Skripsi Akhir Syefira Edit Aabstrak
Skripsi Akhir Syefira Edit Aabstrak
SKRIPSI
Oleh :
Syefira Salshabila
NIM. 191401058
TAHUN 2023
SKRIPSI
Proposal Ini Diajukan Sebagai Untuk Memenuhi Izin
Penelitian
Oleh :
Syefira Salshabila
NIM. 191401058
TAHUN 2023
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN JUDUL PENELITIAN
NIM :191401058
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi tersebut diatas adalah benar-benar asli dari
hasil pemikiran saya sendiri. Apabila ada peneliti terbukti bahwa bersedia untuk
menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jombang,
Yang Menyatakan
Syefira Salshabila
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Oleh :
SYEFIRA SALSHABILA
NIM. 191401058
Pembimbing : Tanggal :
iv
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh :
SYEFIRA SALSHABILA
NIM.191401058
Penguji I
Rodiyah, S,Kep.,Ns.,M.Kes
NIK. 011981260420081042
(…............................)
Penguji II
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan izin
penelitian
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah AWT yang telah
terselesaikan. Proposal ini disusun untuk menyelesaikan tugas akhir pada program
studi Sarjana Keperawatan dengan judul " Hubungan Strategi Koping dengan
Jombang".
proposal ini. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
5. Dosen serta segenap dosen pengajar dan staf karyawan STIKES pemkab
Jombang atas bantuan dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis.
vi
6. Kepala RSUD Jombang dan seluruh staf yang telah memberikan
7. Kedua Orang Tua saya tercinta (Ibu Asiyah dan Ayah Ahmad Zainuri)
10. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangatlah diharapkan guna lebih
Jombang,
Syefira Salshabila
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN................................................................................................i
HALAMAN BELAKANG......................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN JUDUL PENELITIAN............................iii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
Daftar Isi...............................................................................................................viii
Daftar Tabel.............................................................................................................x
Daftar Gambar.........................................................................................................xi
Daftar Lampiran.....................................................................................................xii
Daftar Arti Lambang.............................................................................................xiii
Daftar Istilah.........................................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................4
1.3 Batasan Masalah........................................................................................5
1.4 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.5 Tujuan........................................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian.....................................................................................6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1 Konsep Strategi Koping............................................................................7
2.2 Konsep Resiliensi Caregiver.....................................................................9
2.3 Konsep Stroke.........................................................................................13
2.4 Hubungan Antara Strategi Coping Dengan Resiliensi.............................22
2.5 Konsep Teori Callista Roy.......................................................................23
2.6 Kerangka Konseptual...............................................................................27
2.7 Hipotesis...................................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................29
3.1 Desain Penelitian.....................................................................................29
3.2 Kerangka Kerja........................................................................................29
3.3 Populasi, Sampel, Sampling....................................................................31
viii
3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi.....................................................................32
3.5 Variabel Penelitian..................................................................................33
3.6 Definisi Operasional................................................................................34
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................35
3.8 Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian.............................35
3.9 Teknik Penggolahan Data dan Analisa Data...........................................36
3.10 Etika Penelitian........................................................................................39
3.11 Jadwal Penelitian.....................................................................................42
Daftar Pustaka........................................................................................................43
ix
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG
xiv
DAFTAR SINGKATAN
Daerah
xv
HUBUNGAN STRATEGI KOPING DENGAN RESILIENSI
CAREGIVER PASIEN STROKE DI RUANG ABIMAYU
RSUD JOMBANG
ABSTRAK
xvi
HUBUNGAN STRATEGI KOPING DENGAN RESILIENSI
CAREGIVER PASIEN STROKE DI RUANG ABIMAYU
RSUD JOMBANG
ABSTRACT
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
darah di otak dan leher, bekuan darah yang mengalir ke otak, penurunan
aliran aliran darah di otak. otak dan pecahnya pembuluh darah di otak.
penduduk di tahun 2013 masih 10,9 dari 1000 penduduk pada tahun 2018(
Kesehatan Dasar pada tahun 2018 mencapai 21.120 jiwa atau 12,4% dan
1
2
pasien stroke yang disebabkan adanya perubahan dari kondisi fisik. Individu
masalah kesehatan.
