Arsitektur Enterprise Planning
Arsitektur Enterprise Planning
1. Inisialisasi Perencanaan
1.1 Pendefinisisan Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan
a. Aspek Masukan :
- Pembelian bahan baku
b. Aspek Proses
- Proses produksi
- Pengiriman barang
- Pemasaran
- Pelayanan pelanggan
c. Aspek Keluaran
- Laporan keuangan
- Laporan kinerja perusahaan
• Model bisnis yaitu, tahap menganalisis tentang bisnis yang dilakukan oleh perusahaan
bhineka riyant di kota semarang yang berkaitan dengan bidang enterpreneur, dengan
menggunakan value chain analysis untuk proses bisnis utamanya.
• Sistem dan teknologi saat ini yang disebut dengan IRC yaitu mendeskripsikan
informasi, sistem dan teknologi yang ada di percetakan bhineka riyant. Untuk
menggambarkan proses bisnis beserta participant secara prosedural menggunakan
UML dan activity diagram, alasannya karena akan dibuat programnya dengan
sasarannya adalah software developer.
• Arsitektur data yaitu, tahap pendefinisian data yang akan digunakan oleh proses bisnis
yang ada di percetakan bhineka riyant khususnya yang berkaitan dengan bidang
enterpreneur dengan menggunakan E-R Diagram untuk menggambarkan relasi antar
data.
• Arsitektur aplikasi yaitu pendefinisian aplikasi atau sistem yang akan dibuat yang
dikaitkan dengan penggunaan data yang didefinisikan sebelumnya.
Orang-orang yang terlibat dalam pengembangan model sistem ini yaitu manager
project yang berfungsi membangun model dengan deskripsi tugas sebagai sistem
analys, perancangan sistem dan memimpin dan mengkordinasi seluruh kegiatan dari
ruang lingkup perencanaan, sasaran, visi-misi, penentuan metodologi dan alat-alat yang
digunakan, termasuk perencanaan tim, presentasi dan rencana kegiatan. Bekerja sama
dengan perwakilan dari percetakan bhineka riyant untuk menentukan model sistem
yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan tersebut.
Konsultan 2 membantu proses analisis kebutuhan data dalam pemodelan bisnis dan
survei institusi (struktur organisasi, model fungsi bisnis awal dan perlengkapan model
bisnis fungsional). Persiapan arsitektur teknologi (distribusi data dan aplikasi,
perancangan arsitektur teknologi). Merancang arsitektur teknologi, dengan deskripsi
tugas merancang jaringan untuk model sistem yang ada.
2. Survei Institusi dan Pemodelan Bisnis
2.1 Survei Institusi
a. Struktur organisasi, Visi, dan Misi
Struktur organisasi pada dasarnya adalah hubungan-hubungan dari berbagai
fungsi atau aktivitas di dalam suatu organisasi. Struktur digambarkan dalam suatu
bagan / skema atau diagram yang memperlihatkan garis hubungan berdasarkan fungsi-
fungsi di dalam perusahaan, arus tanggung jawab dan wewenang. Untuk mengantisipasi
tujuan dan latar belakang dari perusahaan, maka Bhineka Riyant seperti lazimnya
perusahaan lain juga memiliki organisasi perusahaan yang dengan kemampuan
organisasi perusahaan ini dapat mengantisipasi peluang-peluang untuk perkembangan
perusahaan. Melalui struktur organisasi pada perusahaan Bhineka Riyant kita dapat di
peroleh gambaran umum kegiatan-kegiatan pelaksanaan sehari-hari pada perusahaan
ini, dengan melihat gambar skema struktur organisasi berikut ini :
Tahap ini menjelaskan mengenai pengetahuan bisnis dan informasi yang digunakan
dalam menjalankan bisnis suatu perusahaan. Model bisnis juga akan menjelaskan dan
menggambarkan fungsi-fungsi bisnis organisasi berdasarkan struktur organisasi yang
dapat diuraikan menjadi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk
melakukan identifikasi area bisnis utama, digunakan konsep value chain (rantai nilai)
Porter (Subagio, 2017). Aktivitas utama percetakan bhineka riyant terdiri dari pembelian
bahan baku (purchasing), proses produksi (manufacturing), pengiriman barang (delivery
order), pemasaran (marketing), dan pelayanan pelanggan (cutomer service).
Sistem informasi percetakan bhineka riyant saat ini yaitu berfokus pada proses
produksi. Dari proses pra produksi hingga pasca produksi, perusahaan telah
menggunakan SI/TI yang memadahi untuk mempermudah proses pengolahan data.
