PENJEBAK
( Buku Panduan Biokonservasi)
Oleh
Stevi Emanuela Putri Marpaung
2217061044
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat dan karunia-
NYA saya dapat menyelesaikan dan menyusun buku panduan ini,Dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah biokonservasi.
Saya sudah berusaha untuk menyusun buku panduan ini dengan baik. Meski
demikian sebagai manusia biasa tidaklah selalu terlepas dari kesalahan maupun
kekurangan.
Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Manfaat ..........................................................................................................3
II. Tata Cara Penggunaan Kamera Jebak dan Pengolahan
Data Kamera Jebak ........................................................................................... 4
2.1 Tata Cara Pemasangan Kamera Jebak .........................................................4
2.2 Pengolahan Data Kamera Jebak ...................................................................4
2.3 Tata Cara Melepaskan Kamera Jebak ..........................................................5
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8
ii
I. PENDAHULUAN
Keuntungan besar dari kamera jebakan adalah dapat merekam data yang
sangat akurat tanpa mengganggu hewan yang difoto. Data ini lebih unggul
1
dibandingkan observasi manusia karena dapat direview oleh peneliti
lain.Mereka meminimalkan gangguan terhadap satwa liar dan dapat
menggantikan penggunaan teknik survei dan pemantauan yang lebih
invasif seperti perangkap dan pelepasan hidup. Mereka beroperasi secara
terus-menerus dan tanpa suara, memberikan bukti keberadaan spesies di
suatu kawasan, dapat mengungkap jejak dan kotoran yang termasuk dalam
spesies tertentu, memberikan bukti untuk pengambilandibandingkan
observasi manusia karena dapat direview oleh peneliti lain.Mereka
meminimalkan gangguan terhadap satwa liar dan dapat menggantikan
penggunaan teknik survei dan pemantauan yang lebih invasif seperti
perangkap dan pelepasan hidup. Mereka beroperasi secara terus-menerus
dan tanpa suara, memberikan bukti keberadaan spesies di suatu kawasan,
dapat mengungkap jejak dan kotoran yang termasuk dalam spesies
tertentu, memberikan bukti untuk pengambilan keputusan pengelolaan dan
kebijakan, dan merupakan alat pemantauan yang hemat biaya. Kamera
flash inframerah memiliki gangguan dan visibilitas yang rendah. Selain
isyarat penciuman dan akustik, lampu kilat kamera dapat menakuti hewan
sehingga mereka menghindari atau menghancurkan jebakan kamera.
Sumber cahaya alternatif utama adalah inframerah, yang biasanya tidak
terdeteksi oleh mamalia atau burung . Jebakan kamera juga berguna dalam
menghitung jumlah spesies berbeda di suatu wilayah; ini adalah metode
yang lebih efektif daripada mencoba menghitung dengan tangan setiap
organisme di suatu lahan. Hal ini juga berguna dalam mengidentifikasi
spesies baru atau langka yang belum terdokumentasi dengan baik. Hal ini
menjadi kunci dalam beberapa tahun terakhir dalam penemuan kembali
spesies seperti burung merpati tengkurap hitam , yang diperkirakan telah
punah selama 140 tahun namun tertangkap kamera jejak oleh para
peneliti.Dengan menggunakan kamera jebakan, kesejahteraan dan tingkat
kelangsungan hidup hewan dapat diamati dari waktu ke waktu. Jebakan
kamera berguna dalam menentukan pola perilaku dan aktivitas hewan,
seperti jam berapa mereka mengunjungi tempat menjilat mineral .Kamera
jebakan juga berguna untuk merekam migrasi hewan ( Adhiputro,2019).
2
Kamera jebak dapat mengumpulkan data penting tentang perilaku,
preferensi habitat, dan keanekaragaman hewan. Data ini membantu kami
memahami bagaimana keberadaan manusia berdampak bagi satwa liar dan
keputusan apa saja yang paling tepat untuk melindungi alam liar.
Keanekaragaman spesies juga membantu kami memahami kesehatan
ekosistem dan menemukan spesies baru atau terancam punah. Kamera
jebak dianggap “ramah hewan”, yang berarti mereka tidak mengganggu
hewan secara signifikan atau bahkan tidak mengganggu sama sekali.
