Anda di halaman 1dari 12

Rancangan Konseptual Alat Display untuk Pameran Hasil Karya

Mahasiswa Arsitektur dengan Sistem Knock Down

Wahyudin Ciptadi, Taufik Wibowo & Agus Susanto


Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
Jalan Ahmad Yani Pontianak 78124
E-mail: dewi_razan@yahoo.com

Abstraks: Penelitian ini bertujuan terciptanya sebuah rancangan konseptual alat display yang
menerapkan sistem Knock Down yang akan digunakan dalam kegiatan pameran hasil karya
mahasiswa arsitektur. Penelitian ini menggunakan pendekatan Metode Penelitian Rekayasa
Forward Engineering. Adapun tahapan proses pelaksanaan yaitu: tahap perencanaan meliputi:
studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara mengenai penggunaan alat dan bahan
material untuk alat display yang akan dibuat; melakukan diskripsi ide atau gagasan mengenai
alat display yang akan dibuat; manfaat dan kelebihan alat display yang akan dibuat, tahap
perancangan meliputi penuangan ide gagasan dan spesifikasi rancangan konseptual mengenai
alat display yang akan dibuat; susunan, geometri atau kefungsian dari rancangan desain awal
alat display yang akan dibuat. Hasil temuan penelitian yang diperoleh dari tahapan proses
pelaksanaan penelitian berupa 3 (tiga) konseptual rancangan alat display yang selanjutnya
digunakan untuk analisis data dan pembahasan dalam kegiatan penelitian terapan ini. Hasil dari
penelitian adalah sebuah rancangan konseptual alat display yang menerapkan system Knock
Down untuk bisa digunakan dalam kegiatan pameran hasil karya mahasiswa arsitektur.
Kata Kunci: Konseptual Rancangan, Alat Display, Pameran, Sistem Knock Down

Arsitektur di Indonesia semakin arsitektural. Selain itu juga berperan didalam


berkembang, dimulai dengan masuknya mendidik calon arsitek yang mempunyai jiwa
Arsitektur ke dalam wacana keseharian tanggung jawab secara moral seumur hidup
masyarakat. Banyak orang mulai melihat terhadap karya-karya yang dihasilkan. Untuk
arsitektur tidak hanya sekedar bangunan namun karya-karya yang telah dihasilkan dari
juga sesuatu yang memiliki nilai sosial. perkuliahan pendidikan arsitektur tersebut
Pemahaman ini berkaitan erat dengan arsitektur untuk selanjutnya dinilai dan dipresentasikan
yang mulai dihargai oleh masyarakat yang lebih lewat kegiatan pameran arsitektur yang
luas sehingga institusi pendidikan arsitektur diselenggarakan.
memiliki peran. Institusi pendidikan arsitektur Dalam kegiatan pameran hasil karya
harus peka dan dapat merancang pendidikan mahasiswa arsitektur yang diselenggarakan
arsitek dengan konten yang tepat dan tidak secara rutin diakhir semester merupakan
hanya sekedar mengikuti trend. gambaran dari kurikulum jurusan Arsitektur.
Keberadaan pendidikan arsitektur di Sistem pendidikan arsitektur bisa terlihat
perguruan tinggi ikut berperan untuk melalui hasil karya mahasiswa semester awal
mengenalkan proses berkarya mengenai sampai dengan semester akhir dari berbagai
rancang bangun, mulai dari penyusunan konsep angkatan. Hasil karya ini juga datang dari
perancangan hingga pengawasan berkala berbagai mata kuliah seperti Studio
sampai akhirnya menjadi sebuah produk Perancangan Arsitektur, Perancangan