(Lazarus & Folkman, 1984) adalah usaha kognitif dan perilaku terus
individu.
psikologis positif, resiliensi mengacu pada proses adaptasi yang baik untuk
individu untuk menghadapi, mengatasi dan menjadi kuat atas kesulitan dan
berpendapat bahwa resiliensi bukan seperti hal magic yang secara cepat
dapat dimiliki oleh individu. Resiliensi merupakan hal penting untuk dapat
penderita.
menjadi lemah dan tak berdaya. Kesulitan hidup yang dialami individu
mengatasi atau menangani masalah atau stres yang muncul dalam tugas
yang signifikan pada diri mereka sendiri. Perawatan jangka panjang dan
bahkan depresi. Oleh karena itu diperluka strategi koping dan resilensi
yang efektif bagi caregiver dalam menghadapi stres dan tekanan yang
koping atau cara-cara untuk mengatasi stres dan tekanan dapat membantu
menjadi lemah tak berdaya. Kesulitan hidup yang dialami individu akan
caregiver.
1.5 Tujuan
pasien stroke
c. Bagi Institusi
Dapat dijadikan salah satu informasi serta untuk menambah ilmu dan
perilaku atau pikiran individu baik yang bersifat positif atau negatif,
Strategi coping dapat dilakukan oleh pria atau wanita, yang dengan
sadar melakukan usaha untuk mengurangi dan mencari solusi dari tekan
atau masalah yang dihadapi. John dkk (Wirawan et al., 2013) mengatakan
Strategi koping juga sering dimaknai sebagai cara suatu individu untuk
7
8
faktor genetik.
akan baik pula dalam pemilihan strategi coping yang dilakukan dan
sebaliknya.
dalam hidup.
coping.
segala sesuatunya akan membaik, Rutter (Missasi & Izzati, 2019). Selain
Shatté, 2002)
10
berpendapat bahwa resiliensi bukan seperti hal magic yang secara cepat
dapat dimiliki oleh individu. Resiliensi merupakan hal penting untuk dapat
adalah perilaku individu yang mampu berhasil melewati sesuatu dan resiko
untuk melepaskan diri dari resiko tersebut sehingga terlepas dari kesan
al., 2018).
muncul.
tetapi juga sebagai penolong dari segala masalah dan tekanan yang
dan ketika mempunyai emosi yang positif akan dapat dengan lebih
untuk bisa tetap merasa tenang ketika dalam kondisi yang tertekan. Revich
akan cenderung lebih mudah berubah emosinya yang pada akhirnya dapat
hadapi. Seseorang yang kurang bisa mencari penyebab dari masalah yang
atau tidaknya dan ketenangan seseorang saat dihadapkan oleh masalah dan
kesulitan.
c) Penerimaan diri yang positif, yaitu yang berkaitan dengan proses adaptasi
d) Kontrol diri, adalah aspek untuk mengontrol diri ketika meraih sebuah
takdir.
2.3.1 Definisi
gangguan saraf fungsi saraf lokal dan global yang kemunculannya secara
secara non traumatik pada otak (Khairatunnisa & Sari, 2021). Stroke
suplai darah dan oksigennya menjadi rusak bahkan mati sehingga organ
14
tubuh yang terkait dengan sistem saaraf tersebut akan sulit bahkan tidak
2021)
a. Stroke hemoragik
pembuluh darah yang pecah maka sel otak juga dapat mengalami
1) Hemoragik intraserebal
2) Hemoragik Subaraknoid
al., 2021).
b. Stroke iskemik
stroke dengan presentase 80%. Selain itu, dasar dari pemicu stroke adalah
suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah) dan PHBS yang buruk,
Menurut Nabyl (2012) faktor risiko dari terjadinya stroke ada dua, yaitu
faktor yang dapat dimodifikasi atau diubah dan faktor yang tidak dapat
1) Merokok
2) Alkohol
4) Diabetes
Risiko terkena stroke akan meningkat sebesar 2,3 kali lebih besar
pada pria dan 3,8 kali lebih besar pada wanita yang menderita
darah otak.
