksi atas perilaku
siswa yang tidak sesuai dengan aturan atau tata tertib.

Kata kunci: upaya guru, nilai anti korupsi

Abstract
This study aims to determine the forms, obstacles and efforts faced by PPKn teachers in
instilling anti-corruption values in students. The approach used to conduct this research is a
descriptive approach with qualitative methods. This research was conducted at the UPTD of SMP
Negeri 3 Mandrehe Barat, West Nias Regency with the research subjects namely the principal, PPKN
teachers and 5 students of UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe Barat. Data collection is done by
observation, interviews, and documentation. The results of the study revealed that the inculcation of
anti-corruption values in UPTD students of SMP Negeri 3 Mandrehe Barat, namely (1.) in teaching
and learning activities in class the teacher provided understanding accompanied by examples that
students understood related to anti-corruption values, (2) in extracurricular activities such as scouting
activities that shape the attitudes and personality of students to be more independent, responsible,
disciplined, brave, hard working, simple which are anti-corruption values themselves, dan (3).
through exemplary anti-corruption behavior shown by school principals, teachers and employees at
UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe Barat so that students can emulate this attitude. Efforts are being
made to overcome obstacles in instilling anti-corruption values to students by taking a persuasive
approach and providing views through civilizing and teaching the habituation of anti-corruption

Submitted Accepted Published


: https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.68
17-10-2022 27-10-2022 27-10-2022
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (2), November 2022 - 487
Renta Putra Marunduri, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa

values as well as the description and dangers and impacts of acts of corruption on students, as well as
providing sanctions for behavior students who do not comply with the rules or regulations.

Keywords: teacher efforts, anti-corruption values

PENDAHULUAN Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,


Korupsi di Indonesia seolah-olah cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
menjadi fenomena yang eksesif dan negara yang demokratis serta bertanggung
berkembang dengan sangat pesat dan jawab (Aziz, 2016; Bau, 2018).
meluas dalam aspek kehidupan masyarakat. Berdasarkan pernyataan tersebut
Bahkan hampir di semua institusi sangat jelas bahwa pendidikan nasional
pemerintah tak sepi dari isu korupsi. memiliki fungsi sebagai wadah
Korupsi adalah suatu tingkah laku yang perkembangan potensi peserta didik
meyimpang dari tugas-tugas resmi diantaranya agar menjadi manusia beriman,
jabatannya dalam negara, dimana untuk bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memperoleh keuntungan status atau uang berakhlak mulia, sehat, mandiri dan
yang menyangkut pribadi (perorangan, menjadi warga negara yang demokratis
keluarga dekat, kelompok sendiri) atau serta bertanggungjawab. Artinya, bahwa
melanggar aturan-aturan pelaksanaan pendidikan di Indonesia bertujuan
beberapa tingkah laku pribadi (Cahyani, membentuk dan melahirkan bangsa yang
2020). berkarakter dan jauh dari perilaku korupsi.
Namun maraknya praktik korupsi di Pendidikan yang berkarakter akan
Indonesia itu diyakini selain karena bergantung pada peran seorang guru (Lase
lemahnya penegakan hukum terhadap para & Halawa, 2022; Harefa et al., 2022). Guru
koruptor, juga disebabkan karena kurang adalah pendidik profesional dengan tugas
maksimalnya penerapan strategi utama mendidik, membimbing,
pemberantasan korupsi (Harefa, 2022). mengarahkan, melatih, menilai, dan
Selama ini penanganan terhadap korupsi mengevaluasi peserta didik pada
lebih banyak dilakukan dalam bentuk pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan
tindakan represif, yaitu tindakan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
memberikan hukuman dengan menahan menengah (Mustofa & Akhwani, 2019;
para koruptor. Tindakan ini dinilai oleh Subkhan, 2020). Dalam hal ini peran guru
banyak kalangan kurang begitu efektif sebagai seorang yang memahami psikologis
untuk memberantas korupsi. Oleh karena pendidikan siswa diharapkan mampu
itu, diperlukan strategi lain dalam melawan mengamalkannya dalam melaksanakan
korupsi, salah satunya melalui tindakan tugasnya sebagai pendidik. Melalui Mata
preventif, yaitu segala tindakan yang pelajaran Pendidikan Pancasila dan
bertujuan mencegah terjadinya korupsi. Kewarganegaraan (PPKn) sebagai salah
Tindakan preventif yang dianggap satu pendidikan nilai dan moral. Maka
paling efektif untuk mencegah praktik upaya menanamkan dan menerapkan nilai
korupsi adalah melalui jalur pendidikan anti korupsi terhadap peserta didik sangat
(Sakinah & Bakhtiar, 2019). Pendidikan baik di karena Pendidikan Pancasila dan
nasional berfungsi mengembangkan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki
kemampuan dan membentuk watak serta beberapa komponen nilai kepribadian
peradaban bangsa yang bermartabat dalam dalam menanamkan nilai anti korupsi salah
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, satunya sesuai peraturan yang dikeluarkan
bertujuan untuk berkembangnya potensi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
peserta didik agar menjadi manusia yang yang membagikan nilai-nilai anti korupsi
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang yang terbagi menjadi 9. Komponen nilai
karakter anti korupsi diantaranya,
Upaya Guru PPKn Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Anti Korupsi Pada Siswa 488
Renta Putra Marunduri, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa

kejujuran, kesederhanaan, kemandirian, menanamkan nilai-nilai anti korupsi pada


rasa tanggung jawab, kedisiplinan, siswa.
keadilan, kepedulian, kerja keras, dan
keberanian (Farihin & Hasanah, 2020). Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi
Berdasarkan hasil pengamatan yang Guru mempunyai peran dan fungsi
peneliti lakukan di UPTD SMP Negeri 3 sangat penting dalam upaya menanamkan
Mandrehe Barat, diperoleh informasi bahwa nilai-nilai anti korupsi. Guru yang baik
ternyata di sekolah telah diadakan adalah guru yang selain bisa memberi teori
penanaman nilai-nilai anti korupsi pada atau materi pelajaran, juga bisa
siswa dalam bentuk kegiatan memberikan contoh yang baik bagi siswa
ekstrakulikuler yang dilakukan di luar jam (Zagoto, Yarni & Dakhi, 2019). Tidak
pelajaran yaitu melalui kegiatan Pramuka dapat dipungkiri bahwa guru selain menjadi
dengan tujuan untuk membentuk karakter pengajar juga menjadi panutan bagi siswa
siswa dan mengajarkan kemandirian, dalam berperilaku khususnya di lingkungan
disiplin, kerja sama, dan rasa kepedulian sekolah. Dalam berhadapan langsung guru
serta kepemimipinan kepada siswa. memiliki peranan yaitu: guru adalah desain
Selanjutnya dalam proses pembelajaran pembelajaran, pengelolaan pembelajaran
yang dilakukan guru PPKn yaitu melalui adalah guru, proses pembelajaran di
pembelajaran materi Bela Negara dalam bimbing oleh guru.
Mata pelajaran PPKn yang mengajarkan Penanaman nilai-nilai anti korupsi
siswa untuk bertanggungjawab, mandiri dan pada hakikatnya merupakan bagian dari
taat akan disiplin disekolah diwujudkan pendidikan karakter (Lase & Halawa,
dengan kesungguhan belajar, keaktifan 2022). Kemendikbud telah menetapkan
belajar, dan tepat waktu. Akan tetapi apa bahwa pendidikan karakter dianggap sangat
yang telah dilakukan guru dalam penting dalam keseluruhan proses
menanamkan nilai anti korupsi pada siswa pembelajaran di sekolah. Kesuksesan
melalui pembelajaran PPKn masih banyak seseorang tidak ditentukan semata-mata
siswa yang tidak memperdulikan hal itu oleh pengetahuan dan kemampuan teknis
terlihat dari perilaku siswa yang tidak jujur (hard skill) saja, tetapi lebih ditentukan oleh
dan tidak bertanggung jawab, misalnya kemampuan mengelola diri dan pada orang
mencotek saat ujian, berbohong kepada lain (soft skill) (Kadir, 2018).
orang tua dengan melebihkan uang Identifikasi nilai-nilai anti korupsi
sumbangan yang dibayarkan kesekolah amatlah perlu guna untuk mengetahui nilai-
tindakan ini merupakan bentuk perilaku nilai apa saja yang harus dikembangkan
korupsi yang dilakukan oleh siswa. dalam diri peserta didik supaya dapat
Oleh karena itu, guru PPKn memiliki menumbuhkan sikap dan perilaku yang anti
tugas dan tanggungjawab yang besar dalam korupsi. Sehingga nilai-nilai ini dapat
menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dan melekat dalam jiwa dan setiap tindakan
norma-norma masyarakat di dalam yang ia lakukan dan tetap pada koridor
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. yang baik dan benar. Berdasarkan hasil
Sehingga upaya menanamkan nilai-nilai identifikasi, ada beberapa Nilai-nilai yang
anti korupsi sebagai upaya yang preventif akan di bahas dalam pendidikan anti
dalam membentuk dan mendidik siswa. korupsi tersebut, yaitu jujur, tanggung
Maka dari itu, guru PPKn diharapkan jawab, disiplin, sederhana, mandiri, kerja
mampu membawa peserta didik menjadi keras, sikap adil, berani, dan peduli
manusia yang memiliki kesadaran dalam (Widodo, 2019).
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
sebagai warga negara yang baik, dengan

Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (2), November 2022 - 489
Renta Putra Marunduri, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa

Metode Keteladanan Dalam Penanaman Membangun Budaya Anti Korupsi


Nilai-Nilai Anti Korupsi Dalam Aktivitas Sekolah
Keteladanan atau sering di sebut Sekolah merupakan wadah untuk
dengan akhlak atau sistem perilaku ini dapat menuai ilmu pengetahuan. Melalui
terjadi melalui satu konsep atau seperangkat sebuah transfer ilmu pengetahuan yang
pengertian tentang apa dan bagaimana terjadi dalam proses pembelajaran pada
sebaiknya akhlak itu harus terwujud. Dalam mata pelajaran tertentu, maka kita akan tahu
dunia pendidikan, apa yang terjadi dan mana hal yang baik dapat dilakukan dan
tertangkap oleh peserta didik bisa jadi tanpa mana hal yang tidak baik untuk dilakukan
di saring akan langsung dilakukan. Proses (Harefa, 2022). Untuk menciptakan iklim
pembentukan kepribadian pada siswa akan sekolah yang baik, perlu adanya penanaman
dimulai dengan melihat orang yang akan budaya yang baik pula melalui sebuah
diteladani (Zagoto, Yarni & Dakhi, 2019). kebiasaan baik yang secara konsisten dan
Peran guru Pendidikan Pancasila dan terus menerus agar menjadi sebuah
Kewarganegaraan dalam menjadi teladan kebudayaan yang baik pada seluruh
melalui proses pembelajaran yang aktivitas sekolah. Melihat realita yang
diintegrasikan pada setiap materi terjadi sekarang ini, yang mana virus
Pendidikan Pancasila dan korupsi sudah menggurita hampir ke setiap
Kewarganegaraan. Guru PPKn dapat sektor kehidupan manusia. Oleh sebab itu,
menjadi tokoh idola dan panutan bagi perlu adanya upaya membangun budaya
peserta didik. Dengan keteladanan guru anti korupsi dalam seluruh aktivitas sekolah
PPKn dapat membimbing peserta didik guna mencegah terjangkitnya virus korupsi
untuk membentuk sikap yang kokoh sesuai kepada generasi masa depan bangsa.
dengan nilai-nilai anti korupsi. Ketika upaya untuk menciptakan
Keselarasan antara kata dan tindakan budaya anti korupsi di seluruh aktivitas
dari guru akan amat berarti bagi peserta sekolah, maka perlu adanya pengembangan
didik, demikian pula apabila terjadi perilaku anti korupsi dalam kegiatan peserta
ketidakcocokan antara kata dan tindakan didik di sekolah. Pengembangan perilaku
guru maka perilaku siswa juga akan tidak yang anti korupsi dapat dilakukan dengan
benar. Dalam hal ini guru di tuntut beberapa tindakan rill sekolah sebagai
memiliki ketulusan, keteguhan, dan media untuk dapat melatih jiwa dan pikiran
konsistenan hidup. Proses penanaman nilai peserta didik untuk senantiasa terlatih dan
anti korupsi kepada peserta didik melalui terbiasa untuk berani mengencam tindakan
proses keteladanan pada mulanya dilakukan korupsi dan bersikap jujur dalam setiap
secara mencontoh, namun peserta didik tindakannya. Tindakan yang dapat di
perlu diberikan pemahaman mengapa hal tempuh untuk melatih jiwa, sikap, dan
itu dilakukan. Misalnya, guru perlu perilaku peserta didik dapat di tempuh
menjelaskan mengapa kita tidak boleh melalui kegiatan yakni 1). pembuatan
korupsi, menjelaskan bahaya dari tindakan kantin kejujuran, 2). penyampaian
korupsi atau mengapa kita harus jujur, dan komitmen anti korupsi dalam upacara, dan
tidak mencontek pada waktu ulangan. Hal 3). pengadaan kas sosial kelas.
itu diperlukan agar sikap tertentu yang
muncul benar-benar didasari oleh suatu METODE
keyakinan kebenaran sebagai suatu sistem
Pendekatan yang digunakan untuk
nilai (Putri et al., 2022; Ulandari, Suryanef melakukan penelitian ini adalah pendekatan
& Indrawadi, 2018). deskriptif dengan metode kualitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di UPTD SMP
Negeri 3 Mandrehe Barat, Kabupaten Nias
Barat dengan subjek penelitian yakni kepala
Upaya Guru PPKn Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Anti Korupsi Pada Siswa 490
Renta Putra Marunduri, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa

sekolah, guru PPKN dan 5 orang siswa kewajibannya sehingga tercipta warga
UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe Barat. negara yang baik. Salah satu nilai moral
Pengumpulan data dilakukan dengan yang di tanamkan melalui mata pelajaran
observasi, wawancara, dan dokumentasi. PPKn adalah nilai anti korupsi. Sehingga,
Teknik analisis data yang digunakan guru PPKn memiliki peran yang sangat
dalam penelitian ini adalah analisis data penting dalam menanamkan nilai-nilai anti
kualitatif model Miles dan Huberman korupsi kepada siswa.
(Sugiyono, 2017) dengan pengumpulan Guru PPKn memiliki peran penting
data, reduksi data, penyajian data dan dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi
verifikasi. Pengumpulan data ialah mencari, kepada siswa karena mata pelajaran PPKn
mencatat dan mengumpulkan semua data merupakan mata pelajaran yang
secara objektif dan apa adanya. Reduksi menanamkan aspek moral yang sesuai
data merangkum dan memilih hal-hal yang dengan Pancasila dan yang memfokuskan
pokok, fokus pada hal-hal penting, di cari pada pembentukan warga negara yang
tema dan polanya dan membuang hal-hal memahami dan mampu melaksanakan hak
yang tidak perlu. Penyajian data adalah dan kewajiban untuk menjadi warga negara
penyajian data kedalam urutan sehingga Indonesia yang baik. Upaya guru PPKn
strukturnya dapat dipahami. Verifikasi data dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi
adalah langkah ketiga dalam mengalisis kepada siswa melalui materi pelajaran
data penelitian, artinya mengambil tentang korupsi yang terdapat pada buku
kesimpulan dengan memilih data yang teks mata pelajaran PPKn, yang dijelaskan
penting, membuat kategori dan membuang melalui contoh-contoh sederhana yang
data yang tidak pakai. memungkinkan dapat dilakukan oleh siswa
dalam kesehariannya sehingga akan mudah
HASIL DAN PEMBAHASAN dimengerti dan dipahami oleh peserta didik
tentang korupsi.
Hasil
1. Bentuk-Bentuk Penanaman Nilai-Nilai
b. Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi
Anti Korupsi Pada Siswa:
Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler
a. Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi
Melalui Kegiatan Intrakulikuler Bentuk penanaman nilai-nilai anti
korupsi melalui kegiatan ekstrakulikuler
Kegiatan Intrakulikuler adalah
yang dilakukan dalam organisasi kesiswaan
kegiatan utama di sekolah yang dilakukan
yaitu OSIS, pramuka dan paskas. Upaya
dengan menggunakan alokasi waktu yang
sekolah dalam menanamkan nilai-nilai anti
telah ditentukan dalam struktur program
seperti kegiatan pembelajaran atau belajar korupsi yaitu mengadakan pemilihan
mengajar di kelas. Pada kegiatan belajar pengurus ekstrakulikuler secara adil, jujur
dan transparan kepada seluruh siswaserta
mengajar, penanaman nilai-nilai anti
memberikan kebebasan kepada siswa untuk
korupsi di UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe
melaksanakan organisasi kesiswaan
Barat dilaksanakan oleh guru PPKn ketika
tersebut, yang membuat siswa akan
memberikan pengajran didalam kelas yaitu
memiliki tanggungjawab untuk
melalui materi-materi pelajaran yang
melaksanakan tugas dan amanat yang
berkaitan dengan korupsi. Penanaman nilai-
diberikan sesuai dengan bidang kegiatan
nilai anti korupsi dilakukan dalam proses
ekstrakulikuler. Hal ini bertujuan untuk
pembelajaran melalui mata pelajaran PPKn
menumbuhkan rasa tanggungjawab dan
karena mata pelajaran PPKn merupakan
sifat kepemimpinan dari siswa untuk
mata pelajaran yang mengarah kepada
mengatur dan menjalankan organisasi yang
pembentukan sikap dan kepribadin warga
di pilih oleh para siswa dan dalam hal ini
negara agar memahami, memaknai dan
guru atau pembina tidak terlalu ikut campur
melaksanakan apa yang menjadi hak dan
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (2), November 2022 - 491
Renta Putra Marunduri, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa

dalam urusan ekstrakulikuler dan hanya Yang menjadi kendala ataupun faktor
memantau jika ada masalah. Jadi, hal ini penghambat dalam penanaman nilai-nilai
bertujuan untuk mengembangkan anti korupsi yaitu pembahasan korupsi di
kemampuan diri para siswa dan anggap masih kurang menarik karna
memberikan pembiasaan kepada siswa kurangnya bahan bacaan sebagai
supaya mampu bekerja keras, mandiri serta pendukung yang berkaitan dengan bahaya
melatih siswa berperilaku jujur dan korupsi, masih terdapat siswa yang tidak
bertanggungjawab. UPTD SMP Negeri 3 bersikap tidak peduli atau tidak
Mandrehe Barat memberikan kebebasan mengindahkan apa yang disampaikan oleh
kepada para siswa untuk memilih bidang guru terkait dengan nilai nilai anti korupsi,
ekstrakulikuler yang mau diikuti namun meskipun guru sudah menyampaikan dan
untuk kegiatan pramuka merupakan menjelaskan lewat materi yang dipelajari
kewajiban bagi semua siswa untuk didalam kelas, sudah memberikan contoh-
mengikuti kegiatan tersebut. Jadi, kegiatan contoh sederhana yang dialami siswa pada
ekstrakulikuler ini merupakan wadah bagi kehidupan sehari-harinya, memberikan
siswa untuk mengembangkan diri dan bimbingan dan motivasi kepada siswa
membentuk watak dan kepribadian siswa. namun masih terdapat siswa yang
Hal ini juga tidak terlepas dari sikap yang mencerminkan nilai-nilai anti korupsi
diharapkan tumbuh dalam pribadi siswa seperti tidak jujur misalnya mencontek pada
ketika mengikuti kegiatan ekstrakulikuler saat ujian atau mencontek tugas milik
tersebut, seperti jujur, bertanggungjawab, teman, tidak displin misalnya membolos,
disiplin, berani, bekerja keras, mandiri yang tidak bertanggungjawab dengan tidak
merupakan nilai-nilai anti korupsi itu membayar uang dana kelas dan iuran OSIS.
sendiri.
3. Upaya Guru PPKn Mengatasi Kendala
c) Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Anti
Melalui Sikap Keteladanan Korupsi Pada Siswa
1. Bentuk Penanaman Nilai-Nilai Anti Upaya yang dilakukan guru dalam
Korupsi Melalui Sikap Keteladanan mengatasi kendala-kendala yang dihadapi
Yang Baik Yang Di Tunjukkan Oleh dalam penanaman nilai-nilai anti korupsi di
Kepala Sekolah Dan Guru Kepada UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe Barat yaitu
Peserta Didik. dengan cara memberikan nasehat dan
Kepala sekolah dan guru berusaha bimbingan secara terus menerus kepada
memberikan keteladanan yang baik yang siswa, sehingga guru harus melakukan
dapat dipedomani oleh peserta didik, terkait pendekatan persuasif dan pemberian
dengan nilai-nilai anti korupsi. Misalnya pandangan melalui pembudayaan dan
displin dengan datang tepat waktu ke mengajarkan pembiasaan nilai-nilai anti
sekolah maupun ketika masuk ke dalam korupsi serta gambaran dan bahaya serta
kelas. Tidak membiarkan jam pelajaran dampak dari tindakan korupsi pada siswa.
kosong ataupun bolos mengajar, Kemudian, upaya lain yang dilakukan oleh
memberikan penilaian yang objektif kepada sekolah yaitu memberikan sanksi kepada
para siswa, dengan tidak membeda- siswa yang melakukan perbuatan-perbuatan
bedakan, serta mengikuti aturan dan tata curang baik ketika proses pembelajaran
tertib yang ada di sekolah. didalam kelas maupun diluar proses
pembelajaran, misalnya ketika tidak displin
2. Kendala Yang Dihadapi Guru PPKn seperti terlambat datang ke sekolah ataupun
Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Anti tidak mengikuti tata tertib sekolah. Maka
Korupsi Pada Siswa sekolah akan membuat sanksi yang
membuat siswa mengerti bahwa segala
Upaya Guru PPKn Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Anti Korupsi Pada Siswa 492
Renta Putra Marunduri, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa

perbuatan yang dilakukan, siswa harus bisa yang baik yang dapat dipedomani oleh
mempertanggungjawabkan perbuatannya peserta didik, terkait dengan nilai-nilai anti
sendiri. korupsi. Misalnya displin dengan datang
tepat waktu kesekolah maupun ketika
Pembahasan masuk ke dalam kelas. Tidak membiarkan
1. Bentuk-Bentuk Penanaman Nilai-Nilai jam pelajaran kosong ataupun bolos
Anti Korupsi Pada Siswa UPTD SMP mengajar, memberikan penilaian yang
Negeri 3 Mandrehe Barat objektif kepada para siswa, dengan tidak
Bentuk penanaman nilai-nilai anti membeda-bedakan, serta mengikuti aturan
korupsi oleh guru PPKn dalam proses dan tata tertib yang ada disekolah. Proses
pembelajaran yaitu, melalui materi penanaman nilai anti korupsi kepada
pelajaran yang berkaitan tentang korupsi peserta didik melalui proses keteladanan
dengan memberikan penjelasan yang pada mulanya dilakukan secara mencontoh,
disertai dengan contoh yang mudah namun peserta didik perlu diberikan
dimengerti oleh siswa, selain daripada pemahaman mengapa hal itu dilakukan.
contoh kasus korupsi yang sudah umum Dari hasil wawancara dengan siswa
dilakukan. Contoh yang mudah dimengerti diketahui bahwa guru sudah menunjukkan
oleh siswa yaitu contoh sederhana yang sikap dan perilaku yang dapat dipedomani
memungkinkan dapat dilakukan oleh siswa- atau diteladani oleh peserta didik. Dan
siswi pada kesehariannya. Misalnya, guru melalui keteladanan yang ditunjukkan oleh
memberikan contoh bahwa salah satu kasus kepala sekolah dan guru-guru di UPTD
korupsi yang paling sederhana yaitu menipu SMP Negeri 3 Mandrehe Barat diharapkan
orangtua dengan menambah iuran OSIS bisa mendapatkan kepercayaan dari para
bukan dengan jumlah yang seharusnya. Dan siswa agar dapat menjadi usaha sadar yang
hal tersebut sudah merupakan contoh kecil bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai
dari tindakan korupsi. anti korupsi.
Pengembangan pendidikan anti
korupsi melalui kegiatan kesiswaan dapat 2. Kendala Yang Dihadapi Guru PPKn
dilakukan dengan strategi seperti: Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Anti
melaksanakan pemilihan kepengurusan Korupsi Pada Siswa
organisasi kesiswaan (OSIS, pramuka, Kendala yang dihadapi guru maupun
PMR, kopsis, dan lain-lain) dan panitia sekolah dalam penanaman nilai-nilai anti
kegiatan dilaksanakan secara demokratis korupsi yaitu pembahasan korupsi di
dan objektif sesuai dengan ketentuan anggap masih kurang menarik karna
peraturan dengan mengutamakan kurangnya bahan bacaan sebagai
kemampuan dan kualitas siswa tanpa pendukung yang berkaitan dengan bahaya
dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif korupsi, sehingga dengan kurangnya
yang mengarah kepada korupsi dan informasi yang diperoleh siswa
memastikan bahwa setiap pengurus menyebabakan kurangnya kepercayaan
organisasi kesiswaan (OSIS, pramuka, siswa pada penegakan hukum dan dampak
PMR, kopsis, dan lain-lain) dan kepanitian akibat dari korupsi, sehingga pandangan
kegiatan melaksanakan tugas pekerjaan siswa terhadap korupsi ini seperti
masing-masing sesuai dengan fungsi dan merupakan tindakan yang wajar serta sudah
tanggung jawab masing-masing dengan menjadi hal yang biasa dikalangan umum,
penuh dedikasih, keikhlasan dan rasa mengingat juga karena tidak adanya efek
pengabdian. jera dari hukum. Oleh karena itulah, di
Dalam menanamkan nilai-nilai anti sekolah siswa masih bersikap tidak peduli
korupsi kepada siswa maka kepala sekolah atau tidak mengindahkan apa yang
dan guru berusaha memberikan keteladanan disampaikan oleh guru terkait dengan nilai
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (2), November 2022 - 493
Renta Putra Marunduri, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa

nilai anti korupsi maupun tata tertib atau membayar sangkutannya baik itu dana
aturan yang ada di sekolah, meskipun guru kelas, dana OSIS, dana sosial maka akan
sudah menyampaikan dan menjelaskan dikenakan denda dan uang denda itu akan
lewat materi yang dipelajari di dalam kelas, ditambahkan ke dalam kas kelas.
sudah memberikan contoh-contoh Sedangkan upaya yang dilakukan
sederhana yang dialami siswa pada oleh sekolah untuk mengatasi kendala
kehidupan sehari-harinya, memberikan dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi
bimbingan dan motivasi kepada siswa pada siswa yaitu memberikan sanksi kepada
namun masih terdapat siswa yang siswa yang tidak mematuhi aturan sekolah,
mencerminkan nilai-nilai anti korupsi misalnya ketika datang terlambat siswa
seperti tidak jujur misalnya mencontek pada disuruh untuk membersihkan halaman
saat ujian atau mencontek tugas milik sekolah ataupun mengumpulkan sampah
teman, tidak displin misalnya membolos, supaya menumbuhkan rasa tanggungjawab
tidak bertanggungjawab tidak membayar kepada siswa. Begitu juga dengan siswa
uang dana kelas atau iuran OSIS. yang tidak melunasi kewajibannya seperti
iuran OSIS maka bagian kesiswaan akan
3. Upaya Guru PPKn Mengatasi Kendala mengingatkan wali kelas setiap kelas
Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Anti supaya mengingatkan para siswanya dan
Korupsi Pada Siswa jika masih belum dilunasi maka para siswa-
Adapun upaya yang dilakukan guru siswi tersebut akan di panggil oleh bagian
dan sekolah dalam mengatasi kendala- kesiswaan dan diberikan teguran maupun
kendala yang dihadapi dalam penanaman nasihat supaya melunasi kewajibannya
nilai-nilai anti korupsi pada siswa dengan tersebut.
cara memberikan nasehat dan bimbingan Budaya anti korupsi di tataran
secara terus menerus kepada siswa, masyarakat perlu ditanamkan sejak dini
sehingga guru harus melakukan pendekatan melalui penanaman nilai-nilai anti korupsi
persuasif dan pemberian pandangan melalui kepada peserta didik di bangku sekolah
pembudayaan dan mengajarkan pembiasaan (Iriani, 2017). Pentingnya penanaman nilai
nilai-nilai anti korupsi serta gambaran dan anti korupsi sejak dini merupakan sebuah
bahaya serta dampak dari tindakan korupsi upaya internalisasi nilai dalam diri peserta
pada siswa. Karena guru yang baik adalah didik sehingga nilai ini nantinya akan
guru yang selain bisa memberi teori atau dijadikan sebagai pandangan hidup
materi pelajaran, juga bisa memberikan (worldview) sejak dini bahwa dengan
contoh yang baik bagi siswa. Tidak dapat menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam
dipungkiri bahwa guru selain menjadi kehidupan sehari-hari dia telah turut dalam
pengajar juga menjadi panutan atau teladan upaya mewujudkan tujuan pembangunan
bagi siswa dalam berperilaku khususnya di nasional dalam rangka mencapai
lingkungan sekolah. masyarakat Indonesia yang adil makmur
Kemudian, upaya lain yang dilakukan dan sejahtera (Mazid, 2019). Penanaman
oleh guru PPKn yaitu memberikan sanksi nilai anti korupsi di pendidikan dasar dapat
kepada siswa yang melakukan perbuatan- dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
perbuatan curang baik ketika proses melalui kegiatan sosialisasi dengan harapan
pembelajaran di dalam kelas maupun di akan terwujud generasi anti korupsi di
luar proses pembelajaran, misalnya dalam Indonesia (Pahlevi & Fahmi, 2022).
proses pembelajaran jika ada siswa yang
mencontek pekerjaan temannya maka akan KESIMPULAN
memberikan tugas tambahan kepada siswa
yang mencontek dan memberikan contekan Kesimpulan dari hasil penelitian ini
tersebut. Dan bagi siswa yang tidak adalah 1). penanaman nilai-nilai anti
Upaya Guru PPKn Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Anti Korupsi Pada Siswa 494
Renta Putra Marunduri, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa

korupsi pada siswa UPTD SMP Negeri 3 Bau, N. (2018). Penerapan Nilai-Nilai
Mandrehe Barat yaitu pertama, pada Pendidikan Antikorupsi di Madrasah
kegiatan belajar mengajar di kelas guru Tsanawiyah Al-Yusra Gorontalo.
memberikan pemahaman disertai dengan Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal
contoh-contoh yang dipahami siswa terkait Studi Islam Dan Interdisipliner, 3(1),
dengan nilai-nilai anti korupsi. Yang kedua, 79–96.
dalam kegiatan ekstrakulikuler misalnya https://doi.org/10.30603/jiaj.v3i1.687
kegiatan pramuka yang membentuk sikap Cahyani, T. D. (2020). Pendampingan
dan kepribadian siswa supaya lebih Pelaksanaan Pendidikan Antikorupsi
mandiri, bertanggungjawab, displin, berani, di SD ’Aisyiyah dan SD
bekerja keras, sederhana yang merupakan Muhammadiyah 8 Kota Malang.
nilai-nilai anti korupsi itu sendiri. Yang Borobudur Journal on Legal Service,
ketiga, melalui keteladanan perilaku anti 1(2), 46–58.
korupsi yang ditunjukkan oleh kepala
https://doi.org/https://doi.org/10.3160
sekolah, guru-guru dan pegawai yang ada di 3/bjls.vli2.4177
UPTD SMP Negeri 3 Mandrehe Barat
supaya siswa dapat meneladani sikap Farihin, F., & Hasanah, S. U. (2020).
tersebut, 2). kendala yang dihadapi guru Strategi Penanaman Nilai-Nilai
maupun sekolah dalam penanaman nilai- Pendidikan Antikorupsi Di Sma
nilai anti korupsi yaitu pembahasan korupsi Nurul Islam Kabupaten Jember Tahun
di anggap masih kurang menarik karna 2017. Al Qodiri : Jurnal Pendidikan,
kurangnya bahan bacaan sebagai Sosial Dan Keagamaan, 13(2), 91-
pendukung yang berkaitan dengan bahaya 109.
korupsi, siswa masih bersikap tidak peduli Harefa, A. (2022). Pengaruh Globalisasi
atau tidak mengindahkan apa yang Terhadap Perilaku Sosial Siswa.
disampaikan oleh guru terkait dengan nilai Educativo: Jurnal Pendidikan, 1(1),
nilai anti korupsi maupun tata tertib atau Page 271–277.
aturan yang ada di sekolah; dan (3). upaya https://doi.org/10.56248/educativo.v1
yang dilakukan untuk mengatasi kendala i1.37
dalam penanaman nilai-nilai anti korupsi
kepada siswa dengan cara melakukan Harefa, A., Harefa, J., Zagoto, M., &
pendekatan persuasif dan pemberian Dakhi, O. (2022). Management of
pandangan melalui pembudayaan dan Learning Based on Pancasila Values
mengajarkan pembiasaan nilai-nilai anti in Early Childhood. Obsesi: Jurnal
korupsi serta gambaran dan bahaya serta Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4),
dampak dari tindakan korupsi pada siswa, 3124-3132.
serta memberikan sanksi atas perilaku siswa https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.2
yang tidak sesuai dengan aturan atau tata 247
tertib. Iriany, I. S. (2017). Pendidikan Karakter
Sebagai Upaya Revitalisasi Jati Diri
DAFTAR PUSTAKA Bangsa. Jurnal Pendidikan UNIGA,
8(1), 54-85.
Aziz, N. T. (2016). Mengintegrasikan Nilai-
Nilai Antikorupsi dalam Kadir, Y. (2018). Kebijakan Pendidikan
Pembelajaran Pendidikan Agama Anti Korupsi Di Perguruan Tinggi.
Islam di Sekolah Menengah Atas. Gorontalo Law Review, 1(1), 25-38.
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Lase, F., & Halawa, N. (2022). Mendidik
13(1), 39–51. Peserta Didik Dengan Nilai Nilai
Karakter Cerdas Jujur. Educativo:
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (2), November 2022 - 495
Renta Putra Marunduri, Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa

Jurnal Pendidikan, 1(1), 190–206. of Civic Education, 1(1), 9-19.


https://doi.org/10.56248/educativo.v1 https://doi.org/10.24036/jce.v1i1.4
i1.28 Widodo, S. (2019). Membangun
Mazid, S. (2019). Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Antikorupsi di Sekolah
Anti Korupsi pada Peserta Didik di Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar,
Madrasah Ibtidaiyah. AL- 10(1), 35-44.
MUDARRIS, 2(1), 45–53. Zagoto, M. M., Yarni, N., & Dakhi, O.
Mustofa & Akhwani. (2019). Strategi (2019). Perbedaan Individu Dari
Penanaman Nilai-Nilai Antikorupsi di Gaya Belajarnya Serta Implikasinya
Sekolah Dasar. Education and Dalam Pembelajaran. Jurnal Review
Human Development Journal, 5(1), Pendidikan Dan Pengajaran, 2(2),
43–60. 259–265.
https://doi.org/10.33086/ehdj.v5i1.13 https://doi.org/10.31004/jrpp.v2i2.48
01 1
Pahlevi, P., & Fahmi, I. (2022). Peran
Tenaga Pendidik Dalam Penanaman
Nilai-Nilai Anti Korupsi Di Sekolah
Menengah Atas. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan, 8(16), 444-454.
https://doi.org/10.5281/zenodo.70679
74
Putri, H., Suryanef, S., Montessori, M., &
Ersya, M. (2022). Persepsi
Mahasiswa Prodi PPKn terhadap
Pendidikan Anti-korupsi dalam
Membentuk Karakter Anti-Korupsi.
Journal of Civic Education, 5(2),
204-211.
https://doi.org/10.24036/jce.v5i2.626
Sakinah, N., & Bakhtiar, N. (2019). Model
Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah
Dasar dalam Mewujudkan Generasi
Yang Bersih dan Berintegritas Sejak
Dini. El-Ibtidaiy: Journal of Primary
Education, 2(1), 39-49.
Subkhan, E. (2020). Pendidikan
Antikorupsi Perspektif Pedagogi
Kritis. Integritas: Jurnal Antikorupsi,
6(1), 15-30
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Ulandari, E., Suryanef, S., & Indrawadi, J.
(2018). Penanaman Nilai-nilai Anti
korupsi di SMA N 3 Padang. Journal

Anda mungkin juga menyukai