35
36

Arsitektur, Estetika Bentuk, Gambar arsitektur memerlukan sebuah alat display


Arsitektur, Konstruksi Bangunan Gedung yang pameran yang relevan digunakan atau dipakai
dijadikan material pameran. Karya-karya secara berulang kali, memiliki fungsi yang
mahasiswa yang ditampilkan memiliki ringkas, mudah dibawa, dan praktis dalam
keunggulan dalam mencitrakan bidang pemasangan dan pembongkarannya serta
arsitektur yang dikemas dengan visualisasi mudah digunakan baik oleh seorang mahasiswa
menarik agar dapat memberikan gambaran dan arsitektur pria maupun wanita. Dalam hal ini,
pengetahuan tentang arsitektur kepada kami sebagai peneliti merasa tertarik untuk
masyarakat luas. meneliti mengenai rancang bangun sebuah alat
Pameran hasil karya mahasiswa arsitektur display dengan system knock down guna
merupakan salah satu contoh dari suatu diperuntukkan sebagai alat presentasi pameran
kegiatan interpretive exhibition yaitu berupa yang dapat memudahkan penyajian produk
pameran yang menyajikan hasil karya hasil karya mahasiswa arsitektur.
mahasiswa arsitektur untuk dikomunikasikan Kemudian untuk aplikasi yang dipilih
dan diapresiasikan kepada khalayak luas. dalam rancangan konseptual alat displaynya
Dalam mengembangkan kompetensi dan menggunakan sistem konstruksi bongkar
keahliannya, mahasiswa arsitektur tidak hanya pasang (Knock Down). Sistem konstruksi
lekat dengan proses menumbuhkan ide-ide bongkar pasang (Knock Down ini dipilih
kreatif. Lebih dari itu, mahasiswa arsitektur sebagai alternative rancangan konseptual alat
juga dituntut untuk mahir dalam display yang diharapkan dapat memudahkan
mempresentasikan karyanya kepada penyelenggaraan pameran arsitektur baik
masyarakat. Hal ini dinilai penting sebab ke dalam pemasangan maupun pembongkarannya.
depan mereka akan menghadapi persaingan Perlu diketahui bahwa sistem konstruksi
global yang melibatkan kalangan profesional bongkar pasang (Knock Down) merupakan
arsitek dari berbagai negara. Keahlian dan sebuah kontruksi yang dalam pembuatannya
kemahiran dalam menyampaikan konsep dan menggunakan sistem lepasan (bongkar pasang)
gagasan tentang karya arsitektur kepada atau bisa dibongkar lalu dirakit kembali. Jadi
masyarakat awam merupakan salah satu kekuatan pada sistem konstruksi bongkar
prasyarat penting di samping penguasaan yang pasang (Knock Down) sebagian besar terletak
mumpuni atas teori. Keahlian ini salah satunya dari sistem penyambung yang digunakan untuk
dapat dilatih melalui penyelenggaraan pameran merekatkan komponen-komponen antar bagian
arsitektur oleh para mahasiswa arsitektur alat display. Sebab dalam konstruksi ini tidak
sendiri. menggunakan lem perekat sama sekali pada
Untuk wujud produk pameran hasil karya sambungan antar komponennya. Selain itu
mahasiswa arsitektur yang dihasilkan dari tiap sistem konstruksi bongkar pasang (Knock
semesternya dapat berupa maket studi, maket Down) ini dipilih karena memiliki kelebihan
model, poster konsep rancangan, sketsa diantaranya yaitu mudah dibawa dari suatu area
gambar, fotografi karya dan lain sebagainya. ke area lainnya, mudah dikerjakan dan tidak
Untuk menempatkan wujud produk hasil karya terlalu rumit, memiliki struktur yang stabil dan
mahasiswa arsitektur tersebut memerlukan aman ddari jangkauan orang yang ada diluar.
suatu alat display sebagai wadah/area Dari uraian latar belakang di atas, maka
presentasi produk materi pameran. Mengingat dapat dirumuskan masalah penelitian mengenai
durasi pameran sejenis yang diselenggarakan rancangan konseptual sebuah alat display yang
rutin setiap tahunnya, maka para mahasiswa bisa mengakomodir kegiatan pameran hasil

Rancangan Konseptual Alat Display untuk Pameran Hasil Karya Mahasiswa Arsitektur dengan Sistem Knock Down
37