5) Hiperkolesterol
6) Obesitas
munculny
19
penyakit stroke.
2) Usia
Departemen Kesehatan RI tahun 2009 membagi kelompok
tahun), dan masa manula (65- atas) (Amin & Juniati, 2017).
Tanda dan gejala stroke yang paling umum terjadi antara lain
gangguan sensorik di salah satu sisi tubuh, buta secara mendadak atau
Stroke juga akan diikuti dengan tanda dan gejala seperti di bawah ini
Jika tanda dan gejala di atas hilang dalam waktu 24 jam disebut
dengan transient ischemic attack (TIA), yaitu suatu serangan kecil atau
sensorik.
b. Batang otak (12 saraf kranial), yaitu stroke dengan gejala yang
yang bersifat positif atau negatif, sehingga bisa mengurangi masalah yang
sedang dihadapi dan yang memberikan beban kepada individu agar tidak
juga dapat diartikan sebagai berbagai bentuk usaha baik secara psikis maupun
situasi atau kejadian yang menekan individu, John dkk (Wijayanti, 2013).
individu.
Hubungan antara strategi coping juga terlihat dari salah satu faktor
resiliensi menurut Everall, Allrows & Paulson (Putri et al., 2022) dimana
hubungan yang signifikan yang positif antara strategi coping dengan resiliensi.
Artinya apabila strategi coping tinggi maka akan semakin tinggi resiliensi
Teori keperawatan Roy atau sering disebut juga dengan teori adaptasi
Menurut (Tomey & Alligood, 2006) dan (Roy & Andrews, 1999)
a. Infut (masukan)
merupakan ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada
b. Kontrol
koping yang digunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan
proses dan output. Infut stimulasi berupa internal atau ekstenal. Transmiter
regulator system adalah kimia, nueral atau endokrin. Refleks otonom adalah
respon neural dan brain, spinal cord yang diteruskan sebagai prilaku output
dari regulator sistem, banyak proses fisiologi yang dapat dinilai sebagai
dalam memilih atensi, mencatat dan mengingat (Roy & Andrew, 1999 ;
c. Output (keluaran)
Output dari suatu system menurut Roy & Andrew (1999) adalah
prilaku yang dapat diamati, diukur atau secara subjektif dapat dilaporkan baik
dari dalam maupun dari luar. Prilaku ini merupakan umpan balik untuk
atau respon yang tidak mal adaptif. Respon yang adaptif dapat meningkatkan
diturunkan atau diwariskan secara genetik (misal sel darah putih) sebagai
diobservasi dalam 4 kategori atau model adaptif. Model itu digunakan sebagai
kerangka kerja pengkajian (Roy & Andrews 1999). Yang terdiri dari mode
fisiologis, mode konsep diri (self-concept), mode fungsi peran (role function),
Keterangan :
2.8 Hipotesis
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
interprestasi yang tepat dan hasil penelitian diolah dengan uji statistik,
data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada suatu saat (N.
