Anda di halaman 1dari 25

INSANNUL GHUFRAN

2. Kontraktor Utama

Kontraktor Utama adalah pihak yang telah ditunjuk oleh Pemilik untuk

melaksanakan pengerjaan proyek. Pemilihan Kontraktor dilakukan melalui

penunjukkan secara langsung maupun melalui pengadaan pelelangan tender yang

diselenggarakan oleh Pemilik. Setelah memenangkan tender, pihak pemilik dan

Kontraktor meneken Kontrak Kerja yang telah disepakati bersama. Kontraktor

berkewajiban menyelesaikan pekerjaan proyek berdasarkan gambar rencana sesuai

kontrak yang berlaku. Kontraktor Utama yang ditunjuk pada proyek ini adalah PT.

Brantas Abipraya, karena jenis kontrak yang diteken PT. Brantas Abipraya adalah

Design & Build. PT. Brantas Abipraya memberikan pekerjaan Subkontraktor untuk

pekerjaan perencanaan Arsitektur/Struktur/Mekanikal dan Elektrikal kepada

Konsultan Perencana yaitu PT. Penta Rekayasa. Hak dan Kewajiban Kontraktor

adalah :

a. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan,

dan bulanan.

b. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh

Konsultan Pengawas sebagai perwakilan dari pihak pemilik.

c. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah

diselesaikan sesuai kontrak yang berlaku.

Laporan Kerja Praktek 11


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

3. Konsultan Perencana

Konsultan Perencana adalah penyedia jasa yang ditunjuk oleh pihak pemilik

maupun kontraktor untuk membuat perencanaan bangunan melingkupi

perencanaan arsitektur, struktur, dan Mekanikal dan Elektrikal. Konsultan

Perencana bertugas membuat gambar kerja secara lengkap termasuk hitungan

struktur dan rencana anggaran biaya. Pada proyek ini Konsultan Perencana yang

ditunjuk PT. Brantas Abipraya adalah PT. Penta Rekayasa untuk membuat

perencanaan meliputi Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal.

A. Konsultan Perencana Arsitektur

Konsultan arsitektur adalah penyedia jasa dalam pembuatan perencanaan

dari aspek arsitektur suatu bangunan. Konsultan arsitektur digunakan untuk

mewujudkan desain arsitektur yang ingin dicapai oleh pengguna jasa, serta

menjelaskan resiko dari desain arsitektur tersebut.

B. Konsultan Perencana Struktur

Konsultan perencana struktur adalah penyedia jasa yang bertugas untuk

merencanakan dan membuat perancangan hitungan struktur seefektif dan seefisien

mungkin, berdasarkan keinginan pemilik proyek.

C. Konsultan Perencana ME (Mekanikal dan Elektrikal)

Konsultan perencana ME adalah penyedia jasa yang membuat perencanaan

mengenai pemipaan, tata udara, pemadam kebakaran, cctv, kelistrikan, lift,

elevator, dan eskalator. Serta memberi penjelasan mengenai perencanaan tersebut.

Laporan Kerja Praktek 12


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

Hak dan kewajiban Konsultan Perencana adalah :

a. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pihak pemilik dan

kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.

b. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor mengenai

hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan

syarat-syarat.

c. Membuat gambar perencanaan dan rancangan detail.

d. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.

4. Konsultan Pengawas (MK dan QS)

Konsultan MK adalah pihak yang ditunjuk dan dipercaya oleh pihak pemilik

untuk melakukan pengawasan terhadap Kontraktor Utama selaku pelaksana

pekerjaan proyek. Konsultan MK bertugas melakukan pengawasan secara rutin

selama pelaksanaan proyek. Konsultan pengawas memberikan saran atau

pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor. Pada proyek ini PT.

Ciriajasa Cipta Mandiri ditunjuk sebagai pengawas, ruang lingkup yang diawasi

oleh PT. Ciriajasa Cipta Mandiri yaitu, mutu dan waktu pengerjaan.