karya mahasiswa arsitektur yang memiliki Rekayasa/Rancang Bangun Re- Engineering


fungsi ringkas, mudah dibawa, dan mudah dengan menitikberatkan dari proses
digunakan atau dikerjakan dalam sistem pengubahan dan pengorganisasian kembali
pemasangannya. Oleh karena itu, peneliti komponen-komponen sistem yang didapat
merasa tertarik untuk meneliti mengenai dilakukan terhadap hasil desain (Sugiono,
rancangan alat display untuk kegiatan pameran 2009; Otto,Kevin & Wood, Kristin, 2001).
yang menerapkan system Knock Down dan Untuk penelitian terapan dengan Metode
sekaligus membuat model alat display pameran Penelitian Rekayasa atau Rancang Bangun
tersebut. Dari rumusan masalah di atas maka Forward Engineering ini , peneliti melakukan
dalam penulisan proposal penelitian terapan ini beberapa tahapan pelaksanaan.
dapat disusun menjadi pertanyaan penelitian Pertama, tahap perencanaan meliputi
(research questions) yang harus dijawab dalam studi literatur, observasi lapangan dan
penelitian, yaitu: Bagaimana rancangan wawancara mengenai penggunaan alat dan
konseptual sebuah alat display untuk kegiatan bahan material untuk alat display yang akan
pameran hasil karya mahasiswa arsitektur yang dibuat; melakukan diskripsi ide atau gagasan
menerapkan sistem Knock Down? mengenai alat display yang akan dibuat;
manfaat dan kelebihan alat display yang akan
dibuat.
METODE Kedua, tahap perancangan meliputi
Untuk menemukan jawaban dari rumusan penuangan ide gagasan dan spesifikasi
masalah dan pertanyaan penelitian, maka dalam rancangan konseptual mengenai alat display
penelitian terapan ini digunakan Metode yang akan dibuat; susunan, geometri atau
Penelitian Rekayasa atau Rancang Bangun kefungsian dari rancangan desain awal alat
Forward Engineering. Perlu diketahui bahwa display yang akan dibuat; membuat rancangan
Metode Penelitian Rekayasa atau Rancang desain detail alat display yang akan dibuat; tata
Bangun ini digunakan untuk proses cara pembuatan alat display.
perancangan produk (product design), proses Kemudian untuk komponen parameter,
perancangan proses (process design) dan proses variabel, dan indikator penelitian terapan ini
perancangan rekayasa (engineering design). dapat dijelaskan di dalam Tabel 1.
Sehingga di dalamnya terdapat kontribusi baru,
baik dalam bentuk proses maupun
PEMBAHASAN
produk/prototip (Sugiono, 2009; Otto, Kevin & Berdasarkan hasil analisis penelitian
Wood, Kristin, 2001). terapan dengan parameter dan variabel
Didalam Metode Penelitian Rekayasa penelitian terapan meliputi aspek studi
atau Rancang Bangun terbagi menjadi 3 (tiga) antropomorfik yaitu: dimensi tubuh manusia,
jenis metode yaitu: (1) Metode Rekayasa/ posisi atau orientasi tubuh manusia, aktivitas
Rancang Bangun Forward Engineering dengan prilaku tubuh manusia dan aspek studi
menitikberatkan dari proses perencanaan, ergonomi yaitu: tampilan elemen display,
perancangan, pembangunan hingga penerapan; ukuran modul area display dan fasilitas
(2) Metode Rekayasa/Rancang Bangun Reverse pendukung modul area display ditemukan 3
Engineering dengan menitikberatkan dari (tiga) buah konseptual rancangan penelitian
proses rekayasa dari produk, sistem atau terapan.yaitu: 1). konseptual rancangan pen
prototype yang sudah ada menjadi blue print, litian 1 (R1) adalah susunan alat display
formula atau model; dan (3) Metode berbentuk linear yang terdiri dari bentuk linear

Vokasi, Juni 2018, Th. XIII, No. 1


38

horisontal (R1a) dan bentuk linear vertikal dan 3). konseptual rancangan penelitian 3 (R3)
(R1b); 2.) konseptual rancangan penelitian 2 adalah susunan alat display berbentuk U.
(R2) adalah susunan alat display berbentuk L;

Tabel 1. Komponen Parameter, Variabel, dan Indikator


Teori Yang Taxonomi Teori Analisis Terukur
No
Digunakan Parameter Variabel Indikator Teknik /Cara Mengambil/Sumber
1. Teori Studi Studi Dimensi Dimensi Kecil/ Observasi, Wawancara,
Antropormorfik Antro- Tubuh Pendek/ Sempit Dokumentasi, Pengukuran, Sketsa
adalah studi yang pormorfik Manusia Dimensi Sedang menggunakan Metode Penelitian
berkaitan dengan Rekayasa atau Rancang Bangun
pengukuran dimensi Dimensi Besar/ Forward Engineering
tubuh manusia Tinggi/Lebar
digunakan sebagai Posisi/ Orientasi depan Observasi, Wawancara,
pertimbangan- Orientasi Terhadap produk Dokumentasi, Pengukuran, Sketsa
pertimbangan dalam Tubuh /modul area display dengan menggunakan Metode
proses perancangan Manusia Orientasi belakang Penelitian Rekayasa atau Rancang
(desain) produk Terhadap produk Bangun Forward Engineering
maupun sistem kerja /modul area display
yang akan memerlukan Orientasi samping
interaksi manusia kanan atau kiri
(Sritomo W (1995) Terhadap produk
/modul area display
Aktivitas Melihat, Membaca Observasi,Wawancara,
Prilaku Memegang/ Meraba Dokumentasi, Pengukuran, Sketsa
Tubuh Mendengar, Menonton menggunakan Metode Penelitian
Manusia Duduk, Jongkok, Rekayasa atau Rancang Bangun
Berdiri Forward Engineering
2 Teori Studi Ergonomi Studi Tampilan Elemen Stand Display Observasi,Wawancara,Dokumentasi,
Adalah studi yang Ergonomi Elemen Elemen Alas Display Pengukuran,Sketsa menggunakan
mempelajari manusia Display Elemen Connector/ Metode Penelitian Rekayasa atau
dalam kaitannya Penyambung/ Rancang Bangun Forward
dengan pekerjaan dapat Penghubung Display Engineering
dipergunakan untuk Elemen Board Display
membuat sebuah Elemen Pelengkap/
tampilan ( display ). Pen-dukung Display
(Eko Nurmianto (1996) Ukuran Modul Kecil Observasi,Wawancara,
dan Sritomo W (1995) Modul Area Modul Sedang Dokumentasi, Pengukuran, Sketsa
Display Modul Besar menggunakan Metode Penelitian
Modul Custom Rekayasa atau Rancang Bangun
Forward Engineering
Kondisi dan Pencahayaan Observasi,Wawancara,
Fasilitas Penghawaan Dokumentasi, Pengukuran, Sketsa
Pendukung Warna dengan Metode Penelitian Rekayasa
Modul Area atau Rancang Bangun Forward
Display Engineering
(Sumber: Konstruksi Peneliti, 2016).