Nursalam, 2013)
29
30
Desain Penelitian
Analitik Korelasi
Populasi
Keluarga pasien cedera kepala di ruang Abimanyu sebanyak 37
responden
Sampel
Sebagian keluarga pasien cedera kepala di ruang Abimanyu sebanyak
34 responden
Sampling
Consecutive
Sampling
Pengumpulan data
Pengolahan data
Editing, Coding,
Tabulating
Analisis Data
Cross
Sectional
Hasil Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan subyek yang
3.3.2 Sampel
𝑛 = 1 + 𝑁 (𝑑)2
37
𝑛=
1 + 37(0,05)2
37
𝑛= 1 + 37 (0,0025)
37
𝑛= 1 + 0,0925
37
𝑛= 1,0925
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
3.3.3 Sampling
sampel penelitian.
stroke
merawat pasien.
dari variabel lain. Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan
34
resiliensi caregiver.
responden
dan reabilitas.
1. Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
2. Coding
masing-masing jawaban.
a) Responden
Responden 1 : R1
Responden 2 : R2
Responden 3 : R3
b) Usia
Usia 20-35 : U1
Usia 36-50 : U2
Usia 51-70 : U3
c) Jenis Kelamin
Laki-laki : JK1
Perempuan : JK2
d) Tingkat Pendidikan
SMP : T1
SMA : T2
Diploma : T3
Sarjana : T4
e) Pekerjaan
Wiraswasta : P1
IRT : P2
Dosen : P3
Guru : P4
Petani : P5
Karyawan : P6
38
3. Entry data
4. Tabulating
tabel tabulasi :
100% : seluruhnya
5. Cleaning
untuk dianalisis.
1. Analisa Univariat
dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau
grafik.
2. Analisa Bivariat
1. Informed concent
2. Confidentiality
3. Anonimity
penelitian ini, peneliti hanya menggunakan kode R1, R2, R3, dst
identitas responden.
42
4. Benefience
bagi responden.
5. Justice (Keadilan)
6. Veracity
dengan jujur mulai dari data yang diperoleh dari penelitian sampai
7. Nonmalefience
8. Autonomy
9. Inducement/bujukan
No Waktu
Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1. BAB 1
2. BAB 1
3. BAB 2
4. BAB 2
5. BAB 3
6. BAB 3
7. ACC SEMINAR
PROPOSAL
8. REVISI BAB 1,2,3
9. UJI ETIK
10. PENELITIAN
12. BAB 4
13. BAB 4
14. BAB 5
15. BAB 5
PEMBAHASAN
a. Data Geografi
bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang yang berdiri pada tahun
Ruang Abimanyu RSUD Jombang terdapat pasien sebanyak 37 yang terdiri dari
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 29 Mei 2023-12 Juni 2023 di
2. 36-50 15 44,1
3. 51-70 6 17,6
Total 34 100,0
Sumber : Data Primer, 2023
2. Perempuan 25 73,5
Total 34 100,0
Sumber : Data Primer, 2023
2. SMA 18 52,9
3. Diploma 1 2,9
4. Sarjana 5 14,7
Total 34 100,0
Sumber : Data Primer, 2023
2. IRT 13 38,2
3. Dosen 1 2,9
4. Guru 2 5,9
5. Petani 3 8,8
6. Karyawan 5 14,7
Total 34 100,0
Sumber : Data Primer, 2023
Resiliensi
Total
Strategi koping Ringan Sedang Berat
f % f % f % f %
Strategi koping ringan 16 47,1 1 2,9 0 0,0 17 50,0
Strategi koping sedang 14 41,2 1 2,9 0 0,0 15 44,1
Strategi koping berat 1 2,9 1 2,9 0 0,0 2 5,9
Jumlah 31 91,2 3 8,7 0 0,0 34 100
Sumber : Data Primer, 2023
Berdasarkan uji Spearman Rank diatas didapatkan nilai p value 0,002 dimana p
value < (0,05) maka H1 diterima terdapat hubungan antara strategi koping dengan
Hasil uji yang telah dilakukan terdapat tingkat hubungan yang sedang antara
strategi koping dengan resiliensi caregiver pasien cedera kepala di ruang Abimanyu
RSUD Jombang.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa strategi koping
caregiver pasien Stroke di ruang Abimanyu RSUD Jombang sebagian besar (50,0 %)
memikirkan bagaimana cara untuk mengatasi tekanan atau stress yang sedang dialami
ketika merawat pasien Stroke. Caregiver menyatakan saat memiliki masalah, caregiver
akan fokus kepada masalah dan segera menyelesaikan masalah yang sedang dialami.
