ADMINISTRASI PERKANTORAN
JAWAB :
2. Pemberkasan arsip adalah proses menyusun, mengatur, dan menjaga dokumen atau
rekaman dalam urutan tertentu agar dapat diakses dengan mudah dan efisien. Tujuan
dari pemberkasan arsip adalah untuk memastikan keamanan, keberlanjutan, dan
aksesibilitas informasi yang disimpan dalam dokumen atau rekaman tersebut. Berikut ini
adalah contoh pemberkasan arsip yang tepat :
1) Penentuan sistem pemberkasan : Pertama-tama, Anda perlu menentukan sistem
pemberkasan yang akan digunakan. Pilihan ini dapat berbeda-beda tergantung pada
jenis organisasi atau konteks spesifik. Beberapa sistem pemberkasan umum meliputi
abjad, numerik, alfanumerik, atau berdasarkan topik atau departemen.
2) Penetapan klasifikasi : Setelah menentukan sistem pemberkasan, langkah berikutnya
adalah menetapkan klasifikasi yang sesuai. Ini melibatkan pengelompokan dokumen
berdasarkan jenis, subjek, tahun, atau parameter lain yang relevan dengan organisasi
Anda.
Contoh: Jika Anda memiliki departemen keuangan, Anda dapat membuat kategori
seperti "Laporan Keuangan", "Pajak", "Audit", atau "Pengeluaran". Setiap kategori ini
dapat memiliki subklasifikasi tambahan sesuai dengan kebutuhan Anda.
3) Penomoran dokumen : Setelah menentukan kategori dan subklasifikasi, Anda dapat
memberikan nomor unik pada setiap dokumen. Nomor ini dapat menggambarkan
urutan masuk atau tanggal dokumen, dan dapat berupa kombinasi angka dan huruf
untuk memberikan identifikasi yang unik.
Contoh : Jika Anda memiliki dokumen laporan keuangan tahunan, Anda dapat
memberi nomor seperti "FIN-2023-001" untuk laporan keuangan tahun 2023
pertama, "FIN-2023-002" untuk laporan keuangan tahun 2023 kedua, dan
seterusnya.
4) Penyusunan berkas fisik : Setelah memberikan nomor pada dokumen, Anda dapat
menyusun berkas fisik sesuai dengan urutan numerik atau alfanumeriknya. Pastikan
untuk memberikan label yang jelas pada setiap berkas untuk memudahkan
identifikasi.
5) Pemberian metadata : Selain nomor dan label pada berkas fisik, metadata juga dapat
digunakan untuk mempermudah pencarian dan aksesibilitas dokumen. Metadata
meliputi informasi seperti judul dokumen, penulis, tanggal, subjek, dan deskripsi
singkat.
Contoh : Jika Anda memiliki dokumen kontrak, metadata dapat mencakup nama
perusahaan, tanggal penandatanganan, nomor kontrak, dan deskripsi singkat isi
kontrak tersebut.
6) Pemberkasan digital : Selain pemberkasan fisik, banyak organisasi saat ini juga
mengadopsi pemberkasan digital. Dokumen elektronik dapat disimpan dalam format
digital, seperti PDF, dan diorganisir dalam struktur folder yang terstruktur dan dapat
diakses dengan mudah. Prinsip pemberkasan digital mirip dengan pemberkasan fisik,
yaitu menggunakan sistem klasifikasi dan metadata yang sesuai.
Contoh : Jika Anda memiliki dokumen kontrak dalam format digital, Anda dapat
membuat folder dengan nama "Kontrak" dan menyimpan setiap kontrak dalam
folder tersebut dengan nama file yang menjelaskan kontennya.
Penting untuk dicatat bahwa metode pemberkasan arsip dapat bervariasi tergantung
pada kebutuhan dan preferensi organisasi. Tujuan utama adalah menciptakan sistem
yang konsisten, mudah dipahami, dan memungkinkan pencarian dan
pengambilan dokumen yang efisien.