Untuk konseptual rancangan penelitian 1 (R1a) berbentuk Linear Horisontal dan konseptual
rancangan penelitian 1 (R1b) berbentuk Linear Vertikal dapat diinformasikan bahwa peneliti
mendapatkan masing-masng 10 formasi konseptual rancangan alat display pameran yang
menggunakan secara keseluruhan kotak (box) sebanyak 25 unit, dan tiang (stand) sebanyak 8 unit
yang disusun di area modul 240 cm x 240 cm. Untuk formasi susunan alat display pameran seperti
ini, memiliki arah susunan ke 1 arah display dengan1 arah pengamatan dan 1 pintu masuk ke arah
area modul.

Rancangan Konseptual Alat Display untuk Pameran Hasil Karya Mahasiswa Arsitektur dengan Sistem Knock Down
39

Kemudian dari 10 formasi konseptual rancangan susunan alat display bentuk Linear Horisontal
dan 10 formasi susunan alat display bentuk Linear Vertikal yang didapatkan oleh peneliti didalam
melakukan observasi lapangan penelitian terapan, untuk selanjutnya diambil masing-masing 1
formasi susunan alat display yang relevan yang bisa mewakili dari bentuk Linear Horisontal dan
bentuk Linear Vertikal guna dilanjutkan untuk dianalisis dari segi aspek studi antropomorfik dan
aspek studi ergonomi meliputi : susunan, bentuk geometri, struktur kefungsian dari rancangan desain
awal alat display yang akan dibuat.

Tabel 2. Hasil Penelitian dari Konseptual Rancangan Penelitian 1 (R1a dan R1b)
Konseptual Rancangan 01 : Bentuk Linear Horisontal dan Vertikal (R1a dan R1b)
A. Studi Antropomorfik
1. Dimensi Tubuh Dimensi Tubuh Sedang (mahasiswa dan mahasiswi) dengan ukuran rata-rata mulai
Manusia: ketinggian 150 s/d 165 meter dan lebar 40 s/d 49 cm.
2. Posisi/Orientasi Posisi atau Orientasi berada di depan Produk Pameran di dalam Modul Area Display
Tubuh Manusia: (horisontal) dan Posisi atau Orientasi berada disamping kiri/kanan Produk Pameran
di dalam Modul Area Display (vertikal).
3. Aktivitas Perilaku Aktivitas Perilaku Tubuh Manusia meliputi : melihat/membaca, meraba/memegang,
Tubuh Manusia: berdiri dan jongkok
B. Studi Ergonomi
1. Tampilan Elemen Elemen display berupa board,stand,alas,elemen connector/penyambung antar
Display: komponen alat display dengan disimbolkan dengan 25 unit box ukuran 30x30x30 dan
8 buah stand/tiang.
2. Ukuran Modul Area Menggunakan Modul Area Display Ukuran 240m x 240 m (termasuk modul area
Display: display ukuran sedang).
3. Kondisi dan Fasilitas Menggunakan bantuan fasilitas pendukung berupa pencahayaan buatan didalam
Pendukung Modul ruang dalam (interior), penghawaan alami (AC) dan penggunaan warna Abu-Abu
Area Display: gelap yang merupakan warna khusus untuk sebuah model penelitian.
(Sumber: Hasil Analisis dari Data Lapangan Peneliti, 2016)

Selanjutnya untuk proses tahap analisis Kemudian dari 10 formasi konseptual


data konseptual rancangan penelitian 1 (R1a) rancangan susunan alat display bentuk L yang
bentuk Linear Horisontal dan konseptual didapatkan oleh peneliti didalam melakukan
rancangan penelitian 1 (R1b) bentuk Linear observasi lapangan penelitian terapan, untuk
Vertikal dilakukan dengan merumuskan unit- selanjutnya diambil 1 formasi susunan alat
unit informasi atau temuan-temuan dari formasi display yang relevan dan bisa mewakili dari
konseptual rancangan susunan alat display yang bentuk L guna dilanjutkan untuk dianalisis dari
bisa dilihat pada gambar 1. segi aspek studi antropomorfik dan aspek studi
Untuk konseptual rancangan penelitian 2 ergonomi meliputi : susunan, bentuk geometri,
(R2) berbentuk L dapat diinformasikan bahwa struktur kefungsian dari rancangan desain awal
peneliti mendapatkan 10 formasi susunan alat alat display yang akan dibuat. Didalam proses
display pameran dengan menggunakan kotak tahap analisis data konseptual rancangan
(box) sebanyak 25 unit, dan tiang (stand) penelitian 2 (R2) dilakukan berdasarkan
sebanyak 8 unit yang disusun di area modul 240 kerangka teoritik dan melihat fakta empirik
cm x 240 cm. Untuk formasi susunan alat yang sudah diperoleh dapat dilihat di tabel 3.
display pameran seperti ini, memiliki arah Selanjutnya untuk proses tahap analisis
susunan ke 2 arah display dengan 2 arah data konseptual rancangan penelitian 2 (R2)
pengamatan dan 2 pintu masuk ke arah area bentuk L dilakukan dengan merumuskan unit-
modul. unit informasi atau temuan-temuan dari formasi
konseptual rancangan susunan alat display yang