Setiap individu dari semua umur dapat mengalami stress dan akan menggunakan
berbagai cara untuk menghilangkan stress yang sedang dialami. Ketegangan fisik dan
demi mengurangi atau menghilangkan stress. Strategi Koping adalah segala macam
upaya untuk mengatasi situasi yang tertekan, dan melakukan tindakan dalam upaya untuk
pemecahan masala. Ranyon menjelaskan strategi coping merupakan segala perilaku atau
pikiran individu baik yang bersifat positif atau negatif, sehingga bisa mengurangi
masalah yang sedang dihadapi dan yang memberikan beban kepada individu agar tidak
. Masalah psikologis yang timbul pada keluarga akibat cedera kepala adalah timbulnya
strategi koping. Setiap keluarga akan berada pada tingkat kecemasan dan menggunakan
koping yang berbeda, dimana koping dapat bersifat konstruktif (adaptif) maupun
keluarga akan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya tingkat kecemasan keluarga,
faktor penyebab kecemasan, sumber koping, dan strategi koping yang digunakan
(Rasmun, 2001). hubungan antara coping dengan resiliensi. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Kumpfer (1999) bahwa coping memiliki peran yang signifikan
dalam proses mengembangkan resiliensi. Demikian pula Rutter dan Rutter (dalam
Ditriya, 2012) mengatakan bahwa coping memiliki peran yang signifikan dalam interaksi
antara situasi stress dan resiliensi. Taylor (2012) juga mengatakan bahwa coping
merupakan salah satu sumber resiliensi untuk melawan stress. Apabila coping meningkat,
maka resiliensi seseorang juga akan meningkat (Stenhardt dan Dolbier, dalam Ditriya,
2012).
responden berfokus pada masalah yang dihadapi dan memikirkan strategi yang tepat
masalah, responden memilih untuk bercerita dan meminta nasihat untuk menyelesaikan
masalahnya kepada keluarga atau teman yang dipercaya. menurut peneliti hal ini
merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi tekanan yang dialami oleh
caregiver. Caregiver mencari nasihat kepada orang lain dengan cara menceritakan
masalah yang sedang dialami yang menyebabkan caregiver merasa tertekan. Melalui
becerita kepada orang lain dan mencari saran yang tepat, caregiver akan menganggap
bahwa setiap kejadian negatif yang dialami akan disusul dengan kejadian positif yang
akan diterima oleh caregiver. Hal itu akan membuat caregiver merasa lebih lega dan
nyaman.
Berdasarkan tabel 4.6 hasil penelitian menunjukkan bahwa caregiver resiliensi pasien
stroke ringan di ruang Abimanyu RSUD Jombang sebagian besar (91,2%) memiliki
dapat pulih ketika mengalami tekanan. Caregiver menyatakan bisa berdaptasi dengan
masalah yang sedang dialami sehingga caregiver bisa bertahan ketika mengalami
tekanan.
Resiliensi juga dapat diartikan daripada sebuah kemampuan untuk mampu mengatasi kesulitan
serta menjalani hidup dengan harapan bahwa segala sesuatunya akan membaik, Rutter (Missasi &
Izzati, 2019). Selain itu resiliesi juga ditandai dengan ketahanan manusia yang mampu membuat
seseorang sadar akan kesulitan dan kesalahan, sehingga individu dapat untuk segera menghindari
mengatasi dan menjadi kuat atas kesulitan dan permasalahan yang dihadapinya (Ardana
& Sholichatun, 2014). Resiliensi merupakan sebuah proses dinamis yang melibatkan
peran berbagai faktor individual maupun sosial atau lingkungan, yang mencerminkan
kekuatan dan ketangguhan seseorang untuk bangkit dari pengalaman emosional negatif
saat menghadapi situasi sulit yang menekan atau mengandung hambatan yang signifikan
(Hendriani, 2018). Proses yang terjadi dalam resiliensi melibatkan berbagai strategi yang
terkait dengan koping. Koping sebagai upaya kognitif dan perilaku seseorang yang terus
berubah untuk mengelola tuntutan eksternal dan/atau internal tertentu yang dinilai
sebagai beban atau melebihi sumber daya orang tersebut (Folkman, dan Lazarus, 1986).