Sebelumnya, peneliti mungkin harus menangkap atau berkemah berhari-
hari di hutan untuk mengamati hewan secara langsung, mau tidak mau hal
ini akan memberikan perubahan atau mungkin gangguan bagi habitat
alami. Sekarang, dengan kamera jebak, kami dapat mengamati dan
memahami perilaku alami hewan tanpa mengakibatkan stres tambahan
atau gangguan karena penangkapan atau kehadiran manusia (
Yulianti,2020).
1.2 Manfaat
3
II. Tata Cara Penggunaan Kamera Jebak dan Pengolahan
Data Kamera Jebak
1. Pilih batang pohon yang kokoh dengan jarak optimum dengan jalur satwa
1.5 m – 3 m.
2. Pastikan kamera menghadap tegak lurus ke arah jalur dan tidak
menghadap atau membelakangi matahari secara langsung.
3. Bersihkan bagian depan arah hadap kamera ke jalur satwa
4. Set up kamera
5. Catat data pemasangan kamera pada talysheet
6. Hidupkan kamera dan ambil gambar menggunakan lembar id
di depan kamera.
Analisis Sederhana
Tahapan pada Karen’s
1. Pilih folder target yang telah
Dibuat
2. Pilih apa yang akan di ekstrak
3. Pilih file penyimpanan data
final
4. Save to disk
4
Perapihan data menggunakan Ms. Excel
1. Setelah di save maka tampilan
akan berubah menjadi seperti
gambar disamping.
2. Setelah itu salin data
ke Ms. Excel
3. Lalu memisahkan data dengan
cara, blok data lalu pilih data
pada bagian atas layar, lalu
klik teks to coloumns, lalu pilih next
4. Setelah diklik "next" maka
tampilan data akan berubah
menjadi kolom yang terpisah
5. Jika kolom sudah rapih
langkah selanjutnya adalah
memisahkan tanggal dengan
waktu, dengan cara diblok kolom
Lalu, copy dan paste pada kolom
yang kosong, memisahkan waktu
menggunakan home dan pilih tanda
panah untuk format cell, dan pilih
time lalu ok, lalukan kembali untuk
mengubah tanggal dengan pilih "date"
6. Tampilan tanggal dan waktu
yang sudah dipisahkan
1. Matikan kamera trap dan buka casing atau wadah tempat kamera
terpasang.
5
2. epaskan kamera dari tempat pemasangannya dengan hati-hati, pastikan
tidak merusak kabel atau bagian lainnya.
3. Cabut kabel yang terhubung ke kamera dari sumber daya atau perekam
data.
4. Periksa apakah ada jejak-jejak binatang atau tanda-tanda lain yang
tertinggal di sekitar kamera trap.
5. Setelah kamera trap dicopot, pastikan untuk membersihkan dan
merawatnya sebelum Lepaskan kamera dari tempat pemasangannya
dengan hati-hati, pastikan tidak merusak kabel atau bagian lainnya.
6. Cabut kabel yang terhubung ke kamera dari sumber daya atau perekam
data.
7. Periksa apakah ada jejak-jejak binatang atau tanda-tanda lain yang
tertinggal di sekitar kamera trap.
8. Setelah kamera trap dicopot, pastikan untuk membersihkan dan
merawatnya sebelum Lepaskan kamera dari tempat pemasangannya
dengan hati-hati, pastikan tidak merusak kabel atau bagian lainnya.
9. Cabut kabel yang terhubung ke kamera dari sumber daya atau perekam
data.
10. Periksa apakah ada jejak-jejak binatang atau tanda-tanda lain yang
tertinggal di sekitar kamera trap.
11. Setelah kamera trap dicopot, pastikan untuk membersihkan dan
merawatnya sebelum Lepaskan kamera dari tempat pemasangannya
dengan hati-hati, pastikan tidak merusak kabel atau bagian lainnya.
12. Cabut kabel yang terhubung ke kamera dari sumber daya atau perekam
data.
13. Periksa apakah ada jejak-jejak binatang atau tanda-tanda lain yang
tertinggal di sekitar kamera trap.
14. Setelah kamera trap dicopot, pastikan untuk membersihkan dan
merawatnya sebelum
6
15. Lepaskan kamera dari tempat pemasangannya dengan hati-hati,
pastikan tidak merusak kabel atau bagian lainnya.
16. Cabut kabel yang terhubung ke kamera dari sumber daya atau perekam
data.
17. Periksa apakah ada jejak-jejak binatang atau tanda-tanda lain yang
tertinggal di sekitar kamera trap.
18. Setelah kamera trap dicopot, pastikan untuk membersihkan dan
merawatnya sebelum
7
DAFTAR PUSTAKA