Vokasi, Juni 2018, Th. XIII, No. 1


40

bisa dilihat pada gambar 2, susunan alat display tiang (stand) sebanyak 8 unit yang disusun di
yang bisa dilihat pada gambar 3. area modul 240 cm x 240 cm. Untuk formasi
Untuk konseptual rancangan penelitian 3 susunan alat display pameran seperti ini,
(R3) berbentuk U dapat diinformasikan bahwa memiliki arah susunan ke 3 arah display dengan
peneliti mendapatkan 10 formasi susunan alat 3 arah pengamatan dan 1 pintu masuk ke arah
display pameran yang menggunakan secara area modul.
keseluruhan kotak (box) sebanyak 25 unit, dan

Tabel 3. Hasil Penelitian dari Konseptual Rancangan Penelitian 2 (R2)


Konseptual Rancangan 02 : Bentuk L (R2)
A. Studi Antropomorfik
1. Dimensi Tubuh Manusia: Dimensi Tubuh Sedang (mahasiswa dan mahasiswi) dengan ukuran
rata-rata mulai ketinggian 150 s/d 165 meter dan lebar 40 s/d 49 cm.
2. Posisi/Orientasi Tubuh Posisi atau Orientasi berada di depan Produk Pameran di dalam
Manusia: Modul Area Display dan Posisi atau Orientasi berada disamping
kiri/kanan Produk Pameran di dalam Modul Area Display.
3.Aktivitas Perilaku Tubuh Manusia: Aktivitas Perilaku Tubuh Manusia meliputi : melihat/membaca,
meraba/memegang, berdiri dan jongkok, menonton atau mendengar
B. Studi Ergonomi
1. Tampilan Elemen Display: Elemen display berupa board, stand, alas, elemen
connector/penyambung antar komponen alat display dengan
disimbolkan dengan 25 unit box ukuran 30 x 30 x 30 dan 8 buah
stand/tiang.
2. Ukuran Modul Area Display: Menggunakan Modul Area Display Ukuran 240m x 240 m (termasuk
modul area display ukuran sedang).
3. Kondisi dan Fasilitas Pendukung Menggunakan bantuan fasilitas pendukung berupa pencahayaan
Modul Area Display: buatan didalam ruang dalam (interior), penghawaan alami (AC) dan
penggunaan warna Abu-Abu gelap yang merupakan warna khusus
untuk sebuah model penelitian.
(Sumber: Hasil Analisis dari Data Lapangan Peneliti, 2016)

Kemudian dari 10 formasi konseptual unit informasi atau temuan-temuan dari formasi
rancangan susunan alat display bentuk U yang konseptual rancangan
didapatkan oleh peneliti didalam melakukan Berdasarkan keterangan diatas, menurut
observasi lapangan penelitian terapan, untuk Sutalaksana (1979) bahwa dalam membuat sebuah
selanjutnya diambil 1 formasi susunan alat rancangan perangkat antara (interface) tampilan
display yang relevan dan bisa mewakili dari (display) harus menyajikan dan mengaitkan
bentuk U guna dilanjutkan untuk dianalisis dari dengan informasi mengenai keadaan lingkungan,
dan mengkomunikasikannya pada manusia dalam
segi aspek studi antropomorfik dan aspek studi
bentuk tanda-tanda, angka, lambang dan
ergonomi meliputi : susunan, bentuk geometri,
sebagainya. Dalam penelitian terapan ini, peneliti
struktur kefungsian dari rancangan desain awal
menggunakan komponen instrumen alat display
alat display yang akan dibuat. Didalam proses yang dapat di simbolkan dengan menggunakan
tahap analisis data konseptual rancangan modul area display berukuran 240 cm x 240 cm, 25
penelitian 3 (R3) dilakukan berdasarkan buah kotak (box), selotif penghubung antar
kerangka teoritik dan melihat fakta empirik perangkat dan 8 unit tiang (stand) yang mana hal-
yang sudah diperoleh dapat dilihat di tabel 4. hal tersebut diatas sudah dapat mewakili dari
Selanjutnya untuk proses tahap analisis komponen elemen alat display pameran yang dteliti.
data konseptual rancangan penelitian 3 (R3) Untuk kotak (box) dapat digambarkan mewakili
bentuk U dilakukan dengan merumuskan unit- komponen elemen board display, frame display,
dan meja display. Sedangkan tiang (stand) dapat

Rancangan Konseptual Alat Display untuk Pameran Hasil Karya Mahasiswa Arsitektur dengan Sistem Knock Down
41

digambarkan mewakili komponen elemen stand elemen alat penyambung display (Connector Tools
display dan alas display.Dan selotif penghubung Display) dengan menggunakan minifix connector
antar perangkat digambarkan mewakili komponen system, joint connecting bold, dowel, dan sekerup.