Hasil penelitian Rosyani (2012) menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan
resiliensi cukup dikarenakan responden ketika menghadapi masalah lebih memilih untuk tidak
terlalu menjadikan masalah tersebut menjadi beban. Ketika caregiver mengalami tekanan,
caregiver akan melakukan resiliensi dengan cara menceritakan masalah atau tekanan yang
sedang dialami kepada orang lain. Keluarga caregiver akan saling menguatkan satu sama lain
dalam merawat pasien cedera kepala dan hampir dari setengah responden (9,2%) 31 responden
tidak bekerja sehingga memiliki banyak waktu untuk merawat pasien cedera kepala.
4.3.3 Hubungan Strategi Koping dengan Resiliensi Caregiver Pasien Stroke di Ruang
Berdasarkan uji Spearman Rank diatas didapatkan nilai p value 0,000 dimana p value <
(0,05). Hasil uji tersebut diketahui tingkat hubungan antara dua variabel dengan menunjukkan
nilai koefisien korelasi sebesar 0,515. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang
sedang antara variabel strategi koping dengan variabel resiliensi pada caregiver pasien Stroke di
ruang Abimanyu RSUD Jombang. Dari 34 responden sebagian besar caregiver memiliki strategi
koping ringan (50,0%) dan sebagian besar caregiver memiliki resiliensi ringan (91,2%). Hasil
ini menujukkan bahwa caregiver di Ruang Abimanyu merasa tekanan selama merawat pasien
cedera kepala sehingga caregiver mengalami stress. Menurut Rutter dan Rutter (dalam Ditriya,
2012) mengatakan bahwa koping memiliki peran yang signifikan dalam interaksi antara situasi
stress dan resiliensi. Taylor (2012) juga mengatakan bahwa coping merupakan salah satu sumber
resiliensi untuk melawan stress. Apabila coping meningkat, maka resiliensi seseorang juga akan
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu ada
hubungan antara koping dengan resiliensi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Kumpfer (1999) bahwa koping memiliki peran yang signifikan dalam proses mengembangkan
resiliensi, sehingga strategi koping bias mempengaruhi resiliensi. Dalam menghadapi keadaan
yang menyulitkan, seperti merawat pasien cedera kepala, family caregiver diharapkan mampu
menyesuaikan diri dan memiliki resiliensi untuk menghadapi stress. Keluarga dengan resiliensi
diri yang baik lebih cepat mendapatkan kembali keseimbangan secara fisiologis, psikologis, dan
dalam hubungan sosial setelah menghadapi kondisi yang mengakibatkan stress (Hidayati, 2021).
Caregiver dengan strategi koping cukup cenderung memiliki resiliensi cukup karena
ketahanan keluarganya tidak sekuat keluarga dengan strategi koping yang tinggi yang mampu
menghadapi kesulitan secara bersama-sama. Ketika caregiver mengalami tekanan dan memilih
untuk bercerita kepada orang lain, fokus kepada masalah yang sedang dihadapi, dan segera
menyelesaikannya, maka terjadilah koping. Dengan demikian caregiver cukup bisa mengurangi
tekanan yang sedang dialami sehingga caregiver menjadi resilien. Berdasarkan uraian diatas
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima yang artinya semakin
baik strategi koping maka akan semakin tinggi dan baik resiliensi pada caregiver pasien Stroke
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Ruang Abimanyu RSUD Jombang dapat
1. Sebagian besar dari caregiver pasien cedera kepala di ruang Abimanyu RSUD
2. Sebagian besar caregiver pasien cedera kepala di ruang Abimanyu RSUD Jombang
3. Terdapat hubungan yang sedang antara strategi koping dengan resiliensi caregiver
5.2 Saran
1. Bagi Peneliti
Melakukan tindak lanjut untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada caregiver pasien
Stroke tentang cara melakukan relaksasi guna meningkatkan strategi koping dan resiliensi.