Konsultan QS adalah pihak yang ditunjuk oleh pihak pemilik untuk

melakukan pengawasan terhadap Kontraktor Utama selama pelaksanaan proyek

konstruksi. Jika Konsultan MK melakukan pengawasan terhadap mutu dan waktu

pengerjaan. Konsultan QS melakukan pengawasan terhadap biaya pelaksanaan

pekerjaan proyek konstruksi agar tetap sesuai kontrak kerja yang berlaku.

Laporan Kerja Praktek 13


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

Konsultan QS yang ditunjuk pada proyek ini adalah PT. Quantity Surveyor

Indonesia. Berikut tugas Konsultan Pengawas :

a. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan,

bulanan).

b. Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan

kontraktor.

c. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan

tambah/kurang.

5. Subkontraktor

Subkontraktor adalah pihak yang ditunjuk oleh Pemilik maupun Kontraktor

Utama untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan maupun membuat perencanaan

tertentu sesuai kontrak kerja yang berlaku. Subkontraktor dapat ditunjuk secara

langsung maupun melalui pengadaan pelelangan tender.

Laporan Kerja Praktek 14


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

1.9 Struktur Organisasi Kontraktor Utama

Gambar 1.3 Struktur Organisasi PT. Brantas Abipraya

1. Project Manager

Project Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Membuat rencana operasional kerja proyek.

b. Mengendalikan serta mengevaluasi kegiatan pelaksanaan proyek

agar sesuai rencana.

c. Mempelajari dokumen kontrak beserta spesifikasinya.

2. Site Engineer

Site Engineer memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Membuat gambar kerja untuk pelaksana di lapangan.

b. Membuat solusi setiap masalah atau hambatan yang ada di lapangan

yang berkaitan dengan gambar kerja.

Laporan Kerja Praktek 15


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

c. Mengevaluasi desain dari perencana apabila terjadi perubahan

dalam pelaksanaannya.

3. Site Operation

Site Operation memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Membuat laporan progress pelaksanaan mingguan dan bulanan.

b. Mencari vendor untuk memastikan ketersediaan material serta alat

kerja sesuai spesifikasi.

c. Mengkoordinir aktivitas pekerjaan-pekerjaan mingguan

kedepannya.

d. Membuat kontrak kerja untuk subkontraktor dan vendor.

e. Menghitung volume suatu pekerjaan.

4. Site Construction (Pelaksana)

Site Construction memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.

b. Memberikan izin pelaksanaan pekerjaan kepada sub contractor.

c. Membantu pekerja di lapangan dalam pemecahan masalah yang

timbul.

5. Site Administration

Site Administration memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Melakukan pencatatan transaksi.

b. Mengurus urusan perpajakan dan asuransi.

Laporan Kerja Praktek 16


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

c. Membuat laporan keuangan.

d. Mengeluarkan kas untuk keperluan gudang dan pemabayaran

pekerja harian/mingguan atas persetujuan PM.

6. Site QHSE

Site QHSE memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Memberi persetujuan terkait material yang akan digunakan.

b. Menyediakan peralatan untuk menunjang keamanan pekerja.

c. Menjaga kesehatan pekerja di lapangan maupun di kantor.

d. Memastikan kualitas hasil pekerjaan di lapangan, dan berhak

menuntut kepada bagian pelaksana untuk pekerjaan tersebut agar

diperbaiki. (Ervianto, 2015)

Laporan Kerja Praktek 17


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

BAB II

PENGAMATAN DAN TINJAUAN

2.1 Umum

Material dan Alat (Machine) adalah salah satu unsur yang harus dipenuhi

dalam setiap kegiatan proyek konstruksi. Ketersedian kedua unsur tersebut

sangatlah krusial bagi berjalannya proyek konstruksi. Apabila salah satu unsur

tersebut terhambat ketersediannya, maka dapat mengakibatkan keterlambatan dari

jadwal yang sudah diatur sedemikian rupa, yang tentunya akan merugikan pihak

pelaksana. Maka diperlukan manajemen penjadwalan yang baik untuk memastikan

ketersediaan kedua unsur tersebut. Dalam bab ini penulis akan membahas macam-

macam Material dan Alat (Machine) yang digunakan, selama penulis melakukan

kegiatan Kerja Praktek di Proyek Rusun Tanjung Barat.