Tabel 4. Hasil Penelitian dari Konseptual Rancangan Penelitian 3 (R3)


Konseptual Rancangan 03 : Bentuk U (R3)
A. Studi Antropomorfik
1. Dimensi Tubuh Manusia : Dimensi Tubuh Sedang (mahasiswa dan mahasiswi) dengan ukuran rata-
rata mulai ketinggian 150 s/d 165 meter dan lebar 40 s/d 49 cm.

2. Posisi/Orientasi Tubuh Manusia : Posisi atau Orientasi berada di depan Produk Pameran di dalam Modul
Area Display, Posisi atau Orientasi berada disamping kiri/kanan Produk
Pameran dan Posisi atau Orientasi berada di belakang Produk Pameran
di dalam Modul Area Display.
3.Aktivitas Perilaku Tubuh Manusia : Aktivitas Perilaku Tubuh Manusia meliputi : melihat/membaca,
meraba/memegang, berdiri dan jongkok, menonton atau mendengar
B. Studi Ergonomi
1. Tampilan Elemen Display : Elemen display berupa board,stand,alas,elemen connector/penyambung
antar komponen alat display dengan disimbolkan dengan 25 unit box
ukuran 30x30x30 dan 8 buah stand/tiang.
2. Ukuran Modul Area Display : Menggunakan Modul Area Display Ukuran 240m x 240 m (termasuk
modul area display ukuran sedang).
3. Kondisi dan Fasilitas Pendukung Menggunakan bantuan fasilitas pendukung berupa pencahayaan buatan
Modul Area Display : didalam ruang dalam (interior), penghawaan alami (AC) dan penggunaan
warna Abu-Abu gelap yang merupakan warna khusus untuk sebuah
model penelitian.
(Sumber : Data Lapangan, 2016)

Untuk modul area display berukuran 240 cm oleh mahasiswa dan mahasiswi DIII arsitektur
x 240 cm merupakan modul yang memiliki skala Polnep. Disiplin ergonomi secara khusus akan
sedang untuk aktivitas kegiatan pameran arsitektur. mempelajari keterbatasan dari kemampuan manusia
Menurut Sutalaksana (1979), dalam mengaitkan dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-
dengan ukuran tempat kerja atau sebuah aktivitas produk buatannya.
kegiatan bertujuan untuk mendapatkan rancangan Dalam kegiatan penelitian terapan ini,
tempat kerja atau aktivitas kegiatan yang sesuai peneliti menggunakan modul area display
dengan ukuran (dimensi) tubuh manusia, agar berukuran 240 cm x 240 cm sebagai batasan area
diperoleh tempat kerja atau aktivitas kegiatan yang penelitian yang berskala sedang untuk mendapatkan
baik yang sesuai dengan kemampuan dan 3 (tiga) buah konseptual rancangan penelitian
keterbatasan manusia. Di dalam ergonomi terapan.yaitu : 1). konseptual rancangan pen litian 1
dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, (R1) adalah susunan alat display berbentuk linear
fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi yang terdiri dari bentuk linear horisontal (R1a) dan
dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana bentuk linear vertikal (R1b). Untuk konseptual
kerja dengan manusianya. (Nurmianto, 2008). rancangan ini memiliki arah susunan ke 1 arah
Ergonomi merupakan studi tentang aspek-aspek display dengan1 arah fokus pengamatan dan 1 pintu
manusia di dalam lingkungan kerja, dimana suatu masuk ke arah area modul. Disini terjadi interasi 1
fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi arah antara manusia yang diperagakan oleh
satu sama lain. mahasiswa dan mahasiswi DIII arsitektur Polnep
Manusia merupakan salah satu faktor utama terhadap alat displaynya. Untuk komponen elemen
dalam hal perancangan alat display pameran alat displaynya bisa berupa kotak (box) dapat
arsitektur, karena segala sesuatu yang berkaitan disimbolkan mewakili komponen elemen board
dengan perancangan akan berpusat pada manusia display, frame display, dan meja display.
itu sendiri yang mana dalam hal ini diperagakan Sedangkan tiang (stand) dapat disimbolkan