2. Bagi Responden
Diharakan memberikan psikoedukasi pada caregiver dan pasien yang berhubungan dengan
kasus cedera kepala terutama tentang cara meningkatkan strategi koping dan resiliensi dalam
Menjadikan skripsi ini sebagai media pembelajaran, sumber informasi, wacana kepustakaan
terkait ada hubungan strategi koping dengan resiliensi caregiver pasien Stroke di Ruang
Dapat dijadikan sebagai bahan pustaka untuk penelitian selanjutnya dan memperdalam kajian
berupa faktor lain yang harus diteliti seperti kesehatan fisik, keyakinan atau pndangan positif,
keterampilan sosial, dan materi caregiver pasien Strokde di Ruang Abimanyu RSUD
Jombang.
44
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. (2014). Metodologi penelitian kualitatif dalam riset keperawatan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Amin, M. Al, & Juniati, D. (2017). Klasifikasi kelompok umur manusia. MATHunesa, 2 (6), 34.
Anggraini, V. D., Qasanah, S. N., Praditya, G., Widiastuti, A., Palupi, L. M., Otot, K., & Otot, K. (2021).
Efek Range of Motion Pada Pasien Stroke : Literature. Prosiding Seminar Informasi Kesehatan
Nasional (SIKesNas), 191–200. http://ojs.udb.ac.id/index.php/sikenas/article/view/1252/1087
Ardana, E., & Sholichatun, Y. (2014). Resiliensi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Psikoislamika:
Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 11(1).
Beanlands, H., Horsburgh, M. E., Fox, S., & Howe, A. (2005). Caregiving by family and friends of
adults receiving dialysis. Nephrology Nursing Journal, 32(6), 621.
Calvert, S. L., Appelbaum, M., Dodge, K. A., Graham, S., Nagayama Hall, G. C., Hamby, S., Fasig-
Caldwell, L. G., Citkowicz, M., Galloway, D. P., & Hedges, L. V. (2017). The American
Psychological Association Task Force assessment of violent video games: Science in the service of
public interest. American Psychologist, 72(2), 126.
Dianita, H., & Supradewi, R. (2021). Peran tawakal dan dukungan sosial keluarga terhadap resiliensi
pada pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis. Prosiding Konstelasi Ilmiah
Mahasiswa Unissula (KIMU) Klaster Humanoira.
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: Riset, teori,
dan praktek. Jakarta: Egc, 5–6.
Grotberg, J. B. (1994). Pulmonary flow and transport phenomena. Annual Review of Fluid Mechanics,
26(1), 529–571.
Harmawati, H., & Patricia, H. (2021). Pengaruh Pemberian Terapi Murottal Surat Ar-Rahman Terhadap
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Puskesmas Tanah Kampung. Prosiding Seminar
Nasional Stikes Syedza Saintika, 1(1).
Hidayat, A. A. (2006). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak (Introduction of Nursing Children). Salemba
Medika, 12–13.
Jones, D. A., Wang, W., & Fawcett, R. (2009). High-quality spatial climate data-sets for Australia.
Australian Meteorological and Oceanographic Journal, 58(4), 233.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–
1699.