2.2 Material Konstruksi

Material meliputi seluruh bahan yang digunakan untuk membangun suatu

bangunan. Jenis, ukuran, maupun mutu bahan yang digunakan selama proses

pembangunan adalah yang telah disepakati dalam kontrak spesifikasi teknis dengan

pihak pemilik yaitu Perum Perumnas. Namun, pihak kontraktor utama dapat

melakukan perubahan spesifikasi teknis apabila disetujui oleh pihak pemilik dan

konsultan MK selaku pengawas di Proyek Rusun Tanjung Barat.

Laporan Kerja Praktek 18


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.2.1 Beton

Beton adalah bahan bagunan komposit yang merupakan bahan campuran

yang terdiri dari agregat dan dan bahan pengikat semen. Pada zaman modern saat

ini, beton merupakan bahan utama dalam pembangunan gedung di seluruh dunia.

Walaupun ada bahan lainnya seperti baja profil, beton masih menjadi pilihan utama,

karena kemudahannya untuk diperoleh, serta mudah dibentuk sesuai kebutuhan,

dan lebih murah biaya materialnya. Dalam Proyek Rusun Tanjung Barat, beton

digunakan sebagai salah satu bahan bangunan utama. Berikut mutu beton yang

digunakan di Proyek Rusun Tanjung Barat :

Aplikasi Mutu Beton

Pelat dan Balok Fc’ = 30 MPa

Kolom dan Corewall

- Lt. BM ~ LT. 7 Fc’ = 40 MPa

- Lt. 8 ~ Lt. 15 Fc’ = 35 MPa

- Lt. 16 ~ Lt. Atap Fc’ = 30 MPa

Pile cap, Sloof Fc’ = 30 MPa

Suspended Slab Fc’ = 30 MPa

Tabel 2.1 Mutu Beton

Laporan Kerja Praktek 19


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

Gambar 2.1 Beton

2.2.2 Baja Tulangan

Baja Tulangan berfungsi sebagai tulangan dalam struktur beton bertulang.

Baja tulangan akan disusun sedemikian rupa ataupun dibengkokkan sesuai

rancangan dalam gambar kerja. Mutu baja tulangan yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Laporan Kerja Praktek 20


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

Mutu Tulangan Aplikasi

BJTS 42 Fy = 420 MPa Tulangan balok, Longitudinal Kolom,

Longitudinal Wall, dan Pelat Lantai

BJTS 52 Fy = 520 MPa Tulangan Pile Cap, Tulangan Tie Beam,

Sengkang, dan Ties Kolom/Shearwall

Tabel 2.2 Mutu Baja tulangan

Gambar 2.2 Baja Tulangan

Laporan Kerja Praktek 21


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

Gambar 2.3 Tulangan mutu BJTS 520

Laporan Kerja Praktek 22


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

Gambar 2.4 Baja tulangan mutu BJTS 420

Laporan Kerja Praktek 23


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.2.3 Kawat Baja

Digunakan untuk mengikat baja tulangan sebagai bagian dari struktur beton

bertulang agar posisinya tetap dan tidak berubah-ubah.

Gambar 2.5 Kawat Baja

Laporan Kerja Praktek 24


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.2.4 Bata Ringan

Bata ringan adalah batu bata yang beratnya lebih ringan daripada bata merah

pada umumnya yang terbuat dari tanah liat. Bata ringan terbuat dari pasir kwarsa,

semen, kapur, gypsum, air, dan aluminium pasta sebagai bahan pengembang. Bata

ringan digunakan di proyek ini sebagai bahan untuk membuat dinding.

Gambar 2.6 Bata Ringan

Laporan Kerja Praktek 25


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.2.5 Beton Decking

Beton decking adalah beton yang berbentuk silinder kecil yang memiliki

ketebalan tertentu, yang dimana ketebalannya disesuaikan dengan jarak spasi

struktur beton bertulang. Beton decking memiliki ukuran 40 mm untuk balok,

kolom, dan shearwall. Lalu ukuran 25/20 mm untuk pelat dan dinding.