Vokasi, Juni 2018, Th. XIII, No. 1


42

mewakili komponen elemen stand display dan alas didalam kegiatan pameran arsitektur. Didalam
display.Dan selotif penghubung antar perangkat studi ini memiliki manfaat guna menyesuaikan
disimbolkan mewakili komponen elemen alat ukuran komponen dari alat display yang akan
penyambung display (Connector Tools Display) direncanakan. Dengan menggunakan data
dengan menggunakan minifix connector system,
antropomorfik mahasiswa dan mahasiswi DIII
joint connecting bold, dowel, dan sekerup; 2.)
Arsitektur Polnep diharapkan pelaku (manusia)
konseptual rancangan penelitian 2 (R2) adalah
susunan alat display berbentuk L.
yang dijadikan tolok ukur data antropomorfik
Untuk konseptual rancangan ini memiliki akan merasa nyaman dalam melakukan
arah susunan ke 2 arah display dengan 2 arah fokus aktivitasnya. Dalam hal ini peneliti menerapkan
pengamatan dan 2 pintu masuk ke arah area modul. prinsip perancangan produk alat display
Disini terjadi interasi 2 arah antara manusia yang pameran yang bisa dioperasikan oleh pengguna
diperagakan oleh mahasiswa dan mahasiswi DIII dengan rentang ukuran tertentu dan
arsitektur Polnep terhadap alat displaynya. Untuk menggunakan ukuran rata-rata manusia. Disini
komponen elemen alat displaynya bisa berupa kotak rancangan bisa dirubah-rubah ukurannya
(box) dapat disimbolkan mewakili komponen sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh
elemen board display, frame display, dan meja
setiap pengguna yang memiliki berbagai
display. Sedangkan tiang (stand) dapat disimbolkan
macam ukuran tubuh. Dinyatakan oleh Panero
mewakili komponen elemen stand display dan alas
(1979) bahwa antropometrik berdasarkan
display.Dan selotif penghubung antar perangkat
disimbolkan mewakili komponen elemen alat
dimensi tubuh manusia yang mempengaruhi
penyambung display (Connector Tools Display) perancangan ruang terdiri atas dua jenis yaitu:
dengan menggunakan minifix connector system, (a) Antropometrik struktural (antropometrik
joint connecting bold, dowel, dan sekerup; dan 3). statik) yang mencakup pengukuran bagian-
konseptual rancangan penelitian 3 (R3) adalah bagian tubuh dan anggota badan pada posisi
susunan alat display berbentuk U. standar atau statik; dan (b) Antropometrik
Untuk konseptual rancangan ini memiliki fungsional (antropometrik dinamik), yaitu
arah susunan ke 3 arah display dengan 3 arah fokus pengukuran yang diambil pada manusia pada
pengamatan dan 1 pintu masuk ke arah area modul. saat posisi beraktivitas atau selama pergerakan
Disini terjadi interasi 3 arah antara manusia yang
yang dibutuhkan oleh suatu jenis pekerjaan.
diperagakan oleh mahasiswa dan mahasiswi DIII
Dengan demikian dapat disimpulkan
arsitektur Polnep terhadap alat displaynya. Untuk
komponen elemen alat displaynya bisa berupa kotak
bahwa data antropometrik dan data ergonomi
(box) dapat disimbolkan mewakili komponen akan menentukan bentuk, ukuran dan dimensi
elemen board display, frame display, dan meja yang tepat yang berkaitan dengan produk alat
display. Sedangkan tiang (stand) dapat disimbolkan display pameran yang dirancang dan manusia
mewakili komponen elemen stand display dan alas yang akan mengoperasikan atau menggunakan
display.Dan selotif penghubung antar perangkat produk tersebut. Dalam kaitan ini maka
disimbolkan mewakili komponen elemen alat perancangan produk alat display pameran harus
penyambung display (Connector Tools Display) mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari
dengan menggunakan minifix connector system, populasi terbesar (mahasiswa dan mahasiswi
joint connecting bold, dowel, dan sekerup.
arsitektur Polnep) yang akan menggunakan
Untuk studi antropomorfik yang
produk hasil rancangannya tersebut. Dengan
dilaksanakan didalam penelitian terapan ini
memperhatikan faktor-faktor ergonomi dan
menggunakan dimensi atau ukuran tubuh dari
antropometrik para pengguna area akan
mahasiswa dan mahasiswi DIII arsitektur
mendapatkan produktivitas dan efisiensi kerja
Polnep yang memiliki interaksi lebih banyak
yang berarti suatu penghematan dalam

Rancangan Konseptual Alat Display untuk Pameran Hasil Karya Mahasiswa Arsitektur dengan Sistem Knock Down
43