Namun dalam mengelola customer, perusahan belum memiliki sistem informasi yang
baik. Bagian customer service dan administrasi hanya menggunakan software microsoft
word untuk melakukan pendataan dan pengolahan data. Sekain itu, sistem promosi yang
telah berjalan masih menggunakan metode konvensional seperti menyebar brosur kepada
masyarakat. Untuk infrastruktur jaringan, perusahaan menggunakan wireless local area
network sebagai koneksi internet utamanya. Sedangkan teknologi yang saat ini
digunakan oleh percetakan bhineka riyant meliputi komputer, mesin cetak, mesin
fotokopi, mesin cutting, dan mesin finishing yang tersebar disetiap divisi. Saat ini sistem
yang berjalan adalah sistem enterprise dalam lingkup perusahaan itu sendiri dan belum
terintegrasi dengan pihak-pihak lainnya.
b. Sistem produksi
d. Sistem promosi
4. Arsitektur Data
A. Entitas Kontrol Bahan Baku
D. Entitas Pemasaran
5. Arsitektur Aplikasi
A. Fungsi Bisnis Kontrol Bahan Baku
6. Arsitektur Teknologi
Arsitektur teknologi dalam konsep enterprise architecture planning bertujuan untuk
mendefinisikan dan mengidentifikasi kebutuhan teknologi yang diperlukan di lingkungan
bisnis agar dapat menjalankan aplikasi berdasarkan arsitektur apilkasi untuk mengelola
data berdasarkan arsitektur data yang telah dibuat. Arsitektur teknologi yang dihasilkan
bersifat konseptual yaitu hanya memberikan gambaran secra umum sehingga diperlukan
peninjauan lebih lanjut ketika akan diimplementasikan. arsitektur jaringan enterprise
konseptual dan arsitektur sistem bisnis konseptual merupakan salah satu contoh umum
dari konfigurasi konseptual teknologi. Masing masing dari konfigurasi konseptual
tersebut dapat dilihat pada gambar 6.1 dan gambar 6.2
Usulan arsitektur jaringan enterprise konseptual pada percetakan bhineka riyant dapat
dilihat pada gambar diatas. Skema tersebut menggunakan jaringan jenis LAN (Local
Area Network). Terdapat beberapa jenis topologi dalam jaringan LAN. Salah satu yang
diterapkan kali ini adalah topologi tree yang mana merupkan gabungan topologi bus dan
star. Keuntungan menerapkan topologi tersebut adalah mudah dikelola dan
dikembangkan seiring waktu, manajemen yang efisien, dan performa jaringan yang lebih
baik.
Fungsi bisnis yang diintegrasikan pada arsitektur jaringan enterprise konseptual
meliputi semua divisi. Dapat dilihat penempatan switch atau hub ada di dua lantai yang
satu lantainya terdiri dari dua switch. Lantai satu ada dua ruang yaitu A dan B. ruang A
ditempati oleh divisi layanan customer dan pra cetak. Ruang B ditempati divisi
pengiriman dan pemasaran. Untuk lantai dua juga terdiri dari dua ruangan yaitu C dan D.
ruang C adalah tempat pengelolaan bahan baku, sedangkan ruang D adalah tempat
percetakan dan pasca cetak.
7. Rencana Implementasi
7.1 Roadmap Aplikasi
Tahap rencana implementasi yang pertama adalah membuat urutan skala prioritas
pengembangan aplikasi. Roadmap aplikasi dapat ditentukan dengan melihat migrasi dari
prioritas sebuah aplikasi, yaitu kinerja dan kepentingannya. Matriks Importance-
Performance atau matriks IP merupakan alat yang digunakan untuk membantu
memperhatikan focus pada bidang bidang yang paling membutuhkan perbaikan. Matriks
ini berguna untuk mengidentifikasi elemen yang paling penting (importance) dan
membandingkannya dengan kinerja saat ini (performance) untuk mencapai tujuan bisnis,
menangani berjalannya bisnis, dan alur terhadap kinerja organisasi. Matriks IP dapat
dilihat pada gambar 7.1.1.
No Prioritas Aplikasi
1 Sistem pemasaran dan promosi
2 Sistem cetak
Sistem kontrol bahan baku
3 Sistem pracetak
4 Sistem pengiriman barang
5 Sistem pasca cetak
Sistem product teke back
6 Sistem after sales service
Bulan
No Aplikasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Aplikasi Sistem pemasaran dan promosi
2 Aplikasi Sistem cetak
3 Aplikasi Sistem kontrol bahan baku
4 Aplikasi Sistem pracetak
5 Aplikasi Sistem pengiriman barang
6 Aplikasi Sistem pasca cetak
7 Aplikasi Sistem product teke back
8 Aplikasi Sistem after sales service
Putri, N. A. (2012). Analisis Proses Bisnis Pada Percetakan Bhinneka Riyant. Ilmu
Komputer, 1–15. http://dinus.ac.id/