Gambar 2.7 Beton decking

Laporan Kerja Praktek 26


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.2.6 Mortar

Mortar digunakan sebagai bahan untuk pelapis beton setelah selesai tercor,

untuk meratakan permukaan beton, selain itu mortar digunakan agar terlihat lebih

rapi.

Gambar 2.8 Mortar

Laporan Kerja Praktek 27


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.2.7 Plywood

Plywood terbuat dari serbuk-serbuk kayu yang direkatkan dibentuk menjadi

papan kayu. Plywood digunakan sebagai bahan untuk membuat bekisting. Plywood

memiliki dimensi 224 x 122 x 1,2 cm.

Gambar 2.9 Plywood

Laporan Kerja Praktek 28


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.2.8 Besi Hollow

Besi hollow termasuk salah satu bahan dalam pembuatan bekisting, selain

itu besi hollow juga dapat digunakan digunakan sebagai platform untuk pijakan

pekerja untuk mengerjakan struktur bagian atas.

Gambar 2.10 Besi Hollow

Laporan Kerja Praktek 29


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.2.9 Cakar Ayam

Cakar ayam berfungsi untuk menjaga agar jarak tulangan atas dan tulangan

bawah tidak berubah-ubah, sehingga jarak antara tulangan pelat atas dan bawah

berada pada jarak yang tetap sesuai gambar kerja.

Gambar 2.11 Cakar ayam

Laporan Kerja Praktek 30


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.3 Alat-alat Konstruksi

Alat-alat konstruksi merupakan peralatan yang memudahkan pekerjaan-

pekerjaan pelaksanaan kegiatan konstruksi di lapangan. Dengan alat-alat konstruksi

yang beragam dan memiliki fungsi-fungsi yang berbeda, akan mempercepat suatu

pekerjaan. Namun, terdapat beberapa alat yang memerlukan keterampilan khusus

dan pengalaman yang banyak untuk pengoperasiaannya, contohnya seperti Tower

Crane dan Excavator. Selain itu pemilihan peralatan juga harus mengikuti standar

yang berlaku. Berikut alat-alat konstruksi yang digunakan di proyek Rusun Tanjung

Barat.

2.3.1 Tower Crane

Tower Crane berfungsi untuk memindahkan barang yang diperlukan untuk

menunjang kegiatan konstruksi ke tempat yang lebih tinggi atau untuk mencapai

tempat yang sulit dijangkau. Pada proyek Rusun Tanjung Barat menggunakan 2

Tower Crane dengan panjang bentang masing-masing TC1 50 m dan TC2 60 m,

dengan beban maksimum masing-masing TC1 3 ton dan TC2 3.2 Ton.

Laporan Kerja Praktek 31


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

Gambar 2.12 Tower Crane

Laporan Kerja Praktek 32


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.3.2 Excavator

Excavator berfungsi untuk mengeruk tanah, memindahkan tanah galian,

memindahkan puing sisa pekerjaan, dan dapat juga berfungsi untuk alat pekerjaan

perkerasan tanah.

Gambar 2.13 Excavator

Laporan Kerja Praktek 33


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.3.3 Scaffolding

Scaffolding berfungsi sebagai alat untuk mempermudah pekerja mencapai

tempat yang lebih tinggi dengan aman, Scaffolding terbuat dari pipa besi. Dengan

scaffolding dapat mempermudah pekerja mengerjakan pekerjaan yang sulit diraih

yang berada di ketinggian.

Gambar 2.14 Scaffolding

Laporan Kerja Praktek 34


Proyek Rusun Tanjung Barat
INSANNUL GHUFRAN

2.3.4 Concrete Bucket

Concrete Bucket digunakan untuk mengecor di tempat ketinggian yang leih

sulit dijangkau jika menggunakan concrete pump seperti ramp, kolom, dan core

wall. concrete bucket diangkat menggunakan tower crane, lalu dioperasikan oleh

satu orang yang ikut naik dengan concrete bucket untuk membuka katup aliran

beton. Kapasitas volume maksimum adonan beton yang dapat ditampung di dalam

concrete bucket ini adalah sebanyak 1,2 m3.

Gambar 2.15 Concrete Bucket

Laporan Kerja Praktek 35


Proyek Rusun Tanjung Barat

Anda mungkin juga menyukai