penggunaan ruang (space) dalam Suptandar, connector system, joint connecting bold, dowel,
(1999:51). dan sekrup.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan DAFTAR PUSTAKA
pembahasan penelitian yang dilakukan dapat Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian
disimpulkan bahwa penggunaan parameter dan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
variabel penelitian terapan meliputi aspek studi Rineka Cipta.
antropomorfik yaitu: dimensi tubuh manusia, Suparto, B. (1979). Klasifikasi Konstruksi.
posisi atau orientasi tubuh manusia, aktivitas Jakarta.
prilaku tubuh manusia; dan aspek studi
ergonomi yaitu: tampilan elemen display, Christopher, Natale. (2009). Furniture Design
ukuran modul area display dan fasilitas And Construction For Interior
pendukung modul area display telah Designer. Fairchild Book. A Division Of
menemukan 3 (tiga) buah konseptual rancangan Conde Nast Publication, Inc. America.
penelitian terapan yaitu : 1). konseptual Dean, David. (1996). Museum Exhibition
rancangan pen litian 1 (R1) adalah susunan alat Theory and Practice. London:
display berbentuk linear yang terdiri dari Routledge.
bentuk linear horisontal (R1a) dan bentuk linear
Nurmianto, Eko. (1996). Ergonomi, konsep
vertikal (R1b); 2.) konseptual rancangan
dasar & aplikasinya. Jakarta: Guna
penelitian 2 (R2) adalah susunan alat display
Widya.
berbentuk L; dan 3). konseptual rancangan
penelitian 3 (R3) adalah susunan alat display Eric Min-yangwang, dkk. (1999).
berbentuk U. Development of antropometric work
Dalam penelitian terapan ini, peneliti environment for Taiwanese workers.
menggunakan komponen instrumen alat Journal. 23, IE, 3 - 8.
display yang dapat di simbolkan dengan Frank, Klaus. (1961). Exhibitions, Frederick A
menggunakan modul area display berukuran Praeger Inc. Publisher, New York.
240 cm x 240 cm yang memiliki skala sedang
Hafele Corporation-excerpts. (1987). catalog
untuk aktivitas kegiatan pameran arsitektur, 25
entitled "The Minifix System of Knock-
buah kotak (box), selotif penghubung antar
Down Fittings Based on `centric sphere
perangkat dan 8 unit tiang (stand) yang mana
principle`", including five pages for
hal-hal tersebut diatas dapat mewakili dari
Minifix 15 Knock Down Fittings (pages
komponen elemen alat display pameran yang
unnumbered).
dteliti. Untuk kotak (box) dapat digambarkan
mewakili komponen elemen board display, International Association of Exhibitions and
frame display, dan meja display. Sedangkan Events. (2011). “Guidelines for Display
tiang (stand) dapat digambarkan mewakili Rules and Regulations”, Freeman. 29
komponen elemen stand display dan alas Maret 2013. http://www.nacas.org/
display.Dan selotif penghubung antar media/12178/iaee-exhibit-display-rules-
perangkat digambarkan mewakili komponen regulations_2011-update.pdf.
elemen alat penyambung display (Connector Klein, Larry. (1986). Exhibits: Planning and
Tools Display) dengan menggunakan minifix Design, Madison Square Press, New
York.

Vokasi, Juni 2018, Th. XIII, No. 1


44

Lawson, Fred. (1981). Conference, http://ergonomi.blog.uns.ac.id/2016/02/10/30/


Concention and Exhibition Fascilities: http://www.badils.com/2015/02/ergonomi.
A Handbook of Planning, Design and html
Management. London: The Architectural
Press.
MUN, David. (2005). Shop : A Manual of
Planning & Design, Fixtures and fitting.
London: The Architectural Press.
Otto, Kevin, dan Wood, Kristin. (2001).
Product Design ’Techniques in reverse
Engineering and New Product
Development. New Jersey: Prentice
Hall,Inc.
Panero, Julius and Martin Zelnik. (1979).
Human Dimension and Interior Space,
The Architectural Press, London.
Sritomo, Wignjosoebroto. (1995). Ergonomi,
Studi Gerak & waktu. Jakarta:
Gunawidya.
Sugiono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Ulrich, Karl T. dan Eppinger, S.D. (2001).
Perancangan dan Pengembangan
Produk,Mc-Graw Hill Book Co, Salemba
Teknika.
Pramudita,Yodha. (2013). Commercial Selling
Stand Untuk Pameran Di Lahan yang
Sempit; Studi Kasus: Pasar Baru Trade
Center Bandung, Jurnal Seni
Sumber dari web:
http://cindysimiadi.blogspot.co.id/

Rancangan Konseptual Alat Display untuk Pameran Hasil Karya Mahasiswa Arsitektur dengan Sistem Knock Down
45

Gambar 1. Contoh Aktivitas Gelar Hasil Karya Mahasiswa Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
(Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2016)

Gambar 2. Konseptual Rancangan Penelitian1 Bentuk Linear Horisontal dan Vertikal


(Dokumentasi Survey Lapangan & Hasil Analisis Peneliti , 2016).

Vokasi, Juni 2018, Th. XIII, No. 1


46

Gambar 3. Konseptual Rancangan Penelitian 2 Bentuk L


(Dokumentasi Survey Lapangan & Hasil Analisis Peneliti , 2016)

Gambar 4. Konseptual Rancangan Penelitian 3 Bentuk U


(Dokumentasi Survey Lapangan & Hasil Analisis Peneliti , 2016).

Rancangan Konseptual Alat Display untuk Pameran Hasil Karya Mahasiswa Arsitektur dengan Sistem Knock Down

Anda mungkin juga menyukai