Khairatunnisa, K., & Sari, F. (2021). Sistem Informasi Donor Darah Pada Unit Tranfusi Darah (UTD)
Palang Merah Indonesia Kota Dumai Berbasis Website. Jurnal Unitek, 14(1), 30–37.
Kumpfer, K. L. (1999). Outcome measures of interventions in the study of children of substance-abusing
parents. Pediatrics, 103(Supplement_2), 1128.
Laksono, A. D., Wulandari, R. D., Ibad, M., & Kusrini, I. (2021). The effects of mother’s education on
achieving exclusive breastfeeding in Indonesia. BMC Public Health, 21(1), 1–6.
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer publishing company.
Li, X.-N., Huang, Y., Wang, W., Jing, Q.-L., Zhang, C.-H., Qin, P.-Z., Guan, W.-J., Gan, L., Li, Y.-L., &
Liu, W.-H. (2021). Effectiveness of inactivated SARS-CoV-2 vaccines against the Delta variant
infection in Guangzhou: a test-negative case–control real-world study. Emerging Microbes &
Infections, 10(1), 1751–1759.
Lindayani, L., & Maryam, N. N. A. (2017). Tinjauan sistematis: Efektifitas Palliative Home Care untuk
Pasien dengan HIV/AIDS. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 5(1).
Mafazi, N., & Nuqul, F. L. (2017). Perilaku virtual remaja: strategi coping, harga diri, dan pengungkapan
diri dalam jejaring sosial online. Jurnal Psikologi, 16(2), 128–137.
Missasi, V., & Izzati, I. D. C. (2019). Faktor–faktor yang mempengaruhi resiliensi. Prosiding Seminar
Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 433–441.
Nabyl, R. . (2012). Deteksi Dini Gejala Pengobatan Stroke. Aulia Publishing.
Nursalam, N. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salimba Medika.
Nursalam, S. (2020). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis. Jakarta: Salemba
Medika.
PUTRI, A. S., Ibnu, I. M., & Adiyanto, J. (2022). SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DI
KABUPATEN LAHAT. Sriwijaya University.
Reivich, K., & Shatté, A. (2002). The resilience factor: 7 essential skills for overcoming life’s inevitable
45
Bapak/Ibu yang saya hormati untuk menjadi responden pada penelitian ini. Hasil
pendidikan dan lahan praktik atau supervise sebagai informasi dasar atas
apakah ada hubungan strategi koping rengan resiliensi caregiver pada pasien
data dan hasil penelitian yang diperoleh dari responden, serta menggunakan
keikutsertaan anda tidak akan mendapatkan dampak yang merugikan. Untuk itu
apabila terjadi hal-hal yang menimbulkan ketidak nyamanan, anda berhak secara
disediakan dan mohon kesediaan untuk menjawab kuesiner dengan jujur. Jika ada
Sebagai bentuk rasa terimakasih saya atas partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian
ini, saya akan memberikan akan memberikan bingkisan kue sebagai ucapan
Jombang,
Peneliti
(Syefira Salshabila)
48
PERSETUJUAN MENJADI
mengetahui tujuan dan manfaat penelitian, maka saya menyatakan bersedia untuk
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sejujurnya dan tanpa ada
Jombang,
Peneliti Responden
(Syefira Salshabila) ( )
49
LEMBAR KERAHASIAAN
peneliti jamin. Untuk itu, setelah kuesioner diolah akan segera dimusnahkan
Jombang,
Peneliti
(Syefira Salshabila)
50
A. Identitas subjek
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
B. Petunjuk Pengisian
Berikan tanda centang (√), pada pilihan jawaban yang menurut Anda paling
Keterangan angka :
NO Pernyataan 1 2 3 4
KUESIONER RESILIENSI
C. Identitas subjek
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
D. Petunjuk Pengisian
Berikan tanda centang (√), pada pilihan jawaban yang menurut Anda paling
Keterangan Angka :
1 2 3 4
No Pernyataan
Skor 34 - 66 = sedang.